Yayasan tempatku bekerja bergerak di bidang pendidikan. Sekolah pertama yang didirikan adalah salah satu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terbaik di Semarang. Bunda Vivi Psikolog, istri dari Pak Mus, selaku ketua yayasan adalah psikolog pendidikan yang concern terhadap tahap perkembangan main anak.
Setiap kegiatan belajar mengajar yang ada di PAUD ini dipikirkan sedetil mungkin. Baik dari segi filosofi, maupun dari manfaat yang akan didapatkan oleh anak didik. Kegiatan dirancang dengan sedemikian rupa, hingga masing-masing guru pengampu bisa mengetahui detil pencapaian tahap perkembangan main anak, seperti tahap meronce, menggunting, melukis, menggambar, dsb.
Dengan perkembangan teknologi AI yang makin melaju, Pak Mus yang merupakan dosen teknik dan informatika pada sebuah universitas bergengsi di Semarang, menyadari kalau teknologi AI mampu dimanfaatkan untuk melatih AI sehingga bisa menghasilkan aplikasi tahap perkembangan main anak.
MasyaAllah, sebuah cita-cita yang demikian besar. Tentunya proses yang akan dijalankan ini membutuhkan waktu yang panjang, dan tidak sebentar.
Aku merasa bersyukur dan beruntung bisa ada dalam proses ini. Namun selain beruntung, aku juga kemudian memikirkan rangkaian proses hingga perangkat yang recommended untuk menunjang proses melatih AI ini.
Tahapan Melatih AI untuk Mendapatkan Aplikasi Tahap Perkembangan Main Anak
Melatih AI untuk mendapatkan aplikasi tahap perkembangan main anak melibatkan beberapa langkah penting. Berikut adalah panduan umum yang dijabarkan oleh Pak Mus tentang bagaimana proses ini dapat dilakukan:1. Kumpulkan Data
Data adalah kunci dalam proses melatih AI. Semakin banyak data yang dimiliki, insyaAllah semakin canggih AI yang bisa kita hasilkan. Data yang dibutuhkan dalam proses ini meliputi;a. Data Perkembangan Anak
Tim kami perlu mengumpulkan data mengenai tahapan perkembangan anak. Nantinya kami akan mengumpulkan data berupa gambar dan video tentang pencapaian masing-masing siswa PAUD dalam tahap menggunting, meronce, melukis dan menggambar.Selain itu nantinya, data milestone perkembangan kognitif, fisik, emosional, dan sosial bisa jadi dibutuhkan. Sumber data tak hanya dari lembaga kami, tapi juga bisa berasal dari penelitian, dan buku pediatri.
b. Data Aplikasi
Dari sisi pemrograman, tim coding perlu mengumpulkan data terkait aplikasi yang diklaim membantu perkembangan anak, yang saat ini sudah ada di pasaran. Informasi ini bisa mencakup deskripsi aplikasi, fitur, usia target, ulasan pengguna, dan efektivitas berdasarkan studi atau pengalaman orang tua.2. Bersihkan dan Siapkan Data
Hal yang selalu diwanti-wanti Pak Mus terkait pengumpulan data, adalah memastikan data yang dikumpulkan bersih dan siap digunakan untuk melatih model AI. Ini melibatkan penghapusan data duplikat, mengatasi data yang hilang, dan memastikan format data konsisten.3. Labeling Data
Sebagai bagian dari tim yang nantinya bertanggungjawab untuk mengambil gambar dan video, serta melakukan proses penamaan data, aku perlu tahu bagaimana cara yang tepat dan konsisten dalam memberi label pada data yang telah dikumpulkan.Misalnya, aku perlu menamai foto dengan label yang sesuai dengan tahapan perkembangan tertentu. Ini penting agar model dapat belajar mengenali pola dan mengaitkan aplikasi dengan tahapan perkembangan yang sesuai.
4. Pilih Model AI
Tahap selanjutnya, tim pemrogaman akan memilih model pembelajaran mesin (machine learning) yang sesuai. Untuk tugas ini, mereka mungkin akan menggunakan model klasifikasi atau model rekomendasi. Model seperti Random Forest, Gradient Boosting, atau bahkan Neural Networks bisa digunakan tergantung pada kompleksitas data.5. Melatih Model
Saatnya data yang telah dilabeli akan digunakan untuk melatih model. Proses ini melibatkan:- Pembagian Data: Membagi data menjadi set pelatihan dan pengujian untuk mengevaluasi kinerja model.
- Pelatihan Model: Menjalankan algoritma pembelajaran mesin pada data pelatihan.
- Validasi dan Pengujian: Menguji model menggunakan data pengujian untuk mengevaluasi akurasi dan kemampuan generalisasi.
6. Evaluasi Model
Selanjutnya tim pemrograman akan melakukan metrik evaluasi seperti akurasi, precision, recall, dan F1-score untuk mengevaluasi kinerja model. Ini membantu memastikan bahwa model dapat memberikan rekomendasi yang akurat.7. Tuning dan Optimasi
Tahap selanjutnya, adalah melakukan tuning parameter dan optimasi model jika diperlukan. Ini bisa melibatkan penyesuaian hyperparameter, penambahan lebih banyak data, atau menggunakan teknik lain untuk meningkatkan kinerja model.8. Deployment
Setelah model dilatih dan dievaluasi dengan baik, langkah berikutnya adalah deployment. Ini bisa berarti membuat API yang bisa digunakan oleh aplikasi lain untuk mendapatkan rekomendasi aplikasi perkembangan anak berdasarkan data input.9. Monitoring dan Update
Pada tahap akhir prosesnya, kami perlu memantau kinerja model setelah deployment dan update model secara berkala dengan data baru untuk memastikan model tetap relevan dan akurat. Pak Mus sendiri menyampaikan setidaknya proses ini akan berlangsung 1-3 tahunan hingga bisa mendapatkan hasil yang akurat.Ketika aku menyampaikan pada suamiku yang seorang IT tentang proyek melatih AI di tempatku bekerja, doi memberikan gambaran umum tentang bagaimana tim kami dapat mengimplementasikan beberapa langkah di atas dalam kode Python menggunakan pustaka seperti Scikit-Learn:
Hahaha, aku hanya tertawa melihat kode-kode di atas. “Yo nggak mampu aku… “ Ah sudahlah, bagian itu jelas bukan bagian dari job desc-ku. Namun memikirkan berapa banyak data yang harus aku ambil, simpan dan kelola membuatku termehek-mehek.
Laptop yang saat ini kugunakan sepertinya tak akan mampu menunjang segala proses di atas. Untuk video editing harian saja, RAM laptopku mulai ngap-ngapan, storage juga sudah megap-megap. Apalagi buat menunjang proses melatih AI, bisa-bisa ‘kejang’ mendadak nih laptop.
Aah, aku pun segera mencari rekomendasi laptop yang memang menunjang untuk kebutuhan melatih AI, hingga informasi terkait Vivobook S 14 OLED (M5406) membuat mataku berbinar.
Vivobook S 14 OLED (M5406), Laptop ASUS AI Recommended untuk Menunjang Pekerjaanku
Pastinya sohib kongkow penasaran kan, kenapa Vivobook S 14 OLED (M5406) membuatku berbinar? Laptop ini merupakan bagian dari deretan ASUS AI.ASUS AI adalah standar laptop AI terbaik dari ASUS. ASUS AI benar-benar mempermudah prosesku saat memilih laptop AI, sekaligus juga meyakinkanku bahwa laptop dengan label ASUS AI telah memenuhi standar aplikasi berbasis AI.
Seluruh laptop yang hadir dengan logo ASUS AI dipastikan telah memenuhi semua persyaratan sebagai laptop AI. Berikut ini keunggulan laptop ASUS AI, terutama buat AI trainer ataupun AI user:
- Dibekali prosesor generasi terbaru dengan NPU (Neural Processing Unit).
- Dilengkapi dengan aplikasi dan fitur berbasis AI seperti Copilot, Windows Studio Effect, dan AI Noise Cancelling.
- Disiapkan untuk mendukung aplikasi dan fitur AI masa depan.
- Paling lengkap: Hadir dengan pilihan paling banyak, lengkap, dan komperhensif. Mulai dari laptop consumer, gaming, hingga bisnis (commercial).
- Durabilitas tinggi: Semua laptop ASUS AI mengantongi sertifikasi lolos uji ketahanan US Military Grade (MIL-STD-810H).
- Desain modern: Desain lebih tipis, dan lebih ringan dengan ketebalan paling tipis 1 cm dan bobot paling ringan 1 kg.
- Layar OLED: Dibekali layar ASUS Lumina OLED yang merupakan standar layar premium terbaik.
- Konektivitas tanpa batas: Dibekali port dan konektivitas paling lengkap, masih menyertakan USB Type-A, HDMI, dan 3.5mm Combo Audio Jack.
Keunggulan Vivobook S 14 OLED (M5406)
Seperti yang aku tulis sebelumnya, ASUS AI hadir dalam beragam jenis. Mulai dari laptop consumer, gaming, hingga bisnis (commercial). Nah, kalimat yang aku baca dalam salah satu referensi ini, semakin menyakinkanku bahwa Vivobook S 14 OLED (M5406) memang calon laptop terbaik untuk melatih AI dalam proses pembuatan Aplikasi Tahap Perkembangan Anak:Vivobook S 14 OLED merupakan bagian dari jajaran laptop ASUS AI, standar laptop AI terbaik dari ASUS. Seluruh laptop yang masuk ke dalam jajaran laptop ASUS AI dipastikan tampil sebagai laptop AI dengan dukungan hardware serta aplikasi berbasis AI yang komprehensif. ASUS AI juga mempermudah masyarakat Indonesia dalam memilih laptop AI dan memastikan laptop pilihannya merupakan laptop AI yang sesungguhnya.
Hadir dengan sistem operasi Windows 11, Vivobook S 14 OLED merupakan laptop berfitur AI dengan dukungan Copilot. Asisten cerdas berbasis AI ini akan membantu Anda mendapatkan jawaban dan inspirasi dari seluruh penjuru internet, mendukung kreativitas dan kolaborasi, serta membantu Anda fokus untuk menyelesaikan tugas-tugas.
Tidak hanya dilengkapi Windows 11 asli, di laptop juga hadir dengan genuine Microsoft Office Home & Student 2021 untuk menunjang aktivitas kamu sepanjang hari. Ketika pekerjaan menumpuk, laptop ASUS dengan Windows 11 siap membantu Anda menyelesaikannya. Laptop ASUS dengan Windows 11, memungkinkan Anda mengekspresikan diri dan menemukan cara kerja terbaik Anda.
Kalimat-kalimat di ataslah yang membuatku makin mantap menjatuhkan pilihan kepada ASUS Vivobook S 14 OLED (M5406). Yuk saatnya kenal lebih dalam sama laptop idaman, sekaligus manifesting biar segera dalam genggaman:
1. Dapur Pacu Super Gahar
ASUS Vivobook S 14 OLED (M5406) ini didukung oleh Prosesor AMD Ryzen™ 7 8845HS dengan teknologi AMD Ryzen™ AI dan ASUS Memory Allocation Management untuk penggunaan memori yang optimal.Sebagai pengguna setia AMD Ryzen™, aku tahu banget laptop dengan prosesor ini punya performa yang lebih unggul. Apalagi prosesor yang digunakan adalah Ryzen™ 8000 series, alias seri tertinggi AMD Ryzen™.
Jelas saja laptop ini bakal oke banget dipakai ngegame, bikin konten, dan tentu saja untuk menggunakan aplikasi AI tanpa bersusah payah. Kecenya lagi, sebagai bagian dari laptop ASUS AI, tentu saja laptop ini sudah dilengkapi Copilot key.
Tombol ini merupakan pintasan langsung yang bisa kita manfaatkan secara cepat dan mudah untuk mengeksplorasi AI. Kita bisa lebih mudah mengakses berbagai fitur cerdas dengan sekali tekan. Dari pengeditan gambar yang dipercepat, hingga pengorganisasian file dengan cara yang lebih intuitif.
Tombol Copilot pastinya bisa menjadi asisten pribadi yang memudahkanku dalam berbagai aspek pekerjaan maupun hiburan.
Fyi, prosesor generasi terbaru yang dibenamkan pada laptop ini sudah memiliki TDP (Thermal Design Power) hingga 50W. Artinya, performa yang dihasilkan dapat memenuhi tuntutan kerja yang berat sekalipun.
Ngerinya lagi, laptop ini juga sudah terintegrasi Neural Processing Unit (NPU), sehingga sudah menjelma menjadi perangkat yang siap menghadapi era kecerdasan buatan (Artificial Intelligence, AI) dengan kapabilitas yang dioptimalkan.
NPU ini memungkinkan laptop untuk menjalankan tugas-tugas yang berbasis AI dengan lebih efisien, memberikan pengalaman yang lancar jaya dan pastinya responsif.
Dengan adanya NPU dan tombol Copilot, Vivobook S 14 OLED menjawab kebutuhan akan laptop yang tidak hanya tangguh dalam hal performa, tetapi juga cerdas dan adaptif dalam beragam skenario penggunaan.
Nih, intip aja spesifikasi dapur pacunya yang nggak main-main:
Dengan adanya NPU dan tombol Copilot, Vivobook S 14 OLED menjawab kebutuhan akan laptop yang tidak hanya tangguh dalam hal performa, tetapi juga cerdas dan adaptif dalam beragam skenario penggunaan.
Nih, intip aja spesifikasi dapur pacunya yang nggak main-main:
Dengan spek yang oke punya ini, aku sudah bisa membayangkan kalau proses pengelolaan data untuk AI training akan berjalan dengan lancar. Kerjaan harianku seperti ngedit video, desain flyer dan nulis konten juga pastinya makin terfasilitasi.
Sisi buruk dari laptop berprosesor handal biasanya jadi cepat panas. Namun, ASUS Vivobook S 14 OLED (M5406) punya ASUS IceCool Thermal Technology yang memastikan laptop akan tetap dingin di bawah tekanan.
So, tugas terberat sekalipun akan tetap lancar, no ngelag-ngelag, no hot-hot pop, dan tentu saja tanpa adanya penurunan kinerja. Tak hanya itu, filter debu internal untuk kedua kipas juga mampu mencegah debu dan serat tersedot ke dalam sasis.
Oya, begitu bawa pulang si Vivobook S14 OLED ini, kamu nggak perlu pusing install operating system, pals. By default, laptop ini sudah include Windows 11 asli, tersedia juga genuine Microsoft Office Home & Student 2021. Tinggal duduk manis, dan siap kerja deh.
2. Desain Stylish, Tipis dan Manis Abis
Dapur pacu boleh gahar, tapi urusan desain, ASUS selalu tahu bagaimana menghasilkan laptop manis bin stylish. Ukuran si Vivobook S 14 OLED (M5406) ini cuma 1,39 cm. Beratnya 1,3 kg, ditenteng ke mana-mana gampang poll. Apalagi buatku yang sering moving, pindah dari satu bangunan ke bangunan lain, cocok banget lah laptop ini!Sisi keren lainnya adalah laptop ini terbuat dari bahan metal. So, kalian bisa membayangkan dong sekeren apa laptop ini dari luar? Selain keren, pastinya aman dan awet.
Tak hanya ramping, logo ukiran CNC yang halus pada bagian depan semakin memperlihatkan sisi stylish-nya. Laptop ini hadir dalam dua warna kontemporer: Neutral Black atau Cool Silver. Hmm, pilih yang mana nih enaknya, pals?
Laptop ini juga sudah mendukung lay-flat hinge, sehingga lebih nyaman saat digunakan untuk ngetik, ngedit video, ataupun aktivitas lainnya.
Sebagaimana laptop ASUS AI pada umumnya, laptop Vivobook S 14 OLED (M5406) juga sudah mendapatkan sertifikasi US Military Grade Durability (MILSTD-810H).
Artinya, laptop ini telah teruji dari segala macam penggunaan yang ekstrem, guncangan mekanis, dan perubahan suhu mendadak. Dijamin aman dipakai untuk kerja berat dalam jangka waktu yang panjang. Cocok buatku yang suka berjam-jam kerja depan laptop nih, pals.
Nah, kalau pakai ASUS Vivobook S 14 OLED (M5406), kita bisa sedikit santai. Bahkan meski lupa bawa charger, laptop yang memiliki baterai berkapasitas tinggi 75 Wh bisa tahan sampai 14-16 jam, pals.
3. Baterai Tahan Lama
Siapa yang kalau udah kerja, suka lupa waktu, termasuk lupa ngecharge laptop? Tosss lah kita! Sampai ujug-ujug laptopnya kedap-kedip butuh asupan daya.Nah, kalau pakai ASUS Vivobook S 14 OLED (M5406), kita bisa sedikit santai. Bahkan meski lupa bawa charger, laptop yang memiliki baterai berkapasitas tinggi 75 Wh bisa tahan sampai 14-16 jam, pals.
Bagian penting lainnya, laptop ini mendukung teknologi pengisian cepat yang memungkinkan baterai bisa terisi 60% hanya dalam waktu 49 menit saja. Jadi saat dipanggil rapat, meski belum ngecharge full, udah siap dipakai kerja lagi.
Tak hanya itu, laptop ASUS AI ini juga sudah mendukung USB-C® Easy Charge. Jadi lebih gampang ngecharge-nya, pals, pakai powerbank pun bisa lo!
Dijamin kamu akan melihat visual yang belum pernah ada sebelumnya! Apalagi ASUS Vivobook S 14 OLED (M5406) sudah didukung dengan Layar OLED 14 inci 2K 60 Hz, pastinya akan mampu menghadirkan pengalaman hiburan yang tak terlupakan.
4. Audio Visual Memanjakan
Buat sohib kongkow yang sudah pernah lihat layar ASUS Lumina OLED, dijamin lihat layar laptop lainnya nggak bakal nendang. Aku pun demikian. Saat melihat display ASUS OLED pada sebuah pameran teknologi, mataku tak mau berkedip sedetikpun saking layarnya sekeren itu.Dijamin kamu akan melihat visual yang belum pernah ada sebelumnya! Apalagi ASUS Vivobook S 14 OLED (M5406) sudah didukung dengan Layar OLED 14 inci 2K 60 Hz, pastinya akan mampu menghadirkan pengalaman hiburan yang tak terlupakan.
Warna hitam yang pekat, detail warna yang tajam, dan ramah untuk si mata empat adalah keunggulan layar OLED paling kusuka. Lebih dari itu, layar OLED memiliki kemampuan visual yang dapat disesuaikan, sehingga menjadi solusi hemat daya.
Ngedit video, desain flyer, nonton drakor jadi makin mantap dengan adanya si layar OLED ini. Apalagi bukan cuma visualnya yang mengagumkan, dari sisi audio pun laptop ini benar-benar mampu memanjakan indra pendengaran, pals.
Laptop ASUS AI ini sudah didukung oleh sistem audio berteknologi Dolby Atmos dengan speaker tersertifikasi dari Harman Kardon. Bisa bayangkan Dolby Atmos kawin sama Harman Kardon? Ini sih mantap beud, pals. Dijamin sambil nyimpenin data buat bahan AI training, aku bisa nyetel lagu ajeb-ajeb biar tetap terjaga, hehe.
Lantas aku berandai-andai, kalau nanti si ASUS Vivobook S 14 OLED (M5406) ini datang ke rumah, gimana ya reaksi anak-anakku. Selain dapur pacu yang gahar, desain stylish dan audio visual yang memanjakan, Vivobook S 14 OLED hadir dengan keyboard berlampu latar RGB Single Zone.
5. RGB Keyboard yang Menawan
Beberapa hari lalu, suamiku membeli keyboard eksternal dengan lampu RGB. Anak-anakku melihat keyboard itu dengan mulut menganga. Si bungsu bahkan bilang, “Wow, it’s gaming keyboard! So cool…”Lantas aku berandai-andai, kalau nanti si ASUS Vivobook S 14 OLED (M5406) ini datang ke rumah, gimana ya reaksi anak-anakku. Selain dapur pacu yang gahar, desain stylish dan audio visual yang memanjakan, Vivobook S 14 OLED hadir dengan keyboard berlampu latar RGB Single Zone.
Jadi nih, kita bisa menyesuaikan lampu latar dengan efek pencahayaan menakjubkan, sesuai dengan kepribadian dan suasana hati. Dengan teknologi Windows Dynamic Lighting, kita dapat dengan mudah menyesuaikan warna, mode, dan tingkat kecerahan langsung di pengaturan Windows untuk menjadikan keyboard Vivobook S14 OLED ini makin menonjol.
RGB Keyboard juga membantuku saat kerja dalam gelap. Maklum emak-emak kadang suka nyolong-nyolong waktu ngonten saat anak-anak udah tidur. Biar nggak bikin mereka bangun, biasanya aku nggak akan nyalain lampu utama, masih pakai lampu redup. Dengan bantuan si RGB Keyboard, ngetik jadi lebih lancar dan nggak salah pencet, pals.
Selain dilihat dari sisi RGB keyboard, laptop ASUS AI yang satu ini juga nyaman dipakai karena memiliki touchpad besar. Cocok buatku yang sekarang kagok kalau pakai mouse external. Touchpad berukuran besar sangat mampu meningkatkan alur kerja dan navigasi yang mudah, memastikan interaksi yang tepat dan lancar dalam apapun kegiatannya.
Kecenya lagi, laptop ini juga sudah didukung dengan teknologi ASUS AiSense camera and AI Noise Cancelation. Bermanfaat saat aku lagi ikut atau ngisi webinar, tampilan video jadi lebih kece, plus kebisingan di sekitar juga nggak akan ikut masuk ke webinar.
Selain dilihat dari sisi RGB keyboard, laptop ASUS AI yang satu ini juga nyaman dipakai karena memiliki touchpad besar. Cocok buatku yang sekarang kagok kalau pakai mouse external. Touchpad berukuran besar sangat mampu meningkatkan alur kerja dan navigasi yang mudah, memastikan interaksi yang tepat dan lancar dalam apapun kegiatannya.
6. Konektivitas dan Keamanan Tingkat Dewa
Laptop modern biasanya miskin konektivitas, tapi laptop idamanku ini berbeda. ASUS Vivobook S 14 OLED memiliki semua port yang aku perlukan. Mau disambungin ke layar eksternal, mouse, keyboard, speaker, atau headset, aku bisa melakukannya dengan mudah.Kecenya lagi, laptop ini juga sudah didukung dengan teknologi ASUS AiSense camera and AI Noise Cancelation. Bermanfaat saat aku lagi ikut atau ngisi webinar, tampilan video jadi lebih kece, plus kebisingan di sekitar juga nggak akan ikut masuk ke webinar.
Terkait keamanan, laptop ini juga udah lengkap banget fiturnya. ASUS Vivobook S 14 OLED memiliki kamera IR canggih yang bisa membantuku login tanpa kata sandi, dan hanya butuh waktu lima detik! Bagian lainnya yang paling aku suka, laptop ini juga sudah punya penutup webcam fisik untuk melindungi privasi secara instan.
Dengan segala keunggulan yang dimiliki oleh ASUS Vivobook S 14 OLED (M5406), aku semakin mantap untuk merekomendasikannya kepada Pak Mus agar masing-masing anggota tim pengembangan aplikasi tahap perkembangan main anak bisa difasilitasi laptop ini. Tentunya agar proses AI training ini berjalan lancar, mulus dan tanpa hambatan.
Doakan ya, pals.. agar proyek pelatihan AI dalam pengembangan aplikasi tahap perkembangan main anak ini berjalan lancar. Harapannya aplikasi ini nantinya bisa bermanfaat untuk banyak pihak. Bukan hanya untuk yayasan tempat kami bekerja, tetapi juga bisa berguna untuk masyarakat luas yang ingin tahu tahap main anak-anaknya dengan lebih cepat dan mudah.***
Post a Comment
Salam,
maritaningtyas.com