Dibandingkan dengan Kota Semarang, wisata di Kabupaten Semarang justru lebih beragam. Sebagai orang Semarang kadang aku bingung kalau mau wisata dalam kota saja. Sepertinya kota ini ya luas, tapi kok ke sana mall, ke situ mall… ketemunya mall melulu. Padahal aku dan suami bukan tipe orang yang suka jalan-jalan ke mall. Makanya Kabupaten Semarang sering menjadi destinasi mbolang kami.
Diperkuat dengan kondisi tempat tinggal kami yang memang terletak di ujung Kota Semarang. Jarak untuk turun gunung ke pusat kota atau mlipir ke Kabupaten Ungaran hampir sama, jadilah lebih memilih ke Ungaran.
Wilayah Kabupaten Semarang
Banyak yang belum menyadari bahwa Kota Semarang dan Kabupaten Semarang itu dua wilayah yang berbeda. Bahkan menurut data di Wikipedia, wilayah Kabupaten Semarang jauh lebih luas daripada Kota Semarang itu sendiri.Berikut ini data yang kudapatkan dari Wikipedia;
Kabupaten Semarang memiliki 19 kecamatan, 27 kelurahan, dan 208 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.008.646 jiwa dengan luas wilayah 950,21 km² dan sebaran penduduk 1.061 jiwa/km².Termasuk dalam 19 kecamatan itu yaitu Bandungan, Ambarawa, Tuntang, Getasan, Ungaran Barat dan Ungaran Timur. Ternyata lebih luas kabupatennya daripada kotanya, hehe. Luas wilayah Kota Semarang hanya 373,78 km². Sekarang aku jadi paham kenapa wisata Kabupaten Semarang lebih punya banyak pilihan daripada wisata Semarang.
Saking luasnya, selama ini kupikir Kopeng masuk wilayah Kota Salatiga. Ternyata secara administrasi salah satu tempat wisata terkenal tersebut juga masuk ke wilayah Kabupaten Semarang. Aku baru tahu info itu karena pernah dijelaskan oleh tim Dinas Pariwisata pada saat berkunjung ke Desa Sumogawe, desa yang penuh susu.
Selain Kopeng, ada yang tahu nggak hayo… lokasi wisata mana lagi yang asyik dikunjungi di Kabupaten berslogan SERASI ini? SERASI merupakan singkatan dari Sehat, Rapi, Aman, Sejahtera, dan Indah.
Banyak banget pastinya ya. Dari wisata alam, wisata sejarah, wisata pancing, wisata desa, wisata pemandian, wisata religi hingga wisata edukasi bisa kita temui di wilayah ini. Tinggal pilih saja mana yang sesuai dengan kebutuhan dan kesukaan.
Kalau aku dan keluarga sukanya main ke tempat yang ada unsur alam dan edukasinya. Kami pernah mengajak anak-anak ke Air Terjun Semirang, kemah semalam di Mawar, berenang di Watu Gunung, dan mengunjungi museum biskuit di Nissin Museum & Cafe. Namun paling favorit buat anak-anak sih ke Cimory.
Emang apa sih serunya di sana? Kalau mau tahu, wajib lanjut baca ceritaku ya.
Wisata Edukasi ke Cimory on The Valley
Setiap kali kami mengajukan pertanyaan ini ke anak-anak, “Libur nih. Ke gunung yuk, enaknya ke mana ya hari ini?”Istilah gunung yang kami pakai mengacu pada kota Ungaran. Anak-anak lebih mudah mengingatnya karena memang setiap ke Ungaran, kami bisa melihat panorama Gunung Ungaran yang menjulang begitu indahnya.
“Cimoryyy…,” Si kakak menjawab dengan lantang pertanyaan yang kami ajukan, diikuti dengan kehebohan adiknya, pokoknya say yes pada pilihan kakak. Kami nggak selalu mengiyakan jawaban ini sih. Ada kalanya kami tawarkan pilihan-pilihan lain terlebih dahulu hingga akhirnya menghasilkan satu suara. Seringnya sih suara anak-anak yang menjadi pemenang.
Cimory on The Valley merupakan wisata edukasi bagi keluarga yang bertempat di Jalan Soekarno Hatta No.KM. 30, Begojuh, Jatijajar, Kecamatan Bergas. Semakin tahun, tempat wisata yang cocok untuk keluarga ini terus dikembangkan. Tidak hanya luasnya yang ditambah, namun juga fasilitas di dalamnya. Itulah yang membuat pesona Cimory tak terkalahkan di mata anak-anak. Apa saja pesonanya? Cuzzz….
1. Kolam Ikan
Setelah membeli tiket, kolam ikan yang fenomenal ini akan menyambut kedatangan para pengunjung Cimory. Kenapa fenomenal? Karena di dalamnya ada seekor ikan buas. Di luar kolam tertempel sebuah peringatan untuk berhati-hati.Anak-anak selalu ingin tahu wujud dari ikan buas ini. Ada kalanya mereka bisa melihat, ada kalanya mereka gagal menemukannya. Meski sudah beberapa kali ke Cimory, tetap saja anak-anak excited menengok kolam dan mencari-cari si ikan buas.
Sementara aku dan ayahnya lebih suka mengambil beberapa foto di spot yang tak jauh dari kolam. Ada replika botol-botol yoghurt Cimory berukuran besar. Menarik untuk jadi tempat photo session. Sayangnya belum juga ambil foto, sudah diteriaki anak-anak, “Ayo Bun, lihat hewan!”
2. Mory’s Farm
Di antara sekian fasilitas yang ada di Cimory, farm atau yang lebih pas disebut mini zoo ini memiliki magnet tersendiri untuk anak-anak. Apalagi mulai 2019 lalu, jenis dan jumlah hewannya sudah ditambah.Anak-anak tak lagi hanya melihat sapi yang memiliki pola hitam putih di tubuhnya, namun juga bisa melihat kelinci, domba, kura-kura, biawak, bebek, dan masih banyak jenis hewan lainnya. Bahkan 4 minggu lalu saat kami main ke sana, sudah ada unta lo!
Jika dulu anak-anak hanya bisa memberi makan kelinci, sapi dan beberapa hewan tertentu, kini ada fasilitas naik kuda poni dan kereta. Wah, tambah betah deh main-main ke Cimory. Enaknya lagi sekelilingnya kan banyak tanaman, jadi udaranya segar dan nggak terlalu panas. Apalagi lokasinya nggak jauh dari gunung kan?
Pals, berikut ini daftar harga yang harus kalian tahu jika anak-anak minta naik kereta, kuda poni ataupun mau memberi makan hewan:
- Moo Moo Train (Kereta Sapi): Rp 15.000,-
- Horse Riding (Naik Kuda): Rp 25.000,-
- Carrot for Feeding (Wortel untuk Pakan Hewan): Rp 10.000,-
- Corn for Feeding (Jagung untuk Pakan Hewan): Rp 5.000,-
3. Restoran
Jujur aku belum pernah makan di restorannya Cimory. Selain karena selalu penuh, kami takut nggak cocok sama dompet, wkwk. Maaf ya nggak bisa memberikan rekomendasi terlalu jauh terkait tempat makan yang ada di dalam Cimory ini.Namun dari info yang kudapat sih, harga makanan mulai dari Rp 30.000. Sementara harga minuman mulai dari Rp 15.000,-. Kalau teman-teman termasuk orang yang sabar antre dan nggak masalah dengan harganya sih, boleh dicoba lo makan di sini. Apalagi habis lari-lari menemani anak-anak keliling Mory’s Farm, dijamin lapar.
4. Chocomory dan Tempat Beli Oleh-oleh
Nah, kalau kami sih biasanya setelah capek keliling Mory’s Farm, lebih memilih cuci mata di Chocomory atau tempat beli oleh-olehnya. Chocomory adalah booth khusus yang menyediakan aneka coklat. Selain coklat berbagai jenis, ada juga bolu spesial yang nggak akan bisa dibeli di tempat lain.Kalau aku sih nggak bisa pulang tanpa bawa minimal sebotol susu Cimory yang rasa coklat dan kopi. Fyi, susu Cimory diproduksi dalam dua kemasan; kotak dan botol. Melihat dari informasi yang tertera di kemasannya, kalau yang kotak diproduksi di Bogor, sementara yang botol produksi dari Cimory Bawen.
Aku dan suami lebih suka yang buatan Cimory Bawen. Rasanya jauh lebih nendang menurut kami. Sayang kalau pulang dari Cimory nggak sambil bawa susu sih. Soalnya kami belum pernah menemukan Cimory yang kemasan botol di supermarket-supermarket terdekat.
Selain coklat dan susu, ada banyak lagi kok yang bisa kita borong. Yoghurt, aneka makanan kecil, permen, dan berbagai buah tangan yang menarik. Ada boneka sapi yang lucu, topi hingga tas yang selalu bikin Kak Ifa senyum-senyum ngasih kode minta dibelikan, hehe.
5. Taman Mini Mania
Kalau ini spot baru yang ada di Cimory. Namun untuk bisa main-main ke sini, kita harus membeli tiket terpisah. Eh, bisa juga ding beli tiket terusannya.Di Taman Mini Mania, kita akan disuguhi replika bangunan-bangunan khas beberapa negara di dunia. Cocok buat mengajarkan Geografi dengan asyik ke anak-anak. Pengunjung juga akan disambut dan dihibur oleh para manusia berukuran mini. Sekalian bisa mengajarkan anak-anak pentingnya menghargai perbedaan fisik.
Kok nggak pakai masker? Tenang, ini foto setahun yang lalu kok. |
Para manusia mini ini di jam-jam tertentu akan menyanyi dan menari jingle mini mania dengan sangat kompak. Selain itu mereka juga siap lo dimintai bantuan untuk memotrek kita dalam berbagai pose. Melihat para manusia mini yang selalu ceria tersebut, kita jadi bisa ikutan happy lo.
Berikut ini beberapa spot menarik yang ada di Taman Mini Mania:
- Menara Petronas Malaysia
- Menara Burj Al Arab Uni Emirates Arab
- Gedung Opera Sydney Australia
- Arch De Triumph dan Menari Eiffel Perancis
- Masjid Sultan Ahmed (Kubah Biru) Turki
- Menara Pisa Italia
- Colloseum Roma
- Gerbang Torii Jepang
- Patung Merlion Singapura
- Dan masih banyak lagi.
Sayangnya waktu aku masuk ke Taman Mini Mania di 2019, belum banyak pepohonan, sehingga terasa gersang dan panas. Akhirnya kami hanya sanggup menjelajahi lokasi tersebut tidak lebih dari 30 menit.
Untuk bisa menikmati spot-spot keren di Cimory on The Valley, persiapkan kocek sebagai berikut:
- Harga Tiket Masuk (HTM) Mory’s Farm: Rp 15.000/orang
- HTM Taman Mini Mania: Rp 25.000/orang
- Tiket Terusan Mory’s Farm dan Taman Mini Mania: Rp 35.000/orang
Tips Aman Berwisata di Era Adaptasi Kebiasaan Baru
Kan lagi era adaptasi kebiasaan baru alias new normal era, memang sudah aman ya main ke Cimory? Pasti itu kan yang jadi kekhawatiran kalian, pals?Jangan galau… Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang telah memberikan panduan khusus terkait protokol kesehatan yang harus dijalankan oleh para penanggungjawab tempat wisata dan hotel. Dari pengalaman kami ke Cimory beberapa kali di era new normal, protokol kesehatan dijalankan dengan tegas.
Kami sempat lupa setelah memarkir motor tidak langsung mencuci tangan di tempat yang disediakan, satpam yang menjaga di gerbang masuk langsung mempersilakan kami untuk mencuci tangan terlebih dahulu. Setelah itu kami akan dicek suhu tubuhnya menggunakan termometer tembak. Jika ada pengunjung yang memiliki suhu tubuh lebih dari 37.5, mereka tidak akan diperkenankan masuk ke area.
Tentu saja semua pengunjung harus mengenakan masker. Bahkan para pegawai Cimory on The Valley tidak hanya bermasker, tapi juga mengenakan face shield. Di beberapa spot disediakan pula hand sanitizer untuk pengunjung, agar kebersihan tangan selalu terjaga. Apalagi untuk anak-anak yang ingin tahunya sangat besar, ini dipegang itu dipegang, memang harus lebih extra mengawasinya sih.
Waktu kami main ke Cimory pada 17 Agustus 2020 lalu, kepolisian setempat sedang mengadakan sidak (inspeksi mendadak). Dengan membawa TOA, para polisi berkeliling dan menegur para pengunjung yang jalan berdekatan. Ya, meski sedang berwisata, tetap harus memperhatikan jarak aman 1 meter, pals. Para bapak polisi juga menginformasikan pentingnya penggunaan masker yang benar.
Dari pengalamanku berwisata ke Cimory on The Valley beberapa waktu lalu, tips agar tenang dan aman saat main-main di era new normal ini yaitu;
1. Pilih Waktu Berkunjung di Hari Biasa
Untuk menghindari keramaian, paling aman sih mainnya ke Cimory di hari-hari biasa aja. Dijamin lebih sepi. Kalau sepi kan enak, berasa Cimory jadi milik sendiri, hehe. Mau foto ke berbagai spot juga lebih bebas, nggak khawatir ditunggu orang lain.2. Selalu Kenakan Masker
Dari sejak berangkat hingga pulang ke rumah jangan lupa untuk selalu mengenakan masker ya, pals. Masker ini nggak cuma melindungi diri kita, tapi juga melindungi orang lain. Meski rasanya engap, diniatkan saja untuk kebaikan, insya Allah engapnya sebentar saja kok.Penggunaan masker yang tepat juga harus menutup area hidung hingga dagu ya. Makanya pilih masker yang pas dengan ukuran wajah.
3. Ikuti Protokol Kesehatan yang Dijalankan
Setiap tempat wisata pasti punya aturan protokol kesehatan yang berbeda-beda. Meski secara umum sih sama seperti yang aku jabarkan di atas; cuci tangan, cek suhu dan jaga jarak.4. Hindari Kerumunan
Susah-susah gampang sih ya, namanya juga di tempat wisata. Tapi kalau suamiku biasanya suka pasang badan untuk jadi pagar buat keluarganya. Inilah gunanya punya badan berbadan besar, wkwk.
Untuk urusan antre tiket dan ambil yoghurt jadi tugas suamiku. Sebelum mengantri, suami biasanya akan mengamankan anak-anak dan aku terlebih dulu. Doi paling jago sih nyari tempat menunggu dan berteduh yang jauh dari kerumunan. Untungnya anggota keluarga kami paling suka menyendiri, jadi soal menghindari kerumunan sih jagonya.
Semoga tips sederhana di atas bisa membantu meredakan kekhawatiran teman-teman yang sudah pengen piknik tapi was-was dengan angka covid yang masih terus melaju. Selama sudah diperbolehkan jalan-jalan, boleh lah ya refreshing sejenak, apalagi sudah berbulan-bulan terkurung di rumah.
5. Bersihkan Badan di Rumah
Nah, sesampainya di rumah, jangan lupa untuk segera mandi dan ganti baju. Lebih baik lagi jika masker dan pakaian yang baru saja dipakai buat jalan-jalan segera dicuci.Semoga tips sederhana di atas bisa membantu meredakan kekhawatiran teman-teman yang sudah pengen piknik tapi was-was dengan angka covid yang masih terus melaju. Selama sudah diperbolehkan jalan-jalan, boleh lah ya refreshing sejenak, apalagi sudah berbulan-bulan terkurung di rumah.
Asal tetap jaga protokol kesehatan.Buat teman-teman yang butuh rekomendasi wisata lainnya, bisa tengok artikelku tentang 7 tempat wisata Kabupaten Semarang. Jangan lupa selain berikhtiar dengan menjalankan protokol kesehatan, selalu bentengi diri kita dengan doa-doa terbaik kepadaNya. Semoga Allah senantiasa melindungi kita dan selamat berwisata di era new normal!
***
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Lomba Blog “Wisata Kabupaten Semarang Di Era Adaptasi Kebiasaan Baru.”
Iyaa makan di resto cimory selalu antriii, laris amat yak.
ReplyDeleteSetuju, mending jangan piknik di akhir pekan ya..beresiko
ReplyDelete