Apa sih yang membuat temen kongkow merasa terberkati dengan digitalisasi yang makin merambah ke semua bidang kehidupan? Kalau aku merasa digitalisasi dan perkembangan teknologi yang sangat pesat sangat membantuku dalam menemukan versi terbaik diri.
Nggak hanya dalam pengembangan performaku sebagai seorang perempuan, ibu dan istri, namun juga bagaimana aku menemukan passion dan profesi yang saat ini aku geluti. Buat yang profesinya sebagai HRD, perkembangan teknologi tentu sangat membantu. Salah satunya kehadiran software absensi gratis yang bisa membantu kinerja HRD.
Ngobrolin soal profesi nih, aku pernah punya pengalaman bekerja sebagai HRD ala-ala. Padahal aslinya di job desk yang kuterima, aku ditempatkan sebagai Translator dan tenaga pengajar bahasa Inggris.
Btw, kedua profesi tersebut aku jalani dalam tempat kerja yang berbeda ya. Namun ada kesamaan di antara keduanya.
Walaupun dalam kontrak kerja tertulis aku dipekerjakan sebagai Translator dan tenaga pengajar, tetapi dalam kenyataannya aku harus mengerjakan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan personalia alias HRD. Termasuk salah satunya mengelola absensi dan penggajian karyawan. Mau tahu ceritanya nggak nih, pals?
Tugas utamanya yaitu mengalihbahasakan semua perintah atasan yang berkewarganegaraan Inggris ke bahasa Indonesia kepada karyawan. Satu hal yang bikin keringat dingin, atasanku saat itu hobi sekali marah-marah dengan bahasa yang kasar.
Saat menyampaikan perkataan atasan kepada para pekerja, aku sengaja memilih bahasa yang lebih halus. Eh, si atasan langsung menghardikku dan berkata kalau ia tahu bahwa aku tidak mengartikan sesuai bahasa aslinya. Aku cuma bisa nyengir kuda.
Nggak sampai di situ, ternyata aku mendapat tugas dari istri atasan untuk mengelola absensi sekaligus penggajian para pekerja. Aku langsung speechless dong. Di awal tidak ada kesepakatan seperti ini.
Berhubung saat itu aku masih fresh graduate dan tergiur dengan gaji yang lumayan tinggi pada masanya, ya udahlah aku iyain aja. Toh, kalau pas pak atasan nggak di pabrik, aku lebih banyak nganggurnya.
Pekerja pabrik dibayar secara pekanan berdasarkan absensi mereka. Pada tahun 2008, software absensi belum sampai ke telingaku. Entah sudah ada atau belum, aku nggak tahu.
Aku masih menggunakan cara manual menggunakan Excel. Aku yang biasanya nggak pernah bersinggungan dengan Excel, jadi sedikit paham bagaimana mengolah data.
Aku tak lama bekerja di pabrik tersebut berhubung lokasi dipindahkan ke luar kota. Setelah lepas dari atasan bule yang galak tersebut, aku kemudian mendapat pekerjaan sebagai tenaga pengajar Bahasa Inggris di sebuah lembaga pendidikan.
Selang beberapa waktu, dikarenakan kinerjaku cukup baik. Posisiku dinaikkan sebagai tim akademis yang membawahi para pengajar di lembaga itu.
Tugasku tentu saja bertambah. Bukan hanya mengajar para murid, tetapi juga mengawasi micro teaching dan memberikan pelatihan kepada guru baru. Selain itu aku juga harus mengelola absensi para guru tetap dan freelancer untuk dilaporkan kepada tim keuangan. Data absensi yang kubuat nantinya akan digunakan sebagai sarana penggajian.
Mengerjakan semua rekapan dan laporan tersebut, aku hanya bermodalkan Excel. Setiap aku harus membuat file baru. Lama-lama file laporan menumpuk dan membuat komputer penuh dengan data.
Coba saja kalau dulu sudah kenal dengan software absensi gratis, pasti pekerjaanku bisa lebih optimal ya. Terus bisa fokus sama tugas utamaku sebagai pengajar ye kan…
Nggak hanya dalam pengembangan performaku sebagai seorang perempuan, ibu dan istri, namun juga bagaimana aku menemukan passion dan profesi yang saat ini aku geluti. Buat yang profesinya sebagai HRD, perkembangan teknologi tentu sangat membantu. Salah satunya kehadiran software absensi gratis yang bisa membantu kinerja HRD.
Ngobrolin soal profesi nih, aku pernah punya pengalaman bekerja sebagai HRD ala-ala. Padahal aslinya di job desk yang kuterima, aku ditempatkan sebagai Translator dan tenaga pengajar bahasa Inggris.
Btw, kedua profesi tersebut aku jalani dalam tempat kerja yang berbeda ya. Namun ada kesamaan di antara keduanya.
Walaupun dalam kontrak kerja tertulis aku dipekerjakan sebagai Translator dan tenaga pengajar, tetapi dalam kenyataannya aku harus mengerjakan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan personalia alias HRD. Termasuk salah satunya mengelola absensi dan penggajian karyawan. Mau tahu ceritanya nggak nih, pals?
Pengalaman Mengelola Absensi Karyawan
Saat aku melamar posisi sebagai Translator di sebuah pabrik furniture, aku pikir tugasku menerjemahkan dokumen dari bahasa Inggris ke Indonesia atau sebaliknya. Namun ketika wawancara tiba, ternyata yang dibutuhkan adalah seorang Interpreter.Tugas utamanya yaitu mengalihbahasakan semua perintah atasan yang berkewarganegaraan Inggris ke bahasa Indonesia kepada karyawan. Satu hal yang bikin keringat dingin, atasanku saat itu hobi sekali marah-marah dengan bahasa yang kasar.
Saat menyampaikan perkataan atasan kepada para pekerja, aku sengaja memilih bahasa yang lebih halus. Eh, si atasan langsung menghardikku dan berkata kalau ia tahu bahwa aku tidak mengartikan sesuai bahasa aslinya. Aku cuma bisa nyengir kuda.
Nggak sampai di situ, ternyata aku mendapat tugas dari istri atasan untuk mengelola absensi sekaligus penggajian para pekerja. Aku langsung speechless dong. Di awal tidak ada kesepakatan seperti ini.
Berhubung saat itu aku masih fresh graduate dan tergiur dengan gaji yang lumayan tinggi pada masanya, ya udahlah aku iyain aja. Toh, kalau pas pak atasan nggak di pabrik, aku lebih banyak nganggurnya.
Pekerja pabrik dibayar secara pekanan berdasarkan absensi mereka. Pada tahun 2008, software absensi belum sampai ke telingaku. Entah sudah ada atau belum, aku nggak tahu.
Aku masih menggunakan cara manual menggunakan Excel. Aku yang biasanya nggak pernah bersinggungan dengan Excel, jadi sedikit paham bagaimana mengolah data.
Aku tak lama bekerja di pabrik tersebut berhubung lokasi dipindahkan ke luar kota. Setelah lepas dari atasan bule yang galak tersebut, aku kemudian mendapat pekerjaan sebagai tenaga pengajar Bahasa Inggris di sebuah lembaga pendidikan.
Selang beberapa waktu, dikarenakan kinerjaku cukup baik. Posisiku dinaikkan sebagai tim akademis yang membawahi para pengajar di lembaga itu.
Tugasku tentu saja bertambah. Bukan hanya mengajar para murid, tetapi juga mengawasi micro teaching dan memberikan pelatihan kepada guru baru. Selain itu aku juga harus mengelola absensi para guru tetap dan freelancer untuk dilaporkan kepada tim keuangan. Data absensi yang kubuat nantinya akan digunakan sebagai sarana penggajian.
Mengerjakan semua rekapan dan laporan tersebut, aku hanya bermodalkan Excel. Setiap aku harus membuat file baru. Lama-lama file laporan menumpuk dan membuat komputer penuh dengan data.
Coba saja kalau dulu sudah kenal dengan software absensi gratis, pasti pekerjaanku bisa lebih optimal ya. Terus bisa fokus sama tugas utamaku sebagai pengajar ye kan…
Pengertian Software Absensi
Dari tadi aku menyebut-nyebut software absensi, mungkin adakah di antara temen-temen kongkow yang berkerut keningnya. Terutama buat kalian yang tidak berkecimpung di dunia HRD, siapa tahu belum ada bayangan seperti apa sih software absensi.Jadi nih yang dimaksud dengan software absensi adalah sebuah aplikasi perangkat lunak yang digunakan untuk mencatat absensi karyawan. Gunanya tentu saja untuk melakukan tracking kinerja karyawan, sekaligus biasanya sudah terhubung dengan sistem penggajian.
Dengan adanya aplikasi absensi, nggak perlu lagi tuh data Excel banyak-banyak. Hanya dengan satu aplikasi sudah memiliki banyak fitur, antara lain;
- Analisis kinerja karyawan
- Demografi karyawan
- Data produktivitas
- Informasi cuti
- Penggajian
Software absensi di Indonesia memang belum begitu booming. Rata-rata software pencatatan absensi sekaligus penggajian dibuat di luar Indonesia.
Namun berbanggalah, karena kini sudah ada GajiHub, aplikasi absensi gratis asli Indonesia dengan banyak fitur yang bermanfaat. Kenalan yuk sama software yang satu ini!
GajiHub, Aplikasi Absensi Recommended dengan 6 Keunggulan
Walaupun masih baru, kehadiran GajiHub sudah membantu lebih dari 5.000 pebisnis. Rata-rata pengguna software absensi gratis ini adalah pemilik UMKM.GajiHub memiliki misi untuk mengubah dan mempermudah proses pengelolaan HR dan payroll bisnis kecil. Dari yang awalnya masih menggonakan pengelolaan konvensional, berkembang menjadi bisnis yang lebih baik dan transparan menggunakan sistem digitalisasi.
Diharapkan dengan hal tersebut, bisnis UMKM di Indonesia bisa bersaing di kancah nasional dan global. Misi GajiHub ini dilandasi atas kesadaran bahwa masih banyak bisnis kecil di Indonesia yang mengelola personalianya dengan kurang baik.
Bahkan tak sedikit yang pengelolaannya nggak sesuai dengan UU Ketenagakerjaan yang berlaku. GajiHub sedikit demi sedikit akan membantu pebisnis kecil untuk naik level, mulai dari tertib administrasi.
GajiHub berkantor di Yogyakarta dan dikerjakan oleh para talenta muda yang memiliki passion di bidang teknologi. Maka tak heran jika aplikasi absensi buatan anak bangsa ini memiliki 6 keunggulan yang luar biasa.
1. Absensi Dengan GPS
Tidak hanya merekam absensi dari para karyawan. Dengan software absensi ini, kehadiran karyawan bisa terpantau secara akurat karena didukung dengan penetapan lokasi absensi berdasar GPS dan foto selfie.Fitur ini membuat karyawan tidak bisa berpura-pura sudah berada di kantor, dan melakukan perekaman absensi. Dukungan GPS akan memperlihatkan lokasi sebenarnya.
2. Abuse Detection
Fitur selanjutnya memungkinkan kita untuk menjaga kedisiplinan karyawan. Sistem GajiHub akan menolak presensi apabila karyawan tertangkap menggunakan Fake GPS dan Fake IP. Perekaman absensi juga dilengkapi dengan face recognition sehingga bisa meminimalisir terjadinya manipulasi data.3. Integrasi Mesin Absensi Fingerprint
Apabila kantor sohib kongkow masih menggunakan fingerprint untuk perekaman data presensi, software absensi asal Yogya ini mampu melakukan sinkronisasi jadwal otomatis secara real time lo. Tentu saja ini lebih memudahkan karena tidak perlu dihubungkan secara manual.4. Pengelolaan Lembur dan Cuti
Pusing menghitung cuti dan lembur karyawan? Nggak lagi dengan aplikasi absensi ini, cuti dan lembur karyawan akan tercatat dan terhitung otomatis. Hal ini tentu saja memudahkan penghitungan pengurangan ataupun tambahan gaji ke software payroll dengan lebih akurat.5. Software Pengelolaan Absensi
Memiliki fitur yang disebut dengan clock-in dan clock-out secara online. Fitur ini memudahkan penghitungan gaji dengan lebih cepat dan mudah. Rekapan absensi dan payroll terhubung dalam satu aplikasi, lebih ringkas kan?6. Aplikasi Terintegrasi dengan Fitur Payroll
Nggak perlu lagi menghitung manual kehadiran karyawan sesuai jam kerja, cuti dan lemburnya. Semua data telah terekap dan terhitung secara otomatis ke dalam fitur payroll. Proses penghitungan gaji menjadi lebih menyenangkan deh.Selain menyediakan aplikasi absensi gratis, GajiHub juga ke depannya akan mengembangkan versi Premium dan Ellite. Setiap versi memiliki fitur yang berbeda-beda.
Apabila sohib kongkow tertarik untuk bekerjasama, berikut ini informasi mengenai GajiHub:
Whatsapp: +62 81 222 8000 70
Email: hello@gajihub.com
Alamat: Jl. Kledokan No B10, Catur Tunggal, Depok, DIY, 55281
Untuk mengetahui bagaimana software absensi gratis ini bekerja, kalian bisa coba daftar gratis dulu lo. Jangan lupa kalau merasa informasi ini bermanfaat, bagikan ke circle kalian yang membutuhkan ya. Siapa tahu ada yang sedang mencari software peningkat performa HRD ini. Thanks for reading and see ya!
Post a Comment
Salam,
maritaningtyas.com