Lagu Nina Ninu mengalun dari speakerku yang makin kemresek;
Sembari memastikan tidak ada typo. Sesekali ia juga ikut mengikuti lagu yang sedang diputar. Suaranya bahkan lebih merdu dari speakerku yang semakin sering membuatnya menggerutu.
Dulu nyonyaku sangat membanggakanku. Aku masih ingat betapa berbinar matanya saat kang garwa menghadiahkanku padanya, “Biar semakin semangat bikin kontennya.”
Melihat binar matanya yang indah, saat itu juga aku jatuh cinta pada nyonyaku. Dia typical nocturnal woman, yang lebih suka menyentuhku saat matahari sudah sempurna tertidur. Saat anak-anak dan suaminya sudah lelap dalam mimpi, ia akan asyik bercengkrama dengan tuts-tuts keyboardku.
Aku pun tak keberatan jika ia mengetik terlalu cepat, bahkan sesekali kurasakan terlalu keras, hingga meninggalkan rasa sakit di tubuhku. Namun aku mengerti, saat seperti itu, ia sedang sangat bersemangat menuangkan ide-idenya.
Aku tahu ia pasti takut ide-ide itu terbang begitu saja. Kilatan di matanya tegas memastikan agar ide-ide yang bermunculan tak lepas dari genggamannya.
Dulu, tubuhku masih sangat bugar mengikuti ritme kerja nyonyaku yang kadang super ekstrem. Bahkan terkadang aku dipaksa untuk bangun 24 jam.
Tak sekali dua kali, kang garwa menegurnya, “Lo ini masih sleep lo laptopmu. Kenapa nggak di-shut down sih.”
Nyonyaku hanya nyengir kuda. Tentu saja senyumannya lebih manis dari kuda dong ya. Katanya, “Kalau kadung mati, aku malas kerja lagi. Makanya kubiarin sleep, pas udah bisa balik laptop lagi, jadi nggak rempong hidupinnya, hehe.”
Kang garwa hanya geleng-geleng mendengar jawaban istrinya. Aku pun juga ikut terkekeh. Jika saja ia bisa mendengarku, aku cuma mau bilang, “Nggak apa, Nyonya.. aku ikhlas kok. Yang penting kamu bahagia kerja denganku.”
Yo ndak mampu akuEntah kenapa aku merasa lagu itu menggambarkan perasaanku saat ini. Kulihat nyonyaku masih khusyuk menatap layarku. Memperhatikan huruf demi huruf yang diketikkannya di atas keyboard.
Dudu spek idamanmu
Nuruti karepmu
Aku ninu ninu ninu
Sembari memastikan tidak ada typo. Sesekali ia juga ikut mengikuti lagu yang sedang diputar. Suaranya bahkan lebih merdu dari speakerku yang semakin sering membuatnya menggerutu.
Dulu nyonyaku sangat membanggakanku. Aku masih ingat betapa berbinar matanya saat kang garwa menghadiahkanku padanya, “Biar semakin semangat bikin kontennya.”
Melihat binar matanya yang indah, saat itu juga aku jatuh cinta pada nyonyaku. Dia typical nocturnal woman, yang lebih suka menyentuhku saat matahari sudah sempurna tertidur. Saat anak-anak dan suaminya sudah lelap dalam mimpi, ia akan asyik bercengkrama dengan tuts-tuts keyboardku.
Aku pun tak keberatan jika ia mengetik terlalu cepat, bahkan sesekali kurasakan terlalu keras, hingga meninggalkan rasa sakit di tubuhku. Namun aku mengerti, saat seperti itu, ia sedang sangat bersemangat menuangkan ide-idenya.
Aku tahu ia pasti takut ide-ide itu terbang begitu saja. Kilatan di matanya tegas memastikan agar ide-ide yang bermunculan tak lepas dari genggamannya.
Dulu, tubuhku masih sangat bugar mengikuti ritme kerja nyonyaku yang kadang super ekstrem. Bahkan terkadang aku dipaksa untuk bangun 24 jam.
Tak sekali dua kali, kang garwa menegurnya, “Lo ini masih sleep lo laptopmu. Kenapa nggak di-shut down sih.”
Nyonyaku hanya nyengir kuda. Tentu saja senyumannya lebih manis dari kuda dong ya. Katanya, “Kalau kadung mati, aku malas kerja lagi. Makanya kubiarin sleep, pas udah bisa balik laptop lagi, jadi nggak rempong hidupinnya, hehe.”
Kang garwa hanya geleng-geleng mendengar jawaban istrinya. Aku pun juga ikut terkekeh. Jika saja ia bisa mendengarku, aku cuma mau bilang, “Nggak apa, Nyonya.. aku ikhlas kok. Yang penting kamu bahagia kerja denganku.”
Hari demi hari berganti, tahun demi tahun berlalu. Teknologi makin melesat dengan pesat. Aku mulai merasakan tubuhku tak lagi segesit dulu.
Binar mata nyonya saat menatapku tak lagi sama. Ia mulai sering menggerutu saat bekerja denganku. Loadingku mulai lambat, apalagi saat harus membuka puluhan tab sekali jalan.
Ya, nyonyaku ini senang sekali membuka banyak tab saat mengakses browser. Biasanya dia melakukan hal tersebut kalau sedang blogwalking atau sedang riset menyiapkan tulisan baru.
Bahkan kini, tak jarang, ada suara berdesing dari tubuhku. Panas tubuhku juga mulai naik saat dipaksa sedikit berat.
Dulu aku sahabat terbaik nyonyaku, dan aku bangga dengan diriku. Tidak hanya menyiapkan tulisan untuk blognya, aku juga membantu nyonyaku untuk membuat infografis, blogwalking dan mengedit video.
Awalnya tak ada masalah, semua lancar-lancar saja. Namun akhir-akhir ini, aku makin ngelag saat aplikasi video editing dibuka sementara browser atau aplikasi chat masih diakses. Tubuhku mulai kepayahan, dan kulihat mulut nyonyaku semakin sering mecucu.
Sedihnya… apakah aku sudah tak lagi pantas untuknya?
Seperti wajah orang yang sedang jatuh cinta.. berjuta rasanya.
Aku lalu ikut mengintip apa yang ditatapnya. Aaah, ada desir aneh di hatiku. Inikah cemburu?
Binar mata nyonya saat menatapku tak lagi sama. Ia mulai sering menggerutu saat bekerja denganku. Loadingku mulai lambat, apalagi saat harus membuka puluhan tab sekali jalan.
Ya, nyonyaku ini senang sekali membuka banyak tab saat mengakses browser. Biasanya dia melakukan hal tersebut kalau sedang blogwalking atau sedang riset menyiapkan tulisan baru.
Bahkan kini, tak jarang, ada suara berdesing dari tubuhku. Panas tubuhku juga mulai naik saat dipaksa sedikit berat.
Dulu aku sahabat terbaik nyonyaku, dan aku bangga dengan diriku. Tidak hanya menyiapkan tulisan untuk blognya, aku juga membantu nyonyaku untuk membuat infografis, blogwalking dan mengedit video.
Awalnya tak ada masalah, semua lancar-lancar saja. Namun akhir-akhir ini, aku makin ngelag saat aplikasi video editing dibuka sementara browser atau aplikasi chat masih diakses. Tubuhku mulai kepayahan, dan kulihat mulut nyonyaku semakin sering mecucu.
Sedihnya… apakah aku sudah tak lagi pantas untuknya?
ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 Mampu Menjawab Kebutuhan Nyonyaku
Pagi ini nyonya mengajakku berselancar ke dunia maya. Aku tertegun melihat wajahnya yang sumringah menatap layarku. Apa yang dilihatnya? Kenapa ia terlihat begitu bahagia?Seperti wajah orang yang sedang jatuh cinta.. berjuta rasanya.
Aku lalu ikut mengintip apa yang ditatapnya. Aaah, ada desir aneh di hatiku. Inikah cemburu?
Tapi harus kuakui, juniorku yang baru saja dilaunching pada 18 Agustus 2022 itu memang sungguh cantik dan menarik.
Namanya ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400. Tak bisa kupungkiri, kalau aku jadi nyonyaku, aku pun pasti tergoda padanya.
Desainnya, layarnya, prosesornya… aaah siapa yang tak akan jatuh hati padanya. Sungguh rasanya malu mengakui, tapi aku sadar diri, ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 memang spek idaman nyonyaku.
Beberapa tahun menemani nyonya bekerja siang dan malam, aku sudah sangat paham apa yang dibutuhkan dan disukainya. ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 jelas menjawab semua kebutuhan nyonyaku saat ini.
Kebutuhan yang selama ini dipaksakan bersamaku, dan ternyata tidak bisa maksimal prosesnya. Mungkin temen-temen kongkow nyonyaku penasaran ya, memang ngapain aja sih nyonyaku sehari-hari, sampai butuh laptop baru yang speknya lebih mumpuni?
Setidaknya ada empat hal utama yang biasa nyonya lakukan bersamaku, yaitu:
Weis, jangan begitu mbak-mas neti. Di balik kata blogging itu ada banyak hal yang dikerjakan lo. Nggak sekadar buka dashboard blog, masukkin tulisan dan gambar. Lalu kelar urusannya.
Sebelum membuat satu tulisan, nyonyaku harus berselancar cukup lama di beberapa browser. Menimbang mana keyword yang oke, yang menarik, dan sebagainya.
Tidak lupa nyonyaku juga harus menemukan referensi yang valid agar tulisannya makin kaya dan enak dibaca. Agar tulisan makin meriah, nyonya juga mempersiapkan gambar dan infografis yang pas.
Saat tulisan sudah tayang, nyonya biasanya akan ikut blogwalking. Membagikan tulisan tersebut sekaligus bersilaturahmi dengan rekan-rekan sesama blogger.
Tak jarang nyonya ikut blogwalking dalam beberapa grup. Satu sesi blogwalking bisa terdiri dari 5 - 30 postingan.
Nah, uniknya nyonyaku nggak mau gitu buka link satu-satu. Begitu list blogwalking sudah fix, langsung semua link dibuka. Belasan hingga puluhan tab browser terbuka sekali jalan.
Awalnya sih baik-baik saja. Akhir-akhir ini kok aku mulai kepayahan dengan pola blogwalking nyonyaku. Yah, namanya barang elektronik ya. Harus kuakui lama-lama ada aja sisi yang aus dariku.
Hanya saja, ia senang jika ada yang serius pengen belajar ngeblog dari nol. Menyadari bahwa belajar secara autodidak itu nggak mudah, nyonyaku memberanikan diri membuat kelas blog kecil-kecilan sejak akhir 2020.
Tahun ini sudah memasuki batch yang ketiga. Berbeda dengan dua batch sebelumnya, nyonya sudah berencana untuk menambah materi dalam bentuk video.
Pada materi awal, semua berjalan sesuai rencana. Nyonya bersemangat membuat video tutorial bersama software ZD Soft. Tentu saja aku membantunya semaksimal mungkin.
Namun apa daya, di tengah perjalanan coaching. Tiba-tiba ada masalah pada speakerku. Bunyi kemresek terus muncul, termasuk saat melakukan perekaman video.
Nyonya sempat sambat/ mengeluh pada kang garwa, “Laptopku kemresek terus nih, yank.” Sang suami pun segera menyentuhku dan mengecek tubuhku.
Kata kang garwa saat itu, “Hmm, mungkin soundcard-nya bermasalah. La gimana, mau diservisin? Tapi ya bisa beberapa hari laptopnya menginap di tempat servis.”
Nyonyaku ragu-ragu untuk mengiyakan. Mengingat load pekerjaan yang harus dijalani. Sekaligus coaching yang masih harus berjalan. Aku tahu ia sedang tak ingin berjauhan denganku.
Alhasil sampai hari ini, aku belum jadi dibawa ke ‘rumah sakit.’ Walau sebenarnya aku penasaran dengan sakit yang kuderita, aku pun juga takut kalau nanti penyakitku membuat nyonya berpaling dariku.
Sejak suara kemresek muncul dari speakerku, nyonyaku tak lagi membuat video tutorial. Coaching kembali dilakukan fully via Whatsapp.
Beberapa peserta menanyakan kenapa nggak buat video tutorial lagi. Lebih seru dan sangat membantu buat beberapa orang yang punya gaya belajar visual.
Nyonya hanya bisa meminta maaf karena saat ini sedang tidak memungkinkan membuat video coaching. Hmm, aku jadi merasa bersalah padanya…
Desainnya, layarnya, prosesornya… aaah siapa yang tak akan jatuh hati padanya. Sungguh rasanya malu mengakui, tapi aku sadar diri, ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 memang spek idaman nyonyaku.
Beberapa tahun menemani nyonya bekerja siang dan malam, aku sudah sangat paham apa yang dibutuhkan dan disukainya. ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 jelas menjawab semua kebutuhan nyonyaku saat ini.
Kebutuhan yang selama ini dipaksakan bersamaku, dan ternyata tidak bisa maksimal prosesnya. Mungkin temen-temen kongkow nyonyaku penasaran ya, memang ngapain aja sih nyonyaku sehari-hari, sampai butuh laptop baru yang speknya lebih mumpuni?
Setidaknya ada empat hal utama yang biasa nyonya lakukan bersamaku, yaitu:
1. Blogging
“Heleh wong cuma blogging aja kok, pakai laptop spek biasa aja kan yo bisa, nggak usah ngadi-adi pakai laptop spek dewa.”Weis, jangan begitu mbak-mas neti. Di balik kata blogging itu ada banyak hal yang dikerjakan lo. Nggak sekadar buka dashboard blog, masukkin tulisan dan gambar. Lalu kelar urusannya.
Sebelum membuat satu tulisan, nyonyaku harus berselancar cukup lama di beberapa browser. Menimbang mana keyword yang oke, yang menarik, dan sebagainya.
Tidak lupa nyonyaku juga harus menemukan referensi yang valid agar tulisannya makin kaya dan enak dibaca. Agar tulisan makin meriah, nyonya juga mempersiapkan gambar dan infografis yang pas.
Saat tulisan sudah tayang, nyonya biasanya akan ikut blogwalking. Membagikan tulisan tersebut sekaligus bersilaturahmi dengan rekan-rekan sesama blogger.
Tak jarang nyonya ikut blogwalking dalam beberapa grup. Satu sesi blogwalking bisa terdiri dari 5 - 30 postingan.
Nah, uniknya nyonyaku nggak mau gitu buka link satu-satu. Begitu list blogwalking sudah fix, langsung semua link dibuka. Belasan hingga puluhan tab browser terbuka sekali jalan.
Awalnya sih baik-baik saja. Akhir-akhir ini kok aku mulai kepayahan dengan pola blogwalking nyonyaku. Yah, namanya barang elektronik ya. Harus kuakui lama-lama ada aja sisi yang aus dariku.
2. Coaching & Creating Content
Sebenarnya nyonyaku bukan blogger mastah yang punya banyak pengalaman. Dia pun masih senang belajar dari mana-mana.Hanya saja, ia senang jika ada yang serius pengen belajar ngeblog dari nol. Menyadari bahwa belajar secara autodidak itu nggak mudah, nyonyaku memberanikan diri membuat kelas blog kecil-kecilan sejak akhir 2020.
Tahun ini sudah memasuki batch yang ketiga. Berbeda dengan dua batch sebelumnya, nyonya sudah berencana untuk menambah materi dalam bentuk video.
Pada materi awal, semua berjalan sesuai rencana. Nyonya bersemangat membuat video tutorial bersama software ZD Soft. Tentu saja aku membantunya semaksimal mungkin.
Namun apa daya, di tengah perjalanan coaching. Tiba-tiba ada masalah pada speakerku. Bunyi kemresek terus muncul, termasuk saat melakukan perekaman video.
Nyonya sempat sambat/ mengeluh pada kang garwa, “Laptopku kemresek terus nih, yank.” Sang suami pun segera menyentuhku dan mengecek tubuhku.
Kata kang garwa saat itu, “Hmm, mungkin soundcard-nya bermasalah. La gimana, mau diservisin? Tapi ya bisa beberapa hari laptopnya menginap di tempat servis.”
Nyonyaku ragu-ragu untuk mengiyakan. Mengingat load pekerjaan yang harus dijalani. Sekaligus coaching yang masih harus berjalan. Aku tahu ia sedang tak ingin berjauhan denganku.
Alhasil sampai hari ini, aku belum jadi dibawa ke ‘rumah sakit.’ Walau sebenarnya aku penasaran dengan sakit yang kuderita, aku pun juga takut kalau nanti penyakitku membuat nyonya berpaling dariku.
Sejak suara kemresek muncul dari speakerku, nyonyaku tak lagi membuat video tutorial. Coaching kembali dilakukan fully via Whatsapp.
Beberapa peserta menanyakan kenapa nggak buat video tutorial lagi. Lebih seru dan sangat membantu buat beberapa orang yang punya gaya belajar visual.
Nyonya hanya bisa meminta maaf karena saat ini sedang tidak memungkinkan membuat video coaching. Hmm, aku jadi merasa bersalah padanya…
3. Zooming
Selain mengisi coaching di kelas kecil-kecilannya, nyonyaku juga sesekali diminta menjadi narasumber Literasi Digital oleh Siberkreasi Jawa Tengah. Acara tersebut digelar dengan konsep webinar. Tentu saja menggunakan Zoom sebagai sarananya.Pihak panitia selalu mengirimkan virtual background yang harus digunakan saat sesi webinar berlangsung. Di situlah kebutuhan nyonya berikutnya yang belum bisa kupenuhi.
Prosesor yang ditanamkan pada tubuhku nggak memenuhi syarat untuk menampilkan virtual background pada Zoom. Kalaupun terpaksa dilakukan, nyonyaku harus mencari latar yang benar-benar polos agar virtual background bisa tayang dengan sempurna.
Masalahnya tidak ada tembok yang polos di rumah nyonya. Semua penuh dengan hasil karya tangan-tangan kreatif putra-putrinya.
Meja kerja nyonya malah berlatar area dapur, wkwk. Semakin nggak memungkinkan untuk menampilkan virtual background.
Belum lagi speakerku yang kemresek. Dahlah, kuyakin nyonyaku panas dingin tiap kali mendapat undangan jadi narasumber.
Jurus paling jitu agar panas dingin tersebut bisa diatasi, tentu saja meminjam laptop kang garwa yang lebih mumpuni dari segala sisi. Namanya juga laptop programmer ya, gaess.
Ya begitulah, tiap kali ada sesi zoom, nyonyaku akan meminta izin pada kang garwa untuk menggunakan laptopnya. Agar virtual background bisa terpasang sempurna, tampilan layar juga lebih oke, dan tentu saja audionya lebih mantap.
Sayangnya nggak mungkin nyonyaku pinjam laptop kang garwa terus-terusan. Ada kalanya kang garwa juga tidak bisa meminjami laptopnya, apalagi kalau pas ada jadwal dinas luar yang berbarengan dengan jadwal nyonya menjadi narasumber.
Belum lagi hal riweh saat bertukar laptop adalah data yang ada di laptop masing-masing. Kadang pas butuh data tertentu, kelupaan belum disimpan di flash disk.
Rempong beud lah pokoknya, paling nyaman sih memang pakai laptopnya sendiri-sendiri. Tapi ya gimana lagi, spek yang kumiliki ternyata belum bisa memenuhi kebutuhan sederhana nyonyaku, hiks.
4. Entertaining
Selain menemani kerja, aku juga sesekali menemani nyonya menghibur dirinya. Entah itu streaming drama Korea, menonton Podcast dari satu judul ke judul lainnya, atau karaokean.Semakin bertambah usia nyonyaku, ternyata matanya tak kuat berlama-lama menatap layarku. Sejak dokter mata menemukan adanya silinder di mata nyonya, matanya sekarang lebih cepat berair kalau sudah lelah menatap layar.
Streaming drakor lebih dari dua episode tak lagi sanggup dijabanin. Coba saja kalau aku punya layar OLED, mata nyonya pasti lebih nyaman menatapku.
Karaokean bareng aku juga tak lagi menjadi aktivitas rutin. Ya, masalah audio yang belum tuntas tentu saja membuat nyonya tak nyaman streaming ataupun karaokean.
Begitulah, kebutuhan-kebutuhan sederhana nyonyaku saat ini sudah tak bisa lagi aku penuhi dengan sempurna. Aku merasa telah menjadi laptop jompo yang hanya semakin menambah beban hidup baginya.
Kalau saja aku bisa bicara, ingin sekali aku berbisik pada ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400, “Kupinang kau untuk nyonyaku dengan bismillah.”
ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400, Spek Idaman Nyonyaku
Nggak ada satupun orang di dunia ini, eh maksudku laptop.. yang mau posisinya digantikan oleh laptop lain. Namun aku sadar diri, barang elektronik punya masa pemakaian. Semakin sering digunakan, wajar jika kemampuannya akan menurun secara perlahan.Saat ini aku merasakan tak lagi sat set sat set, bat bet bat bet. Sementara nyonyaku adalah typical perempuan pekerja yang nggak bisa mentolerir kondisi lola alias loading lama.
Namun kalau aku boleh meminta pada nyonyaku, aku ingin diberikan izin untuk memilih penggantiku. Sebagai partner yang selama ini menemaninya, aku tahu pasti siapa yang paling pantas untuk menerima tongkat estafet dariku. Tentu saja ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 jawabannya.
Kenapa harus Vivobook Pro 14 OLED M3400, ini alasannya:
Semakin bertambah load pekerjaan, juga kebutuhan mengembangkan sayap dari blogger menjadi content creator, nyonya tentu saja membutuhkan partner kerja dengan spek yang lebih mumpuni dari sebelumnya.
Itulah kenapa, tak ada satupun partner kerja sebelumnya yang diganti karena rusak. ASUS terkenal sangat bandel dan kuat dipakai bertahun-tahun.
1. Karena ini ASUS
ASUS sudah jadi brand laptop yang selalu dipilih nyonyaku. Jauh sebelum menjadikanku partner kerja, nyonya sudah berteman dengan dua seri laptop ASUS lainnya.Semakin bertambah load pekerjaan, juga kebutuhan mengembangkan sayap dari blogger menjadi content creator, nyonya tentu saja membutuhkan partner kerja dengan spek yang lebih mumpuni dari sebelumnya.
Itulah kenapa, tak ada satupun partner kerja sebelumnya yang diganti karena rusak. ASUS terkenal sangat bandel dan kuat dipakai bertahun-tahun.
Biasanya nyonya memilih mengganti teman kerja karena kebutuhan untuk upgrade ke spek yang lebih tinggi. Begitu juga saat akhirnya memilihku menjadi partner, spekku jauh lebih baru dibanding seri laptop yang sebelumnya dipakai.
Kini, aku juga berada di titik ini. Sebuah titik di mana aku harus mengikhlaskan apabila tempatku akan terisi oleh partner baru nyonyaku.
Namun jika penggantiku sesama produk ASUS, rasa sedihku nggak akan berkepanjangan. Apalagi ini Vivobook Pro 14 OLED M3400, penerusku ini mah. Eaaa…
Sama-sama Vivobook, hanya beda varian dan pastinya si OLED ini memang cantik beud sih.
Maka nggak heran jika hati nyonyaku bergetar mendengar spek dari ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 yang memiliki prosesor sekelas laptop gaming. Sudah bisa dibayangkan olehnya segala aktivitas bersama M3400 akan berjalan lancar tanpa adanya lagging.
Kini, aku juga berada di titik ini. Sebuah titik di mana aku harus mengikhlaskan apabila tempatku akan terisi oleh partner baru nyonyaku.
Namun jika penggantiku sesama produk ASUS, rasa sedihku nggak akan berkepanjangan. Apalagi ini Vivobook Pro 14 OLED M3400, penerusku ini mah. Eaaa…
Sama-sama Vivobook, hanya beda varian dan pastinya si OLED ini memang cantik beud sih.
2. Dapur Pacu Gahar
Hadir dengan ditenagai AMD Ryzen™ 5000 H-Series Mobile Processors yang memiliki full powerful performance core untuk multitasking bahkan video editing. Selain powerful, prosesor ini memberikan daya baterai lebih awet sehingga produktivitas harian semakin maksimal. Dilengkapi dengan kartu grafis integrasi AMD Radeon yang memberikan performa gaming yang tanpa lag. Produktivitas harian dimanapun dan kapanpun jadi maksimal dengan performa prosesor dan kartu grafis dari AMD ini.Sejak berpartner denganku, nyonya tentu tak lagi asing dengan AMD Ryzen™. Meski jauh di bawah Vivobook Pro 14 OLED M3400, AMD Ryzen™ yang dibenamkan pada tubuhku pernah sangat gahar pada masanya.
Maka nggak heran jika hati nyonyaku bergetar mendengar spek dari ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 yang memiliki prosesor sekelas laptop gaming. Sudah bisa dibayangkan olehnya segala aktivitas bersama M3400 akan berjalan lancar tanpa adanya lagging.
Vivobook Pro 14 OLED M3400 memiliki tiga varian, yaitu;
Vivobook Pro 14 OLED M3400 varian pertama ini juga dibekali dengan RAM DDR4 berkapasitas hingga 16GB. Sementara di segi penyimpanan didukung oleh PCIe SSD berkapasitas 512GB.
Sama halnya dengan varian pertama, varian ini juga dibekali dengan RAM DDR4 16GB dan PCle SSD 512GB.
Aku yakin jika diizinkan memilih, nyonyaku akan mengambil varian pertama, hehe. Namun bisa memiliki yang varian ketiga pun sudah cukup andal untuk beragam aktivitas nyonyaku, termasuk multitasking saat blogwalking disambi ngerender video.
A. AMD Ryzen™ 7 5800H Mobile Processor (8-core/16-thread, 20MB cache, up to 4.4 GHz max boost) dengan 16GB RAM
Varian tertinggi Vivobook Pro 14 OLED M3400 ini dibekali dengan AMD Ryzen™ 7 5800H Mobile Processor. Prosesor tersebut menggunakan konfigurasi 8-core dan 16-thread serta mampu berjalan di frekuensi hingga 4.4GHz.Vivobook Pro 14 OLED M3400 varian pertama ini juga dibekali dengan RAM DDR4 berkapasitas hingga 16GB. Sementara di segi penyimpanan didukung oleh PCIe SSD berkapasitas 512GB.
B. AMD Ryzen™ 5 5600H Mobile Processor (6-core/12-thread, 19MB cache, up to 4.2 GHz max boost) dengan 16GB RAM
Varian kedua dibekali dengan AMD Ryzen™ 5 5600H Mobile Processor. Prosesor ini menggunakan konfigurasi 6-core dan 12-thread serta mampu berjalan di frekuensi hingga 4.4GHz.Sama halnya dengan varian pertama, varian ini juga dibekali dengan RAM DDR4 16GB dan PCle SSD 512GB.
C. AMD Ryzen™ 5 5600H Mobile Processor (6-core/12-thread, 19MB cache, up to 4.2 GHz max boost) dengan 8GB RAM
Varian ketiga dari ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 plek-ketiplek dengan varian kedua. Bedanya terletak pada kapasitas memorinya. Varian ini hanya didukung dengan RAM DDR4 8GB.Aku yakin jika diizinkan memilih, nyonyaku akan mengambil varian pertama, hehe. Namun bisa memiliki yang varian ketiga pun sudah cukup andal untuk beragam aktivitas nyonyaku, termasuk multitasking saat blogwalking disambi ngerender video.
Untuk melengkapi gaharnya prosesor, memori dan media penyimpanannya, ASUS juga membenamkan IceCool Plus terbaru ke dalam Vivobook Pro 14 OLED M3400. IceCool Plus adalah sistem pendingin besutan ASUS.
Sistem yang terbaru dijalankan menggunakan dua kipas spesial dengan bahan Liquid Crystal Epoxy Polymer (SCP). bahan tersebut mampu menghadirkan 86 bilah di setiap kipasnya.
Alhasil, sistem pendingin tersebut mampu menghadirkan aliran udara 16% lebih baik, sehingga Vivobook Pro 14 OLED M3400 dapat selalu bekerja secara optimal.
Namun seiring bertambahnya usia, nggak bisa dipungkiri mata semakin cepat lelah saat menatap layar dalam waktu lama. Padahal dulu nyonyaku kalau udah kerja, bisa ngedur sampai lebih dari 8 jam tanpa berhenti.
Sistem yang terbaru dijalankan menggunakan dua kipas spesial dengan bahan Liquid Crystal Epoxy Polymer (SCP). bahan tersebut mampu menghadirkan 86 bilah di setiap kipasnya.
Alhasil, sistem pendingin tersebut mampu menghadirkan aliran udara 16% lebih baik, sehingga Vivobook Pro 14 OLED M3400 dapat selalu bekerja secara optimal.
3. Layar yang Ramah si Mata Empat
Ditakdirkan bermata empat sejak duduk di bangku sekolah dasar telah membuat nyonyaku lupa rasanya memiliki penglihatan normal. Normal buatnya ya melihat menggunakan kacamata.Namun seiring bertambahnya usia, nggak bisa dipungkiri mata semakin cepat lelah saat menatap layar dalam waktu lama. Padahal dulu nyonyaku kalau udah kerja, bisa ngedur sampai lebih dari 8 jam tanpa berhenti.
Aku rasa kalau nyonyaku berpartner dengan Vivobook Pro 14 OLED M3400, ia nggak perlu lagi mengalami mata lelah. Soalnya, laptop terbaru ini telah dibekali dengan layar berteknologi ASUS OLED.
Fyi, semua laptop yang dibekali dengan layar ASUS OLED telah mengantongi sertifikasi low blue-light dan anti-flicker dari TÜV Rheinland. Sertifikasi itu mengandung makna bahwasanya layar Vivobook Pro 14 OLED M3400 aman dan nyaman untuk kesehatan mata penggunanya.
Selain mendukung kesehatan si mata empat, layar ASUS OLED menghadirkan visual dengan kualitas terbaik. ASUS OLED bisa menghasilkan warna yang super kaya, color gamutnya saja mencapai 100% pada color space DCI-P3.
Fyi, semua laptop yang dibekali dengan layar ASUS OLED telah mengantongi sertifikasi low blue-light dan anti-flicker dari TÜV Rheinland. Sertifikasi itu mengandung makna bahwasanya layar Vivobook Pro 14 OLED M3400 aman dan nyaman untuk kesehatan mata penggunanya.
Selain mendukung kesehatan si mata empat, layar ASUS OLED menghadirkan visual dengan kualitas terbaik. ASUS OLED bisa menghasilkan warna yang super kaya, color gamutnya saja mencapai 100% pada color space DCI-P3.
Tingkat akurasi warna pada layar ASUS OLED sangat tinggi dan lolos sertifikasi PANTONE Validated Display. Tak hanya itu, ASUS OLED juga didukung dengan fitur HDR yang telah mendapat sertifikasi dari VESA.
Fitur lainnya yang pasti juga bakal bikin nyonyaku sumringah adalah rasio 16:10 dan resolusi 2.8K (2880×1800). Fitur yang pernah membuat nyonyaku geram setiap kali habis numpang kerja pakai laptop kang garwa.
Lalu pindah kerja bersamaku, eh tampilan dan warna yang tadi sudah disiapkan jadi terlihat beda. Nanti kalau sudah pakai Vivobook Pro 14 OLED M3400, nyonyaku nggak perlu merasa jengkel seperti itu. Ruang kerjanya akan semakin luas dan pastinya berpengaruh pada produktivitasnya.
Oya, nyonya juga nggak perlu khawatir lagi kalau laptopnya dipinjam sama anak-anak. Teknologi OLED sangat ramah untuk mata anak-anak.
Pokoknya nyonya mau edit foto, video atau sekadar streamingan drakor, ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 bakal sangat helpful dan jadi partner baru ter-dabest.
Pastilah Cosmos Blue yang bakal pilih karena biru adalah warna yang paling mengekspresikan semangat sejatinya. Bisa dilihat juga, template blog nyonya pun selalu ada sentuhan birunya kan?
Fitur lainnya yang pasti juga bakal bikin nyonyaku sumringah adalah rasio 16:10 dan resolusi 2.8K (2880×1800). Fitur yang pernah membuat nyonyaku geram setiap kali habis numpang kerja pakai laptop kang garwa.
Lalu pindah kerja bersamaku, eh tampilan dan warna yang tadi sudah disiapkan jadi terlihat beda. Nanti kalau sudah pakai Vivobook Pro 14 OLED M3400, nyonyaku nggak perlu merasa jengkel seperti itu. Ruang kerjanya akan semakin luas dan pastinya berpengaruh pada produktivitasnya.
Oya, nyonya juga nggak perlu khawatir lagi kalau laptopnya dipinjam sama anak-anak. Teknologi OLED sangat ramah untuk mata anak-anak.
Pokoknya nyonya mau edit foto, video atau sekadar streamingan drakor, ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 bakal sangat helpful dan jadi partner baru ter-dabest.
4. Desain Cantik dan Ciamik
Dari dulu nyonya pengen banget punya laptop dengan warna biru, tapi belum kesampaian. Maka nggak heran saat tahu ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 mengeluarkan dua varian warna; Cosmos Blue yang menenangkan atau Solar Silver yang awet muda, dia berbinar banget.Pastilah Cosmos Blue yang bakal pilih karena biru adalah warna yang paling mengekspresikan semangat sejatinya. Bisa dilihat juga, template blog nyonya pun selalu ada sentuhan birunya kan?
Berbeda dengan desain yang kumiliki ataupun generasi pendahuluku, laptop yang kugadang-gadang untuk menjadi penggantiku ini punya sentuhan yang futuristik. Logo ASUS hadir dalam pola 3D yang unik, dengan pola chevron anodized bertekstur.
Jangankan menyentuh, baru lihat gambarnya saja sudah sangat excited. Apalagi nanti kalau nyonya benar-benar membuka laptop tersebut. Bisa kubayangkan seberapa besar kegembiraan yang membuncah di dadanya.
Jangankan menyentuh, baru lihat gambarnya saja sudah sangat excited. Apalagi nanti kalau nyonya benar-benar membuka laptop tersebut. Bisa kubayangkan seberapa besar kegembiraan yang membuncah di dadanya.
Semakin masuk ke dalam, semakin ekspresif desain yang ditampilkan ASUS pada Vivobook Pro 14 OLED M3400. Munculnya garis peringatan pada tombol Enter akan menjadi pusat perhatian yang ajaib.
Nyonyaku yang seringkali salah mencet Shift saat mau klik Enter, sepertinya dengan Vivobook Pro 14 OLED M3400 kesalahan itu bisa dihindari deh.
Berhubung sekarang nyonya lebih sering berada di jalan daripada di rumah, ada kalanya dia malas balik ke rumah setelah antar si anak bungsu ke sekolahnya. Dia biasanya melipir ke kafe atau working space untuk cari suasana baru.
Nyonyaku yang seringkali salah mencet Shift saat mau klik Enter, sepertinya dengan Vivobook Pro 14 OLED M3400 kesalahan itu bisa dihindari deh.
Berhubung sekarang nyonya lebih sering berada di jalan daripada di rumah, ada kalanya dia malas balik ke rumah setelah antar si anak bungsu ke sekolahnya. Dia biasanya melipir ke kafe atau working space untuk cari suasana baru.
Sayangnya dia kadang suka malas gitu kalau harus bawa-bawa laptop yang berat. Makanya dulu kang garwa milih aku karena aku punya fitur lightweight, biar nyonya kalau harus kerja di luar rumah tetep enteng bawaannya.
Makanya aku pun harus mencari penggantiku yang punya fitur sama. Nah, Vivobook Pro 14 OLED M3400 punya berat yang super enteng. Cuma 1.4Kg aja. Bodinya juga tipis banget; 18.9mm.
Dibawa ke mana-mana tetep oke. Apalagi desainnya cantik dan ciamik, pasti nyonyaku bakal happy bawa nih laptop.
Nah, sejak speakerku kemresek, nyonya jadi jarang memutar musik dariku. Alhasil, produktivitas kinerjanya pun menurun. Nyonya jadi sering ketiduran pas lagi riset keyword ataupun blogwalking.
Makanya aku pun harus mencari penggantiku yang punya fitur sama. Nah, Vivobook Pro 14 OLED M3400 punya berat yang super enteng. Cuma 1.4Kg aja. Bodinya juga tipis banget; 18.9mm.
Dibawa ke mana-mana tetep oke. Apalagi desainnya cantik dan ciamik, pasti nyonyaku bakal happy bawa nih laptop.
5. Audio dan Fitur-fiturnya Mantap
Nyonyaku nggak bisa jauh sama yang namanya musik. Setiap lagi riset keyword atau blogwalking, nyonya pasti memutar musik biar lebih santai kerjanya.Nah, sejak speakerku kemresek, nyonya jadi jarang memutar musik dariku. Alhasil, produktivitas kinerjanya pun menurun. Nyonya jadi sering ketiduran pas lagi riset keyword ataupun blogwalking.
Namun kuyakin kalau sudah berpartner dengan Vivobook Pro 14 OLED, produktivitas nyonya bakal makin melesat. Hal itu dikarenakan sistem audio di laptop keren ini sudah bersertifikasi Harman Kardon.
Ya Allah, aku yang sesama laptop aja ngiler lo dengernya. Aku juga mau tubuh ini dibekali Harman Kardon, huhu.
Buat yang belum tahu nih, laptop kalau dibekali Harman Kardon, bisa dipastikan audionya pasti ciamik banget. Buat dengerin musik, nonton film atau main game, berasa nonton bioskop daah.
Ya Allah, aku yang sesama laptop aja ngiler lo dengernya. Aku juga mau tubuh ini dibekali Harman Kardon, huhu.
Buat yang belum tahu nih, laptop kalau dibekali Harman Kardon, bisa dipastikan audionya pasti ciamik banget. Buat dengerin musik, nonton film atau main game, berasa nonton bioskop daah.
Masih berhubungan dengan audio, Vivobook Pro 14 OLED M3400 juga dibekali sistem dengan teknologi AI Noise Canceling. Teknologi ini pas banget untuk memenuhi kebutuhan nyonya yang seringkali menjadi narasumber beberapa webinar.
Dengan adanya teknologi AI Noise Canceling, suara bising di sekitar bisa teredam. Jadi kalau si adik lagi nangis, atau berantem dengan si kakak, nggak bakal masuk tuh suaranya saat meeting online ataupun webinar. Kujadi ikut tenang deh kalau begini.
Untuk urusan security, laptop juniorku ini juga makin canggih. Selain dibekali dengan HD webcam yang terintegrasi, webcam ini juga pelindung yang bisa dibuka-tutup sesuai kebutuhan.
Kalau sedang dibutuhkan tinggal geser aja pelindungnya. Kalau nggak dipakai, ya tutup aja. Tahu sendiri kan sekarang kejahatan siber makin canggih.
Dengan adanya teknologi AI Noise Canceling, suara bising di sekitar bisa teredam. Jadi kalau si adik lagi nangis, atau berantem dengan si kakak, nggak bakal masuk tuh suaranya saat meeting online ataupun webinar. Kujadi ikut tenang deh kalau begini.
Untuk urusan security, laptop juniorku ini juga makin canggih. Selain dibekali dengan HD webcam yang terintegrasi, webcam ini juga pelindung yang bisa dibuka-tutup sesuai kebutuhan.
Kalau sedang dibutuhkan tinggal geser aja pelindungnya. Kalau nggak dipakai, ya tutup aja. Tahu sendiri kan sekarang kejahatan siber makin canggih.
Bahkan banyak kasus yang menyebutkan kalau webcam juga bisa dihack. That’s why laptop-laptop terbaru pasti meghadirkan pelindung webcam untuk mengatasi hal tersebut.
Tak hanya pelindung webcam, Vivobook Pro 14 OLED juga hadir dengan sensor sidik jari di bagian tombol daya dan Windows Hello. Hal ini sangat membantu buat nyonyaku yang mudah lupa kata sandi dan adakalanya suka teledor gitu. Dengan adanya sensor sidik jari ini, cukup satu sentuhan, nyonyaku bisa langsung login tanpa worry.
Tak hanya pelindung webcam, Vivobook Pro 14 OLED juga hadir dengan sensor sidik jari di bagian tombol daya dan Windows Hello. Hal ini sangat membantu buat nyonyaku yang mudah lupa kata sandi dan adakalanya suka teledor gitu. Dengan adanya sensor sidik jari ini, cukup satu sentuhan, nyonyaku bisa langsung login tanpa worry.
Berikutnya soal keyboard dan touchpad. Dua fitur pada laptop ASUS yang terkenal kenyamanannya. Nah, pada Vivobook Pro 14 OLED M3400 ada sedikit sentuhan baru yang akan membuat penggunanya makin produktif.
Bukan hanya garis warning pada tombol Enter, tetapi keyboard ASUS yang makin ErgoSense. Yaitu keyboard yang menghadirkan desain jarak tombol, kedalaman tekan dan stabilitas sedemikian rupa sehingga nyaman untuk mengetik.
Jari-jari dijamin nggak cepat lelah kalau mengetik pakai si Vivobook Pro 14 OLED ini. Apalagi ditunjang dengan touchpad yang makin luas ukurannya.
Backlit pada keyboard? Pasti ada dong! Dahlah, nyonyaku bakal jadi workaholic lagi kalau berpartner sama juniorku yang satu ini.
Bukan hanya garis warning pada tombol Enter, tetapi keyboard ASUS yang makin ErgoSense. Yaitu keyboard yang menghadirkan desain jarak tombol, kedalaman tekan dan stabilitas sedemikian rupa sehingga nyaman untuk mengetik.
Jari-jari dijamin nggak cepat lelah kalau mengetik pakai si Vivobook Pro 14 OLED ini. Apalagi ditunjang dengan touchpad yang makin luas ukurannya.
Backlit pada keyboard? Pasti ada dong! Dahlah, nyonyaku bakal jadi workaholic lagi kalau berpartner sama juniorku yang satu ini.
Untuk urusan konektivitas, nggak usah diragukan lagi. Sebagai juniorku, tentu saja ia pasti punya port I/O yang lengkap. Meliputi; port, USB 3.2 Gen 2 Type-A dan port USB 2.0, serta port HDMI dan MicroSD Card reader.
In case, nyonyaku nanti mengisi kelas di luar rumah dan harus menghubungkan laptopnya dengan proyektor, doi nggak perlu bingung-bingung lagi deh. Aku pun jadi lebih tenang mengikhlaskannya kan..
Oh ya, untuk urusan koneksi WiFi, aku juga nggak perlu khawatir. Karena penerusku ini sudah dilengkapi dengan WiFi 6 (802.11ax). Artinya, si Vivobook Pro 14 OLED ini punya kecepatan jaringan super cepat.
In case, nyonyaku nanti mengisi kelas di luar rumah dan harus menghubungkan laptopnya dengan proyektor, doi nggak perlu bingung-bingung lagi deh. Aku pun jadi lebih tenang mengikhlaskannya kan..
Oh ya, untuk urusan koneksi WiFi, aku juga nggak perlu khawatir. Karena penerusku ini sudah dilengkapi dengan WiFi 6 (802.11ax). Artinya, si Vivobook Pro 14 OLED ini punya kecepatan jaringan super cepat.
Alhasil, kalau nyonyaku mau transfer file dalam ukuran besar, nggak perlu mecucu karena prosesnya jadi lebih cepat. Main game online bisa lebih responsif, dan obrolan video atau webinar via Zoom pun bisa berlangsung sangat lancar.
Apalagi didukung dengan teknologi ASUS WiFi Master eksklusif yang punya fitur ASUS WiFi SmartConnect. Yaitu fitur yang bisa memilih sumber WiFi terbaik secara otomatis. FItur ini bisa membuat laptop kita terkoneksi dengan lebih mudah ke sinyal WiFi terbaik dan hotspot seluler yang telah dikenal sebelumnya.
Apalagi didukung dengan teknologi ASUS WiFi Master eksklusif yang punya fitur ASUS WiFi SmartConnect. Yaitu fitur yang bisa memilih sumber WiFi terbaik secara otomatis. FItur ini bisa membuat laptop kita terkoneksi dengan lebih mudah ke sinyal WiFi terbaik dan hotspot seluler yang telah dikenal sebelumnya.
Semua fitur-fitur keren di atas nggak akan ada artinya kalau baterai tidak mumpuni. Nah, si ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400 ini punya baterai dengan kapasitas 50Wh.
Dengan kapasitas baterai yang besar itu, nyonyaku bisa bekerja pakai laptop ini kurang lebih sampai 8 jam dengan penggunaan normal tanpa harus dicolokkan ke sumber listrik. Btw, info ini based on data lo, sohib-sohib kongkownya nyonyaku. Yang bilang kek gitu bukan aku, tapi PCMark 10 Battery!
Aaah, lega sudah hatiku mencurahkan segala isi hati tentang ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400. Memang benar, dengan kondisiku sekarang dan kebutuhan nyonyaku yang semakin berkembang, aku bukan lagi spek idaman doi.
Dengan kapasitas baterai yang besar itu, nyonyaku bisa bekerja pakai laptop ini kurang lebih sampai 8 jam dengan penggunaan normal tanpa harus dicolokkan ke sumber listrik. Btw, info ini based on data lo, sohib-sohib kongkownya nyonyaku. Yang bilang kek gitu bukan aku, tapi PCMark 10 Battery!
Aaah, lega sudah hatiku mencurahkan segala isi hati tentang ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400. Memang benar, dengan kondisiku sekarang dan kebutuhan nyonyaku yang semakin berkembang, aku bukan lagi spek idaman doi.
Namun kalau nyonyaku harus berpaling pada ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400, sungguh aku ikhlas kok. Demi produktivitas nyonya yang makin melesat. Demi segala cita dan mimpi yang ingin diraihnya, aku rela memberikan tempatku pada juniorku.
Maka dengan berakhirnya tulisan ini, aku izin pamit. Ssst, jangan bilang nyonyaku kalau aku nangis ya. Harapanku cuma satu, kalau nanti Vivobook Pro 14 OLED M3400 sudah menggantikanku, semoga nyonyaku tetap ingat aku pernah menjadi salah satu partner terbaiknya.
Buat ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400, salam sayang dari ASUS Vivobook A412. Teruskan perjuanganku ya, junior. See you on the top!
Maka dengan berakhirnya tulisan ini, aku izin pamit. Ssst, jangan bilang nyonyaku kalau aku nangis ya. Harapanku cuma satu, kalau nanti Vivobook Pro 14 OLED M3400 sudah menggantikanku, semoga nyonyaku tetap ingat aku pernah menjadi salah satu partner terbaiknya.
Buat ASUS Vivobook Pro 14 OLED M3400, salam sayang dari ASUS Vivobook A412. Teruskan perjuanganku ya, junior. See you on the top!
***
Referensi:
- https://www.travelerien.com/2022/08/asus-vivobook-pro-14-oled-m3400.html
- https://zencreator.id/asus-vivobook-pro-14-oled-m3400-laptop-oled-powerful-dan-terjangkau/
- https://www.asus.com/id/Laptops/For-Home/Vivobook/Vivobook-Pro-14-OLED-M3400/
aku mupeng pengen punya juga satu laptop ini...
ReplyDelete