B u, meski dunia kita sudah berbeda Aku masih mengingat tanggal istimewa ini Engkau sangat suka memberi kado Juga suka menerima kado Aku bahkan masih menyimpan dompet pertama Yang kau belikan…
D ulu setiap bulan ini tiba, kita menantinya bersama-sama. Meski jarak usia kita terbentang 10 tahun, namun bulan ini akan selalu jadi bulan favorit untuk kita berdua. Kado terakhir darimu masih k…
Bagian 5 - Psikopat Itu… Bau kopi menyeruak dari cangkir berwarna putih. Nikmat sekali. Pagi yang indah dengan sinar mentari yang cerah, ditemani dengan secangkir kopi panas yang khas. Seb…
Bagian 4 - Benarkah Firda Sang Pembunuh? “Lalu apa yang terjadi setelah kalian beradu mulut?” Tanya petugas reserse kepada Firda. “Nggak ada apa-apa, Pak. Dara ditarik masuk sama ibu…
Bagian 3 - Siapa Dara? Awalnya Kampung Sembungharjo begitu tentram. Meski antar warganya disibukkan dengan urusannya sendiri-sendiri, namun tidak banyak konflik terjadi. Khas kehidupan or…
Bagian 2 - Ada Apa dengan Firda? Interogasi dimulai. Firda yang selama ini dikenal sebagai sosok perempuan dengan mulut berbisa kini hanya mampu terdiam. Badannya gemetar. Ia mempermainka…
Bagian 1 - Mayat Dara Kampung Sembungharjo yang biasanya begitu damai dan tenang, pagi itu sangat sesak dan gaduh. Ditemukan potongan mayat pada bantaran sungai yang mengalir di belakang kamp…
Pyaar. Jam dinding jatuh berserakan. Gadis kecil itu menatap nanar kedua orangtuanya yang tak henti bertikai. Tangisannya bahkan tak mampu membuat keduanya berhenti saling menjerit, menud…
وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً مُبَارَكًا فَأَنْبَتْنَا بِهِ جَنَّاتٍ وَحَبَّ الْحَصِيدِ Dan dari langit Kami turunkan air yang memberi berkah, lalu Kami tumbuhkan dengan (air) itu pepohonan…
Beberapa tahun lalu, Di sebuah titik terendah dalam jejak kehidupan. Ketika semua hal terasa salah. Semua tak pernah benar. Semua memicu amarah. Tak mengenal diri ini sebenar…
Namanya Udin. Ia anak lelaki berbaju kumal yang sedang berdiri di gerobak penjual minuman, sambil menelan ludah berkali-kali. Cairan berwarna merah itu benar-benar membuat dirinya tak kuasa untuk…
Aku terpana melihat tumpukan kantong plastik yang tak rapi, hampir luber dari wadah penyimpanannya. Entah sudah berapa banyak dan berapa lama kantong-kantong plastik itu dikumpulkan. Seingatku…
Brak. Ifa membanting tasnya ke lantai sepulang sekolah. Mulutnya terkunci rapat. Kostum kupu-kupu yang sejak dua hari lalu sudah disiapkan bersama ayah bunda untuk pentas muhadhoroh hari i…
Jumpa lagi di postingan ketujuh #10DaysKF . Kali ini ditantang untuk menuliskan sesuatu yang ketika aku membacanya seketika juga aku merasa kuat. *** Kau yang paling tahu remahan waktu tida…