header marita’s palace

Pentingnya Talents Mapping untuk Menentukan Keberlangsungan Misi Hidup Setelah Career Break

pentingnya talents mapping setelah jeda karir

Hai, hai, pals… Aku mau kembali cerita soal perjalananku kembali kerja kantoran after career break yang cukup panjang. Fffh, setelah hampir dua tahun back to office, aku baru menyadari kalau nggak mudah balik kerja di ranah publik setelah ambil jeda karir. 

Apalagi career break yang kujalani nggak tanggung-tanggung, 11 tahun! Bisa dibayangkan seberapa besar dunia sudah berubah dalam waktu yang selama itu kan? Bahkan harus kuakui, sampai detik ini aku masih terus beradaptasi. Termasuk beradaptasi mengatur ritme ngeblog yang pas.

Sejujurnya ada banyak hal yang pengen diceritakan, ada banyak isi kepala yang meletup-letup ingin diluapkan, tapi kondisi fisik tak lagi mendukung. Sesampainya di rumah, mendampingi anak bermain dan belajar, lalu aku terlelap sampai subuh menjelang. 

Tentu saja kangen momen bangun dini hari, bersahabat dengan tuts keyboard, rilis tulisan-tulisan baru yang gue banget. Namun setelah berkawan dengan office hours, hoho tak mudah, pals

Nah, ini mumpung aku bangun dini hari, aku mau cerita panjang kali lebar kali tinggi tentang pengalamanku melakukan asesmen Talents Mapping beberapa waktu lalu. Eniwei, kalian sudah pernah dengan soal Talents Mapping belum sih?

Kalau kalian mengikuti blog ini sejak lama, sebenarnya istilah Talents Mapping bukan lagi hal baru. Aku sudah mention istilah ini beberapa kali dalam beberapa tulisan yang berbeda. 

Talents Mapping atau pemetaan bakat adalah metode untuk mengidentifikasi potensi, kelebihan, dan bakat yang dimiliki seseorang. Ini bukan hanya soal mencari tahu apa yang kita kuasai, tetapi lebih dalam lagi, yaitu memahami bagaimana bakat-bakat tersebut dapat diintegrasikan ke dalam misi hidup kita. 

Aku sendiri mengenal Talents Mapping lewat Ibu Profesional. Hanya saja saat itu aku hanya melakukan tes sederhana ST-30 yang bisa diakses secara gratis. Itu pun belum pernah konsultasi secara detil dengan praktisi Talents Mapping terkait hasil tes tersebut. 

Sudah lama banget pengen ngerasain asesmen Talents Mapping yang beneran. Hanya selalu menunda-nunda. Alhamdulillah akhirnya hari itu datang juga. I’ll tell you later about it, pals

Sebelum nyeritain yang bagian itu, mungkin temen kongkow bertanya-tanya ya, apa pula hubungannya Talents Mapping sama kembali ngantor after career break?

Setelah mengambil career break, kembali ke jalur karir bisa menjadi tantangan tersendiri. Di sinilah Talents Mapping berperan penting. Talents Mapping menjadi krusial dalam menentukan keberlangsungan misi hidup setelah career break, serta bagaimana menggunakannya untuk melanjutkan perjalanan hidup dengan lebih bermakna.

Mengapa Orang Memilih Career Break?

Sebelum aku ajak temen-temen kongkow memahami pentingnya Talents Mapping, kita perlu memahami alasan mengapa orang memutuskan untuk mengambil jeda dari karir mereka. Setiap orang memiliki alasan yang unik, tetapi beberapa faktor umum yang sering kali mendorong keputusan ini meliputi:

alasan resign kerja

1. Keseimbangan Hidup dan Kerja

Banyak pekerja yang merasa burnout karena tuntutan pekerjaan yang tinggi. Jeda karir memberikan waktu untuk mengembalikan keseimbangan antara hidup pribadi dan profesional.

2. Keluarga dan Tanggung Jawab Personal

Merawat anak-anak, orang tua yang menua, atau tanggung jawab keluarga lainnya sering kali memerlukan perhatian penuh. Beberapa memilih untuk fokus pada peran ini sebelum kembali ke dunia kerja.

3. Pendidikan dan Pengembangan Diri

Ada yang mengambil career break untuk melanjutkan pendidikan atau mempelajari keterampilan baru yang bisa menunjang karir mereka di masa depan.

4. Mencari Makna Lebih Dalam

Bagi sebagian orang, mereka mencapai titik di mana karir mereka saat ini tidak lagi memberikan kepuasan batin. Mereka merasa perlu mencari kembali tujuan hidup yang lebih berarti, bukan hanya sekadar mengejar gaji atau status.

Kalau aku, poin nomor dua menjadi alasan bagiku menggantung blazer dan menggantinya ke daster. Nah, buat sohib kongkow yang pernah atau saat ini mengalami jeda karir, dari keempat alasan di atas, mana yang paling cocok dengan kalian, pals?

Harus diakui, setelah melewati fase career break, banyak yang merasa bingung bagaimana melanjutkan kehidupan profesional mereka dengan lebih bermakna. Tak terkecuali aku. 

Mereka yang pernah mengalami jeda karir, atau bisa jadi sohib kongkow yang sedang membaca artikel ini, banyak yang bertanya-tanya, "Apa yang sebenarnya aku inginkan ya?" atau "Bagaimana aku bisa menggunakan bakatku untuk menjalani hidup yang lebih selaras dengan visi misi hidup yang kumiliki?"

Saat itulah we need Talents Mapping, pals!

Apa itu Talents Mapping?

Talents Mapping adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi bakat alami seseorang dan bagaimana bakat tersebut bisa diaplikasikan secara efektif. Fyi, setiap orang dilahirkan dengan serangkaian bakat dan potensi unik. 

Sayangnya, tidak semua orang menyadari atau memahami potensi tersebut, bahkan setelah bertahun-tahun bekerja. Talents Mapping membantu menjembatani kesenjangan ini dengan memberikan wawasan yang lebih dalam tentang siapa sih diri kita dan bagaimana kita bisa melejitkan potensi yang kita miliki.

pengertian talents mapping

Talents Mapping merupakan sebuah metode identifikasi bakat yang dikembangkan oleh Abah Rama sejak tahun 2002. Metode ini diadaptasi dari penelitian Gallup yang meneliti 1,7 juta karyawan serta 10.000 manajer dari berbagai industri selama 30 tahun dan mengidentifikasi/ menamai sifat produktif manusia secara spesifik dan khas. 

Abah Rama telah mengelompokkan 34 tema bakat, 114 potensi kekuatan, 30 strength typology, dan 5 personal branding yang nantinya akan membantu kita memahami siapa diri kita, apa potensi kita, dan hal-hal apa saja yang bisa kita lakukan untuk mengembangkan potensi tersebut.

Dalam Talents Mapping, kita diajak untuk memahami lima hal penting, yaitu:

apa yang kamu dapat dari Talents Mapping Abah Rama

1. Urutan Bakat

Hasil dari asesmen Talents Mapping, kita akan tahu apa saja bakat dominan hingga non-dominan. Urutan 1-7 merupakan bakat dominan kita, bakat inilah yang harus diasah sebagai kekuatan. 

Sedangkan urutan 31-34 adalah bakat non-dominan kita. Bakat non-dominan akan menjadi kelemahan jika digunakan sebagai sumber produktivitas dalam jangka waktu yang lama, karena lebih sulit diubah maka siasati kelemahan tersebut.

2. Peta Bakat

Kita akan dapat informasi yang menggambarkan secara visual 4 klaster sebaran bakat dominan sampai non-dominan.

3. Potensi Kekuatan

Usai asesmen, kita akan mendapat informasi aktivitas apa saja yang menjadi kekuatan jika diasah secara optimal, berdasarkan pertimbangan bakat kuat dan lemahnya.

4. Strength Cluster Map

Selanjutnya, lewat asesmen Talents Mapping, kita akan mendapatkan gambaran secara visual 30 tipologi manusia yang terkait dengan kekuatan produktif dan pengakuan minat.

5. Personal Branding

Pada bagian akhir, Talents Mapping mampu menginformasikan lima peran yang menjadi kekuatan diri berdasarkan 30 tipologi manusia.

Untuk bisa mendapatkan lima output di atas, kita akan melakukan dua hal ini:

bagaimana cara Talents Mapping Abah Rama

1. Personal Strength Statement

Merupakan self-assesment yang terdiri dari 114 aktivitas, terdiri dari 99 klaster yang terkait peran, dan 15 klaster yang terkait dengan bidang. Asesmen ini akan mampu menggali pengakuan diri kita atas aktivitas produktif serta menggambarkan kemampuan/kompetensi dan minat kita terhadap beragam aktivitas. 

2. Strength Typology (ST-30) 

Part ini menggambarkan minat kita terhadap peran. Terdiri dari 30 tipologi manusia yang terkait dengan kekuatan produktif. ST-30 akan membantu kita dalam membangun personal brand atau self-awareness.

Sederhananya nih, Talents Mapping itu sebuah tes buat cari tahu potensi kita apa. Tes ini dilakukan secara online. Nantinya oleh praktisi Talents Mapping, kita akan dikasih kode gitu lah untuk bisa mengakses tes online tersebut di web official Talents Mapping

Kita butuh setidaknya satu jam untuk menyelesaikan tes ini, pals. Saranku sih, bener-bener luangkan waktu untuk tes ini. Jangan ngerjain asesmennya sambil multitasking. Temen kongkow harus fokus sama tesnya, biar lebih optimal dan maksimal hasilnya.

Mengapa Asesmen dan Sesi Konsultasi Talents Mapping Penting Setelah Career Break?

Sebenarnya nih, melakukan asesmen saja tanpa konsultasi hasilnya bisa kok. Namun akan lebih powerful kalau temen kongkow ambil paket yang disertai dengan konsultasi hasil asesmennya. 

Setelah kita melakukan asesmen, hasilnya akan dikirim via email berbentuk PDF. Dalam file PDF tersebut, sudah ada penjabarannya sih apa saja bakat dominan dan non dominan kita, dsb. 

Hanya saja, sebagai orang awam, membaca PDF itu bisa bikin kita makin bertanya-tanya. “Maksudnya bakat ini apa sih, terus aku harus ngapain sama bakat tersebut?”

Nah, pertanyaan-pertanyaan itu bisa terjawab pas sesi konsultasi. That’s why better kita ambil paket yang sekalian konsultasi daripada cuma ngerjain asesmen online saja, pals. 

Lewat konsultasi dengan praktisi Talents Mapping, kita akan lebih bisa merasakan dampaknya, antara lain: 

manfaat sesi konsultasi setelah asesmen talents mapping

1. Mendapat Pemahaman yang Lebih Mendalam tentang Hasil Asesmen

Saat membuka hasil asesmen, aku sedikit terhenyak karena ada beberapa hal yang kukira akan muncul sebagai potensi justru tidak ditemukan. Sempat terlintas dalam pikiranku, “Jangan-jangan ada yang salah ya…”

Namun lintasan pikiran itu terpatahkan usai sesi konsultasi bersama praktisi. Berganti dengan “aha moments” berkali-kali. Aku jadi lebih bisa memahami hasil asesmen, dan menggali lebih dalam tentang potensi diri dan bagaimana rencana tindak lanjut ke depannya. 

2. Membantu Menemukan Kembali Arah Hidup 

Setelah jeda karir, seseorang sering kali mengalami fase transisi di mana mereka mempertanyakan jalan hidup dan tujuan mereka. Begitu pula aku.

Dengan sesi konsultasi hasil asesmen Talents Mapping, aku terbantu karena konselor memberikan kejelasan dengan menunjukkan di mana kekuatan alamiku, dan bagaimana kekuatan tersebut dapat digunakan untuk menjalani hidup yang lebih bermakna.

Dengan mengetahui bakat dominanku, aku jadi lebih bisa memfokuskan energi pada aktivitas yang benar-benar aku kuasai dan nikmati. Hal ini semakin menguatkanku untuk memilih jalur karir atau proyek yang sejalan dengan passion.

3. Menentukan Jalan Karir yang Lebih Tepat 

Banyak orang yang kembali ngantor setelah jeda karir, merasa terjebak dalam pilihan yang sama seperti sebelum mengambil jeda. Nah, konselor Talents Mapping akan membantu kita untuk mengevaluasi kembali jalur karir yang kita ambil berdasarkan pemahaman yang lebih baik tentang diri sendiri.

Sebagai contoh, seseorang yang memiliki bakat komunikasi mungkin akan menemukan bahwa mereka lebih cocok dalam peran yang melibatkan hubungan interpersonal, seperti konsultan atau mentor, daripada bekerja di posisi yang terlalu teknis.

4. Mendapat Dukungan Emosional

Seperti yang aku jabarkan di awal, salah satu alasan utama orang memilih career break adalah untuk mencari keseimbangan hidup dan kerja yang lebih baik. Dengan Talents Mapping, seseorang dapat memilih pekerjaan yang tidak hanya memberikan gaji, tetapi juga kepuasan batin. 

Masalahnya nih, seringkali pilihan tersebut akan jadi bahan omongan orang lain. Bahkan bisa jadi banyak orang yang menentang keputusan kita saat mengambil suatu karir yang dilihat banyak orang “kurang bergengsi”, atau “kurang menghasilkan cuan”.

Nah, lewat sesi konsultasi, kita yang tadinya merasa sendirian menjalani karir yang kita pilih, jadi lebih bersemangat karena mendapat dukungan emosional dari ahlinya. Dukungan ini bisa memantapkan hati untuk memilih pekerjaan yang memanfaatkan bakat kita, yang pada akhirnya meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan dalam hidup.

5. Membangun Karir yang Berkelanjutan dan Bermakna

Saat kita bekerja sesuai dengan bakat dominan dan passion, kita akan cenderung lebih produktif dan tahan lama dalam karir yang kita jalani. Nah, Talents Mapping membantu membangun dasar yang kuat untuk karir yang tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga bermakna. 

Sesi konsultasi hasil asesmen Talents Mapping akan mengarahkan kita sebagai orang yang memahami bakatnya, lalu dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk membangun karir yang kita cintai, bukan sekadar bekerja untuk bertahan hidup.

Singkatnya nih, sesi konsultasi setelah melakukan asesmen Talents Mapping, bisa membantu kita memahami diri sendiri secara lebih mendalam, menyusun rencana karir yang realistis dan dapat dicapai, mengatasi hambatan yang mungkin muncul, dan embuat keputusan yang tepat.

Misi Hidup Setelah Career Break: Bagaimana Talents Mapping Membantu?

Setelah jeda karir beberapa waktu, misi hidup sering kali menjadi fokus utama bagi sebagian orang yang ingin memulai menata kembali karirnya. Misi hidup adalah tujuan jangka panjang yang memberi makna dan arah dalam kehidupan seseorang. 

Misi hidup ini bisa berbeda-beda bagi setiap individu, tetapi selalu berakar pada keinginan untuk membuat perbedaan, baik itu di bidang karir, keluarga, atau masyarakat.

Nah, Talents Mapping bisa membantu kita memantapkan misi hidup after career break dengan cara berikut:

1. Mengidentifikasi Bakat yang Membantu Mewujudkan Misi Hidup

Dengan mengetahui kekuatan dan bakat alami, kita dapat merancang misi hidup yang realistis dan bisa dicapai. Misalnya, sohib kongkow yang punya bakat dominan “Developer”, akan senang mengenali, menggali dan memajukan potensi yang terdapat pada diri orang lain.

Orang-orang dengan bakat tersebut, biasanya akan berkembang dengan pesat di bidang pendidikan. Bisa jadi misi hidup sohib kongkow yang punya bakat dominan ini adalah mendidik generasi muda atau membantu orang lain mencapai potensi penuh mereka. 

Namun sebelum ambil jeda karir, bisa jadi kita nggak ngeh dengan adanya bakat ini. Malah mungkin menjalani sebuah pekerjaan yang nggak memaksimalkan bakat dominan kita. Alhasil kita bisa jadi gampang burnout, dan nggak dapat kepuasan batin dari apa yang kita jalani. 

Nah, dengan menjalani asesmen Talents Mapping, kita bisa cari tahu bakat dominan yang bisa membantu kita memenuhi misi hidup yang Allah SWT titipkan. Karena dari pengalamanku nih, mau seberapa jauh kita berlari, misi hidup yang Allah SWT titipkan akan terus menarik kembali agar kita jalan sesuai track yang sudah disiapkan.

langkah-langkah kembali kerja setelah jeda karir

2. Mengarahkan Fokus pada Kekuatan

Talents Mapping juga membantu kita fokus pada kekuatan diri, bukan kelemahan. Ini berarti kita bisa lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan dan lebih mudah mengidentifikasi peluang yang sesuai dengan misi hidup.

3. Membangun Karir yang Sesuai dengan Nilai dan Prinsip

Misi hidup yang berhasil sering kali sejalan dengan nilai-nilai dan prinsip yang kita yakini. Dengan memahami bakat dan potensi diri, kita dapat membangun karir setelah jeda yang selaras dengan apa yang benar-benar kita hargai, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.

Gimana pals, sekarang mulai ada gambaran kenapa kita yang sempat mengalami jeda karir, penting untuk melakukan Talents Mapping?

Pengalaman Talents Mapping bersama LPPT OASE A+

Nah, sekarang saatnya aku ceritain awal mula aku berhasil melakukan asesmen Talents Mapping. Sejak 2016, aku sudah tahu metode ini. Namun saat itu aku pikir mengerjakan tes temu bakat gratis sudah cukup. 

Hingga aku berada di titik ini. Kembali ngantor setelah ratusan purnama jadi freelancer. Walau apa yang kukerjakan saat ini nggak jauh-jauh banget dengan apa yang kukerjakan selama 11 tahun di rumah ketika jeda karir, aku merasa perlu panduan yang tepat untuk melangkah lebih optimal.

Apalagi saat ini aku diamanahi untuk mengelola sebuah brand digital agency oleh owner tempatku bekerja. Bukan amanah yang mudah, pals. Apakah aku punya cukup kekuatan untuk bisa menjalani amanah ini? 

Kalaupun aku punya potensi yang cukup, aku harus kerjasama dengan orang-orang yang seperti apa biar brand digital agency yang kukelola ini bisa berhasil dan bermanfaat untuk khalayak luas?

Pertanyaan demi pertanyaan itu hanya numpuk di dalam kepala. Aku butuh orang yang bisa mengurai dan memberikan jawaban yang tepat. 

Gayung bersambut ketika mbak Ninin Kholida, Manajer Lembaga Pelatihan & Psikologi Terapan OASE A+, yang juga merupakan praktisi Talents Mapping sekaligus konsultan Talent Management memberiku tawaran menarik. “Mau nggak sih para blogger tes Talents Mapping?”

Sebuah ajakan yang nggak mungkin ditolak dong, pals. Pas banget lagi galau-galaunya mikirin harus melangkah ke mana, eh ditawarin sesuatu yang istimewa. 

Segeralah aku daftar. Nggak pakai lama, aku dapat kode yang harus dimasukkan saat mengakses website asesmennya. 

Jujur kuakui aku agak salah langkah saat ngerjain asesmen. Di kantor lagi hectic banget kerjaannya. Pengennya sih ngerjain di rumah, saat lagi nyantai. Masalahnya, saat di rumah aku nggak menemukan waktu untuk fokus ngerjainnya juga. 

Alhasil, di suatu pagi yang cerah, aku nekat menyempatkan diri sebelum memulai rutinitas kantoran untuk menjawab pertanyaan demi pertanyaan. Beneran harus teliti, pals. Antara satu pertanyaan dengan pertanyaan lain tuh hampir mirip, dan membuat aku bertanya-tanya, “Eh, aku gini nggak sih?”

Makanya kalau lagi nggak mindful dan lagi kemrungsung, better jangan paksain untuk asesmen deh. Tunda sampai sohib kongkow bisa duduk tenang dan minim distraksi.

Nggak sampai sejam aku sudah selesai ngerjain asesmennya. Setelah laporan sama adminnya LPPT OASE A+, aku diminta menunggu hasilnya. Selang beberapa hari, hasil asesmen yang kutunggu-tunggu pun tiba di email-ku.

Berkerut keningku membaca hasilnya. Gimana nggak berkerut, pals? Bakat dominanku di area Thinking semua! Pantes aja overthinking-an yaaa… wkwkw.

Nggak sabar rasanya menunggu hari konsultasi, biar ngobrol banyak tentang hasil asesmen. Sebenarnya karena aku tinggal sekota dengan Mbak Ninin, pengennya sih bisa konsultasi offline. 

Apalah daya waktu yang kumiliki untuk konsultasi ternyata nggak sesuai dengan jam mbak Ninin di kantor. Akhirnya aku memutuskan untuk ambil sesi konsultasi secara online. 

sesi konsultasi talents mapping bersama LPPT Oase A+

Pada hari Rabu, 25 September 2024, sesi konsultasi dengan Mbak Ninin akhirnya terlaksana. Waktu bergulir terasa cepat. Rasanya sejam itu kurang, pals

Sesi konsultasinya kaya apa? Ya, kaya ngobrol aja sih. Meski sudah kenal Mbak Ninin sebelumnya, dan pernah diajakin sebuah proyek sebelumnya, aku jarang ngobrol panjang sama beliau. 

Paling ya kalau lagi ketemu aja. Sementara kami juga jarang-jarang ketemu, wkwk. Qodarullah, ketemu kembali dengan mbak Ninin di sebuah event parenting yang diadakan oleh sekolahan tempat anak-anak kami belajar. 

Fyi, WOO (Winning Others Over) adalah salah satu bakat non dominanku. Jadi aku bukanlah sosok yang pandai menyapa orang asing, atau orang yang udah lama nggak ketemu. 

Jadi ya ketika sesi konsultasi agak deg-degan juga. Canggung nggak ya, secara lama udah nggak ngobrol intens sama Mbak Ninin. Alhamdulillah ternyata sangat cair, dan mengalir. 

Sesi konsultasi bareng Mbak Ninin membuat aku cengar-cengir, wkwk. “Mengakui, Menerima dan Mengelola,” itu adalah wejangan utama yang disampaikan beliau. 

Jadi, kalau kita baru pertama kali melakukan asesmen Talents Mapping, hal paling utama adalah mengakui kalau kita punya bakat dominan dan non dominan. Kemudian kita harus mau menerimanya. 

Bisa jadi ada sisi dalam diri yang merasa, “Keknya aku nggak gitu deh.” Sama kaya menerima takdir yang menurut kita buruk, pals… ada kalanya kan kita merasa denial? 

Nah, bakat itu fitrah yang Allah SWT kasih dalam diri kita. Kalau kita mengelak untuk menerimanya, kita akan kesulitan dalam mengelolanya. Maka, biar kita bisa memaksimalkan potensi yang kita miliki, hal terpenting adalah dengan menerima semua bakat yang Allah SWT titipkan. 

Selanjutnya setelah menerima, baru deh kita petakan langkah-langkah ke depannya. PR yang Mbak Ninin kasih buatku adalah “Pilih satu niche yang tepat agar bakat mbak Marita lebih optimal.”

Eaaa, langsung ingat sama materi blogging kan? Para mastah blogger itu senantiasa menyampaikan pentingnya blog punya satu niche khusus. Meski pada akhirnya, lebih banyak yang memilih jadi blogger gado-gado, termasuk aku, wkwk.

Waktu ditanya, apa hal yang banyak aku pikirkan dan sukai? Aku sebutin tuh, pals.. aku suka mikirin dan nulis tentang parenting and education, mental health, marriage, blogging dan content creating. 

Mbak Ninin pun tersenyum dan berkata, “Itu terlalu banyak. Bahkan misal mau nulis tentang parenting, parenting yang apa. Parenting untuk anak usia dini, untuk anak remaja?” 

Wadaw, ternyata sespesifik itu harusnya ya, pals… PR banget nih buat aku, dan jujur, sampai detik artikel ini rilis, aku masih belum bisa mutusin satu niche yang tepat untuk aku bener-bener garap, pals. Adakah yang bisa kasih ide? Wkwkk… 

Senang dan bersyukur banget sih bisa melakukan asesmen Talents Mapping bersama LPPT OASE A+. Selain adminnya yang ramah, mbak Ninin juga mampu mengajakku lebih dalam menggali banyak hal yang selama ini belum terpikirkan. 

Setelah sesi konsultasi hasil asesmen Talents Mapping, aku jadi punya peta hidup yang lebih jelas. Bukan hanya jadi lebih yakin sama potensi yang aku miliki, tapi juga jadi lebih paham aktivitas apa saja yang harus aku lakukan untuk memaksimalkan bakat dominanku.

Bismillah… doakan aku makin produktif ya, pals! Btw, temen kongkow pun bisa lo ambil asesmen minat bakat ini. Nggak harus buat kalian yang mau balik kerja kantoran lagi kok. 

Talents Mapping bisa buat siapa saja;

  • Buat anak-anak SMA yang bingung nentuin jurusan kuliah, 
  • buat kalian yang baru lulus kuliah dan bingung nentuin arah karir ke mana, 
  • buat karyawan yang mau otewe pensiun biar bisa memaksimalkan waktu pensiun dengan lebih produktif, 
  • bahkan buat ibu rumah tangga yang mau serius mengenali potensi diri, biar bisa jadi ibu yang lebih berdaya dalam mendampingi anak dan suami.

Kenalan Sama LPPT OASE A+ Yuk!

Apakah setelah membaca ceritaku ini, sohib kongkow jadi tertarik untuk melakukan asesmen minat bakat dengan Talents Mapping? Kalau iya, cuzz aja ke LPPT OASE A+, pals.

Fyi, LPPT OASE A+ merupakan bagian dari CV Oase Indonesia Madani. Selain memiliki divisi Lembaga Pelatihan dan Psikologi Terapan (LPPT) OASE A+, CV Oase Indonesia Madani juga punya banyak divisi lain, di antaranya outbound training, travel and tour dan MICE Event Organizer.

Nah, LPPT OASE A+ ini adalah salah satu divisi di CV Oase Indonesia Madani yang fokus dan peduli pada peningkatan kualitas individu maupun organisasi melalui program dengan pendekatan berbasis kekuatan (Strength Based Approach).

Dimanajeri oleh Mbak Ninin Kholida, S.Psi., M.Kes., M.Psi., LPPT OASE A Plus menawarkan beragam layanan, antara lain:

layanan LPPT OASE A+

1. Asesmen Individual

Layanan ini meliputi;

  • Talents Mapping Assesmen, untuk memetakan potensi, kekuatan serta aktivitas produktif, dikembangkan untuk mengoptimalkan peran terbaik individu. Fyi, LPPT OASE A+ adalah satu-satunya lembaga psikologi yang fokus mendalami Talents Mapping Semarang. Ada sih praktisi Talents Mapping lainnya di Semarang, tapi biasanya hanya personal.
  • Assesmen Pendidikan, Minat dan Bakat, Pengukuran potensi dan kompetensi individu dalam rangka menjawab kebutuhan individu dalam konteks pendidikan, diantaranya assesmen minat-bakat, dan kesiapan masuk sekolah.
  • Career Counselling, Konseling untuk menetapkan keputusan yang berkaitan dengan karir, termasuk diantaranya studi tingkat lanjut, pengembangan karir, penyusunan career path, persiapan resign atau pensiun.

2. Asesmen dan Konsultan Pengembangan Organisasi

Fokus layanan ini adalah memberikan konsultasi dan asistensi terhadap organisasi untuk memperkuat manajemen sumber daya manusia melalui pendekatan psikologi terapan, meliputi:

  • Asesmen Potensi
  • Assesmen Kompetensi (manajerial), Penilaian kompetensi pegawai dengan metode Quasi Assessment Center. Meliputi: Psychological tools dan behavioral assessment, analisis rekam jejak, tools penilaian diri, subject matter expert judgment, penilaian 360 yang relevan.
  • Konsultasi (Perilaku Organisasi & manajemen talenta), antara lain survey pengukuran kinerja, employee engagement & satisfaction, analisis beban kerja, pembuatan matriks competency model, dokumen HCDP, uraian jabatan, job profile, IDP, penilaian kinerja, 9 Grid matriks, talent management, implementasi budaya kerja, teamwork.

3. Pelatihan

Membangun kompetensi sumber daya manusia yang dibutuhkan guna meningkatkan kinerja dan sinergi untuk mencapai tujuan organisasi maupun karier. Pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan Training Needs Analysis (TNA), pelaksanaan pelatihan serta evaluasi maupun tindak lanjut pelatihan, sesuai dengan kebutuhan klien. 

Pelatihan yang disediakan, antara lain:

  • Talents Mapping Basic dan Dynamic for Practitioners
  • IHT untuk peningkatan kompetensi manajerial dan teknis bagi karyawan, termasuk topik kepemimpinan, teamwork, komunikasi, integritas, implementasi budaya kerja, Pelatihan Pelayanan Prima, dll
  • Workshop dan Konseling persiapan Pensiun/ Purna Tugas

Nah, terkait layanan ini, insyaAllah pelatihan terdekat dari LPPT OASE A Plus adalah Pelatihan Talents Mapping Basic, pals. Buat kalian yang tertarik untuk menjadi praktisi Talents Mapping, bisa banget ikutan. 

Info lengkap bisa tengok gambar ini ya;

pelatihan Talents Mapping Basic dari LPPT OASE A+

4. Riset Organisasi

Fokus layanan ini adalah memberikan pemahaman akan kondisi individu, kelompok, dan organisasi melalui survei, penggunaan serta penyusunan alat ukur psikologis berbasis ilmiah. Kegiatan riset dilakukan untuk memotret kondisi dasar, melakukan analisa permasalahan, menegakkan diagnosis permasalahan, melakukan rekomendasi tindakan, dan evaluasi tindakan.

5. Career Preparation Program & Educational Consultant

Merupakan konsultasi mengenai enrichment program serta jasa pelatihan terkait intervensi terencana dalam rangka peningkatan kematangan vokasional siswa, mahasiswa maupun calon tenaga kerja dalam bentuk workshop, pelatihan maupun kegiatan lain, seperti mengenali Potensi diri, penyusunan IDP, Workshop Orientasi Kerja, Strategi Job Hunting, persiapan wawancara Kerja, dll.

Selain tentunya sudah berpengalaman untuk melayani sesi konsultasi personal, LPPT OASE A+, sudah bekerjasama dengan beberapa klien berikut:

  • Perum Perumnas, 
  • Pertamina Geothermal Energy Tbk., 
  • Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan RI, 
  • Al Azhar International Islamic Boarding School, 
  • Universitas Sultan Agung Semarang, 
  • SMA Hidayatullah Semarang, 
  • STIKES Widya Husada Semarang, 
  • Balai Penelitian & Pengembangan Agama Jakarta, 
  • PT PKSS, 
  • STIE Ekuitas Bandung, 
  • PT BPR BKK Kedu, 
  • Atria Hotel Magelang.

Wuih, pengalamannya nggak kaleng-kaleng ya, pals? Nggak perlu ragu lah buat ambil asesmen minat bakat di lembaga ini. Buat yang mau nanya-nanya atau mau mampir langsung ke kantor, ini informasi lengkapnya ya:

LPPT OASE A+

Jalan Timoho Raya No. 228 Tembalang, Semarang, Indonesia 50277

Website: oaseindonesia.com

Contact: 628179547711

Instagram: @oaseaplus, @talentapedia

Kesimpulan

Talents Mapping bukan hanya alat untuk menentukan pilihan karir setelah career break, tetapi juga merupakan panduan untuk menemukan dan mewujudkan misi hidup yang bermakna. 

Setelah jeda karir, menggunakan Talents Mapping dapat membantu kita memahami kekuatan diri, menentukan jalan yang lebih sesuai dengan potensi, dan pada akhirnya membangun kehidupan yang lebih bermakna dan memuaskan. 

Ini adalah langkah penting dalam merancang masa depan yang bukan hanya berkelanjutan secara profesional, tetapi juga selaras dengan tujuan hidup yang lebih dalam.

Nah, kalau sohib kongkow butuh partner untuk melakukan Talents Mapping, cuzz aja hubungi LPPT OASE A+ ya. Mumpung bulan ini lagi promo spesial nih, pals.

promo spesial LPPT OASE A+

Meski bertempat di Semarang, LPPT OASE A+ bisa kok membantu temen kongkow di manapun berada. Kamu bisa ngerjain tesnya secara online, begitu juga dengan sesi konselingnya, pals. 

So, ada yang samaan dengan aku? Mau mulai kerja lagi after career break, tapi bingung mau ambil arah ke mana? Cuzz deh cobain Talents Mapping dulu biar makin mantap melangkahnya!***

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung, pals. Ditunggu komentarnya .... tapi jangan ninggalin link hidup ya.. :)


Salam,


maritaningtyas.com