Faber-Castell Creative Art Series Melatih Cerdas Emosional

Masa pandemi menumpulkan emosi hampir semua besar masyarakat Indonesia. Bersyukur Faber-Castell Creative Art Series hadir menyelamatkan bangsa. Keenam produknya sangat bermanfaat untuk menajamkan dan mencerdaskan emosi bangsa. Sebelum kita mengenal lebih dekat dengan produk-produk Art Series tersebut, kita gali lebih dalam tentang cerdas emosional yuk.

Kenapa aku katakan pandemi telah membuat emosi rakyat semakin tumpul? Tentu saja tidak semua. Namun tak sedikit yang mengalami rollercoaster emosi semasa masa paceklik ini berlangsung.

Hal-hal yang tadinya biasa dilakukan, kini tak bisa lagi berlangsung seperti biasanya. Jalan-jalan ke rumah tak lagi nyaman seperti sedia kala. Meski perlahan telah menjadi kebiasaan-kebiasaan baru, tetapi rindu untuk melakukan habit lama sebelum pandemi tetaplah ada.

Salah satu kebiasaan baru yang sampai saat ini cukup melelahkan baik buatku dan anak-anak yaitu pembelajaran jarak jauh. Mau tak mau memang terpaksa beradaptasi, tapi ada saja dalam sehari yang membuatku senewen.

Apalagi si kakak adalah typical anak yang cukup introvert. Sama sepertiku dan ayahnya, ia tak terlalu suka jika harus bercakap-cakap melalui suara dan video. Sedangkan selama pandemi, mau tak mau kedua hal tersebut menjadi pilihan utama dalam proses belajar mengajar.

Setiap sesi video call bersama ustazahnya, kakak langsung mengkeret. Lebih banyak menunduk dan suaranya hampir tak terdengar. Beruntung sang ustazah sabar menghadapi kelakuan anak perempuanku ini. Ia terus memotivasi agar kakak tak malu-malu menunjukkan wajah dan mengeluarkan suaranya.

Beberapa waktu lalu, aku sempat mengikuti pelatihan tentang melatih kecerdasan majemuk pada anak. Dari pelatihan tersebut, aku menyadari bahwa poin cerdas emosional kakak masih sangat rendah, terutama di bagian berhubungan dengan orang lain.

Aku juga sempat berkonsultasi pada bu Vivi, yang saat itu menyampaikan materi terkait kondisi si kakak. Salah satu stimulasi terbaik adalah dengan mengikutkan banyak kegiatan dan bertemu lebih banyak orang.

Nah, masalahnya pandemi menghambat kami untuk melakukan hal tersebut. Banyak playdate yang dulu digelar offline terpaksa dihentikan. Beberapa mulai muncul playdate online. Tapi ya gitu deh, si kakak lebih suka bersembunyi di balik badanku, hehe.

Sebenarnya saat mulai bersekolah setara SD ini, kakak sudah mulai cukup baik mengembangkan hubungannya dengan orang lain. Aku lihat ia sudah mulai bisa berteman dengan lebih banyak orang daripada saat masih di TK. Mulai saling bertukar surat, meski kalau temannya mengirim WA atau mengajak saling bertelepon, ia masih menolak, hehe.

Namun perkembangan tersebut cukup baik menurutku. Lalu pandemi menghantam, dan semua yang sudah terbangun kembali hancur berkeping-keping. Aku harus pelan-pelan membangunnya kembali.

Pengertian Kecerdasan Emosional

Pas sekali saat aku sedang galau menghadapi si anak sulung ini, ada ilmu tentang kecerdasan emosional yang kudapat dari DR. Aisah Indati M.S, Psikolog yang merupakan dosen Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Ilmu tersebut kudapat dalam rangkaian acara soft launching Faber-Castell Creative Art Series pada hari Sabtu, 6 Februari 2020 yang lalu. 

Disampaikan oleh beliau, kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali dan mengekspresikan emosi, mengasimilasi emosi dengan pikiran, berpikir dan menalar dengan emosi, dan meregulasi emosi diri sendiri dan orang lain.

Fyi, kecerdasan emosional ini masuk dalam kecerdasan majemuk yang diperkenalkan oleh Howard Gardner. Emak-emak zaman now pasti tahu dong apa saja kecerdasan majemuk tersebut?

• Linguistic intelligence (Kecerdasan Bahasa)
• Spatial intelligence (Kecerdasan Visual/Spasial)
• Logical-mathematical intelligence (Kecerdasan Logika matematika)
• Musical intelligence (Kecerdasan Musik)
• Bodily kinesthetic intelligence (Kecerdasan kinestetik)
• Interpersonal intelligence (Kecerdasan untuk berhubungan dengan orang lain)
• Intrapersonal intelligence (Kecerdasan untuk mengelola diri sendiri)

Nah, kecerdasan interpersonal dan intrapersonal termasuk ke dalam kecerdasan emosional. Dari pelatihan kecerdasan majemuk yang kuikuti beberapa waktu lalu, nilai interpersonal intelligence kakak sangat rendah dibandingkan intrapersonalnya.

Anak-anak yang intrapersonalnya tinggi cukup mengkhawatirkan. Karena jika tak berhasil mengelolanya dengan baik, mereka akan cenderung sering mengalami overthinking, bahkan menjurus ke bipolar dan penyakit-penyakit mental lainnya. Sesungguhnya karakter kakak memang mirip denganku, PR-ku untuk menyeimbangkan intrapersonalnya yang tinggi dengan interpersonalnya. Doakan aku ya, pals.

Komponen Kecerdasan Emosional

Di bawah ini merupakan komponen-komponen kecerdasan emosi menurut Bar-On yang disampaikan oleh Dr. Aisah;

1. Kecerdasan intrapersonal, meliputi kemampuan mengenali emosi diri, asertivitas, menghargai diri sendiri, aktualisasi diri, dan independensi.
2. Kecerdasan interpersonal, meliputi empati, hubungan dengan orang lain, dan tanggung jawab sosial.
3. Kemampuan beradaptasi, meliputi kemampuan menyelesaikan masalah, berpikir secara objektif, dan fleksibilitas.
4. Manajemen stres, kemampuan mengelola stres dan kemampuan menahan diri dari memperturutkan keinginan.
5. Suasana hati secara umum, meliputi kebahagiaan dan optimisme

Dari 5 komponen tersebut, orang yang cerdas emosional menurut Goleman, setidaknya memiliki skills di bawah ini:

• Memahami emosi diri
• Mengelola emosi
• Memotivasi diri sendiri
• Memahami emosi orang lain
• Memelihara hubungan

Nah, dari yang aku amati, raport kakak dalam kecerdasan emosional masih merah pada bagian mengelola emosi, memotivasi diri sendiri dan memelihara hubungan. Paling parah sih dalam hal beradaptasi pada lingkungan baru.

Kalau diajak ke playdate atau acara tertentu, dan tidak ada satupun orang yang dikenalnya, ia akan mojok sendirian tak berani memulai pembicaraan dengan orang lain. Bahkan meskipun ada orang yang menawarkan pertemanan, ia butuh waktu lama untuk dekat dan mau menerima. Biasanya nih, saat mau pulang, baru deh lagi dekat-dekatnya.

Panasnya lama, itu istilah yang sering kugunakan untuk menyebut kebiasaan adaptasi kakak.

Ada baiknya juga sih berhati-hati saat bertemu dengan orang-orang baru. Masalahnya semakin dewasa, ia pun juga butuh beradaptasi dengan cepat di sebuah lingkungan baru. Insya Allah bisa lah ya, aku pun waktu kecil juga berkarakter seperti kakak sih. Lebih milih main sendirian daripada harus kenalan sama orang baru, hehe.

Ciri-ciri Kecerdasan Emosional Rendah

Mungkin teman-teman kongkow bertanya-tanya sebenarnya bisa disebut dengan orang yang emotional intelligence-nya rendah itu seperti apa. Kuy, kita lanjutkan pemaparan dari DR. Aisah. Ada beberapa ciri yang menandakan bahwa seseorang rendah kecerdasan emosinya, antara lain:

• Merasa marah dan cemas tapi tak bisa menemukan alasannya.
• Kesulitan memahami perasaan orang lain dalam banyak situasi.
• Kesulitan dalam menanggapi perilaku dan perasaan orang lain.
• Bersikap egois.
• Sulit mengontrol emosi, apalagi saat mengalami stres.
• Tidak memahami hubungan antara emosi, pikiran, dan perilaku.
• Kesulitan bertemu orang baru, serta bermasalah dalam menjalin atau mempertahankan hubungan.
• Memiliki sikap pasif-agresif dalam berkomunikasi dengan orang lain.
• Lebih sering berpikir negatif dalam melihat sesuatu.
• Sulit beradaptasi terhadap perubahan.
• Dijauhi oleh orang lain.

Ada teman-teman kongkow atau putra-putrinya yang memiliki ciri di atas? Kalau ada, kuy kita mulai melatih emosi dengan lebih baik. Jika ditemukan pada putra-putrinya, maka mari bersabar untuk memberikan pendampingan terbaik agar mereka bisa mencapai tuntas emosional.

Kriteria Sehat Mental

Setelah mengetahui ciri-ciri kecerdasan emosional yang rendah tersebut dan ternyata kita menemukan beberapa ciri pada diri kita atau anak-anak, jangan diabaikan, pals. Karena orang-orang yang rendah emotional intelligence-nya akan cenderung bermasalah dengan kesehatan mental.

Menurut DR. Aisah, berikut ini 6 kriteria yang harus dimiliki orang sehat secara mental:

• Self-Knowlegde dan Self-Understanding, yaitu kemampuan dalam mengenali dirinya sendiri baik kelebihan dan kekurangannya secara proporsional. Artinya tidak terlalu berlebihan dalam mengenali baik buruk dirinya.
• Self-Objectification dan Self-Acceptance, memiliki pemahaman dan penerimaan diri.
• Self-Esteem, memiliki harga diri yang kuat.
• Self-Confidence, mempunyai kepercayaan diri.
• Self-Control dan Self-Development, mampu mengendalikan dan mengembangkankan diri.
• Interpersonal Relations dan Social, memiliki niat untuk berhubungan dengan orang lain, secara interpersonal maupun sosial.

Untuk melahirkan anak yang sehat mental, orang tua perlu memberikan stimulasi yang optimal, meliputi motorik, sosial dan pengamatan. Salah satu bentuk stimulasi tersebut bisa dilakukan melalui menggambar dan mewarnai.

DR. Aisah menyampaikan bahwa melalu kegiatan menggambar dan mewarnai, anak belajar mengamati beragam warna dan bentuk. Kegiatan tersebut juga bagus untuk merangsang inisiatif dan kreativitas anak.

Jika dilihat dari sisi emosi dan sosial, proses mencampur berbagai macam warna bisa melatih anak dalam mengasah kepekaan emosi, serta menciptakan interaksi sosial anak. Tak hanya itu saat anak bereksplorasi dengan warna, motorik halus anak pun sedang terstimulasi.

Nah, saat ini Faber-Castell Creative Art Series hadir dalam 6 produk menarik yang akan membantu stimulasi kecerdasan emosi anak dengan lebih asyik. Mau tahu apa saja keempat produk tersebut?

6 Produk Faber-Castell Creative Art Series untuk Melatih Cerdas Emosional

Pasti teman-teman kongkow sudah nggak sabar ya berkenalan dengan 6 produk istimewa dari Faber-Castell? Namun biar semakin penasaran, aku mau memberi tahu terlebih dahulu manfaat dari menghadrikan produk-produk Creative Art Series:

• Memberikan kegiatan asyik dan inovatif yang dilakukan anak bersama orang tuanya di bidang seni dan prakarya. Kegiatan ini diharapkan bisa menumbuhkan bonding orang tua dan anak.
• Menghadirkan pengalaman berkarya secara kreatif dan menumbuhkembangkan kemauan berkarya dalam diri anak.
• Anak bisa menarik pelajaran kreatif positif dari pengalaman berkegiatan bersama Creative Art Series, sehingga bisa mendapatkan sisi menggembirakan selama proses pembelajaran jarak jauh.
• Hasil karya dari produk Creative Art Series bisa dijadikan kenangan manis di kemudian hari dan dipajang di rumah.
• Bisa digunakan untuk meramaikan kegiatan ulang tahun secara virtual, gathering keluarga secara virtual atau kegiatan kumpul-kumpul lainnya yang belum mungkin dilakukan secara fisik di tengah kondisi pandemi.
• Bisa digunakan oleh para guru untuk menghadirkan kegiatan prakarya yang asyik selama sekolah daring.

Baiklah, karena kutahu teman-teman kongkow sudah nggak sabar berkenalan lebih dekat dengan 6 produk inovatif dari Faber-Castell, cuzz sini kita intip satu per satu.

1. Stone Decor Art

Cocok diberikan kepada anak-anak dan remaja. Melalui produk ini, kita bisa bersama-sama mewarnai dan melukis batu. Wah, pasti seru banget.

Dari kegiatan ini, kita bisa sekaligus mendekatkan anak dengan benda-benda alam, mengembangkan imajinasi dan kreativitas anak untuk mewarnai benda alam dan bisa mengenalkan anak bahwa media lukis tidak hanya berupa kain ataupun kertas.

Dalam paket Stone Decor Art, kita akan mendapatkan 8 batu dengan berbagai bentuk, spidol permanen berwarna hitam, 2 set Acrylic Colour yang terdiri dari 4 warna (Merah, Biru, Kuning, Putih), kuas, palet dan buklet berisi tutorial penggunaan.

Harganya berkisar antara Rp76.500 - Rp90.000. Tak mahal kan untuk mendapatkan kegiatan seru dan mengasyikkan bersama anak?

2. Colour Your Own Tote Bag

Nah, ini paket yang kemarin kudapatkan. Seru banget bisa mengajak anak-anak mewarnai tote bag bersama-sama. Ada momen saling berebutan kuas, hingga saling coret-mencoret wajah.

Baik anak-anak dan remaja pasti akan menikmati kegiatan ini, wong orang tuanya aja suka banget kok. Dalam satu paket ini berisi tote bag berukuran 30 x 40 cm dengan gambar owl alias burung hantu yang lucu, 1 buah kuas dan palet, 2 set pewarna akrilik dan 1 buklet tutorial.

Kegiatan mewarnai tote bag dari Faber-Castell secara tidak langsung mengajarkan anak untuk mencintai lingkungan, serta berlatih mencampur warna dan menghasilkan warna-warna baru yang mampu melahirkan kreativitas dalam diri.

Pasti penasaran ya dengan harganya? Produk ini bisa dibeli dengan kisaran harga Rp97.000 - Rp115.000. Cukup terjangkau kan?

3. Origami Fashion Design

Ada yang putra-putrinya suka mendesain baju? Paket ini cocok dihadiahkan bagi mereka. Dalam kegiatan yang melibatkan kreasi seni melipat, menempel dan mewarnai, anak-anak akan diajak berimajinasi untuk melahirkan sebuah fashion art yang inovatif.

Anak-anak juga akan belajar memilih warna yang sesuai hingga menghasilkan desain baju istimewa. Tak hanya itu, ada teknik mewarnai dan teknik melipat yang juga akan dipelajari anak-anak melalui kegiatan ini.

Dalam satu paketnya, kita bisa mendapatkan 8 template kertas BC ukuran A5, 1 set Origami Knitting Pattern berukuran 15x15cm, pensil warna berisi 12, 1 stik lem UHU berukuran 8.2 gram dan tentu saja buklet petunjuk penggunaan produk.

Untuk mendapatkan satu paket penuh manfaat ini, kita hanya perlu merogoh kocek sekitar Rp76.500 - Rp90.000.

4. Air Jet Sport Car

Selanjutnya ada sebuah paket istimewa lainnya. Yaitu mainan dengan bentuk mobil sport yang terbuat dari kardus. Uniknya, mainan ini hanya bisa dijalankan dengan tiupan angin dari balon.

Wah, anak-anak tidak hanya belajar berkreasi dengan kardus dan mewarnai, tetap juga belajar tentang tenaga angin. Cocok diberikan mulai anak-anak kelas 3 SD.

Harga jualnya berkisar antara Rp127.500 - Rp150.000. Dengan harga tersebut kita sudah mendapatkan 8 tubes pewarna akrilik, 1 kuas , 1 buah UHU All purpose 20ml, bagian-bagian mobil yang akan disusun dan tentu saja buklet berisi tutorial penggunaan.

5. 3D Art Frame

Ingin mengenalkan anak tentang perbedaan bentuk 2 dimensi dan 3 dimensi? Ada cara asyiknya lo. Yaitu dengan menghadirkan paket 3D Art Frame dari Faber-Castell ini di rumah.

Berkegiatan dengan produk ini, anak-anak bisa menyusun frame foto atau gambar dari kertas karton Duplex yang dibuat dengan tehnik “Papertole” sehingga menghasilkan efek 3D. Aku yang nggak anak-anak juga suka mainan beginian, hehe.

Dalam 1 paketnya, kita akan mendapatkan 3 buah tripen glitter, 3 buah fineliner permanent, 1 buah lem UHU All Purpose 20ml, bahan-bahan pembuatan frame dan buklet petunjuk penggunaan.

Harganya? Terjangkau beud, pals. Hanya berkisar antara Rp76.500 - Rp90.000.

6. Make Your Own Kite

Kalau yang ini cocok untuk mengenalkan anak-anak pada layang-layang. Tahu sendiri kan sekarang zamannya gawai, bahkan bermain pun sekarang via online. Anak-anak perlu diperkenalkan dengan mainan-mainan peninggalan nenek moyang yang jauh lebih keren dibanding main gawai. Salah satunya layang-layang.

Anak-anak yang belum pernah melihat mainan tradisional yang terbuat dari irisan bambu dan kertas minyak ini, pasti akan terkesima dibuatnya. Apalagi jika mereka membuatnya sendiri. Dijamin seru!

Dalam 1 paket produk berharga jual Rp76.500 - Rp90.000 ini, kita akan mendapatkan 2 set layangan, 1 buah Conpen berisi 10, 1 buah lem UHU All Purpose 20ml dan tentu saja buklet berisi tutorial pembuatan.

Yang paling istimewa, pada setiap pembelian Creative Art Series dari Faber-Castell akan mendapatkan kupon workshop. Kupon tersebut akan memuat sebuah QR Code. Kita tinggal memindai QR Code tersebut dengan gawai kita, lalu mengisi form tersedia dan memilih jadwal workshop online.

Workshop online ini eksklusif hanya untuk para pembeli Creative Art Series. Pada hari Sabtu, 6 Februari 2020 yang lalu, aku berkesempatan untuk mengikuti workshop tersebut. Asyik sekali lo, pals.

Buatku yang tak jago bereksplorasi dengan warna, workshop itu sangat membantu. Bisa menjadi alternatif kegiatan membunuh bosan selama pandemi.

Saat paket Faber-Castell Creative Art Series sampai ke rumah, aku sengaja menyembunyikannya dari anak-anak. Karena kuyakin saat mereka tahu isinya, pasti tak sabar untuk unboxing dan mewarnai tote bag yang ada di dalamnya.

Lalu pada hari workshop yang telah ditentukan, surprise… kotak itu kubuka dan anak-anak riang tiada terkira. Mereka asyik mengikuti panduan yang diberikan oleh kakak tutor. Belajar mewarnai dengan rapi dan mencampur warna satu dengan lainnya. Happy sekali mereka.

Kata kakak, “Ini asyik sekali, Bun. Aku jadi tak merasa bosan di rumah seharian kalau bermain seperti ini.”

Begitu workshopnya usai, mereka masih belum berhenti bereksplorasi dengan warna. Semua yang ada di dekat mereka menjadi sasaran. Dari kertas-kertas, hingga batu-batu taman didekorasi penuh warna. Aah, terima kasih Faber-Castell untuk kebahagiaan yang kau bawa melalui produk kerenmu.

Sepertinya aku punya cara agar intrapersonal dan interpersonal kakak bisa berkembang melalui produk ini. Aku akan mengajak teman-teman kakak main ke rumah, tentu saja dalam jumlah terbatas dan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku. 

Lalu kugelar mini workshop di teras rumah. Kubiarkan kakak menjadi tutor bagi teman-temannya. Kakak melatih percaya dirinya, sekaligus belajar mengenal dan memahami emosi teman-temannya. Menurut teman-teman kongkow, bagus nggak ideku ini?

Apakah teman-teman juga tertarik menghadirkan produk spesial dari Faber-Castell Creative Art Series yang kaya manfaat ini di rumah? Cuzz segera dapatkan di booth Faber-Castell terdekat atau belanja online penuh diskon di Official Online Shop Tokopedia, dan selamat menghadirkan keriangan tiada tara di rumah. Orang tua bahagia, anak senang dan semua anggota keluarga menuju cerdas emosional bersama-sama.