Cara menjadi voice over talent ala Bimoky ini merupakan resume dari materi kece yang kudapat pada Minggu, 27 Februari 2022. Hmm, udah agak lama sih ya, tapi bukankah lebih baik terlambat daripada nggak dishare sama sekali? Hehe.
Aku mengetahui info acara yang digelar di SMI Store yang terletak di Jalan Anjasmoro Raya No.E1/21, Tawangsari, Kec. Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah 50144 dari mbak Rahmi Aziza, salah satu temen blogger di Gandjel Rel.
Awalnya maju mundur cantik sih, ikut nggak ya, ikut nggak ya… apalagi waktu tahu pas hari H mbak Rahmi berhalangan hadir. Duh, kalau nggak ada temennya gimana nih, takut mati gaya gitu.
Namun karena udah diniatkan, bismillah ikut deh. Btw, aku sempat nggak nemu lokasinya, wkwk. Sampai putar arah dua kali, baru ngeh kalau lokasinya masuk ke dalam gang gitu.
SMI (Sekolah Musik Indonesia) bukanlah nama baru buatku. Aku sendiri pernah berkolaborasi dengan SMI saat mengadakan event Ibu Profesional Semarang beberapa tahun lalu. Sebelum pandemi, pastinya.
Hanya saja saat itu, aku datang ke lokasi SMI yang ada di kawasan Gang Pinggir. Aku sempat kepincut pengen ikut les vokal, sebuah cita-cita masa kecil yang nggak di-acc bapak, wkwk.
Nah, waktu touch down ke SMI Anjasmoro, aku makin pengen ikut les vokal di sini. Gedungnya bagus bangeeet. Kelas dan studio musiknya kece. Bakal berasa jadi penyanyi profesional deh kalau tarik suara di sini.
Oya, voice over clinic yang diselenggarakan oleh SMI ini merupakan rangkaian acara dari POPSICLE. Acaranya tuh komplit banget, ada Music Expo, Music Clinic, Drum Competition, Vocal Competition, Voice Over Challenge dan Live Performance dari murid-murid SMI.
Yang bikin ngiler tuh, panggung, sound dan tata lampunya megah banget. Nggak kalah sama TV-TV nasional. Dahlah, buat temen-temen kongkow yang pengen belajar musik atau tarik suara, cuzz deh ke SMI aja.
Itu loh, sosok bapak-bapak kece yang suaranya sering menghiasi iklan-iklan di TV. Khas banget lah. Begitu denger suaranya, kita bakal tahu, kak Bimoky nih!
Nggak heran sih kalau kak Bimoky digemari oleh para pegiat voice over di negeri ini. Doi sudah berkecimpung di dunia voice over sejak 1996!
Saking hitsnya sosok kak Bimo ini, peserta voice over coaching clinic hari itu nggak cuma dari Semarang aja. Ada yang dari Tegal, Klaten, dan bahkan Jember!
Oya, voice over clinic yang diselenggarakan oleh SMI ini merupakan rangkaian acara dari POPSICLE. Acaranya tuh komplit banget, ada Music Expo, Music Clinic, Drum Competition, Vocal Competition, Voice Over Challenge dan Live Performance dari murid-murid SMI.
Yang bikin ngiler tuh, panggung, sound dan tata lampunya megah banget. Nggak kalah sama TV-TV nasional. Dahlah, buat temen-temen kongkow yang pengen belajar musik atau tarik suara, cuzz deh ke SMI aja.
Bagaimana Cara Menjadi Voice Over Talent ala Bimoky?
Daripada sohib kongkow makin kemecer sama SMI, mending langsung aja deh aku bakal share cara menjadi voice over talent ala Bimoky. Ngomong-ngomong, kalian tahu kan ya Bimoky?Itu loh, sosok bapak-bapak kece yang suaranya sering menghiasi iklan-iklan di TV. Khas banget lah. Begitu denger suaranya, kita bakal tahu, kak Bimoky nih!
Nggak heran sih kalau kak Bimoky digemari oleh para pegiat voice over di negeri ini. Doi sudah berkecimpung di dunia voice over sejak 1996!
Saking hitsnya sosok kak Bimo ini, peserta voice over coaching clinic hari itu nggak cuma dari Semarang aja. Ada yang dari Tegal, Klaten, dan bahkan Jember!
Ternyata oh ternyata, terjunnya seorang Bimoky ke dunia voice over dipengaruhi juga oleh kedua orangtuanya. Bapak dan ibu kak Bimo merupakan orang-orang yang ahli di bidang suara. Sang ibu adalah produser program sandiwara radio, TVRI dan acara-acara di Sanggar Prathivi.
Sementara itu sang ayah juga aktif mengisi sandiwara radio, seperti Tutur Tinular, Saur Sepuh, Misteri Gunung Merapi, dan masih banyak lainnya. Voice over sudah jadi dunia yang begitu dekat dengan kak Bimo sejak ia kecil.
Saat ini Bimoky aktif menjadi penyiar radio, pengisi suara di iklan-iklan nasional, host di NET TV, MC berbagai event formal ataupun non formal, dan juga menjadi podcaster di Podcast Malam Kliwon yang bisa kita dengarkan via Spotify. Ada yang suka dengerin podcast doi?
Satu hal kece yang aku pelajari dari sosoknya sore itu;
Hal tersebut juga membuat keakraban jadi terjalin lebih cepat. Seperti tiada sekat antara narasumber dengan para peserta.
Sebelum mengajak peserta ngobrol jauh tentang voice over dan printilannya, Bimoky bertanya terlebih dahulu tentang apa saja yang diketahui peserta mengenai voice over, tahu voice over (VO) dari mana dan kenapa tertarik dengan dunia ini?
Tentu saja setiap peserta punya jawaban yang berbeda-beda. Namun ada satu jawaban yang senada dari hampir semua peserta. Yaitu awal mereka mengenal dunia VO. Hampir semua menjawab, dari kak Bimoky. Terbukti ya sehits apa doi.
Di Indonesia sendiri, VO sudah dikenal sejak tahun 1960an. Tepatnya sejak berdirinya Sanggar Prathivi. Saat itu VO nggak bisa lepas dari dunia iklan dan radio. Namun saat itu masih sangat monoton, tekniknya juga masih begitu-begitu aja.
Hingga pada 2005, di mana platform digital mulai dikenal, voice over berkembang semakin pesat. Perkembangan ini juga memengaruhi variasi teknik dan kreativitas para talent dalam mengiklankan suatu produk atau saat mengisi suara.
Sementara itu sang ayah juga aktif mengisi sandiwara radio, seperti Tutur Tinular, Saur Sepuh, Misteri Gunung Merapi, dan masih banyak lainnya. Voice over sudah jadi dunia yang begitu dekat dengan kak Bimo sejak ia kecil.
Namun yang perlu digarisbawahi, bukanlah bakat ataupun latar belakang orang tua yang menjadikannya sukses sebagai voice over talent seperti sekarang. Konsistensi, daya juang dan semangat untuk terus belajar adalah tiga kunci utamanya.Bisa jadi seorang Bimoky memang udah punya privilege di dunia voice over talent. Tetapi, yang perlu diingat, sang ayah tidak pernah memaksa dirinya mengikuti jejak ayah dan ibunya. Sang ayah hanya mengarahkan. Hal yang sama kini kak Bimo terapkan juga pada anaknya yang gemoy, Mireya.
Saat ini Bimoky aktif menjadi penyiar radio, pengisi suara di iklan-iklan nasional, host di NET TV, MC berbagai event formal ataupun non formal, dan juga menjadi podcaster di Podcast Malam Kliwon yang bisa kita dengarkan via Spotify. Ada yang suka dengerin podcast doi?
Satu hal kece yang aku pelajari dari sosoknya sore itu;
"Jangan pernah pelit berbagi ilmu, karena kita bisa mendapat ilmu dari orang yang nggak pelit berbagi ilmu."
Voice Over vs Dubber
Kak Bimo membawakan materi dengan sangat asyik dan interaktif. Doi selalu melibatkan peserta untuk hanyut ke dalam materi dengan cara bertanya-jawab.Hal tersebut juga membuat keakraban jadi terjalin lebih cepat. Seperti tiada sekat antara narasumber dengan para peserta.
Sebelum mengajak peserta ngobrol jauh tentang voice over dan printilannya, Bimoky bertanya terlebih dahulu tentang apa saja yang diketahui peserta mengenai voice over, tahu voice over (VO) dari mana dan kenapa tertarik dengan dunia ini?
Tentu saja setiap peserta punya jawaban yang berbeda-beda. Namun ada satu jawaban yang senada dari hampir semua peserta. Yaitu awal mereka mengenal dunia VO. Hampir semua menjawab, dari kak Bimoky. Terbukti ya sehits apa doi.
Di Indonesia sendiri, VO sudah dikenal sejak tahun 1960an. Tepatnya sejak berdirinya Sanggar Prathivi. Saat itu VO nggak bisa lepas dari dunia iklan dan radio. Namun saat itu masih sangat monoton, tekniknya juga masih begitu-begitu aja.
Hingga pada 2005, di mana platform digital mulai dikenal, voice over berkembang semakin pesat. Perkembangan ini juga memengaruhi variasi teknik dan kreativitas para talent dalam mengiklankan suatu produk atau saat mengisi suara.
Mungkin banyak dari sohib kongkow yang bertanya-tanya, apakah dubber itu sama saja dengan voice over talent
Latihan level 2, peserta diajak mengucapkan BISA BANGET. Sementara level 3, peserta harus mampu mengucapkan kalimat “Kamu bisa kasih apapun yang mama mau” minimal dengan tiga intonasi berbeda.
Kita bisa belajar tone suara rendah, tinggi, sedang. Akan lebih kece lagi kalau kita bisa menghasilkan suara anak, kakek, nenek, perempuan dewasa, bapak-bapak ataupun mas-mas.
Ada latihan sederhana juga yang bisa dipraktekkan di rumah nih, pals:
Selain membagikan materi, Kak Bimoky juga bikin challenge dadakan. Acara coaching clinik hari itu kan didukung juga oleh Artesia Pro. Peserta ditantang untuk bikin voice over saat itu juga mempromosikan Artesia Pro.
Cuma dikasih waktu tiga menit kalau nggak salah buat bikin script dan langsung praktek di depan Bimoky. Hadiahnya nggak tanggung-tanggung, pals.
Paket recording dari Artesia seharga Rp2.950.000. Udah include headphone, condenser mic, dan soundcard! Ngiler nggak sih?
Dubber adalah seorang voice talent yang tugasnya mengisi suara di film, drama, dll. Sementara voice over talent itu ada banyak sekali jenisnya. Dubber hanya salah satu bagian dari voice talent. Seorang voice talent juga bisa mengisi iklan, bisa jadi broadcaster, news anchor, MC, public speaker, TV host, podcaster, dll.
Kata kak Bimo nih, semua orang bisa banget jadi voice over talent. Mo suaranya medhog, ngebas, atau bahkan cempreng sekalipun. Karena modal untuk menjadi seorang voice over talent bukanlah suara yang bagus, tapi teknik yang tepat.
Seorang VO talent itu analoginya adalah mix martial arts. Yaitu seseorang yang jago bela diri dan menguasai segala jenis bela diri.
Filosofi voice over bagi seorang Bimoky adalah;
Seorang VO talent itu analoginya adalah mix martial arts. Yaitu seseorang yang jago bela diri dan menguasai segala jenis bela diri.
Filosofi voice over bagi seorang Bimoky adalah;
Voice over bukan sekedar bersuara sesuai pesanan, melainkan memberikan nyawa bagi selembar kertas.
4 Hal yang Harus Dimiliki VO Talent
Nah, buat sohib kongkow yang pengen menggeluti dunia voice over, menurut Bimoky kudu banget punya empat hal ini:- Fleksibilitas Waktu: VO talent harus siap bersuara kapanpun. Mau diminta pagi, siang, malam, harus selalu siap. Nggak ada alasan kalau pagi suara serak, kalau malam suara hilang.
- Stamina Suara: Seorang VO talent bisa banget ngomong 3 jam tanpa henti dan tanpa serak. Asalkan sudah menguasai teknik yang tepat dan benar.
- Pemahaman Recording: Meski ini soal teknis, dan kalau udah tahapan pro biasanya tim recording ada sendiri, namun VO talent juga wajib tahu soal teknik penggunaan microphone, jenis microphone (ada dynamic dan condenser). Jenis microphone mempengaruhi range dan fokus suara. Jangan lupa juga pelajari cara editing dan mixing sound.
- Script Reading Technique: VO talent wajib belajar teknik membaca skrip. Dia harus punya intonasi yang tepat, kecepatan yang oke, tone suara yang pas.
4 Teknik Dasar VO Talent
Selain 4 hal di atas, ada empat teknik dasar yang harus terus dilatih jika kita mau berproses menjadi seorang voice over talent yang kece. Apa saja ya keempat teknik itu?1. Intonasi
Intonasi diperlukan untuk membuat script yang membosankan menjadi lebih hidup.Menurut kak Bimoky, ada 3 alasan kenapa intonasi jadi hal wajib bagi vo talent:
- Client senang disodorkan berbagai opsi. Makin banyak intonasi yang kita tawarkan, client jadi punya banyak pilihan dan bisa menentukan mana vibe yang paling cocok.
- Ada banyak jenis script. Setiap script punya vibe intonasi yang berbeda-beda. Seorang VO talent kudu tahu nih intonasi yang tepat untuk setiap script.
- Intonasi unik/ absurd saat ini lagi banyak dicari. Jadi terus berlatih untuk mendapatkan intonasi yang berbeda-beda. Jangan lelah buat belajar, pals.
Latihan level 2, peserta diajak mengucapkan BISA BANGET. Sementara level 3, peserta harus mampu mengucapkan kalimat “Kamu bisa kasih apapun yang mama mau” minimal dengan tiga intonasi berbeda.
Triknya, agar bisa menghasilkan intonasi berbeda untuk kata dan kalimat yang sama yaitu dengan membayangkan situasi yang berbeda-beda untuk kalimat tersebut.Apakah situasinya gembira, mencekam, terancam, sedih? That’s why seorang VO talent kudu bisa menghadirkan theatre of mind.
2. Tone Suara
Selain berlatih intonasi, teknik dasar lainnya yang juga harus dikuasai adalah punya banyak tone. Jangan hanya fokus pada satu karakter agar kita bisa ambil pasar lebih banyak.Kita bisa belajar tone suara rendah, tinggi, sedang. Akan lebih kece lagi kalau kita bisa menghasilkan suara anak, kakek, nenek, perempuan dewasa, bapak-bapak ataupun mas-mas.
3. Emphasize
Salah satu cara untuk membuat intonasi dalam sebuah kata atau kalimat adalah dengan memberikan penekanan yang berbeda-beda. Penekanan pada saat membaca script digunakan untuk memperjelas bagian atau menonjolkan sesuatu.Ada latihan sederhana juga yang bisa dipraktekkan di rumah nih, pals:
- Latihan emphasize level 1: Pilih nomor mana yang mau diberikan penekanan. Misal nomor 1, 5, 7. Coba deh berikan penekanan pada kata KAKEK di nomor-nomor tersebut.
- Latihan emphasize level 2: Kak Bimoky kasih satu kalimat panjang, lalu peserta diminta untuk mengubah bagian mana yang mau diberi penekanan. Beda penekanan, bisa menghasilkan intonasi dan vibe yang berbeda lo.
4. Speed Reading
Seorang VO talennt juga perlu berlatih cara mengucapkan script dalam durasi cepat dengan intonasi yang beda. Latihan speed reading paling gampang yaitu dengan membaca sebuah paragraf, lalu gunakan stopwatch untuk menghitung mundur. Secepat apakah kita bisa membaca teks tersebut tanpa blibet?Selain membagikan materi, Kak Bimoky juga bikin challenge dadakan. Acara coaching clinik hari itu kan didukung juga oleh Artesia Pro. Peserta ditantang untuk bikin voice over saat itu juga mempromosikan Artesia Pro.
Cuma dikasih waktu tiga menit kalau nggak salah buat bikin script dan langsung praktek di depan Bimoky. Hadiahnya nggak tanggung-tanggung, pals.
Paket recording dari Artesia seharga Rp2.950.000. Udah include headphone, condenser mic, dan soundcard! Ngiler nggak sih?
Dan yang beruntung hari itu adalah Bang Ody! Seorang penyiar hits dari Radio Imelda yang gercep banget menjawab tantangan dari kak Bimo. Manteeep!
Selain challenge dadakan yang langsung dikasih hadiah sama Bimoky, ada juga voice over challenge. Karena banyak yang ikutan, aku juga memberanikan diri untuk ikut.
Langsung dikasih script, dan kebagian nomor 9 euy. Udah lama banget nggak ikut challenge yang kudu naik di atas panggung begitu. Keringat dingin mengucur. Deg-degan banget. Mana langsung dikomentari sama kak Bimo pula.
Selain challenge dadakan yang langsung dikasih hadiah sama Bimoky, ada juga voice over challenge. Karena banyak yang ikutan, aku juga memberanikan diri untuk ikut.
Langsung dikasih script, dan kebagian nomor 9 euy. Udah lama banget nggak ikut challenge yang kudu naik di atas panggung begitu. Keringat dingin mengucur. Deg-degan banget. Mana langsung dikomentari sama kak Bimo pula.
Saat tiba giliranku, semua yang udah dilatih mendadak hilang. Yang keluar justru suara ala-ala protokol upacara, wkwk. Komentar kak Bimo saat itu, “Sering ngeMC acara formal yaks, kek upacara kenegaraan gitu?”
Rasanya pengen ngakak di atas panggung. “Nggak sih kak, cuma waktu sekolah emang sering jadi Protokol Upacara.” Ternyata kebiasaan yang udah lama banget pun masih terbawa lo sampai sekarang.
Perlu banget nih latihan biar suaranya lebih santuy. Soalnya brief challenge saat itu adalah ngomong santai, seakan lagi ngobrol sama temen gitu.
Hmm, udah deh alamat nggak bisa bawa pulang seperangkat recording kece dari Artesia, headphone, mic atau apalah itu. Tapi penasaran siapa yang dipilih jadi pemenang, wkwk.
Akhirnya dengan sabar menanti pengumuman yang ternyata berlangsung jam setengah 8 malam! Tapi karena ketemu temen-temen baru, happy aja sih.
Rasanya pengen ngakak di atas panggung. “Nggak sih kak, cuma waktu sekolah emang sering jadi Protokol Upacara.” Ternyata kebiasaan yang udah lama banget pun masih terbawa lo sampai sekarang.
Perlu banget nih latihan biar suaranya lebih santuy. Soalnya brief challenge saat itu adalah ngomong santai, seakan lagi ngobrol sama temen gitu.
Hmm, udah deh alamat nggak bisa bawa pulang seperangkat recording kece dari Artesia, headphone, mic atau apalah itu. Tapi penasaran siapa yang dipilih jadi pemenang, wkwk.
Akhirnya dengan sabar menanti pengumuman yang ternyata berlangsung jam setengah 8 malam! Tapi karena ketemu temen-temen baru, happy aja sih.
Apalagi kelar challenge, kak Bimo juga kasih waktu buat peserta coaching untuk ngobrol sama doi. Bener-bener baiiik bangeeet deh.
Kami diajak sharing tentang teknik latihan artikulasi, tentang cara memahami brief, mengatasi nervous, sampai cara menentukan rate card. Yoyoy, yang punya rate card bukan cuma blogger aja. VO talent juga harus tahu rate card yang pas.
Kata kak Bimo sih, nggak usah takut merusak pasar. Namun kita juga harus bisa menilai kualitas diri.
Ssst, bocoran dari kak Bimo, biasanya nih rate card paling rendah dari brand atau agency minimal Rp500ribu/ durasi. Hmm, mayan juga ya… Gimana tertarik buat serius nge-VO?
Sementara untuk mengatasi nervous, kita perlu menemukan titik tenang masing-masing. Ada yang dengan cara berlatih nafas, minum coklat, menyendiri. Tiap orang punya titik tenang yang beda, PR kita untuk cari tahu titik tenang kita kek gimana.
Saat menerima sebuah script, hal yang perlu dilakukan adalah kumpulkan product knowledge sebanyak mungkin. Bukan fokus pada teknik, tapi kita perlu tahu pesan dari script tersebut apa.
Kemudian imagining, kaya main teater. Buat theatre of mind and voice, temukan yang paling pas dengan pesan scriptnya kek gimana.
Menutup sesi ngobrol-ngobrol, kak Bimo mengingatkan satu hal yang teramat penting;
Bener-bener unforgettable moments deh hari itu. Bisa ketemu orang-orang baru, juga belajar cara menjadi voice over talents ala Bimoky yang ndagiing banget. Jadi kangen ngepodcast nih… Btw, jangan lupa dengerin podcast Marita’s Palace di Spotify, pals, hehe.***
Kami diajak sharing tentang teknik latihan artikulasi, tentang cara memahami brief, mengatasi nervous, sampai cara menentukan rate card. Yoyoy, yang punya rate card bukan cuma blogger aja. VO talent juga harus tahu rate card yang pas.
Kata kak Bimo sih, nggak usah takut merusak pasar. Namun kita juga harus bisa menilai kualitas diri.
Ssst, bocoran dari kak Bimo, biasanya nih rate card paling rendah dari brand atau agency minimal Rp500ribu/ durasi. Hmm, mayan juga ya… Gimana tertarik buat serius nge-VO?
Sementara untuk mengatasi nervous, kita perlu menemukan titik tenang masing-masing. Ada yang dengan cara berlatih nafas, minum coklat, menyendiri. Tiap orang punya titik tenang yang beda, PR kita untuk cari tahu titik tenang kita kek gimana.
Saat menerima sebuah script, hal yang perlu dilakukan adalah kumpulkan product knowledge sebanyak mungkin. Bukan fokus pada teknik, tapi kita perlu tahu pesan dari script tersebut apa.
Kemudian imagining, kaya main teater. Buat theatre of mind and voice, temukan yang paling pas dengan pesan scriptnya kek gimana.
Menutup sesi ngobrol-ngobrol, kak Bimo mengingatkan satu hal yang teramat penting;
VO talent yang baik adalah yang mampu menerima brief dengan cepat dan tepat menggunakan teknik.
Dan pemenang challenge hari itu diraih oleh mbak Novita Dwikku yang datang jauh-jauh dari Tegal. Lalu ada juga mas Ikhsan dari Jember yang dipilih sebagai peserta favorit oleh Kak Bimo. Dapat hadiah kek Bang Odi juga nih.
Oya, mbak Rahma, kakaknya mbak Rahmi yang datang dari Kudus berhasil menyabet juara kedua. Asyiknya bisa bawa pulang headphone kece dari Artesia.Bener-bener unforgettable moments deh hari itu. Bisa ketemu orang-orang baru, juga belajar cara menjadi voice over talents ala Bimoky yang ndagiing banget. Jadi kangen ngepodcast nih… Btw, jangan lupa dengerin podcast Marita’s Palace di Spotify, pals, hehe.***
Wah keren nih jadi dapat ilmu tentang musik, tapi gak pernah pd kalau diminta nyanyi. Eh aku juga gitu kadang kalau temen udah ada yang ga hadir ragu dan minder takut mati gaya kalau sendirian.
ReplyDeleteBukan musik mbak hehe.. tapi voice over..
DeleteSebenarnya pengen tapi suara ku sangat fals
ReplyDelete