Review Drakor It’s Okay To Not Be Okay

Rencana untuk menuliskan review drakor It’s Okay To Not Be Okay sudah muncul di kepala sejak menikmati episode pertamanya. Namun begitulah ketika rencana ditunda dan banyak jeda, baru hari ini bisa dijadikan nyata. Ada banyak hal yang bisa digali lewat drama Korea yang diperankan oleh Kim Soo Hyun dan Seo Ye Ji ini. Apa sajakah itu? Let’s check it out!

Alasan Kenapa Harus Menonton Drakor It’s Okay To Not Be Okay

It’s Okay To Not Be Okay (IOTNBO) adalah salah satu drama yang dinanti-nanti kehadirannya. Salah satu alasannya karena ini comeback drama dari Kim Soo Hyun sepulangnya dari wajib militer. Setelah sempat jadi cameo di Hotel Del Luna, akhirnya So Hyun menjatuhkan pilihan untuk bermain di drama ini.

Selain alasan tersebut, aku punya 5 alasan lainnya kenapa IOTNBO wajib banget ditonton!

1. Aktornya Nggak Kaleng-kaleng

Pertama, jelas karena kehadiran aktor utama si 2.4 M, begitu banyak orang menyebut Soo Hyun yang memerankan Moon Kang Tae. Doi dikatakan sebagai aktor termahal di Korea dengan bayaran 2.4 M per episode. Wow! Jujur, aku belum pernah nonton drama yang dimainkan Soo Hyun sampai kelar.

Bahkan drama terakhirnya yang super booming, berjudul My Love from The Star, aku tak menyimak hingga akhir. Jadi alasan utamaku nonton IOTNBO justru bukan karena Soo Hyun. Meski akhirnya gara-gara drakor ini, aku jadi tertarik nonton drama-drama Soo Hyun lainnya. 

Drama ini mampu membuktikan paket lengkap kualitas akting Soo Hyun. Pantas saja kalau dia menjadi aktor termahal di Korea. Ekspresinya, gestur tubuhnya, nada suaranya sepanjang menyampaikan pesan-pesan yang ada di film memang daebaak!

Sebelum IOTNBO tayang, aku lebih tertarik pada Seo Ye Ji. Aktris cantik yang punya body kaya barbie ini sebelumnya main di Lawless Lawyer sama ahjussi Lee Joon Gi. Aku pengen tahu sih bagaimana dia membawakan karakter yang berbeda.

Menurutku Seo Ye Ji cukup berhasil memerankan Ko Moon Young. Baik di IOTNBO dan Lawless Lawyer dia berperan sebagai sosok perempuan mandiri. Namun bedanya di drakor ini, ada sisi gelap dan psikopat yang harus dia tampilkan. She did it! Psiko tapi cantik, dilengkapi dengan suara beratnya yang menggelegar. Bukan main.

Kemampuan akting Seo Ye Ji pun bisa mengimbangi lawan mainnya. Chemistry yang dibangun sangat apik, hingga hanya dengan melihat mereka berpandang-pandangan saja bisa bikin hati penonton ikut trenyuh.

Tak kalah menariknya adalah kehadiran Oh Jung Se yang berperan sebagai Moon Sang Tae, kakak dari tokoh yang diperankan Soo Hyun. Aktor kawakan ini berperan lain dari biasanya. Kali ini ia harus menggunakan seluruh kemampuan aktingnya untuk menampilkan sosok Sang Tae yang autis.

Dan pada akhirnya justru sosok inilah yang membuat drama ini semakin layak dinikmati. Inilah yang aku suka dari drama Korea. Nggak cuma soal aktor yang cakep, pals. Namun kualitas aktingnya itu loo, tiada duanya. 

Bahkan selain tiga aktor utama ini, semua aktor pendukungnya adalah aktor yang nggak kaleng-kaleng. Kalau kalian penggemar drakor pasti tahulah si direktur penerbitan tempat Moon Young bekerjasama, pernah main di Romantic Doctor Mr. Kim season 2. Direktur rumah sakit Jiwa juga rajin jadi pemeran orangtua di banyak drakor.

Ibunya Nam Yoo Ri, sahabatnya Kang Tae yang akhirnya punya toko pizza, kepala perawat dan cameo yang punya hobi eksibisionis adalah deretan aktor yang wajahnya sudah berseliweran di banyak drama. Baik aktor utama dan aktor pendukung semuanya memiliki kualitas akting yang jempolan. Pantas saja kalau drakor ini memiliki nilai lebih.

2. Kisah Pribadi Penulis Naskah

Penulis Jo Yong adalah orang di balik layar drama ini. Tak disangka jika ide dari penulisan drama ini berawal dari kisah cintanya di masa lalu. Jo Yong pernah memiliki hubungan asmara dengan seseorang yang memiliki gangguan kepribadian.

Lewat drama ini sang penulis ingin menyampaikan pesan pada mantan kekasihnya itu bahwa tak ada salahnya untuk tak baik-baik saja. Jo Yong merasa sewaktu menjalin kasih dengan sang mantan, ia masih terlalu muda dan belum paham bagaimana mengatasi hubungan semacam itu. Drama ini menjadi caranya untuk meminta maaf kepada sang mantan karena saat itu ia memilih lari.

So sweet nggak sih? Memang benar adanya sesuatu yang ditulis dari hati akan mampu sampai ke hati kan?

3. Setting dan Printilan Dramanya Menarik

Mengangkat sisi gelap manusia, setting yang digunakan di IOTNBO ini mampu mencerminkan hal tersebut. Dari setting tempatnya, terutama rumah Moon Young dan rumah sakit jiwa Ok yang menjadi dua latar utama. Ada sisi gelap dan misterius.

Yang menarik adalah penggunaan efek CGI yang tanpa kita sadari kehadirannya. Rumah Moon Yoong itu ternyata cuma setting buatan yang dibangun bagian depannya saja. Isi dalamnya dipoles menggunakan CGI. Ini sekelas sinetron kok keren banget ya?

Belum lagi printilan-printilan di drama ini yang semakin memperkuat ceritanya. Misal, kehadiran boneka Mang Tae dengan desain uniknya. Bahkan sampai dijual sebagai cinderamata dari drakor ini. Buku-buku Moon Young yang punya ilustrasi menarik dan menjadi sisipan di setiap episode IOTNBO. Kita jadi seperti melihat ada kartun di dalam drama.

Belum lagi buat pecinta fashion, pasti akan dimanjakan dengan baju-baju yang dikenakan oleh Moon Young. Pernah ngintip ternyata baju-bajunya kebanyakan rancangan desainer ternama yang harganya nggak main-main. Belum lagi perhiasan, tas, dan sepatunya.

Pokoknya banyak deh printilan-printilan drakor ini yang kalau kita amati secara detail ternyata mengandung clue dari keseluruhan cerita yang diangkat. Misal bros kupu-kupu yang punya banyak tafsir. Aku aja pengen banget nonton ulang, tapi kok meluangkan waktunya yang susah, hehe.

4. Isu yang Diangkat Cakep

Sebenarnya bukan kali ini sih drama korea mengangkat tema psikologi, khususnya kesehatan mental. Namun IOTNBO ini merupakan paket komplit. Ada beberapa gangguan kepribadian yang diangkat di drakor ini. Tidak hanya lewat kisah pemeran utama, namun juga pemeran-pemeran pendukungnya.

Misal ada cerita seorang gadis yang selalu mendapat kekerasan fisik dari ayahnya, kemudian tumbuh menjadi sosok berkepribadian ganda sebagai wujud defense mechanism-nya. Ada sosok yang memiliki gangguan eksibisionis dikarenakan ia ingin menjadi pusat perhatian kedua orangtuanya. 

Lalu ada seorang ibu yang depresi karena tak mampu menerima kenyataan bahwa anak gadisnya sudah meninggal. Mantan tentara yang merasa bersalah karena mengebom sebuah lokasi, di mana ada banyak anak-anak tinggal di sana.

Drakor ini membuka mata kita sebagai manusia bahwa seringkali kita ini sok kuat, memakai banyak topeng untuk menutupi kesedihan hati padahal aslinya mah rapuh serapuh-rapuhnya. That’s why banyak banget yang relate dengan drama ini.

5. Soundtrack Kece

Aku sebenarnya nggak terlalu aware sama soundtrack. Maklum kadang aku merasa soundtrack di drama-drama Korea sama semua nadanya saat masuk ke telinga, hehe. Namun harus kuakui soundtrack di IOTNBO ini mampu menguatkan kisah yang ada. Pilihan soundtrack di suasana-suasana berbeda pun beragam. Asyik sih dinikmatinya.

Sinopsis Drakor IOTNBO

Berkisah tentang Moon Kang Tae, Moon Sang Tae dan Ko Moon Young yang memiliki trauma masa lalunya masing-masing. Kang Tae dan Sang Tae adalah dua kakak beradik. Banyak yang kasihan terhadap Kang Tae karena harus menghabiskan sisa hidupnya untuk menjaga Sang Tae. Tanpa ada yang tahu pergulatan batin di dalam diri Kang Tae.

Tentang keinginannya untuk bertualang. Sedang di satu sisi ia merasa bertanggungjawab untuk menafkahi Sang Tae yang autis. Ada kalanya ia ingin lari dan menangis, tapi ia menahan semuanya. Dia selalu menampilkan wajah tersenyum di depan kakaknya. 

Tanpa ia sadari sang kakak tahu lebih banyak. Moon Sang Tae belajar memahami ekspresi adiknya. Bahkan meski hanya tersirat, Sang Tae tahu perasaan sang adik. Yang bikin nggregel adalah ketika Sang Tae juga sebenarnya menahan amarah kepada Kang Tae.

Pada saat mereka sama-sama kecil, Kang Tae marah karena merasa sang ibu jauh lebih perhatian kepada kakaknya. “Kamu kulahirkan untuk menjaga kakakmu.” Ucapan inilah yang menjadi beban sekaligus luka di hati Kang Tae. Ucapan ini pula yang membuat Kang Tae hampir meninggalkan Sang Tae tenggelam di danau es yang dingin.

Meski pada akhirnya ia tetap menyelamatkan kakaknya, ternyata peristiwa ini membekas di dalam diri Sang Tae. Sang kakak selalu bertanya-tanya benarkah sang adik mencintainya dengan tulus. Di lain sisi, sebagai kakak ia pun tak pernah ingin membebani adiknya. Meski autis, ia punya kesadaran bahwa sebagai orang yang lebih tua, ia harus menjadi wali untuk adiknya. 

Ko Moon Young hadir di antara keduanya. Sosok penulis buku anak yang antik dan unik ini selalu fenomenal dengan emosinya yang meledak-ledak. Di balik sifat psikopatnya, Moon Young mengalami banyak kisah sedih di masa kecilnya. Ayahnya yang dirawat di rumah sakit jiwa pernah mencoba membunuhnya.

Ibunya yang juga seorang penulis buku terkenal dinyatakan menghilang sebelum merilis karya terakhirnya. Pengalaman dan luka masa kecilnya ini dituangkan dalam buku-buku anak hasil karyanya. Ko Moon Young tidak mau menjejali anak-anak dengan dongeng yang selalu indah. Dia selalu punya cerita sendiri di balik setiap buku yang diterbitkannya.

Trio Moon ini memiliki hubungan misterius sejak kecil. Kang Tae pernah jatuh hati pada Moon Young ketika kecil, namun memilih lari ketika tahu sisi gelap dari Moon Young. Ketika mereka dipertemukan lagi, ternyata semakin banyak rahasia yang terungkap. Apa saja rahasia itu?

Rasa-rasanya nggak seru jika kuceritakan secara lengkap di sini. Mending kalian cuzz cari drakor ini di situs-situs penyedia layanan streaming dan download deh. Kalau ada yang nggak dilengkapi subtitle, coba kalian bisa mengunjungi website tempat mengunduh subtitle. Nggak lucu juga ya melihat trio Moon ngoceh tanpa tahu artinya, hehe.

Yang menarik dari drakor ini adalah ketika episode terakhirnya merangkum semua kisah trio Moon menjadi satu buah buku baru yang merupakan kolaborasi antara Moon Young dan Sang Tae. Buku itu mengisahkan tentang perjalanan tiga tokoh yang memiliki keunikan masing-masing.

Tokoh pertama yaitu anak laki-laki yang menggunakan topeng. Tokoh ini menggambarkan sosok Moon Kang Tae. Tokoh kedua yaitu anak laki-laki yang terjebak di dalam kotak, menggambarkan sosok Moon Sang Tae. Tokoh terakhir yaitu gadis tong kosong sebagai penggambaran dari Ko Moon Young.

Tiga tokoh ini bertualang bersama dan pada akhirnya mereka mampu melepaskan topeng, keluar dari kotak dan tong kosong yang menjebaknya.

Hikmah dan Pesan di Balik IOTNBO

Bukan drama korea kalau nggak menyimpan banyak hikmah dan pesan di dalamnya. Itulah salah satu alasan kenapa aku masih nggak bisa berhenti nonton drakor. Pesan-pesan yang tersirat di setiap episodenya selalu mampu mengayakan pandanganku tentang hidup. Berikut ini hal-hal yang jadi perhatianku selama menikmati IOTNBO:

1. Jangan Terjebak di Masa Lalu

Lepas dari siapa aktornya, aku merasa sangat relate dengan tema yang diangkat IOTNBO. Kita seringkali memosisikan diri menjadi korban. Mental korban inilah yang membuat kita terus terjebak di masa lalu.

• Andai saja tak begini, andai saja tak begitu.
• Andai saja orangtuaku begini, andai saja orangtuaku begitu.
• Andai saja ia tak melukai hatiku, aku pasti sekarang akan happy.

Hal-hal itulah yang akan terus bergelayut di pikiran dan perasaan kita ketika mental korban belum mampu kita tanggalkan. Allah memberikan masa lalu bukan untuk diratapi dan disesali, namun sebagai pengingat dan kontrol diri bagaimana kita bersikap lebih baik pada hari ini sehingga bisa menciptakan masa depan yang juga lebih baik.

Terlalu lama stuck pada masa lalu hanya membuat kita terkungkung dan tak bisa maju. Padahal kita hidup di masa sekarang. Sampai kapan akan terus terjebak pada masa yang seharusnya hanya menjadi ingatan?

Anehnya semakin kita terluka, semakin kita mencoba untuk melupakan masa lalu, semakin kita tak mau membicarakannya, semakin ia terus hadir membayangi kehidupan kita. Masa lalu memang harus diletakkan sesuai porsi.

Pada akhirnya tokoh-tokoh di IOTNBO mengajarkan kita bahwa masa lalu hanyalah sebuah spion yang perlu dilirik sesekali. Terlalu sering melihat ke spion bisa membahayakan diri sendiri, karena jadi tak awas melihat situasi di depan mata. Begitu juga ketika kita terlalu meratapi masa lalu, perlahan-lahan diri kita di hari ini akan hilang ditelan depresi atau aneka macam gangguan kepribadian.

2. Denial Hanya Membuatmu Tak Bisa Maju

Dalam artikel membasuh luka pengasuhan, aku pernah menyampaikan bahwa mengakui dan menerima rasa sakit atau luka yang pernah kita alami adalah awal dari proses penyembuhan diri. Sayangnya banyak yang memilih terjebak untuk tidak mengakui semua perasaan dan luka tersebut. Bahkan tak sedikit yang memiliki mengenakan topeng dan berkata “I’m okay.”

Itu pula yang aku lakukan dulu sebelum belajar tentang pentingnya kesehatan mental. Di balik senyuman dan segudang prestasi yang aku torehkan, aku menyembunyikan luka-luka. Tak ada yang tahu bahwa jauh di lubuk hatiku aku menjerit memohon pertolongan.

Aku pikir dulu sosok yang kuat adalah mereka yang mampu menahan air mata dan tidak pernah berkata, “tolong bantu aku.” Nyatanya sosok yang kuat adalah mereka yang mampu berkata “I am not okay” ketika ada hal-hal yang mengganggunya. Juga mereka yang mampu menyampaikan bahwa mereka memang butuh pertolongan.

3. Pengasuhan Orangtua Membentuk Jiwa-jiwa Anak

Kekerasan fisik dan psikis yang dilakukan oleh orangtua pada anak acapkali berpengaruh pada kondisi mental anak di kemudian hari. Ada yang memiliki gangguan emosi, bahkan ada yang memiliki gangguan kepribadian. Tentu kita tak ingin kan hal tersebut terjadi pada diri anak-anak?

Sebenarnya tidak ada satu pun orangtua di dunia ingin menyakiti anak-anaknya. Namun acapkali anak-anak tidak memahami kebaikan di dalam sikap orangtuanya, karena cara yang dipakai terlalu keras. 

Misal di kasus Kang Tae, sang ibu sebenarnya sangat sayang kepada Kang Tae sama besarnya ia menyayangi Sang Tae. Namun di memori Kang Tae, rasa sayang ibunya ini tak terlihat karena terlalu tertutupi catatan-catatan negatif yang dibuatnya sendiri. 

Pada tulisanku tentang bapak, aku pernah menyampaikan bahwa ingatan negatif memang jauh lebih mudah diingat dari ingatan-ingatan positif. Oleh karenanya sebagai orangtua sebisa mungkin menghindari perilaku-perilaku negatif yang mampu terekam di ingatan anak-anak. Catatan-catatan negatif ini yang jika tak dikelola dengan baik bisa menyebabkan dendam, kemarahan dan luka di hati anak-anak.

Penting sekali bagi orangtua untuk terus belajar bagaimana mengantisipasi hal-hal ini. Jikalau kita kelepasan melakukan hal yang tak seharusnya kepada anak, komunikasikanlah pada anak maksud dan tujuan dari hal tersebut. Minta maaflah karena mereka harus melihat dan merasakan hal yang tak seharusnya mereka alami.

Jika kita termasuk sosok-sosok yang terluka karena pengasuhan orangtua, mulailah temukan dan ingat-ingat hal positif dari orangtua. Yakin deh di balik semua catatan buruk yang kita simpan, selalu ada lebih banyak kebaikan dari orangtua jika kita mau membuka diri dan menggunakan sudut pandang yang lain.

4. Autisme Bukan Keterbatasan

Meski IOTNBO hanyalah cerita fiksi, sosok Sang Tae bisa menjadi penguat bagi para orangtua yang memiliki anak-anak istimewa. Sebagai ibu yang tidak mengenakan sepatu mereka, aku merasa mungkin ada kekhawatiran dan kecemasan jika mengingat masa depan anak-anak istimewa. Akankah mereka mampu bertahan hidup ketika kedua orangtuanya tak lagi ada di sisinya. Akankah saudara kandungnya mampu menjadi pelindung dan menyayangi mereka setulus hati.

Sosok Sang Tae bisa memberikan suntikan semangat. Bahwa autisme bukan keterbatasan. Ketika kita mampu menemukan potensi dirinya. Anak-anak istimewa tersebut juga bisa bertahan hidup sebagaimana anak-anak lainnya.

Di kehidupan nyata sendiri, sudah banyak kisah anak-anak dengan autisme yang bisa berhasil dalam kehidupannya. Sebut saja Tim Page seorang profesor jurnalis dan musik di Universitas of Southern California, Matt Savage seorang pianis Jazz profesional, Delwin Cheah seniman lukis yang berbakat dan masih banyak kisah-kisah inspiratif lainnya.

Sang Tae di IOTNBO menunjukkan bakat seninya yang luar biasa. Pada akhirnya kemampuan melukisnya bisa melecutkan kepercayaan diri dan sumber penghasilan baginya.

5. Keberanian adalah Kunci

Inti dari setiap rangkaian cerita IOTNBO adalah proses memunculkan keberanian. Anak lelaki yang selalu mengenakan topeng, anak laki-laki yang terjebak di dalam kotak dan gadis tong kosong adalah cerminan ketakutan di dalam diri setiap manusia. 

Kita memilih mengenakan berbagai topeng untuk menyembunyikan perasaan sebenarnya karena takut orang lain akan menerima dengan berbeda, takut dikasihani, ataupun takut melukai orang lain. Kita memilih terjebak di sebuah kotak adalah penggambaran bagaimana kita sering mengotaki diri dalam batasan-batasan tertentu. Entah itu berupa ketakutan yang diakibatkan oleh trauma masa lalu atau ketakutan untuk mencoba keluar dari zona nyaman.

Sementara gadis tong kosong adalah gambaran ketakutan diri manusia yang enggan merasakan rasa sakit. Ia hanya mau mengingat dan merasakan yang enak dan menyenangkan bagi dirinya. Padahal rasa sakit adalah pelengkap kehidupan. Semua rasa harus ada di dalam diri kita agar layak disebut manusia.

Keberanian melepas topeng, keluar dari kotak dan menghempaskan kekosongan adalah cara terbaik dalam menjalani hidup. Tidak ada hidup yang sempurna, dan kita harus berani menjalani ketidaksempurnaan itu untuk bisa menemukan kesempurnaan rasa dan pengalaman di dalamnya.

Aah, tak akan ada habisnya membahas drakor yang satu ini. Meski sudah bisa move on ke drama on going lainnya, adegan demi adegan di IOTNBO masih sering berloncatan di kepala. Well, IOTNBO mampu menggeser kedudukan Sky Castle dalam deretan drakor favoritku.

Pastinya teman-teman yang sudah nonton drakor ini punya pendapatnya masing-masing ya. Ada yang mau membaginya denganku di kolom komentar? Apa sih yang membuat kalian nggak bisa move on dari drakor It’s Okay To Not Be Okay ini?