Sejak beberapa bulan lalu aku banyak mengikuti kelas blogging dan penulisan secara online. Bisa dibilang ini adalah salah satu berkah pandemi. Banyak sekali kelas blogging dan menulis gratis yang digelar oleh beberapa komunitas. Salah satunya kelas Growth Blogger dari Growthing.id. Semalam materi pertama baru saja dibagikan. Jujur aku tak sempat memantau hingga selesai.
Dini hari tadi ketika terbangun, hal pertama yang kulakukan adalah memanjat isi WAG Growth Blogger. Apa yang terjadi? Mataku basah ketika selesai membaca semua materi Mahir Menulis dan Editing Blog yang disampaikan oleh Mbak Monica Anggen.
Pasti bingung kan kok bisa materi kepenulisan membuatku sampai menitikkan air mata. Entahlah, mungkin benar yang orang-orang bilang, bahwasanya hal-hal yang disampaikan dari hati akan mampu menyentuh ke hati. Dari jawaban-jawaban yang disampaikan Mbak Monica, ada ketulusan yang bisa dirasakan oleh setiap peserta yang hadir.
Kepo sama materinya? Tungguin aja kelas Growth Blogger batch #2 ya… Kalau masih digelar, wkwk. Maklum coach-nya semakin sibuk sih.
Alasan Menulis Blog
Dari ribuan kata yang diketikkan mbak Monica semalam saat menyampaikan materinya, aku jadi kembali mengingat-ingat sebenarnya apa sih alasanku menulis blog. Apakah alasanku menulis masih konsisten sejak blog ini dibuat pada 2013?Untuk membandingkannya, yuk ditengok dulu 7 alasan ngeblog yang pernah kutulis pada 2016. Nanti teman-teman ya yang menilai apa alasanku masih konsisten atau tidak.
1. Hobi
Sejak bisa membaca, aku jatuh cinta pada menulis. Dulu sih pengen banget punya karya yang tayang di media. Sayangnya aku tak punya cukup keberanian untuk memublikasikannya. Beberapa cerpen dan puisi buatanku hanya memenuhi buku-buku tulis. Biasanya hanya beberapa orang sahabat yang kuberikan izin membaca. Ya, aku terlalu malu dan tidak percaya diri waktu itu.Makanya saat mengenal blog, aku merasa ini wadah yang tepat bagiku mengekspresikan hobi. Aku tak perlu malu karena merasa ini istanaku sendiri. Wilayah terbebasku untuk berbagi ide dan cerita. Beda ketika tayang di media, harus mengikuti beberapa tahap kurasi hingga akhirnya bisa tayang.
2. Senang Bercerita
Pada dasarnya aku sangat suka bercerita. Sayangnya aku tak begitu pandai bercerita lewat bahasa lisan, apalagi secara spontan. Dijamin badanku seketika akan dingin dan gemetaran. Kalaupun aku pernah mengikuti Speech Contest dan berteater zaman sekolah hingga kuliah, atau menjadi MC di beberapa acara komunitas, itu bukan artinya aku pandai berbicara.Semua hal di atas kulakukan dengan berkali-kali latihan. Di balik layar, jantungku berdegup kencang ribuan kali. Keringat dingin menetes. Kaki bahkan kadang tak sanggup berdiri.
Beda dengan menulis, aku merasa lebih bebas dan bahagia. Aku tak perlu mengalami demam panggung. Aku juga bisa lebih runtut menceritakan ide-ide yang ada di kepala ketimbang menyampaikannya secara lisan.
3. Mengikat Ilmu
Ikatlah ilmu dengan menulis, pernah dengar kan kalimat ini? Nah, kebetulan tipe belajarku adalah membaca. Ketika materi disampaikan dalam bentuk lisan entah itu lewat video atau audio, maka membuat resume dari materi tersebut adalah suatu keharusan.Materi itu hanya akan mampir di telingaku kalau tak dicatat. Kan sayang sudah belajar kok tidak ada yang nyanthol di kepala. Makanya kujadikan menulis blog sebagai cara mengikat ilmu, sehingga saat nanti aku butuh membaca ulang materi kajian atau seminar, aku tinggal cari saja di blog sendiri.
4. Menebar Manfaat
Dari yang awalnya hanya untuk mengikat ilmu biar tidak lupa dan menjadi pengingat diri. Aku berharap tulisan-tulisan itu juga bisa membawa manfaat bagi pembaca. Ada rasa bahagia yang tidak bisa ditakar dengan materi, ketika pembaca blog mengirim pesan dan menyampaikan bahwa tulisanku bermanfaat untuk mereka.Hal itu membuatku untuk terus berkarya. Aku tak mau mengecewakan pembaca blog yang sudah setia menanti tulisan-tulisan baru dariku. Agar bermanfaat, tentu saja aku harus lebih banyak menuliskan hal-hal positif. Bahkan meskipun tulisan curhat, aku berharap tetap saja ada hal baik yang bisa diambil oleh pembaca.
5. Self Healing
Ada banyak metode self healing, dan jujur metode yang paling cocok untukku ya menulis. Sejak aku berbagi tentang childhood traumatic, inner child dan tema-tema sejenis, perlahan aku justru bisa sembuh dari semua bayang abu-abu di masa lalu. Menulis blog bisa menjadi sarana terbaik untuk mengeluarkan emosi-emosi negatif.6. Mencatat dan Menciptakan Sejarah
Waktu kita di dunia hanya sementara. Tak pernah tahu kapan waktu akan habis bergulir. Oleh karenanya menulis di blog menjadi sarana buatku mencatat pengalaman dan cerita kehidupan apa saja yang pernah kulalui. Syukur-syukur jika cerita dan pengalaman tersebut bisa membawa manfaat.Saat mengikuti webinar bersama KPPPA beberapa waktu lalu, aku ingat Kang Maman menyampaikan.
Mengapa Kartini lebih dikenal dan dikenang dibandingkan pahlawan wanita lainnya? Coba hilangkan huruf K-N-I dari namanya, dan kita akan menemukan sebuah kata ARTI. Kartini memberi arti pada hidupnya karena ia MENULIS.Oleh karenanya, aku pun juga ingin memaknai kehidupanku lewat menulis. Setidaknya inilah caraku mencatat dan menciptakan sejarah. Suatu saat ketika aku telah tiada, semoga orang-orang bisa mengenangku lewat blog yang kubuat.
7. Wasiat untuk Anak Cucu
Di sebuah proyek antologi bersama Pejuang Literasi, aku menuliskan sebuah karya berjudul Sekotak Warisan untuk Ifaffan. Di situ aku menceritakan bahwa menulis adalah caraku untuk bercerita kepada anak-anak.Qodarullah mereka tak pernah bertemu dengan kakek neneknya. Dari tulisan-tulisanku, aku berharap mereka bisa mengenal kakek neneknya dengan lebih baik.
Jika waktu mampu memudarkan ingatan mereka tentangku dan orang-orang terdekat, aku berharap lewat tulisan-tulisan yang kutinggalkan, mereka tetap bisa mengenang dan mengingatku, juga orang-orang yang selalu menyayangi mereka.
Buatku rangkaian aksara selalu mampu melahirkan jutaan rasa yang tak bisa kuungkap melalui lisanku. Aksara mampu menempatkan wujudnya secara tepat dan pas untuk menyampaikan maksud hati dengan lebih manis dan bernas. Maka lewat aksara pula akan aku titipkan mimpi dan harapanku pada anak-anak. Aku berharap kelak mereka bisa menggali pesan dari warisan yang kutinggalkan.Itulah sepenggal tulisanku yang tercatat dalam buku berjudul Jejak Pena. Ternyata alasan ini cukup mirip dengan motivasi menulisnya mbak Monica Anggen lo.
Perempuan yang sudah menulis banyak buku best seller ini menyampaikan kalau menulis adalah caranya agar abadi dalam ingatan orang-orang tersayang, terutama anaknya. Bahkan kata mbak Monica, anaknya adalah penggemar berat karya-karyanya. Anak mbak Monica mengoleksi buku-buku mamanya dan membaca tulisan-tulisan di blognya.
Wah, ini sama banget kaya anak pertamaku. Matanya akan berbinar ketika tahu bundanya menerbitkan buku baru. Apalagi ketika buku itu bercerita tentang masa kehamilan dan momen-momen kelahirannya, dibacanya berkali-kali.
“Bagus, Bun. Aku suka.” Kalimat sederhana dari bocah berusia 9 tahun yang mampu memompa semangatku saat malas menulis menghinggapi.
Itulah 7 alasan menulis blog ala aku sekarang. Menurut teman-teman apakah sampai detik ini alasanku menulis blog masih konsisten?
Selain sebagai obat anti jerawat, menulis juga memberikan manfaat agar aku tetap waras dan sehat mental. Tahu sendiri kan kebutuhan perempuan yang harus menyalurkan 20ribu kata setiap hari? Bisa dibayangkan kalau itu tidak disalurkan, anak-anak dan suami yang jadi sasaran.
Itulah 7 alasan menulis blog ala aku sekarang. Menurut teman-teman apakah sampai detik ini alasanku menulis blog masih konsisten?
Manfaat Menulis Blog
Tahun ini adalah tahun keempatku menekuni dunia blog secara profesional. Semakin hari semakin banyak manfaat yang kudapatkan. Manfaat ini pula yang semakin menguatkanku untuk tetap berada di jalur ngeblog, bahkan jauh lebih konsisten daripada jalur menulis lainnya, seperti menulis buku. Apa kabar buku solo yang masih saja menjadi sekadar impian, wkwk.1. Anti Jerawat dan Obat Tetap Waras
Sebagaimana kutulis di poin kelima di atas, menulis adalah salah satu cara self healing ter-daebaak. Maka ketika emosi-emosi negatif mampu disalurkan dengan tepat lewat tulisan, dadah bye bye sama jerawat. Ketika jerawat bermunculan di wajah, itu sinyal buatku. Artinya aku kurang menulis.Selain sebagai obat anti jerawat, menulis juga memberikan manfaat agar aku tetap waras dan sehat mental. Tahu sendiri kan kebutuhan perempuan yang harus menyalurkan 20ribu kata setiap hari? Bisa dibayangkan kalau itu tidak disalurkan, anak-anak dan suami yang jadi sasaran.
2. Banyak Teman
Dari ngeblog, lingkup pertemananku meluas. Meski beberapa baru ketemu di dunia maya, namun sudah terasa dekat dan akrab. Misalnya saja dengan teman-teman di Growth Blogger dan BRT Network. Rasa-rasanya belum ada yang pernah ketemu secara offline, tapi kalau ngobrol bisa seru banget.
Selain itu para blogger itu nggak pelit ilmu. Mereka sangat senang berbagi tips ngeblog dengan murah hati. Aah, jadi kangen event blogger dan chit-chat bareng teman-teman nih.
Enggak ding… maksudnya aku justru jadi punya banyak info terkait beberapa acara menarik dan inspiratif. Zaman kerja kantoran aku hanya fokus dengan duniaku dan nggak tahu acara ini itu. Dari acara-acara yang kuikuti, entah itu event dari pemerintah atau bukan, aku jadi mendapat banyak pengalaman seru.
Dari acara bertema kreativitas, literasi digital hingga parenting. Alhasil aku jadi bisa membagikannya juga di lingkup Dasa Wisma ataupun Arisan RT. Biar emak-emak nggak kudet gitu. Biar paham betapa emak-emak juga harus terus meningkatkan wawasannya agar bisa mendampingi buah hati lebih optimal.
Kalau di awal sudah mengejar materi, nanti ketika materi tak kunjung didapat, ngeblognya jadi malas-malasan deh. Beda ketika ngeblog diniatkan untuk berbagi manfaat dan menjalani hobi, pasti lebih semangat menekuninya.
Salah satu kendala terbesar yang biasa ditemui adalah jenuh, tapi untuk yang satu ini aku sudah pernah membagikan tips dalam mengatasi jenuh ngeblog. Selain jenuh, 2 hal utama ini yang masih menjadi kendala bagiku:
Dari membuat to do list sampai content plan sudah kujabani, tapi aku merasa urusan time management ini masih saja jadi PR besar.
3. Banyak Pengalaman
Ngeblog juga membuatku kaya pengalaman. Dulu kupikir setelah resign kerja kantoran, aku bakal jadi Upik Abu. Ternyata oh ternyata takdir membawaku bertemu dengan dunia blog. Yang ada bukan jadi Upik Abu malah jadi sosialita, wkwk.Enggak ding… maksudnya aku justru jadi punya banyak info terkait beberapa acara menarik dan inspiratif. Zaman kerja kantoran aku hanya fokus dengan duniaku dan nggak tahu acara ini itu. Dari acara-acara yang kuikuti, entah itu event dari pemerintah atau bukan, aku jadi mendapat banyak pengalaman seru.
Dari acara bertema kreativitas, literasi digital hingga parenting. Alhasil aku jadi bisa membagikannya juga di lingkup Dasa Wisma ataupun Arisan RT. Biar emak-emak nggak kudet gitu. Biar paham betapa emak-emak juga harus terus meningkatkan wawasannya agar bisa mendampingi buah hati lebih optimal.
4. Menambah Uang Jajan
Nggak bisa dipungkiri salah satu manfaat dari konsisten ngeblog pastinya bertambahnya pundi-pundi rupiah. Namun buatku materi bukanlah tujuan utama. Aku selalu menyampaikan pada teman-teman yang baru mulai ngeblog bahwa materi adalah bonus dari konsistensi ngeblog.Kalau di awal sudah mengejar materi, nanti ketika materi tak kunjung didapat, ngeblognya jadi malas-malasan deh. Beda ketika ngeblog diniatkan untuk berbagi manfaat dan menjalani hobi, pasti lebih semangat menekuninya.
Kendala Menulis Blog
Meski aku pernah mengatakan bahwa Blogging: Write, Love and Live, bukan berarti aku nggak pernah mengalami kendala dalam proses blogging. Kalau dicari-cari sih kendala pasti ada ya, tinggal bagaimana kita mengelola dan mengatasinya.Salah satu kendala terbesar yang biasa ditemui adalah jenuh, tapi untuk yang satu ini aku sudah pernah membagikan tips dalam mengatasi jenuh ngeblog. Selain jenuh, 2 hal utama ini yang masih menjadi kendala bagiku:
1. Manajemen Waktu yang Buruk
Aku masih terus belajar dalam mengelola waktu dengan baik. Menurutku sampai sekarang masih belum lulus juga. Sudah tahu beberapa teori, misalnya memilih skala prioritas, tapi tetap saja sampai saat ini ada saja yang masih miss.Dari membuat to do list sampai content plan sudah kujabani, tapi aku merasa urusan time management ini masih saja jadi PR besar.
Sebenarnya PR besarnya bukan di menulisnya, PR-ku justru bagaimana menyeimbangkan agar porsi waktu menulisku bisa pas, dan tidak mendominasi peranku sebagai istri dan ibu.
Sebagai perempuan bertipe workaholic, begitu laptop dibuka, aku sangat susah berhenti. Nah, kadang rasa bersalahku sebagai ibu dan istri muncul karena lebih banyak menghabiskan waktu dengan menulis.
Sebagai perempuan bertipe workaholic, begitu laptop dibuka, aku sangat susah berhenti. Nah, kadang rasa bersalahku sebagai ibu dan istri muncul karena lebih banyak menghabiskan waktu dengan menulis.
Ketika ibu lain ditanya apa yang membuatnya bahagia, mereka menjawab bermain dengan anak-anak. Saat aku ditanya, aku akan menjawab menulis yang membuatku bahagia.
Itulah sebuah kendala terbesar yang kuhadapi. Aku harus mampu menyelaraskan kebahagiaan diri dengan kebahagian anak dan suami. Bagaimanapun tidak boleh ada yang terzholimi gara-gara kecintaanku pada menulis kan?
Kalau aku sendiri memiliki pendapat yang hampir mirip dengan wejangan mbak Monica Anggen dalam materinya. Bahwa writer’s block bisa jadi muncul karena kita memang mencari alasan untuk kemalasan yang sedang menghinggapi.
Sebuah quote ciamik yang kudapat dari mbak Monica;
Itulah sebuah kendala terbesar yang kuhadapi. Aku harus mampu menyelaraskan kebahagiaan diri dengan kebahagian anak dan suami. Bagaimanapun tidak boleh ada yang terzholimi gara-gara kecintaanku pada menulis kan?
2. Writer’s Block
Hampir semua penulis senior pernah kutanyai mengenai writer’s block. Jawabanya pun beragam. Ada yang bilang wajar dan hampir semua penulis pernah mengalaminya. Ada beberapa yang saat mengalaminya memilih untuk menikmatinya, karena kalau dipaksa justru malah memuatnya stress sendiri.Kalau aku sendiri memiliki pendapat yang hampir mirip dengan wejangan mbak Monica Anggen dalam materinya. Bahwa writer’s block bisa jadi muncul karena kita memang mencari alasan untuk kemalasan yang sedang menghinggapi.
Sebuah quote ciamik yang kudapat dari mbak Monica;
Bukan orang lain yang harus dikalahkan, tapi kalahkan diri sendiri, dirimu seminggu lalu, dirimu kemarin, dirimu hari ini.Aah, super setuju dengan quote tersebut. Memang diri kita sejatinya adalah musuh terbesar dalam hidup.
Btw, beberapa waktu lalu aku sempat baper karena mendapat DM dari seseorang yang berkomen negatif pada sebuah tulisanku. Sempat kuceritakan di dalam postingan Merdeka Ala Blogger.
Japrian tersebut sukses membuatku berhenti menulis selama beberapa hari. Aku merasa gagal menulis sesuatu yang positif. Aku merasa terluka karena tulisanku melukai salah seorang pembaca.
Japrian tersebut sukses membuatku berhenti menulis selama beberapa hari. Aku merasa gagal menulis sesuatu yang positif. Aku merasa terluka karena tulisanku melukai salah seorang pembaca.
Namun tadi malam aku dikuatkan oleh mbak Monica lewat materinya. Bahwasanya pikiran, keinginan dan perasaan orang lain tidak bisa kita kontrol sesuai apa yang kita inginkan. Maka yang bisa kita lakukan hanyalah berikhtiar sebaik mungkin. Rasanya aku seperti mendapat amunisi untuk menulis lebih banyak lagi.
Kembali ke cara mengatasi writer’s block. Biasanya saat kebuntuan menulis datang, aku akan membaca buku, jalan-jalan atau nonton film. Dan ketiga hal itu ternyata sama persis dengan tips mengatasi buntu ide ala Mbak Monica.
Memang kuakui tiga cara itu paling tokcer sih untuk bikin otak jadi encer lagi, wkwk. Kalau kalian punya tips berbeda nggak untuk mengatasi kebuntuan ide, pals?
Untungnya aku bisa menanggapi dengan kepala dingin. Memang kalau dilihat dari chat-chat di grup yang dikelolanya, apalagi menyangkut kerjaan, mbak Monica terlihat sangar.
Lebih Dekat Mengenal Monica Anggen
Bakat itu hanya 1%, 99% penentu sukses adalah niat, ketekunan, dan kerja dengan sepenuh hati.Quote yang menutup materi semalam menggambarkan bagaimana karakter mbak Monica Anggen dengan sangat jelas. Jujur, aku pernah hampir termakan bisikan beberapa orang bahwa mbak Monica adalah sosok yang begini begitu.
Untungnya aku bisa menanggapi dengan kepala dingin. Memang kalau dilihat dari chat-chat di grup yang dikelolanya, apalagi menyangkut kerjaan, mbak Monica terlihat sangar.
Namun saat menyampaikan materi semalam, aku melihat sisi lainnya. Sisi lain seorang perempuan yang lembut dan tulus. Itulah kenapa aku sukses menitikkan air mata dini hari tadi.
Dalam urusan kerjaan mbak Monica memang sangat perfeksionis dan tegas. Buatku sebagai seorang penanggungjawab, dua karakter itu justru memang harus dimiliki olehnya. Kalau nggak, bisa bubrah jalan kan tim yang dikelola?
Beberapa kali bekerjasama dengannya, alhamdulillah tak pernah ada masalah. Istri dari Mas Punto ini sangat amanah. Makanya aku senang kalau mendapat kesempatan untuk bekerjasama dengan tim BRT Network.
Sharing dari mbak Monica semalam membuatku tahu kalau ternyata doi nggak hanya menulis blog, tapi juga sudah menelurkan banyak buku best seller, antara lain:
Bagian paling nampol dari sharing mbak Monica adalah intensitasnya membaca buku. Aku merasa disentil banget. Dalam satu bulan, mbak Monic bisa membaca 7 - 10 buku! Apa kabar aku? Baca satu buku saja nggak kelar-kelar.
Itulah kunci kenapa mbak Monica bisa konsisten menulis hingga saat ini. Memang benar sih ya, namanya pengen lancar menulis ya kudu rajin baca buku. Mau jadi penulis dan blogger kok malas baca? Ke laut aja daah.
Untuk menutup celotehku hari ini, aku mau berbagi kunci rahasianya mbak Monica dalam meraih impian, khususnya di bidang menulis dan blogging, namun tak menutup kemungkinan untuk diaplikasikan dalam bidang apapun:
Semoga alasan menulis blog versi maritaningtyas.com ini bisa bermanfaat. Semangat menjalani aktivitas apapun di hari ini, pals. See ya!
Sharing dari mbak Monica semalam membuatku tahu kalau ternyata doi nggak hanya menulis blog, tapi juga sudah menelurkan banyak buku best seller, antara lain:
- Nggak Usah Kebanyakan Teori Deh…!
- Yakin Selamanya Mau Di Pojokan?!
- 99 Cara Berpikir ala Sherlock Holmes.
- 99 Cara Mengasah Intuisi ala Sherlock Holmes.
- 99 Cara Perbedaan Mengelola Waktu Miliarder vs Orang Biasa.
- 99 Cara Bangkit dari Keterpurukan Miliarder vs Orang Biasa
Bagian paling nampol dari sharing mbak Monica adalah intensitasnya membaca buku. Aku merasa disentil banget. Dalam satu bulan, mbak Monic bisa membaca 7 - 10 buku! Apa kabar aku? Baca satu buku saja nggak kelar-kelar.
Itulah kunci kenapa mbak Monica bisa konsisten menulis hingga saat ini. Memang benar sih ya, namanya pengen lancar menulis ya kudu rajin baca buku. Mau jadi penulis dan blogger kok malas baca? Ke laut aja daah.
Untuk menutup celotehku hari ini, aku mau berbagi kunci rahasianya mbak Monica dalam meraih impian, khususnya di bidang menulis dan blogging, namun tak menutup kemungkinan untuk diaplikasikan dalam bidang apapun:
- Perbanyak bacaan dan jangan berhenti belajar. Update wawasan terus, pals. Aja kalah karo wegah kalau kata orang Jawa.
- Ada yang mengikuti IG Live di akunku pekan lalu? Aku memberikan sebuah mantara agar mudah menangkap ide; Bumbatabuha. Singkatan dari buka mata buka telinga dan buka hati. Selaras dengan kunci kedua dari mbak Monic bahwasanya untuk sukses meraih impian kita harus pandai mengamati, bukan hanya sekadar melihat.
- Apapun pekerjaan yang sedang kita tekuni, lakukan sebaik mungkin. Mau itu dapat ratusan ribu, ataupun hanya 2M (Makasih Mbak), saat kita menerima pekerjaan tersebut, maka harus dikerjakan sebaik mungkin.
- Tugas kita di dunia itu hanya berikhtiar, hasil itu wewenangnya Allah. Maka jika kita sudah mengusahakan yang terbaik, serahkan hasil padaNya. Hal ini membuat hidup kita jauh lebih enteng dan jauh dari stress.
- Dalam hidup kejujuran, bisa dipercaya dan tidak manipulatif adalah hal paling penting. Selalu jaga tiga hal tersebut ya.
Semoga alasan menulis blog versi maritaningtyas.com ini bisa bermanfaat. Semangat menjalani aktivitas apapun di hari ini, pals. See ya!
Waaah seneng banget pasti bisa menimba ilmu dari mba monic. Di kelasku dulu ngga ada mba monic 😭😭😭 penasaran sama materinya
ReplyDeleteMasya Allah... Lengkap banget ini mah ulasannya. Materi yang diterima memang harus segera dicatat ulang kemudian diaplikasikan ya mba. Biar ga nguap dan hilang entah kemana.
ReplyDeleteKereeeen... Aku suka tulisan ini.
Mau dong denger mba monic di ngosyik. Jadi penasaran sama BRT Network dan Growth Blogger nih.
ReplyDeleteSuper bingit tulisannya mbk, sangat pas buat mengikat ilmu, sejarah, n buat warisan cucu sampai cicit. Semangat nulisnya terasa nyampe sini.
ReplyDeleteMakin keren nulisnya... 😍😍
ReplyDeleteMemang keren etos kerja Mbak Monica, ngga heran bukunya seabrek .harus bisa ditiru nih kedisiplinannya..
ReplyDeleteYang writers block kena banget nih di aku. Jadi malu sendiri. Kemauan, niat, sama usaha gak sejalan huhu.
ReplyDeleteudah lama nggak nulis.. jadi semangat lagi sekarang.. dan demi agar tetap waras, apalagi sekarang lagi ada pandemi, nggak bisa keluar rumah, jadinya semua serba dari medsos, salah satunya dialihkan ke nulis
ReplyDeletethanks ilmunya kak. mantep banget. jd nambah smangat belajar
ReplyDeleteYa ampun. Makanya aku nggak asing sama Mbak Monica Anggen. Soalnya, buku tentang Sherlock Holmes yang dia tulis tu termasuk favoritku. Walaupun aku nggak setara dengan Sherlockian sih, tapi semua buku tentang Sherlock Holmes, aku koleksi di rumah.
ReplyDeleteMasyaAllah.... Barakallah, Mbak... Semoga selalu memberi manfaat lewat tulisan ��
ReplyDeleteAku nitip doa, semoga ada kelas growth blog selanjutnya dan aku bisa ikut �� kmrn pengen banget daftar tapi sedang nggak bisa fokus ngeblog ��
menarik sekali ini pasti materi dari Mbak Mon mengenai menulis dan perjalanannya, karena pasti ada bagian yang sangat personal dalam perjalanannya ya. saya juga menulis sekaligus untuk self healing kak, rasanya senang dan lega saja gitu kalau sudah menumpahkan rasa setelah menulis
ReplyDeleteKeren banget euy. Aku speachless bacanya. Bermanfaat & inspiratif apa yg udah kamu sharing di sini.
ReplyDeleteKalau baca tulisan mba Marita rasanya aku ingin menutup mata dengan telapak tanganku. Sungguh, tulisannya bagus banget. Terinci dan benar2 detail
ReplyDeleteSama mbak aku juga enggak bosen kok baca tulisan motivasi menulis. Apalagi isinya seperti punya Mbak. Taps
ReplyDeleteBermanfaat banget mba, semoga terus semangat menebar karyanya🤗
ReplyDeleteDuh, jadi ikut terharu, aku juga udah baca blog mbak Marita yang pengalaman hamil dan melahirkan. Ternyata memang banyak sekali manfaat kalau kita menulis, terlebih tentang pengalaman hidup. Terkadang memang sepele, tapi setidaknya menulis bisa membuat banyak orang ikut hanyut di dalam cerita kita.
ReplyDeleteTerus semangat barkarya dan menginspirasi mbak Marita :D
Tulisan ini seakan melecutku untuk produktif. Writers block bisa jadi adalah masalah utamaku. Tipsnya boleh juga nih, nanti aku ditemenin nonton doraemon ya 😀
ReplyDeletekeren... grafisnya keren banget.
ReplyDeleteTulisan ini paket komplit ya ... Senang bacanya sampai akhir seperti biasanya...keren sis... Barakallah ya atas upaya menebar manfaat di jalan ini...Semoga bisa copas etos kerja dan semangatnya berkarya😍 (Kalau jadi nonton Doraemon jangan lupa ajak aku juga ya wkwk?
ReplyDeleteTulisannya bagus banget mba, aku jadi terpacu untuk menulis juga.
ReplyDeleteToss kakak, merangkai kode menjadi cerita
Deletesuka banget kalo liat penulis2 selalu semangat, yg selalu penting untuk diperhatikan selalu menjaga emosi pembaca, agar pembaca tidak mudah bosan membaca tulisan kita.. cheers
ReplyDeleteKalau alm. Hernowo terkenal dengan mengikat makna nya, Mbak Marita salah satu alasan menulisnya "mengikat ilmu" ya Mbak. Setuju dengan Mbak Monica ya kl yang harus kita kalahkan saat mengalami writer's block itu diri kita sendiri. Noted
ReplyDeleteMemang menulis blog itu membawa banyak manfaat mbak, yang paling terasa ya bertambahnya teman dan relasi.
ReplyDeleteBtw ini pakai template fixioner dari Igniel yah?
Ternyata tujuan utama menulis blognya mba Marita hampir sama denganku. Oiya, aku pernah baca karyanya mba Monica Anggen yang 99 cara berpikir ala Sherlock Holmes yang aku pinjam dari ipusnas
ReplyDeleteTulisan yang informatif sekali.
ReplyDeleteBarokallohu fiik
Terharu banget pas bagian Mbak mengenalkan orang tua mbak ke anak-anak melalui tulisan. Ya Allah saya jadi pengen nulis soal orang tuaku juga jadinya.
ReplyDeleteDari pertama kali aku baca tulisanmu memang kena banget dihati. Kadang bikin makjleb, kadang ingin toss dengan telapak tanganmu, dan tak jarang aku jadi ketularan ilmu yang kau sematkan lewat tulisanmu. Barakallaah my Sissy... Sukses selalu ya. Tetap semangat menebar manfaat.
ReplyDeleteKeren mb...tulisannya bagus dan runtut. Betul sekali, kadang kita memang perlu mengingat kembali apa motivasi kita ngeblog. Biar ga patah arang kalau ada halangan yang merintang.
ReplyDeleteBarakallahu fiik...blog dan tulisan yg inspiratif banget..........
ReplyDeleteditunggu tulisan2 berikutnya.....................sukses selalu ya mbak
Nice post kakak :)
ReplyDeleteKendalanya sama banget mbak, di manajemen waktu dan writer’s block. Aku masih buruk banget manajemen waktunya, waktu 24 jam berasa kurang. Belum lagi rasa malas yang kadang lebih sering muncul
ReplyDeleteTulisannya serenyah lumpia, hehehe. Jadi kangen untuk berlibur di kota lumpia itu. Saya pun ikut tertular semangatnya mbak Marita 😍
ReplyDeleteMbak marita..aku padamu, tulisannya lengkap dan enak dibaca. Manfaat menulis banyak sekali, jadi rugi banget kalo ga mulai menulis
ReplyDeleteKalau aku menulis juga merupakan hobi mbak, tapi hobi yang dipaksa. hahaha. Dipaksa baru keluar idenya.
ReplyDeleteMenarik sekali pemaparannya, membuat semakin tertantang untuk terus menulis di blog. Jadi, menulis itu penting banget ya, agar kita tetap diingat dalam sejarah. Kecuali jika domainnya nggal diperpanjang :)
ReplyDeleteMenulis bisa jadi obat jerawat ya, Mbak. Alternatif skincare.
ReplyDeleteUntuk kendala menulis, aku pun sering dihantui mom's guilt, apalagi saat dikejar deadline, huhu..
Mba monica memang menginspirasi sekali ya mba, baik kerja kertasnya, karyanya Dan semangatnya perlu Kita tiru tuh
ReplyDeleteSangat inspiratif kaka...
ReplyDeleteTetap semangat untuk menulis artikel berikutnya...
Wah jadi penasaran sama isi materinya. Cukup sulit juga mau masuk ke kelas Growth Blogger. Tapi gak patah semangat, next mau nyoba daftar lagi, siapa tau keangkut.
ReplyDeleteKalau kita melakukan sesuatu karena kita suka dengan pekerjaan itu, biasanya hasilnya juga lebih maksimal, contohnya kayak menulis.
Bener banget, banyak reward yang kita dapatkan dari aktivitas menulis ini, dan saya sendiri juga udah ngerasainnya.
Mantap pembahasannya sangat lengkap Kakak... Makasih sudah berbagi
luar biasah, mantap tulisannya. inspiratip dan komunikatip. lanjut terus kak....
ReplyDeletemantap kak, jika aku menulis lantaran hoby otomotif dan tehnologi, sekaligus jadi diari pribadi tentang perkembangan modifikasi dan teknologi kedepannya
ReplyDeleteMbak monic memang inspiratif banget, Mbak. aku pernah nulis soal inspirasi pas dia nerima royalti gede. Lumayan jadi blogpost hehe. Aku juga ngeblog buat dokumentasi pengalaman. Terbukti ampuh, pas kangen Bogor aku tinggal buka blogpost lama. Bikin kangen kota-kota yang pernah disinggahi. Serasa memasuki pintu ajaib ke dunia lain. Udah gitu ngeblog bisa tambah teman dan rezeki, juga terutama ilmu. Senang pokoknya ngeblog. Mau serius ke Adsense ah :)
ReplyDeleteMasyaAllah, aku baru baca postingan mu mbaaa Marita, salam kenal ya...
ReplyDeletesyuper sekali gaya penulisannya :) yang aku highlight juga ada anti jerawatnya... :) kalau dipikir2 iya juga ya.. ga stress jerawat kaburrrrrr.
Saya itu pas berjerawat sejak SMP, Mbak Marita. Mungkin karena saat itu, saya belum rutin nulis. Nah, sejak rutin nulis jerawat sudah minggat hahaha.
ReplyDeleteTapi memang Mbak, karena segala sesuatu apa yang dipikirkan kita tuangkan lewat tulisan, dan tersalurkan dengan positif. Akhirnya jadi obat stress.
Terus semangat menulis, Mbak Marita.
Meski aku belum bisa suka menulis, tapi aku penikmat tulisan orang dan aku enjoy baca tulisanmu Rit😘
ReplyDeleteWriting for self healing :) Itu juga yang sejak bertahun-tahun lalu jadi perhatianku. Makanya aku sih oke-oke aja pada mereka yang curhat di media sosial. :)
ReplyDeleteKalau menulis dari hati pastinya langsung ngena ke hati iya mba,, seperti tulisan mba,,
ReplyDeleteDan melalu tulisan kita bisa menebar manfaat kebanyak orang :)
Suka bgt bacanya di point' mengikat ilmu. Jadi sadar ini juga salah satu alasan nulis di blog ttg materi akuntansi atau masalah kerjaan mbak. Alhamdulillah di serp lumayan dpt traffic. Artinya bermanfaat buat sesama..makin happy
ReplyDeleteiya memang kalau dipaksakan bakalan stress sendiri, maunya menulis dalam keadaan memang pengen nulis gitu
ReplyDeletesaat baca artikel ini langsung tertuju pada kata "mengikat ilmu", aku setuju mbak karna sifat alamiah manusia yaitu pelupa dengan menulis dapat mengingatkan lagi pada materi maupun ilmu yang telah kita pelajari
ReplyDeleteSemacam tulisan ini menggedor-gedor kembali semangat dan serakan bahan tulisan.
ReplyDeleteMudah-mudahan tak sekadar terlecut, namun juga bersegera untuk menuliskannya.
Syukron mbak Marita. Always inspiring like always ^^
yupp ternyata bisa sangat menambah uang jajan dan bisa di wariskan ke anak cucu kita ya kak wah kerenn
ReplyDeleteKalau aku belum ngerasain dapat uang jajan dari blog xixixixi. Nulisnya agak keteteran sekarang.
ReplyDeleteBerawal dari memang suka menulis, kini dari tulisan juga bisa dapat uang jajan ya, Mbak. Dan Insya Allah, apa yang kita bermanfaat untuk orang lain.. Aamiin..
ReplyDeleteYang pastinya alasan Mbak ini juga merupakan manfaat jya dari kegiatan menulis di blog. Saya jiga merasakan benar manfaatnya ngeblog. Yang tadinya mau jadikan self healing eh belakangan kegiatan ngeblog udah jadi kegiatan yang dapat membantu saya menjaga kewarasan
ReplyDeleteHai mbak Marita, suka banget dengan tampilan blognya. Kecee. Infografisnya juga bagus. Ini aku kalau nulis sambil buat infografis, entah kapan selesainya hihj
ReplyDeleteBtw alhamdulillah ya mbak, bisa berguru langsung ke mbak monica. Ilmunya daging semua
Saya selalu suka mampir di blog ini meksipun kadang tanpa jejak.
ReplyDeleteSaya sudah melihat bagaimana kesungguhan penulisnya jadi wajar kalau tetap konsisten sebagai alasan menulis
TOss mbakk...
ReplyDeleteSeneng banget ya bisa belajar dengan para master.
Semoga kita terus semangat untuk nulis :D
Mbaaa..makasih banget udah ngingetin lagi tentang Big Why ��
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteTerima kasih Mba, very inspiring ��
ReplyDeleteKeren ah
ReplyDeleteNomer 6 masyaa Allah banget, tersentil hati ini wkwkwk...PR juga bagi waktu menulis dan keluarga 😩
ReplyDeleteDari beberapa yang diberitahukan diatas, yang paling kusuka adalah mengikat ilmu yang dapat di share kepada teman-teman maupun kepada orang lain
ReplyDeleteArtikel yang bagus
ReplyDeletemba, tulisannya saling bersambung-sambung gitu. masya Allah. eh yang artikel sebelum ini aku baca ttg "blogging-write-love-and-life" saya nulis komen "pengen bisa rajin baca dan mau nulis", hampir sama dong sama yang disampaikan mba di artikel ini. PR nya buat aku banyak baca ya mbaa.
ReplyDeleteBenar-benar inspiratif. Saya suka sekali Infografisnya ...
ReplyDeleteMbak Marita ide nusnya sederhana tapi kalo dah ditulis kok bisa puanjaaang gitu ya mba, dan kita yang baca enjoy aja ga kerasa sampe akhir. Na kalo keasyikan blogwalking gini rak malah bye-bye baca buku #alesanga bacabuku ^^. Btw buku-bukunya mba Monica kalo dari judulnya cucok banget ya buat ibu-ibu yang pingin produktif dan yang ga malas menggunakan otaknya
ReplyDeleteKak Marisa kita samaan, suka menulis tapi gak khatam baca buku, sudah ke laut ajaaa. Hahahah dan bener asal menulis dengan tulus, jujur, sebaik mungkin tanpa mengharap imbalan adalah kunci konsistensi. Semangatt
ReplyDeleteRelate banget dengan apa yang di sampaikan oleh Mbak Marita. Jadi makin aku stabilo-in deh PR managemen waktu sama banyak-banyak baca buku 😁 selama ini keknya waktu abis buat nguplek aja ngurusin bocil-bocil. Tapi emang kudu mau bergerak, kalau nungguin longgar waktu, ya gak akan mulai-mulai kan, Mbak? "Ojo kalah karo wegah", noted!
ReplyDeleteTerima kasih atas tulisannya, Mbak. Jazakillah Khairan Katsira
Wahh jadi tau kehebatan mbak Monic, semoga ada kesempatan berguru pada beliau. Udah produktif nulis juga kutu buku, mampu 7 buku dilahap dalam sebulan, uhuyy saluttttt!!!
ReplyDeletePingin juga dapat kesempatan belajar dengan Mba Monic...
ReplyDeleteKemampuan membaca bukunya juga, Masya Allah T_T
Semoga aku suatu hari nanti bisa berguru juga dengan beliau (Amiin)
Tips untuk writer's block, boleh juga, Mba
Jalan-jalan, sekalian healing ya kan, eh, dapat ide! :D