Ngobrolin soal kesehatan mata memang nggak bisa lepas dari Eyevit. Sebagai vitamin mata yang sudah teruji, produk ini sangat dibutuhkan untuk orang-orang yang banyak berhadapan dengan layar sepertiku. Apalagi ditambah dengan kondisi mataku yang memang sudah tak sehat sejak lama.
Nah, berbincang tentang mata, pas banget tadi malam di Whatsapp Group Blogspedia Coaching for Newbie, kami lagi ngobrol santai tentang durasi di depan laptop. Teman-teman yang baru mulai ngeblog ini bercerita betapa di depan laptop selama 3 jam saja mata sudah terasa pedih. Aku lalu terkekeh ketika mereka bertanya berapa lama aku kuat bertatapan dengan layar.
Menjalani profesi sebagai content writer sejak 2012, aku sudah biasa menghabiskan waktu di depan laptop hingga 12 jam. Bahkan hampir 20 jam saja aku pernah melakukannya. Kalau nggak karena panggilan Illahi atau anak merengek minta makan, aku bisa nggak bergerak dari depan laptop.
Memangnya mata nggak terasa pedih? Dulu sih enggak, baru akhir-akhir ini mata jadi mudah lelah. Mungkin faktor usia juga berpengaruh ya?
Aku Lupa Rasanya Bermata Normal
Walaupun dulu mataku terasa baik-baik saja berlama-lama di depan laptop, jangan kaget kalau tiba-tiba cek ke dokter mata, minusku jadi beranjak naik. Sebenarnya sudah sejak 2008, minusku tidak pernah bertambah. Hingga 2 tahun lalu saat aku periksa mata, sebuah fakta mengejutkan terungkap. Bukan hanya minus mataku saja yang bertambah dari -8.00 menjadi -8.75, tetapi karena aku juga mengalami kondisi silinder.Dokter yang memeriksaku sampai geleng-geleng melihat kondisi mataku. Aku diminta menceritakan sejak kapan pakai kaca mata dan apa yang kurasakan hingga saat itu. Iya sih, minus 8 itu buat banyak orang terasa menyeramkan ya? Namun karena aku pernah ketemu orang yang minusnya 9, bahkan 12, jadi aku merasa minus 8 is better, wkwk.
Aku pakai kaca mata sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Tepatnya beberapa bulan setelah resmi menyandang gelar sebagai anak kelas 1 SD. Wali kelasku saat itu, Bu Sri, sangat perhatian pada anak didiknya. Beliau melihat aku selalu kesusahan membaca setiap duduk di bangku paling belakang.
Bu Sri memberitahu ibu tentang kondisiku, lalu aku dibawa ke dokter mata. Taraaa, ternyata benar dugaan bu Sri. Minus 3/4 dan 1/2 kalau nggak salah. Dokter memberitahuku untuk selalu memakai kaca mata setiap saat kalau tidak mau minusnya bertambah.
Baru kusadari kalau wejangan dokter itu tidak sepenuhnya benar. Kaca mataku hampir tidak pernah lepas, tetapi minusku terus bertambah. Buat orang lain memakai kaca mata mungkin nggak nyaman, beda denganku yang sudah lupa rasanya tidak pakai kaca mata. Bahkan saking lengketnya dengan kaca mata, aku suka mencari-cari kaca mataku, padahal sudah kupakai, wkwk.
Karena sudah sejak kecil aku memakai kaca mata sebagai alat bantu penglihatan, jangan tanya bagaimana rasanya melihat tanpa kaca mata. Sungguh aku tak ingat rasanya. Aku malah merasa aneh dan tidak percaya diri kalau harus melepas kaca mata dan menggantinya dengan lensa kontak.
Dokter mata yang memeriksaku dua tahun lalu menyampaikan wejangan,
Selain memberikan wejangan tersebut, dokter juga bilang untuk lebih berhati-hati. Membran mataku yang semakin menipis bisa membahayakan penglihatanku. Jika suatu hari aku merasa tiba-tiba penglihatanku kabur atau mendadak menghitam, aku diharapkan untuk segera konsul ke dokter mata.
Karena sudah sejak kecil aku memakai kaca mata sebagai alat bantu penglihatan, jangan tanya bagaimana rasanya melihat tanpa kaca mata. Sungguh aku tak ingat rasanya. Aku malah merasa aneh dan tidak percaya diri kalau harus melepas kaca mata dan menggantinya dengan lensa kontak.
Dokter mata yang memeriksaku dua tahun lalu menyampaikan wejangan,
Karena pekerjaan ibu mengharuskan sering berhadapan dengan layar. Jangan lupa untuk berhenti setiap 30 menit. Jalan-jalan dulu, atau lihat yang hijau-hijau dulu. Mungkin ibu tak terasa lelah, tetapi mata ibu sebenarnya lelah kalau dipaksa menatap layar terus-menerus seperti itu.Aku manggut-manggut mendengar wejangannya. Meski aku mengingat wejangan tersebut, sampai detik ini aku masih jarang menjalankannya. Memang ndableg yaa…
Selain memberikan wejangan tersebut, dokter juga bilang untuk lebih berhati-hati. Membran mataku yang semakin menipis bisa membahayakan penglihatanku. Jika suatu hari aku merasa tiba-tiba penglihatanku kabur atau mendadak menghitam, aku diharapkan untuk segera konsul ke dokter mata.
Bersyukur sampai saat ini apa yang ditakutkan dokter tidak terjadi. Namun memang sih aku harus mulai aware terhadap mataku. Bagaimanapun indera penglihatan adalah salah satu asetku saat bekerja. Harus dijaga dan dirawat agar tetap bisa mendukung pekerjaanku.
Mata Minus, Apakah Bisa Karena Keturunan?
Selain menanyakan sejarah problema mata yang kualami, pak dokter itu juga bertanya padaku apakah orangtuaku juga berkacamata. Tentu saja aku mengangguk kencang. Baik bapak dan ibu sama-sama berkacamata, hanya saja minus bapak yang jauh lebih tinggi.Lalu pak dokter juga bertanya apakah anak-anakku pernah dicek kesehatan matanya. Saat itu aku menggeleng karena memang belum ada satupun anak yang kuajak periksa mata. Bahkan sampai detik ini pun, keinginan membawa anak-anak ke dokter mata masih berupa wacana.
Sebenarnya tahun ini jatahku dan suami ganti kacamata. Rencananya saat kami ke dokter, sekalian akan mengajak anak-anak untuk cek indera penglihatan mereka. Namun Covid-19 melanda dan kami belum cukup berani mengajak anak-anak ke rumah sakit.
Pak dokter mengingatkanku untuk lebih aware terhadap kesehatan mata anak-anak. Meski tidak diturunkan secara langsung, orangtua yang memiliki mata minus biasanya anak-anaknya juga akan memiliki mata minus. Apalagi jika gizi untuk kesehatan mata tidak terpenuhi, dan juga penggunaan gadget yang tidak dikontrol.
Aku perhatikan kakak semakin hari semakin dekat menatap layarnya. Begitu juga saat membaca buku, kulihat jarak antara buku dan matanya kurang jauh. Nanti saat ditegur, ia akan menjauhkan posisi buku atau layar gadgetnya. Namun lama-lama akan kembali mendekat.
Pikiran-pikiran buruk pun mulai menghampiri. Apalagi di suatu malam aku melihat mata kakak memerah. Aah, pasti anak ini kebanyakan menatap layar nih.
Sebenarnya tahun ini jatahku dan suami ganti kacamata. Rencananya saat kami ke dokter, sekalian akan mengajak anak-anak untuk cek indera penglihatan mereka. Namun Covid-19 melanda dan kami belum cukup berani mengajak anak-anak ke rumah sakit.
Pak dokter mengingatkanku untuk lebih aware terhadap kesehatan mata anak-anak. Meski tidak diturunkan secara langsung, orangtua yang memiliki mata minus biasanya anak-anaknya juga akan memiliki mata minus. Apalagi jika gizi untuk kesehatan mata tidak terpenuhi, dan juga penggunaan gadget yang tidak dikontrol.
Daring dan Kesehatan Mata Si Buah Hati
Mengingat wejangan dokter tentang potensi anak-anakku mendapatkan minus mata yang lebih besar dibandingkan anak yang orangtuanya tidak memiliki mata minus, jujur aku khawatir dengan kondisi pendidikan di masa pandemi seperti saat ini. Mau tak mau si kakak jadi lebih sering terpapar layar.Aku perhatikan kakak semakin hari semakin dekat menatap layarnya. Begitu juga saat membaca buku, kulihat jarak antara buku dan matanya kurang jauh. Nanti saat ditegur, ia akan menjauhkan posisi buku atau layar gadgetnya. Namun lama-lama akan kembali mendekat.
Pikiran-pikiran buruk pun mulai menghampiri. Apalagi di suatu malam aku melihat mata kakak memerah. Aah, pasti anak ini kebanyakan menatap layar nih.
Pengen sih membelikan kaca mata anti radiasi buat kakak, tapi harganya kok belum cocok di kantong. Saat ini yang bisa kulakukan adalah mengontrol penggunaan gadget. Di awal-awal pandemi aku masih kurang tegas dan membiarkan kakak nonton Youtube setelah tugas sekolahnya selesai dikerjakan. Apalagi saat aku juga sedang banyak deadline dan tak bisa menemani anak-anak main, cara paling aman ya memang membiarkan mereka nonton Youtube. Duh, emaknya perlu dijewer nih.
Namun setelah melihat dampak bagi kesehatan mata sekaligus nggak baik juga secara psikologis, aku mulai memberlakukan lagi jadwal gadget buat anak-anak. Alhamdulillah, kini anak-anak mulai lebih sering ke luar rumah dan asyik main sepeda bersama anak-anak lain. Nggak di depan layar terus-terusan.
Meski gadget time sudah diatur lagi, aku masih merasa was-was dengan kesehatan mata anak-anak. Aku merasa harus melakukan sesuatu, selain mengatur gadget time. Hingga akhirnya aku dipertemukan dengan vitamin mata bernama Eyevit.
Namun setelah melihat dampak bagi kesehatan mata sekaligus nggak baik juga secara psikologis, aku mulai memberlakukan lagi jadwal gadget buat anak-anak. Alhamdulillah, kini anak-anak mulai lebih sering ke luar rumah dan asyik main sepeda bersama anak-anak lain. Nggak di depan layar terus-terusan.
Meski gadget time sudah diatur lagi, aku masih merasa was-was dengan kesehatan mata anak-anak. Aku merasa harus melakukan sesuatu, selain mengatur gadget time. Hingga akhirnya aku dipertemukan dengan vitamin mata bernama Eyevit.
Mengapa Harus Eyevit?
Tentu bukan tanpa alasan kenapa aku menjatuhkan pilihan kepada Eyevit. Namanya emak-emak pasti selalu rempong mencari info ke sana dan ke mari terlebih dahulu sebelum memilih sesuatu, apalagi terkait kesehatan keluarga. Dari hasil penelusuran dari satu situs ke situs lain, dari satu testimoni ke testimoni lainnya, berikut ini beberapa alasan yang mendasari mengapa aku memilih Eyevit sebagai vitamin mata untuk keluargaku.1. Kegunaan Eyevit
Dari informasi yang kudapatkan, Eyevit bisa mengatasi kelelahan mata setelah berhadapan dengan gadget dalam waktu lama. Kondisi seperti pandangan kabur dan mata perih bisa teratasi dengan rutin mengonsumsinya. Tak hanya itu, untuk pemilik minus rendah (kisaran minus 1-3), Eyevit bisa membantu untuk menurunkan minus tersebut.Kalau minusnya sudah kadung tinggi sepertiku gimana? Meski tak bisa menurunkan minus untuk orang-orang dengan kasus sepertiku, namun setidaknya Eyevit menjamin agar angka minus yang sudah terlalu tinggi ini tidak bertambah.
Formula yang ada di dalam Eyevit bisa membuat sirkulasi oksigen yang terdapat di pembuluh darah mata menjadi meningkat, sehingga mata yang tadinya lelah, perih dan kabur jadi membaik kondisinya. Selain itu formula Eyevit juga mampu meningkatkan kelenturan atau daya akomodasi pada lensa mata, sehingga penglihatan pada orang-orang bermata minus bisa jauh lebih jelas.Apakah terbukti? Alhamdulillah, sudah sepekan ini aku rutin mengonsumsi Eyevit, dan mataku yang kini mudah lelah jadi lebih terasa segar dan tak lagi cepat perih saat harus berkejaran dengan deadline.
2. Produk Beragam
Selain kegunaan Eyevit yang mencuri hati, ragam produk yang dimilikinya juga menjadi bahan pertimbangan bagiku. Tak hanya menyediakan Eyevit Tablet untuk orang dewasa, vitamin mata produksi Lapi Laboratories ini juga hadir dalam jenis Eyevit Syrup yang dibuat khusus untuk anak-anak.Pas banget nih karena aku memang utamanya mencari suplemen mata buat si kakak agar kesehatan matanya tetap terjaga di masa sekolah daring seperti sekarang. Alhamdulillah, kakak pun nggak menolak saat aku menyodorkan Eyevit Syrup kepadanya. Katanya rasanya enak dan manis, malah hampir minta nambah. Tentu saja nggak aku perbolehkan dong. Namanya vitamin harus diminum sesuai aturan kan?
Nah, aturan pakai Eyevit Syrup ini cukup satu kali dalam sehari, sebanyak 1 sendok teh (5 ml). Buat teman-teman yang nggak bisa minum vitamin dalam bentuk tablet, Eyevit varian sirup ini juga bisa kok dikonsumsi orang dewasa. Hanya beda di aturan pakainya saja. Kalau anak-anak hanya 1x sehari, orang dewasa sebaiknya minum 2-3x sehari.
Kalau saranku sih untuk dewasa sebaiknya tetap Eyevit Tablet lah. Jangan takut nyangkut di tenggorokan. Eyevit varian tablet hadir dalam bentuk salut yang ukurannya kecil. Warnanya pun manis banget, ungu nan unyu-unyu, jadi otak kita terproses seakan sedang makan permen, hehe. Diminum secara rutin 2-3 kali sehari.
Baik Eyevit tablet ataupun sirup sudah memiliki izin POM yang tercatat. Selain itu juga sudah mendapat logo halal dari LPPOM MUI. Berikut ini kode terkait:
Oh ya, meskipun aman buat anak-anak, Eyevit Sirup tidak boleh diberikan kepada anak di bawah satu tahun. Untuk para moms yang sangat memperhatikan kandungan gula di sebuah produk, perlu tahu bahwa Eyevit mengandung pemanis buatan sucralose. Jadi jika anaknya alergi terhadap produk-produk yang memiliki pemanis buatan, Eyevit bukanlah pilihan yang cocok. Ditakutkan jika terjadi efek samping Eyevit pada anak-anak yang memiliki alergi pemanis buatan.
Ternyata buah bilberry sudah dipercaya sebagai obat penyakit mata sejak lama. Di dalam buah ini ada zat bernama antosianosida yang berfungsi untuk membangun kapiler kuat di dalam pembuluh darah mata. Kapiler yang kuat tersebut mampu meningkatkan aliran darah dan pengiriman oksigen, akibatnya mata menjadi lebih sehat.
Selain antosianosida, bilberry juga mengandung flavanoids. Zat tersebut mampu menghasilkan kolagen di dalam pembuluh darah mata. Fungsinya untuk mencegah penglihatan buram dan terjadinya rabun senja.
Zat ini merupakan turunan dari vitamin A yang memang memiliki khasiat untuk kesehatan mata. Bahkan tidak hanya untuk kesehatan mata dari dalam, banyak skincare yang kini mengandung retinol dipercaya bisa menjaga kesehatan kulit di sekitar mata.
Saat berada di dalam tubuh, zat ini dikenali sebagai salah satu jenis vitamin A. Ia merupakan antioksidan terkuat untuk menjaga kesehatan mata. Beta Caroten bisa ditemukan dalam makanan yang berwarna kuning dan oranye, salah satunya wortel. Maka jangan heran kalau para ibu selalu meminta anaknya minum jus wortel biar matanya tetap sehat.
Tidak hanya vitamin A yang mampu melindungi mata kita, vitamin E pun juga memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan mata. Dari situs Alodokter dilansir bahwa vitamin E mampu mencegah terjadinya age-related macular degeneration (AMD) dan katarak. Dua kondisi mata yang dapat memperburuk penglihatan.
Mungkin kita masih jarang mendengar zat ini, tetapi siapa nyana jika Lutein memiliki banyak manfaat bagi mata. Selain mencegah terjadinya katarak dan AMD, lutein juga memiliki fungsi sebagai pelindung mata. Tepatnya untuk memberikan pigmen warna bagi mata, yaitu di daerah retina dan macula. Fungsi pigmen sendiri adalah melindungi mata agar tidak langsung terkena sinar matahari.
Fungsi Zeaxanthin tak berbeda jauh dari lutein. Kedua zat ini juga merupakan jenis antioksidan yang diperlukan tubuh dalam menangkal radikal bebas.
Selenium adalah jenis zat gizi yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh manusia. Kita harus mendapatkannya dari makanan. Selenium bisa didapatkan di dalam makaroni dan keju. Selenium tidak bisa bekerja sendiri, ia membutuhkan Zinc untuk menjalankan proses oksidasi.
Karena selenium tak bisa bekerja tanpa Zinc, maka Eyevit pun memiliki kandungan mineral yang biasa didapatkan di yogurt, keju, dan daging merah ini. Selenium dan Zinc memiliki fungsi untuk menyerap zat antioksidan di dalam makanan agar lebih maksimal.
Lengkap banget kan kandungan yang ada di dalam vitamin mata produksi Lapi Laboratories ini? Pastinya semakin menguatkan untuk memilihnya menjadi suplemen buat keluarga ya?
Nah, aturan pakai Eyevit Syrup ini cukup satu kali dalam sehari, sebanyak 1 sendok teh (5 ml). Buat teman-teman yang nggak bisa minum vitamin dalam bentuk tablet, Eyevit varian sirup ini juga bisa kok dikonsumsi orang dewasa. Hanya beda di aturan pakainya saja. Kalau anak-anak hanya 1x sehari, orang dewasa sebaiknya minum 2-3x sehari.
Kalau saranku sih untuk dewasa sebaiknya tetap Eyevit Tablet lah. Jangan takut nyangkut di tenggorokan. Eyevit varian tablet hadir dalam bentuk salut yang ukurannya kecil. Warnanya pun manis banget, ungu nan unyu-unyu, jadi otak kita terproses seakan sedang makan permen, hehe. Diminum secara rutin 2-3 kali sehari.
Baik Eyevit tablet ataupun sirup sudah memiliki izin POM yang tercatat. Selain itu juga sudah mendapat logo halal dari LPPOM MUI. Berikut ini kode terkait:
Oh ya, meskipun aman buat anak-anak, Eyevit Sirup tidak boleh diberikan kepada anak di bawah satu tahun. Untuk para moms yang sangat memperhatikan kandungan gula di sebuah produk, perlu tahu bahwa Eyevit mengandung pemanis buatan sucralose. Jadi jika anaknya alergi terhadap produk-produk yang memiliki pemanis buatan, Eyevit bukanlah pilihan yang cocok. Ditakutkan jika terjadi efek samping Eyevit pada anak-anak yang memiliki alergi pemanis buatan.
3. Kandungan Eyevit
Dibandingkan dengan suplemen mata lainnya, Eyevit memiliki formula yang lebih lengkap. Formula Eyevit tersusun dari 8 nutrisi yang sudah sangat dikenal untuk menjaga kesehatan mata. Mau tahu apa saja kedelapan nutrisi tersebut?- Bilberry dry extract
Ternyata buah bilberry sudah dipercaya sebagai obat penyakit mata sejak lama. Di dalam buah ini ada zat bernama antosianosida yang berfungsi untuk membangun kapiler kuat di dalam pembuluh darah mata. Kapiler yang kuat tersebut mampu meningkatkan aliran darah dan pengiriman oksigen, akibatnya mata menjadi lebih sehat. Selain antosianosida, bilberry juga mengandung flavanoids. Zat tersebut mampu menghasilkan kolagen di dalam pembuluh darah mata. Fungsinya untuk mencegah penglihatan buram dan terjadinya rabun senja.
- Retinol
Zat ini merupakan turunan dari vitamin A yang memang memiliki khasiat untuk kesehatan mata. Bahkan tidak hanya untuk kesehatan mata dari dalam, banyak skincare yang kini mengandung retinol dipercaya bisa menjaga kesehatan kulit di sekitar mata.- Beta Caroten
Saat berada di dalam tubuh, zat ini dikenali sebagai salah satu jenis vitamin A. Ia merupakan antioksidan terkuat untuk menjaga kesehatan mata. Beta Caroten bisa ditemukan dalam makanan yang berwarna kuning dan oranye, salah satunya wortel. Maka jangan heran kalau para ibu selalu meminta anaknya minum jus wortel biar matanya tetap sehat.- Vitamin E
Tidak hanya vitamin A yang mampu melindungi mata kita, vitamin E pun juga memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan mata. Dari situs Alodokter dilansir bahwa vitamin E mampu mencegah terjadinya age-related macular degeneration (AMD) dan katarak. Dua kondisi mata yang dapat memperburuk penglihatan.- Lutein
Mungkin kita masih jarang mendengar zat ini, tetapi siapa nyana jika Lutein memiliki banyak manfaat bagi mata. Selain mencegah terjadinya katarak dan AMD, lutein juga memiliki fungsi sebagai pelindung mata. Tepatnya untuk memberikan pigmen warna bagi mata, yaitu di daerah retina dan macula. Fungsi pigmen sendiri adalah melindungi mata agar tidak langsung terkena sinar matahari. - Zeaxanthin
Fungsi Zeaxanthin tak berbeda jauh dari lutein. Kedua zat ini juga merupakan jenis antioksidan yang diperlukan tubuh dalam menangkal radikal bebas.- Selenium
Selenium adalah jenis zat gizi yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh manusia. Kita harus mendapatkannya dari makanan. Selenium bisa didapatkan di dalam makaroni dan keju. Selenium tidak bisa bekerja sendiri, ia membutuhkan Zinc untuk menjalankan proses oksidasi.- Zinc
Karena selenium tak bisa bekerja tanpa Zinc, maka Eyevit pun memiliki kandungan mineral yang biasa didapatkan di yogurt, keju, dan daging merah ini. Selenium dan Zinc memiliki fungsi untuk menyerap zat antioksidan di dalam makanan agar lebih maksimal.Lengkap banget kan kandungan yang ada di dalam vitamin mata produksi Lapi Laboratories ini? Pastinya semakin menguatkan untuk memilihnya menjadi suplemen buat keluarga ya?
Meski begitu tetap harus diperhatikan juga efek samping Eyevit, terutama buat teman-teman yang mungkin memiliki alergi terhadap zat-zat di atas. Tentu saja efek sampingnya jauh lebih kecil dibandingkan manfaat yang bisa didapat.
4. Mudah Didapatkan
Selain kegunaan dan kandungannya yang memang jempolan, kelebihan Eyevit lainnya yaitu mudah didapatkan di mana saja. Jika lebih suka berbelanja online, dapatkan produk ini di Shopee dan Lapi Offical Shop. Tak hanya di online, kita pun sudah bisa mendapatkan Eyevit di toko dan apotek di dekat rumah. Sebut saja; Watson, Guardian, Alfamart, Apotek K-24, Apotek Kimia Farma dan apotek atau toko obat lainnya.Kemarin suami waktu kuminta membelikan vitamin mata berwarna ungu ini belum menemukan di Alfamart dan Alfamidi dekat rumah. Ia justru mendapatkannya di apotek lokal dekat rumah.
5. Harga Terjangkau
Harga adalah hal yang selalu jadi pertimbangan bagi para emak, tak terkecuali aku. Dengan segala keunggulan yang dimiliki Eyevit, harganya cukup terjangkau untuk kantongku. Sebelum meminta suami untuk membelikan vitamin mata ini, aku survey dulu ke Shopee. Setelah tahu harganya berkisar Rp 70.000 untuk Eyevit Syrup dan Rp 35.000 untuk Eyevit Tablet, barulah aku minta suami membelikan dua varian Eyevit tersebut.Eh, ternyata di apotek lokal dekat rumah, harganya jauh lebih murah. Memang apotek Subur Sehat tempat suami membeli Eyevit, terkenal dengan harganya yang lebih miring dibanding apotek lainnya. Eyevit Tablet hanya Rp 31.800 dan Eyevit Syrup hanya Rp 64.900. Buat teman-teman yang tinggal di sekitar Klipang, Semarang dan mau beli Eyevit, cuzz saja ke apotek tersebut ya.
5 alasan di atas yang menguatkanku untuk menyediakan Eyevit di kotak obat keluarga. Apalagi setelah merasakan sendiri khasiatnya bagi mataku dan si kakak. Sekarang aku tak lagi takut meski harus berlama-lama di depan laptop untuk mengejar deadline. Kekhawatiranku terhadap kesehatan mata si kakak selama sekolah daring pun bisa berkurang.
5 alasan di atas yang menguatkanku untuk menyediakan Eyevit di kotak obat keluarga. Apalagi setelah merasakan sendiri khasiatnya bagi mataku dan si kakak. Sekarang aku tak lagi takut meski harus berlama-lama di depan laptop untuk mengejar deadline. Kekhawatiranku terhadap kesehatan mata si kakak selama sekolah daring pun bisa berkurang.
Tentu saja selain rutin mengonsumsi vitamin mata, aku juga mulai menjalankan wejangan dokter untuk menjaga kesehatan mataku. Pertama, memberikan jeda setelah 30 menit menatap layar. Kedua, mengonsumi makanan bergizi yang mengandung zat-zat dibutuhkan mata. Ketiga, menjaga jarak pandang mata terhadap layar atau buku.Terima kasih Eyevit sudah melindungi kesehatan mata keluargaku. Bye-bye mata merah, lelah dan berair. Kalau kalian punya cerita apa tentang menjaga kesehatan mata selama pandemi, pals?
unik memang jaman sekarang, belajar dari rumah saja dan lewat internet otomatis kita memberikan akses hp atau komputer ke anak. kadang mereka alasan buat tugas eh main game hahaha, penting banget kasi nutrisi agar matanya tak mudah lelah
ReplyDeleteaku juga berkaca mata mulai sd dan sampai sekarang makin bertambah minusnya. Aku butuh banget nih eyevit ini apalagi saat pandemi begini jadi lebih sering menatap layar hp.
ReplyDeletewah.. baru tau ada eyevit..
ReplyDeletepenting nih buat aku yg setiap hari kerjanya mantengin layar mulu.. kadang mata jadi kering huhu.. bisa buat anak2 juga lagi yaa.. makasih infonya mba..
mataku sepertinya membutuhkan eyevit, udah mulai blur kalau liat jauh.
ReplyDeletecukup konsumsi eyevit mata kita akan kembali segar dan mengurangi perih atau sakit mata saat berhadapan dengan laptop atau hp
ReplyDeletesebagai orang yang banyak bekerja di depan layar monitor dan smartphone, merasa penting sekali mengkonsumsi vitamin mata agar sehat dan bahagia dapat terus bekerja
ReplyDeleteTerasa sekali, Mbak, gangguan di mata. Bahkan dengan tiap hari nyemil wortel pun tak terkejar. Tetap butuh suplemen mata seperti Eyevit gini
ReplyDeleteAku memang belum pernah coba produk ini. Tapi emang pengen beli sih, karena khasiatnya dan harga yang terjangkau.
ReplyDeleteAktivitas daring membuat mata lelah ya mbak, harus sering mengistirahatkan mata juga. Untuk suplemen perlu baget nih menjaga kesehatan mata. Pakai Eyevit ya
ReplyDeleteZaman sekarang, orang banyak bekerja di depan layar monitor dan smartphone. Jadi penting sekali mengkonsumsi vitamin untuk mata, agar tetap sehat dan bisa terus bekerja
ReplyDeleteIya nih merasakan betul selain konsumsi sayuran dan buah2an ternyata harus dibantu mengosumsi vitamin.
ReplyDeleteOO ternyata flavanoid juga mampu menghasilkan kolagen di dalam pembuluh darah mata sehingga mencegah penglihatan buram dan terjadinya rabun senja ya mba, keren juga ya fungsi aneka zat gizi di tubuh kita. Eyevit suplemen mata yang lengkap ^_^
ReplyDeleteKandungan buah bilberry ini sangat bermanfaat ya untuk kesehatan mata, apalagi masa sekarang yang kerja maupun belajar pakai gadget perlu asupan untuk menutrisi mata.
ReplyDeleteYa Allah, bersyukur banget jadinya Dewi bisa melihat tanpa kacamata. Mbak Marita inspiratif banget, memperhatikan kebutuhan mata, penting banget nih buat nutrisi Dewi dan anak-anak di rumah. Terima kasih info dan inspirasinya mbak.
ReplyDeleteSaya juga sedia Eyevit di rumah. Anak-anak sering mantengin gadget apalagi sekarang tugas-tugas sekolah dikerjakan secara online juga. Saya sendiri belasan jam di depan laptop dan hape setiap hari. Jadi bener-bener butuh suplemen untuk jaga kesehatan mata.
ReplyDeleteAku juga sejak tahu ada eyevit langsung beli mba Mar hihi. Udah habis 3 tablet inii. Tiap hari berusaha rutinkan minum. Minusku udah 3.5 takut naik lagi naik lagi. Tapi baca mba marita minusnya 8 aku jadi berpikir 3.5 is better lah.
ReplyDeleteHabisni ditimpuk sama mba mar nih hahahah
Wah ini bagus ya buat kesehatan mata dan bisa mencegah kerusakan mata juga ya. Aku kayanya mau coba krn aku sering lama menatap layar laptop nih
ReplyDeletedari kemarin aku nyari multivitamin mata yang paling cocok dengan kerjaanku yang ngadepin layar kaca smartphone dan laptop... nah ini diaaa solusinya
ReplyDeletewahhh.... dari kemarin mencari multivitamin yang cocok buat mataku, soalnya akhir akhir ini emang bekerja dengan berat didepan layar smartphone dan laptop. solusi banget
ReplyDeleteMantap penjelasannya lengkap dan jelas. Aku matanya minus, tiap hari kerjaannya depan laptop. MEmang harus butuh asupan vitamin mata yang baik juga nih. Eyevit salah satunya.
ReplyDeleteBaru tau di Indonesia rupanya ada juga ya multivitamin buat mata. Kayanya ini solutif banget, belakangan suka pusing. Jangan2 mata lagi gak sehat.
ReplyDeleteLho kok harganya bedanya hampir 1/2 nya yah, online ama di apotik. Terjangkau dong ya. Emang perlu banget nih. Mata rasanya pedes, liat monitor terus...
ReplyDeleteTernyata Eyevit juga ada yang buat anak-anak toh. Saya tahunya buat yang dewasa aja. Aku kayaknya perlu nih rekomendasikan adik-adik yang sekarang sekolahnya daring di depan laptop atau gadget terus.
ReplyDeleteIya nih mbaa.. sampe anakku minta dibelikan kacamata yang anti radiasi itu loh mba...
ReplyDeletekata capek liat melulu gitu ik mbaaa
Nah ini, selama PJJ ini saya pun merasakan kesehatan mata semakin menurun. Kayaknya sih memang sudah minus, tapi memang saya belum ke dokter mata karena masih worry aja. Akhirnya saya bantu minum jus wortel sama Eyevit juga. Lumayan sih, meskipun mungkin belum mengatasi masalah penglihatan dengan tuntas, tapi terasa bedanya sebelum dan setelah mengonsumsi vitamin mata.
ReplyDeleteAku baru tau kalau ada yang Syrup untuk anak mbaak.. setelah baca ini jadi pingin cuuss langsung Beli.. Terimakasih mbak sudah menulis ini..heheheh
ReplyDeleteKadang aku bingung sendiri cara bedain mata lelah sama pas mata mengantuk ðŸ¤
ReplyDeleteKarna setelah lama pantengin laptop, mata perih dan rasanya kok ya berat gitu. Dan sampe skrg pun blm berani jg utk ngecekin mata, semoga gk kenapa² mata ku..
Kebalikan mbak Marita, alhamdulillah baru ngalamin kelainan di mata setelah usia 40.
ReplyDeleteKena silindris krn kelelahan, jadi gak bisa dicover asuransi...hehehehe
Sekalinya beli kacamata, malah keinjek dan patah, ya sudahlah
Ntar mo coba eyevit insyaallah, sayang apotek subur sehatnya dah jauh
duu sekarang emang kerasa ya, depan gadget jadi lebih lama, urusan kita lus urusan anak semua via gadget, coba eyevit deh soalnya mata mulai kerasa gak enak nih
ReplyDeleteMeski kecil angkanya saya lengkap sudah, minus dan silinder dari 4 tahun lalu ditambah plus pula. Kayaknya perlu nih eyevit.
ReplyDeleteSambil baca ini, sambil bincang-bincang sama ade. Dia nempel-nempel malah. Maklum, kemaren kaget banget pertama pake dia langsung minus 3. Padahal Kakaknya sehat-sehat aja (aamiin). Eyevit menarik nih, jadi list persediaan obat dongs
ReplyDeleteBisa jadi refrensi buat suami yang lagi rajin-rajinnya mangkal di depan laptop dan sering ngeluh lelah matanya.. Untung juga ya ada varian syirup aku pikir cuma obat tablet aja, lumayan jadi gampang kalo mau minum 😂
ReplyDeleteSaya pun sudah mulai merasakan gejala kecapaian mata efek dari nongkrong teroos di depan laptop. Terima kasih mbak marita informasi eyevit nya, solutif sekali
ReplyDeletewah ini kali ya yang aku butuhin, udah hampir sebulan mataku kedutan kata temen-temen sih kelelahan hoho ternyata ada eyevit TT.TT baru tau, makasih mbak Mar terharu hiks hiks
ReplyDeleteIt's happen to adult also ya kak. Makasih ya infonya,kasihan ya anak2,kuta emang kudu care sama segala hal yang dia lakukan apalagi masa belajar online gini ya.
ReplyDeleteSetelah baca ulasan mbak Marita, jadi pingin eyevit nih. Selama pandemi, semua pekerjaan tak lepas dari hengpong dan lepito. Suwun infonya mbaks
ReplyDeletebaru tahu ada eyevit nih, sangat penting apalagi buat kita yang di rumah aja mantau depan laptop hehehe
ReplyDeleteKayaknya aku mulai perlu nyoba eyevit nih, kadang kalau kelamaan natap layar hp sama laptop mataku suka pedes terus kepala jadi pusing dan berasa berat mba
ReplyDeleteIya berasa memang kalau kelamaan baca buku atau lihat gawai, mata pedas dan merah ya, khawatir sama bocah nih ngegame dan pjj via gawai semua, eyevit ini bisa membantu jaga kesehatan mata ya..
ReplyDeleteKayanya aku harus beli buat abang nih. Akhir2 dia suka ngeluh matanya ga enak pas di depan laptop dan hp. Minggu kmr cek ke dokter dan ternyata kena radiasi gadget. Semoga eyefit bisa bantu masalah abang ya. Thanks mbak infonya
ReplyDeleteSelain menjaga dari luar ternyata bisa menjaga dari dalem ya. Pas banget nih buat kondisi sekarang yg apa2 daring..
ReplyDeleteSaya lagi PR banget untuk mengontrol penggunaan gagdet buat adik bungsu. Kayaknya memang perlu diberi tambahan suplement mata lagi deh buat dia. Apa coba eyevit aja ya. Manfaatnya keren nih untuk mata.
ReplyDeleteAku udah lama konsumsi Eyevit, tapi gak setiap hari sih. Dan lumayan kok dengan konsumsi suplemen untuk mata, berasa banget perubahannya.. Wah ternyata Eyevit ada juga yang untuk anak-anak.
ReplyDeleteLengkap sekali kandungan Eyevit, ya apalagi bisa dipakai oleh seluruh anggota keluarga.
ReplyDeleteBtw aku juga minus sedikit, suami minus agak banyak 4 dan 6. Anak-anak belum periksa juga nih... Makasih sharingnya Mbak, berarti cukup prioritas juga untuk peirksa mata anak.
Oh ya aku dulu pakai kacamata minus yg ada anti radiasinya, tapi malah jadi cepet pusing kalau di depan laptop, frame-nya kurang nyaman. Jadi sekarang jarang bnget aku pakai �� minum eyevit aja kali ya
Buru-buru memasukkan Eyevit ke list rutin belanja suplemen bulanan nih.
ReplyDeleteTerutama ya karena belum jelas juga, kapan LFH benar-benar selesai dan mulai belajar langsung di sekolah.
Dari dulu aku konsumsi eyevit,tp baru tau klo ada yg sirup utk anak2. Mau kuberi ah , soalnya mrka suka mantengin layar seharian. Takut juga ada minusnya
ReplyDeleteWoalah, ternyata sejak SD sudah pakai kaca mata ya Rit. Aku baru pake kaca mata saat SMA kelas 2 klo ga salah. Duh lah, selama ini ngerasa minus 5 udah mengganggu banget nih, ternyata ada yang sampe 8 lebih nih.
ReplyDeleteHarus kita rawat ya kesehatan mata kita pakai suplemen kesehatan gini. Meskipun udah minus tinggi, paling tidak kita harus jaga sirkulasi di area mata agar tetap baik.
Sepertinya aku memang butuh ini mbak
ReplyDelete