Yuk, Peringati Hari Blogger Nasional 2022 dengan 15 Hal Penting Ini!

Hai hai, Hari Blogger Nasional 2022 akan segera datang! Ada yang menyadarinya nggak nih?

Kalau ngobrolin bulan Oktober, mungkin yang terlintas di kepala kita hanyalah Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap 1 Oktober atau Hari Batik Nasional setiap 2 Oktober. Buat yang nilai sejarahnya oke, mungkin bakal ingat juga adanya Hari Tentara Nasional pada 5 Oktober dan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober.

Padahal nih masih ada belasan hari penting yang harus kita ingat di bulan ini. Salah satunya adalah Hari Narablog Nasional. Sedih nggak sih kalau mengaku sebagai seorang narablog tapi nggak tahu kapan hari pentingnya itu dirayakan? Hiks

Quick Test: Kapankah Hari Blogger Nasional Diperingati?

Eits, jangan berkecil hati. Aku juga sebenarnya baru tahu adanya Hari Blogger Nasional pada 2016 kok.

Pada tahun itu, Hari Narablog Nasional sudah diperingati selama sembilan kali. Jadi bisa menebak kapankah mulai dicanangkannya hari penting buat para blogger tersebut?

Pastinya nih, Hari Blogger Nasional ditetapkan oleh Menteri Komunikasi pada zamannya di sebuah perhelatan besar bertajuk Pesta Blogger. Ih, kok aku iri ya. Mau juga dong sekarang ada event seperti itu lagi.

Seru banget deh bisa berkumpul dan bersilaturahmi dengan seluruh narablog dari tanah air. Jadi ingat momen waktu diundang ke acara inaugurasi IndiHome Blogging Competition 2022. Hmm, gagal move on lagi deh.

Btw, aku nggak bakal menulis ulang sejarah Hari Blogger di sini karena sudah pernah kutuliskan pada artikel Alasanku Tetap Ngeblog. Cuzz buat temen-temen kongkow yang belum tahu kapan sih hari penting buat narablog ini diperingati, bisa tengok di artikel tersebut ya.

Bakal ada special giveaway buat kalian yang baca artikel tersebut dan menemukan jawaban untuk pertanyaan ini. Simak sampai akhir ya buat tahu ketentuan dan syarat giveaway-nya. Eaaa…

15 Hal untuk Merayakan Hari Blogger Nasional 2022

Nah, tahun ini Hari Narablog Nasional akan memasuki tahun ke-15. Wow, kalau diibaratkan seorang anak, sudah masuk usia remaja ya?

Mulai bandel-bandelnya, eits.. maksudnya rasa ingin tahu akan luasnya dunia makin besar. Mulai muncul rasa ingin mencoba ini dan itu.

Penting banget untuk bisa menjadi sahabat bagi anak-anak usia remaja. Begitu pula kita sebagai seorang narablog, memasuki tahun ke-15 ini seharusnya kita sudah mengenali dengan baik mau dibawa ke mana sih aktivitas ini.

Artinya ada beberapa hal penting yang harus mulai dipikirkan agar aktivitas ngeblog bukan lagi jadi ‘sampingan.’ Atau hanya dilakukan sekenanya dan ala kadarnya.

Apalagi buat temen-temen kongkow yang sudah mencicipi manisnya rezeki dari bidang ini, sepertinya nggak bisa lagi dong ngeblog asal-asalan. Mumpung banget nih lagi memperingati Hari Blogger Nasional 2022, gimana kalau kita mengisinya dengan 15 hal penting ini:

1. Setting Ulang Big Why

Sejak akhir tahun 2020, aku memberanikan diri membuat Blogspedia Coaching. Bukan sok-sokan pinter atau gimana sih, hanya saja saat itu aku merasa ingin membantu sohib kongkow yang baru mulai terjun di dunia blogging agar bisa ngeblog lebih terarah.

Aku tahu banget rasanya masuk ke dunia ini secara autodidak. Kaya buih di lautan gitu loh, terombang-ambing ke sana ke mari, tanpa punya pegangan yang kokoh.

Materi pertama yang kusajikan di kelas blog untuk pemula ala-ala tersebut adalah menemukan dan menetapkan alasan terbesar terjun ke dunia blogging. Mungkin terasa basi ya, tiap masuk kelas kok selalu yang dibahas tentang Big Why.

Namun menurutku memang sepenting itu. Mengawal temen-temen di Blogspedia Coaching semakin membuatku sadar betapa pentingnya sebuah alasan.

Mereka yang punya Big Why kuat, lajunya biasanya lebih pesat dibanding temen-temennya. Mereka punya daya juang yang lebih tinggi dan semangat yang nggak cepat pudar.

Hal itu dikarenakan mereka sudah punya pegangan yang kokoh dan peta yang jelas dalam menekuni bidang ini. Senang rasanya melihat temen-temen yang terus berkembang.

Nah, materi tersebut sejatinya kubuat bukan tanpa alasan. Setiap kali menyampaikan materi tersebut, aku sebenarnya sedang mengingatkan diri sendiri tentang alasanku menjadi seorang narablog.

Nggak bisa dipungkiri, mendapat cuan dari bidang ini adalah hal yang sangat menyenangkan. Apalagi buatku seorang ibu rumah tangga, bisa menghasilkan tanpa harus ke luar rumah dan melepas daster adalah prestasi tersendiri. Thanks to internet cepat yang membantuku menjalani aktivitas ini.

Namun seringkali cuan juga bisa membuat kita alpa. Eits, kita… elu aja kali, Rit, wkwk. Yup, kadangkala karena tergiur sejumlah rupiah, ada beberapa hal menggelitik yang membuatku ingin melanggar kesepakatan dengan diri sendiri.

Itulah kenapa pentingnya untuk selalu mengingat apa sih alasan kita menjadi narablog. Apakah sampai di titik ini, alasan tersebut masih sama? Ataukah perlu adanya resetting agar kita kembali ngeblog on the track?

2. Napak Tilas ke Masa Awal Memulai Ngeblog

Salah satu hal yang kulakukan sembari setting ulang Big Why adalah menelusuri kembali perjalanan panjang di dunia blog. Tentu saja aku nggak langsung ada di titik ini.

Mengenai awal mula terjun ke dunia tulis-menulis sudah pernah kutuliskan di Catatan Satu Dekade dan Resolusi Blogging. Saat menyusun artikel ini, aku juga jadi baca ulang tulisan tersebut dan membuatku ingat betapa panjang dan berlikunya untuk sampai ada di sini.

Ingatan tersebut seakan menghadirkan potongan demi potongan cerita bagaimana awalnya aku memulai blog ini, hingga kemudian melahirkan satu per satu blog lainnya. Selalu ada cerita di balik kelahiran setiap blog.

 Ada blogspedia.my.id yang kubuat khusus untuk menyimpan tutorial blogging karena ada beberapa temen kongkow suka menanyakan tips-tips terkait ngeblog. Lalu rumah-kita.my.id kudedikasikan khusus untuk mencatat tumbuh kembang dan portofolio anak-anakku.

Blog-blog lain yang menetas setelahnya pun tak kalah besar mimpinya. Sayang sekali aku sering lalai dengan mimpi-mimpi tersebut.

Dengan napak tilas seperti ini, aku jadi mengingat bagaimana passionate-nya aku menjalani blogging. Haruskah rusak hanya karena hal-hal yang nggak fundamental?

Aaah, jadi mellow. Tunggu ya anak-anak blogku, emak akan kembali ‘mengasuh kalian dengan baik’. Insya Allah…

3. Evaluasi Kinerja dan Prestasi Diri

Setelah napak tilas perjalanan, hal penting lainnya yang perlu dilakukan adalah mengevaluasi kinerja. Udah kek orang kantoran aja ya?

Nah, itulah… kita seringkali menganggap blogging hanya sebagai ‘sampingan.’ Ya, aku tahu memang ada yang menjalani blogging bukan sebagai aktivitas utama. Beberapa sohib kongkow ngeblog sebagai hobi dan mengisi waktu luang di sela-sela pekerjaan utamanya.

Bahkan walau hanya menjalaninya sebagai hobi, menurutku penting juga lo untuk mengevaluasi kinerja sebagai seorang narablog. Evaluasinya seperti apa? Suka-suka kita sih sebenarnya.

Nggak ada patokan khusus terkait cara mengevaluasi kinerja dan prestasi diri as a blogger. Kita bisa menetapkan standar khusus sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing.

Bisa dimulai dengan sesederhana; Apakah setiap ikut blogwalking suka telat menyelesaikannya? Apakah masih aktif nimbrung ngobrol atau ikut kegiatan komunitas? Eaa, jleb. Sejatinya dua pertanyaan tersebut menjewer diri sendiri, pals.

Selain mengevaluasi dua hal di atas, aku juga mulai membuat Blog Plan and Evaluation sejak 2020. Bukan sekadar memaparkan rencana setahun dan sebulan ke depan, aku juga mendokumentasi jumlah postingan setiap bulan, jumlah pageviews, DA/ PA blog dan beberapa printilan lainnya.

Jika aku menemukan adanya penurunan kinerja, aku bertanya pada diri sendiri, “Ada apa denganku?” Eits, jangan malah nyanyi dong, hehe.

Dengan fasilitas internet cepat di rumah seharusnya aku bisa beraktivitas tanpa batas. Kalau sampai kinerjaku menurun, maka harus ada penelusuran lebih lanjut, mungkin butuh healing gitu?

4. Cek Konsistensi Ngeblog

Dengan Blog Plan and Evaluation yang kubuat setiap awal bulan, aku punya catatan berapa jumlah postingan yang kubuat pada bulan sebelumnya. Aku juga bisa mendapatkan data apakah aku bisa menerbitkan artikel baru pada jadwal yang konsisten, atau loncat-loncat menyesuaikan jadwal dari klien atau tantangan ngeblog yang sedang kuikuti.

Jika aku hanya membuat artikel pesanan dari klien, atau sekadar menggugurkan kewajiban atas tantangan ngeblog dari komunitas, aku hanya bisa bilang ke diri sendiri, “Shame on you, Rit!”

Mengaku narablog tapi kok ngeblog kalau ada cuan dan tantangan saja sih? Lalu mana artikel organiknya? Mana artikel khas curhatan yang biasa dibuat di awal-awal ngeblog dulu?

Bukankah blog ini awalnya dibuat sebagai sarana menyalurkan curahan hati biar tetap sehat mental, juga sebagai cara untuk berbagi manfaat lebih luas? So, ayo dong ngeblog lagi sesuai visi misi yang sudah ditetapkan sendiri.

5. Semangat sedang Kendor? Blogwalking Dulu

Awal bulan ini aku harus menghadapi sebuah keadaan yang kemudian memicuku untuk berhadapan dengan luka lama. Aku pikir luka itu sudah membaik perlahan, ternyata aku belum sepenuhnya pulih.

Bahkan saking terasa menyesakkannya kondisi itu, akhirnya aku memutuskan untuk menemui psikiater. Aku bersyukur akhirnya punya keberanian melakukan hal itu setelah sebelumnya maju mundur cantik.

At least, aku jadi tahu ternyata aku nggak selemah yang kubayangkan dan kurasakan. Dokter jiwa yang kutemui itu masih muda, lima tahun di bawahku, namun pengalaman hidup dan keilmuan telah menempanya menjadi pribadi yang menarik dan menginspirasi.

Dengan bahasa yang santai, dia membuatku kembali bangkit dan bisa melihat kondisi yang kuhadapi dari berbagai sudut pandang. Untuk membuat hormon di otakku kembali stabil agar aku bisa lebih tenang, dia meresepkan dua obat untuk dikonsumsi selama sepekan.

Kondisiku saat ini sudah sangat lebih baik. Aku sudah bisa kembali menata emosiku. Namun entah kenapa semangat ngeblog memang turun drastis dan belum balik secara maksimal.

Untuk mengatasi hal ini, aku sering mampir ke blog-blog lain. Terutama tulisan-tulisan yang berbumbu kesehatan mental dan motivasi.

Aku juga mengikuti tantangan ngeblog satu pekan satu postingan dari Komunitas Gandjel Rel. Harapanku, dengan melihat temen-temen berlomba-lomba menyelesaikan tantangan, aku jadi bisa ikutan semangat.

Ya, meski nyatanya aku masih terus telat setor. Setidaknya aku berusaha untuk menjaga semangatku untuk tidak semakin kendor.

Btw, adakah yang sedang dalam kondisi sepertiku? Yuk lah blogwalking bareng dan mari temukan kembali semangat ngeblog kita, pals.

6. Jalin Silaturahmi Lewat Komunitas Blogger

Kalau dites pakai MBTI, aku masuk ke dalam golongan INFJ. Meski kadang kalau tes ulang pada kondisi berbeda, bisa juga masuk ke golongan INFP.

Pokoknya sih dites berapa kali, kepribadianku memang lebih cocok ke arah introvert. Walau banyak yang nggak mempercayai hal tersebut dikarenakan aku terlihat ramai dan talkative, wkwk.

Nggak tahu aja bahwa menuju di tahapan ini butuh proses panjang. Dari yang bener-bener nggak bisa memulai pembicaraan dengan orang baru, sampai bisa berani berkenalan di depan orang banyak.

Nampak talkative nggak akan mengubah kenyataan bahwa aku cepat merasa lelah ketika bertemu banyak orang dalam waktu lama. Meski begitu, aku tetap sadar diri bahwa bersilaturahmi dan berjejaring dengan sesama narablog adalah salah satu hal paling fundamental. Itulah kenapa menurutku penting untuk gabung dengan komunitas.

Bukan sekadar biar punya kenalan banyak dan mendapat pengakuan terhadap eksistensi diriku sebagai seorang narablog, tetapi dengan gabung komunitas, ada banyak hal yang bisa kita dapat dan berikan.

Yups, jangan sekadar ingin mendapat sesuatu dari komunitas yang kita ikuti. Namun juga harus mau memberikan sesuatu. Walau hanya sekadar ngobrol tipis-tipis, datang ke event yang digelar komunitas itu, sudah jadi sesuatu yang bisa kita berikan kok.

Ngobrolin soal komunitas, aku kembali ingat momen paling bersejarah sepanjang menjadi narablog. Bulan lalu aku berangkat ke Jakarta memenuhi undangan dari IndiHome.

Sebuah undangan yang tak pernah kusangka. Hanya seorang narablog daerah yang tulisannya masih acak adut, tapi dipercaya untuk menghadiri event bergengsi. Senangnya tiada terkira.

Hal paling membahagiakan pada momen tersebut adalah bisa berkumpul dengan para narablog yang ‘rumahnya’ selama ini hanya bisa kukunjungi secara virtual. Sebut saja ada mbak Molzania, mbak Nabilla DP, mbak Rini Noe, mbak Lintang Gumilang, mbak Arai, koh Deddy Huang, mas Aldi dan masih banyak lagi lainnya.

Membaca artikel mereka aja udah bikin gregetan. Kok bisa sih nulis sekeren itu. Apalagi bertemu langsung dengan orang-orangnya.

Sepulang dari Jakarta, rasanya otak pengen meledak. Ada banyak hal yang ingin ditulis dan didokumentasikan. Setiap sesi obrolan, entah itu di meja makan atau di mobil saat perjalanan kunjungan ke kantor Telkom Group, ada saja insight baru yang bikin aku makin cinta dengan aktivitas blogging.

Hal inilah yang semakin menguatkanku tentang pentingnya berjejaring dan berkomunitas. Btw, kalian sudah gabung komunitas blogger mana aja, pals?

7. Tantang Diri dengan Mengikuti Lomba

Kalau diingat-ingat belum banyak kompetisi blogging yang kuikuti sih. Biasanya aku lihat-lihat dulu temanya.

Dari pengalamanku, kalau memaksakan diri ikut lomba tanpa persiapan yang matang biasanya hasilnya nggak maksimal dan berujung kecewa. Padahal sebetulnya kalah menang dalam lomba itu hal biasa kan?

Sayangnya, kita seringkali menyiapkan diri untuk menang, tapi lupa menyiapkan diri saat kalah. Padahal keduanya sama penting.

Lagipula, ada salah satu insight dari mini talkshow pada acara Inaugurasi IndiHome Blogging Competition 2022. Disampaikan oleh mbak Widyanti Yuliandari, bahwasanya: selalu ada benefit setiap kali kita berani ikut lomba, walaupun tidak menang.

Mungkin kalian akan mengernyitkan kening membaca kalimat di atas sambil bertanya, “Kok bisa?”

Tentu saja bisa. Karena sejatinya dengan mengikuti lomba, kita terus belajar mengasah kreativitas bagaimana membuat artikel dengan tema tertentu, mencari sudut pandang yang unik dan otentik, lalu mengejawantahkan ide dan sudut pandang tersebut secara dalam dan detail.

Sering mengikuti lomba juga perlahan membentuk mental juara. Juara itu tak selalu naik ke podium. Juara sejati adalah yang mampu mengalahkan diri sendiri untuk menghasilkan karya yang lebih baik dari sebelumnya.

So, tahun ini sudah ikut berapa lomba, pals? Masih belum pernah menang sekalipun? Terus coba lagi dan lagi, pantang menyerah serta belajarlah dari para narablog yang kerap memenangkan lomba.

8. Asah Kreativitas dengan Bumbatabuha

Pada bahasan tentang lomba, aku sempat membahas soal kreativitas. Nah, pas banget pekan lalu aku diminta untuk sharing tentang menemukan dan mengembangkan ide tulisan.

Ngobrolin soal kreativitas, berkacalah pada generasi pendahulu yang melahirkan Sumpah Pemuda. Jika tak ada kreativitas pemuda pada masanya, bisa jadi Indonesia tak akan pernah ada.

Kreativitas para pemuda pada zamannya telah melahirkan semangat juang untuk pemuda-pemuda di era berikutnya. Juga kebanggaan untuk bertumpah darah, berbangsa dan berbahasa Indonesia.

Tentunya sebagai generasi muda zaman now, jangan sampai dong kreativitas kita kalah dengan mereka. Justru dengan fasilitas yang makin canggih sekarang, seperti internet cepat dan teknologi yang berkembang pesat, kita harusnya makin banyak melahirkan kreasi baru.

Bukan sekadar kreasi yang keren dan wow, tapi juga bermanfaat buat diri sendiri, orang lain di sekitar dan juga negara tercinta.

Buat yang masih bingung gimana caranya menghasilkan kreativitas, aku bisikin mantra yang biasa aku gunakan. Mantra ini pertama kali saat mendapat tantangan dari Ibu Septi Peni, founder Komunitas Ibu Profesional.

Mantra itu adalah “Bumbatabuha, buka mata buka telinga dan buka hati.”

Yup, menemukan ide yang bisa melahirkan sebuah kreasi entah itu dalam bentuk tulisan, gambar dan lainnya, bisa dilakukan dengan cara mengoptimalkan indera yang Allah berikan. Ide itu ada di mana-mana kok, tinggal kita bisa sepeka apa menangkapnya.

Kepekaan ini perlu dilatih. Caranya dengan sering melihat sekeliling, membaca tanda-tanda yang Allah kirimkan, membaca buku, menonton film, mendengarkan podcast dan lagu, mendengarkan curhatan orang dan merasakan ‘sepatu’ orang lain.

Menumbuhkan kepekaan sejatinya adalah menumbuhkan empati di dalam diri. Memiliki empati adalah kunci dari kelahiran sebuah kreativitas yang bermakna.

 

9. Jangan Jalan di Tempat, Jadilah Narablog yang Tanpa Batas

Mau jadi blogger yang seperti apa adalah pilihan masing-masing. Namun menurutku, apapun aktivitas dan profesi yang kita jalani, penting untuk selalu meningkatkan kualitas diri.

Itu pula yang aku pelajari dari para pemenang IndiHome Blogger Competition 2022. Mereka adalah sosok yang tak pernah puas. Tentu saja dalam artian yang positif ya, pals.

Entah berapa lomba blog yang telah diikuti, tapi mereka nggak pernah menyerah. Coba lagi dan lagi. Kalah dan menang adalah urusan ke sekian.

Hal terpenting adalah bagaimana bisa menghasilkan karya yang berkualitas dan punya value.

Narablog yang sudah merasakan kepungan job seringkali lupa pada asal muasal memulai blogging, tapi kata mbak Nabilla DP masih dalam mini talkshow malam inagurasi kala itu, “Mempertahankan originalitas itu penting.”

Nah, agar bisa menjadi narablog yang orisinil, kita perlu untuk membangun self branding dan menjaga keunikan diri. Keunikan akan selalu memiliki harga yang berbeda.

Tentu saja menjadi narablog yang punya branding kuat nggak ditempuh dalam waktu sehari dua hari. Ada proses yang harus dijalani. Termasuk keberanian dan kemauan keras mengikuti beberapa kelas dalam rangka meningkatkan skill.

Disertai pula dengan keras kepala mempertahankan ciri khas. Passion, disiplin dan konsistensi adalah harga mati untuk menuju narablog yang sukses.

Dari tadi aku menyebut berulangkali acara inagurasi dan IndiHome Blogger Competition, pasti kalian gemes ya pengen hadir juga ke acara tersebut? Tenang, berdoa saja semoga tahun depan perhelatan akbar itu digelar lagi.

Sekarang, siapkan diri dan tingkatkan kualitas. Jadi saat nanti kompetisi blog itu digelar lagi, kalian sudah siap bertarung melawan narablog dari seluruh penjuru tanah air.

Nggak ada penyesalan sedikit pun bergabung jadi bagian blogger IndiHome, yang ada malah bangga karena bisa bertemu banyak orang, meluaskan wawasan dan sudut pandang.

10. Buat Tulisan tentang Hari Blogger

Tunjukkan bahwa kita bangga jadi blogger. Salah satunya dengan membuat postingan yang diterbitkan setiap Hari Blogger Nasional diperingati.

Saat menulis artikel ini, aku baru sadar kalau belum konsisten membuat satu tulisan setiap tahunnya tepat di Hari Blogger. Sejak mengetahui bahwa Hari Blogger Nasional diperingati setiap 27 Oktober pada 2016, aku baru membuat empat artikel di tahun 2016, 2017, 2019 dan 2020.

Sedangkan di tahun-tahun lainnya, aku hanya ikut memperingati hari pentingnya para narablog lewat postingan di media sosial. Baru di tahun ini, aku kembali membuat satu tulisan panjang untuk kembali mengingatkan diriku tentang pentingnya memupuk kebanggaan sebagai seorang blogger.

Berbangga di sini bukan untuk menyombongkan diri ya maksudnya, pals. Namun lebih kepada mensyukuri apa yang sudah aku lewati dan kerjakan sejauh ini.

Betapa lewat ide yang Allah berikan, aku bisa mengasah kreativitas lewat bidang blogging dan melahirkan karya dalam bentuk tulisan. Meski belum banyak, aku juga telah menorehkan beberapa prestasi lewat tulisan yang kubuat.

Itulah kenapa aku merasa sebenarnya penting banget buat seorang narablog secara rutin membuat artikel spesial untuk memperingati hari blogger. Bukan sekadar euphoria, tetapi juga sebagai cara menyentil dan memotivasi diri. Khususnya ketika semangat ngeblog mulai menurun.

Nah, jika temen-temen kongkow sudah membaca artikel ini, tulisan ini kubuat khusus untuk memperingati Hari Blogger Nasional 2022. Meski tidak ditayangkan tepat pada tanggalnya, tapi semoga ruh dalam artikel ini telah mewakili.

Kalau kalian ada rencana untuk posting tulisan di hari blogger nggak nih, pals?

11. Keep Writing, Keep Blogging, Keep Sharing

Poin yang ini sih nggak akan sepanjang poin lainnya. Intinya, kalau sohib kongkow mengaku sebagai seorang narablog, ya ayo tunjukkan postingan-postingan kalian.

Jangan hanya menulis jika ada kerjaan atau tantangan. Namun menulislah untuk berbagi manfaat. Semangaaat!

12. Adakan Giveaway Seru-seruan

Sebagaimana janjiku di awal artikel ini, biar Hari Blogger Nasional 2022 ini semakin seru, aku bakal menggelar giveaway. Sekaligus syukuran karena kemarin berhasil masuk dalam jajaran pemenang IndiHome Blogger Competition 2022, aku ingin berbagi kebahagiaan sama sohib kongkow di sini.

Caranya gampang banget;

• Jawab pertanyaan di kolom komentar postingan blog ini: Kapan Hari Blogger Nasional dicanangkan dan siapakah penggagasnya? Apa makna Hari Blogger untukmu?
• Sebutkan nama dan akun medsos (Instagram, Twitter atau Facebook - pilih salah satu saja ya).
• Share artikel ini di media sosial, mention 3 teman kalian dan ajak mereka untuk ikut giveaway ini. Oya jangan lupa follow dan mention/ tag akunku, lalu kasih hashtag #GiveawayHariBlogger2022.
• Periode Giveaway: Sejak artikel ini tayang - Hari Jumat, 28 Oktober 2022 pukul 23.59.

Aku akan memilih empat pemenang dengan jawaban paling benar dan menarik. Juga yang lolos syarat dan ketentuan pastinya.

Setiap pemenang insya Allah akan mendapatkan e-money sebesar @Rp 25.000,-. Pengumuman pemenang akan diinformasikan via akun Instagram dan Twitter @maritaningtyas.

Eh, kalian juga bisa membuat giveaway kecil-kecilan di blog atau media sosial lo, pals. Ya, hitung-hitung meramaikan hari spesial buat narablog ini. Biar makin banyak orang yang sadar kalau blogger itu masih exist lo!

Kalau temen kongkow bikin giveaway juga, jangan lupa colek aku ya. Biar aku bisa ikutan giveaway yang kalian buat, hehe.

13. Ganti Suasana di Ruang Kerja

Hal lain yang bisa dilakukan dalam rangka merayakan National Blogger Day yaitu menata ulang ruang kerja kalian. Khususnya, buat temen kongkow yang mungkin sedang mengalami penurunan semangat sepertiku.

Dengan menata ulang ruang kerja bisa jadi menaikkan mood ngeblog kita. Nggak harus melakukan hal besar, kita bisa mengganti suasana dengan cara sederhana, seperti membersihkan meja kerja, menata buku yang berserakan kembali ke tempatnya, dan meletakkan tanaman untuk menyegarkan otak.

Ruang kerja juga bisa diartikan berbeda lo buat seorang narablog. Namanya juga blogger, maka blog adalah ruang kerjanya.

Siapa tahu mengganti tampilan blog bisa memberikan efek khusus. Beberapa temen di Blogspedia Coaching bercerita, sejak mengganti tampilan blog dengan template yang lebih profesional dan cantik, mereka jadi lebih semangat update artikel lo.

14. Device Mumpuni sebagai Self Reward

Habis menang lomba atau punya tabungan yang cukup untuk memberi self reward? Kenapa nggak coba upgrade device sohib kongkow dengan spek yang lebih ciamik?

Pengalamanku menggunakan beberapa gadget dengan spek berbeda, membuatku sadar bahwa seringkali gadget dengan spek sesuai kebutuhan kita bisa meningkatkan semangat ngeblog. Nah, jika kalian merasa punya rezeki lebih dan butuh device yang lebih mumpuni, nggak ada salahnya lo beli perangkat yang diidam-idamkan.

Beli perangkat kerja sesuai dengan kebutuhan, jangan diartikan sebagai hal yang boros dan berlebihan. Justru ini bisa menunjang aktivitas blogging kita agar lebih maksimal.

Ngomongin soal alat kerja, intip 9 Alat Tempur yang Wajib Dimiliki Blogger yuk!

15. Koneksi Internet Cepat agar Ngeblog Makin Hebat

At last but not least, menjadi narablog membutuhkan koneksi internet cepat. Buatku, koneksi internet yang lambat bisa membuat mood ngeblog jadi ndlosor.

Ya bayangkan saja, lagi enak-enak riset keyword atau menyiapkan infografis, eh internetnya lemot. Akhirnya aktivitas blogging jadi tersendat kan?

Harusnya bisa kelar dalam satu jam, malah jadi molor berjam-jam hanya karena internet yang lola alias loading lama. Mengingat masa-masa itu bener-bener bikin gregetan sih.

Untungnya sekarang nggak perlu merasakan hari-hari kelabu kaya gitu lagi. Soalnya sudah ada IndiHome! Provider milik Telkom Grup ini selalu memberikan koneksi internet cepat dengan beragam pilihan menarik.

Kaya sekarang nih, mereka punya Promo Jitu yang bisa kita pilih dengan menyesuaikan kebutuhan masing-masing. Soal harga nggak bikin kantong tipis kok.

Mulai dari Rp200ribuan, temen-temen kongkow sudah bisa riset kata kunci, unggah gambar dan video, hingga streaming drama Korea tanpa ngelag. Terjangkau banget kan?

Untuk informasi lebih lanjut mengenai promo ini, temen-temen kongkow bisa tengok media sosial dan official website IndiHome ya. Atau kalau kalian butuh nomor marketing-nya, japri aja, pals.

Kebetulan aku punya temen yang kerja jadi marketing IndiHome. Insya Allah nanti doi bisa menjelaskan panjang kali lebar, sekaligus bisa memberikan saran mana paket yang cocok untuk kebutuhan kalian.

Menurut sohib kongkow, apakah 15 hal di atas cukup mewakili untuk mengisi Hari Narablog Nasional? Jika butuh asupan informasi lainnya, bisa deh intip 12 Cara Asyik Memperingati Hari Blogger. Siapa tahu bisa membantu menemukan ide-ide baru.

Akhir kata, selamat Hari Blogger Nasional 2022, pals. Terima kasih buat semua temen kongkow yang sudah menjadi pembaca setia blog ini. Terima kasih juga buat semua temen narablog yang selalu menginspirasiku.

Keep writing, keep blogging, keep sharing dan jangan lupa ikutan giveaway-nya! See you on other stories, pals.