Hai, pals… nggak terasa sudah memasuki pekan ketujuh sejak himbauan mengenai social distancing diumumkan. Artinya sudah hampir dua bulan kita #dirumahaja! Bagaimana perasaan teman-teman? Mulai bosan? Mulai bingung harus ngapain saja di rumah? Suntuk dengan rutinitas yang monoton? Atau malah sudah terbiasa dengan segala aktivitas yang tanpa sadar membentuk a new normal dalam kehidupan kita?
Kalau aku sendiri, jujur… separuh diri merasa all is well, separuh lainnya merasa cukup bosan. Sebagian diriku yang merasa baik-baik saja bisa jadi dikarenakan menghabiskan waktu di rumah bukanlah hal yang baru buatku. Sebelum datangnya covid-19 pun aku memang lebih sering ada di rumah, kecuali ada urusan-urusan terkait acara komunitas atau pekerjaan yang mengharuskan melangkahkan kaki ke luar rumah. Hanya saja yang membedakan, di hari-hari biasa tak ada rasa deg-degan yang muncul terkait pandemi. Juga aku tak harus full homeschooling bersama Ifa yang nyatanya cukup menyita energi dan membuatku mau tak mau mengatur ulang jadwal harian. Aaah, jadi guru memang harus full tangki sabarnya ya?
Sedangkan sebagian diriku yang mulai merasa bosan karena aku manusia biasa yang juga kangen piknik euy. Apalagi di bulan ramadhan begini, pengennya bisa tarawih di masjid. Pada 10 hari terakhir nanti juga pengen i’tikaf di masjid. Duh, nggak ngebayangin juga kalau lebaran tanpa salat ied dan silaturahmi keluarga. Pengennya sih sebelum lebaran sudah membaik yaa… tapi kalau memang takdir dari Allah mengharuskan sampai lebaran masih harus #dirumahaja, berarti memang harus cari cara agar bisa betah di rumah lebih lama lagi.
Ini 3 Tips Betah di Rumah ala Aku
Betah atau nggak betah sebenarnya tergantung bagaimana kita menyikapi masalah yang terjadi. Jika kita menganggap masalah ini sebagai sebuah beban, pastinya akan lebih banyak nggak betahnya. Namun kalau kita bisa mengubah cara pandang kita terhadap covid-19 dari masalah menjadi tantangan, insya Allah akan ada segudang cara untuk bisa betah di rumah. Ini 3 caraku untuk bisa betah di rumah:1. Menerima dan Mensyukuri Takdir Allah
Takdir Allah tak pernah salah dan pasti selalu baik. Maka yang harus kita lakukan hanyalah meyakini dan mencari hikmah di balik diturunkannya covid-19 ke muka bumi. Mungkin saja saat ini yang bisa kita lihat hanyalah hal-hal buruknya saja. Namun nanti after covid, bisa jadi barulah kita mengangguk-angguk dan tersenyum saat hikmah-hikmah yang ingin Allah sampaikan bisa kita pahami.Tentu saja ada syaratnya agar kepingan puzzle hikmah yang saat ini masih berceceran bisa tersusun secara sempurna. Yaitu dengan menerima hadirnya covid-19 dan bersyukur apapun keadaannya. Yakin deh, Allah nggak tidur. Dia hanya ingin melihat bagaimana kita berikhtiar dan bertawakal dalam masa pandemi ini.
Saat kita masih sekolah dan harus mengerjakan ujian, soal-soal ulangan atau PR dari guru, pasti kita semangat untuk menyelesaikannya kan? Semangat itu bisa muncul karena bisa jadi kita memang suka dengan pelajarannya, atau karena pengen dapat nilai yang bagus. Nah, pakai saja analogi tersebut dalam menghadapi covid-19.
Allah sedang mengawasi kita saat ini, tunjukkan yang terbaik agar pandemi ini pun bisa segera terlewati. Kalau mengingat lagi diawasi Sang Pemilik Hidup, kayanya jadi pikir ulang deh pengen mager di rumah, apalagi sibuk mengeluh nggak betah dengan keadaan. So, keep fighting! Yuk, kita tunjukkan padaNya bahwa kita mampu melalui tantangan yang Dia berikan.
Kalau melarisi dagangan juga hal yang nggak mudah buat kita, mungkin teman-teman bisa tengok bagaimana caraku berpartisipasi dalam aksi #ibubantuibu dengan cara paling sederhana. Siapa tahu jadi terpantik ide-ide segarnya.
Ada banyak hal tentunya, bisa kita sesuaikan dengan potensi dan hobi masing-masing. Bahkan meskipun saat ini sedang physical distancing, kita juga masih bisa lo melakukan aksi-aksi sosial yang digerakkan secara online. Misal, melakukan donasi untuk pembagian masker dan sembako kepada masyarakat yang terdampak.
Agar nggak gabut saat di rumah aja, aku mengikuti beberapa challenge menulis. Beberapa challenge menulis yang aku ikuti adalah Ramadhan Writing Challenge 2020 dari Komunitas ODOP, 30 Day Ramadhan Challenge dari Blogger Perempuan dan Ramadhan Quran Journaling dari Grup Quran Journaling Indonesia. Dengan mengikuti challenge tersebut, aku bisa fokus mencari ide tulisan dan mengeksekusinya sehingga nggak ada waktu untuk merasa bosan di rumah.
Menulis membutuhkan support system agar hasilnya jauh lebih “kaya”. Untuk menghasilkan tulisan-tulisan yang bernas, tentu saja aku juga harus banyak membaca. Jujur, untuk menyelesaikan buku bacaan, aku lebih sering tersendat-sendat. Untungnya sekarang banyak situs dan aplikasi yang bisa kita akses untuk mendapatkan artikel-artikel bermanfaat. Selain menambah wawasan, membaca artikel juga bisa memantik inspirasi.
Salah satu tema artikel yang banyak kubaca di masa pandemi ini tentunya terkait kesehatan. Apalagi beberapa waktu lalu, imunitas tubuhku sempat drop dan demam tinggi. Duh, sempat deg-degan sih… takut kalau-kalau terinfeksi covid-19. Agar kekhawatiranku ini segera teratasi, aku cari tahu artikel tentang gejala awal virus corona. Ada banyak situs yang membahas tentang topik tersebut, tapi aku paling klik dengan artikel-artikel yang ada di Halodoc.
Selain memuat artikel-artikel kesehatan yang terpercaya, Halodoc juga punya banyak fitur keren lainnya. That’s why waktu aku tahu ada aplikasi Halodoc, aku langsung buru-buru install dong. Padahal aku termasuk orang yang pemilih terkait aplikasi apa yang harus dipasang di HP.
2. Fokus pada Kebaikan
Sudah deh, saat lagi masa pandemi begini nggak perlu membesar-besarkan masalah-masalah kecil. Mengkritik pemerintah secara berlebihan dan baca-baca broadcast di WAG yang nggak jelas sumbernya, bukannya malah membuat kita semakin tenang. Yang ada justru kita semakin kemrungsung dan naik darah.Saatnya untuk switch mindset kita ke tombol positive thinking!Tidak puas pada pemerintah adalah hal yang wajar sebagai rakyat. Namun jika rasa ketidakpuasan itu hanya mampu membuat kita mengkritik tanpa memberikan solusi, buat apa? Daripada kita habiskan hari-hari dengan kritik ini dan itu, yuk kita cari cara bagaimana bisa berpartisipasi dalam membantu pemerintah. Nggak harus hal besar kok. Hanya dengan melarisi dagangan teman atau tetangga sendiri agar mereka bisa tetap bertahan hidup dalam masa pandemi seperti ini saja sudah merupakan bantuan yang kece lo.
Kalau melarisi dagangan juga hal yang nggak mudah buat kita, mungkin teman-teman bisa tengok bagaimana caraku berpartisipasi dalam aksi #ibubantuibu dengan cara paling sederhana. Siapa tahu jadi terpantik ide-ide segarnya.
Jangan lupa juga agar pikiran kita bisa selalu stay positive dan nggak paranoid terhadap covid, hindari untuk membaca artikel atau broadcast di WAG yang nggak jelas sumbernya.Insya Allah, saat kita melatih diri untuk fokus kepada kebaikan, nggak ada lagi tuh waktu untuk mengeluh tentang bosan di rumah. Apalagi sambil mengingat bagaimana para tenaga medis yang jadi garda di depan, berminggu-minggu tak bertemu keluarga. Juga mengingat bagaimana kehidupan sulit yang dilalui oleh teman-teman di luar sana, sebagian dari mereka mata pencahariannya terdampak selama masa pandemi. Bukankah saat ini hidup kita jauh lebih baik dari mereka? Sungguh rasanya tak pantas mengeluhkan kebosanan saat mengingat hal-hal tersebut.
3. Melakukan Aktivitas Positif
Setelah bersyukur dan berhasil merubah cara pandang kita terhadap covid-19, saatnya kita perbanyak melakukan aktivitas-aktivitas positif. Apa saja ya?Ada banyak hal tentunya, bisa kita sesuaikan dengan potensi dan hobi masing-masing. Bahkan meskipun saat ini sedang physical distancing, kita juga masih bisa lo melakukan aksi-aksi sosial yang digerakkan secara online. Misal, melakukan donasi untuk pembagian masker dan sembako kepada masyarakat yang terdampak.
Agar nggak gabut saat di rumah aja, aku mengikuti beberapa challenge menulis. Beberapa challenge menulis yang aku ikuti adalah Ramadhan Writing Challenge 2020 dari Komunitas ODOP, 30 Day Ramadhan Challenge dari Blogger Perempuan dan Ramadhan Quran Journaling dari Grup Quran Journaling Indonesia. Dengan mengikuti challenge tersebut, aku bisa fokus mencari ide tulisan dan mengeksekusinya sehingga nggak ada waktu untuk merasa bosan di rumah.
Menulis membutuhkan support system agar hasilnya jauh lebih “kaya”. Untuk menghasilkan tulisan-tulisan yang bernas, tentu saja aku juga harus banyak membaca. Jujur, untuk menyelesaikan buku bacaan, aku lebih sering tersendat-sendat. Untungnya sekarang banyak situs dan aplikasi yang bisa kita akses untuk mendapatkan artikel-artikel bermanfaat. Selain menambah wawasan, membaca artikel juga bisa memantik inspirasi.
Salah satu tema artikel yang banyak kubaca di masa pandemi ini tentunya terkait kesehatan. Apalagi beberapa waktu lalu, imunitas tubuhku sempat drop dan demam tinggi. Duh, sempat deg-degan sih… takut kalau-kalau terinfeksi covid-19. Agar kekhawatiranku ini segera teratasi, aku cari tahu artikel tentang gejala awal virus corona. Ada banyak situs yang membahas tentang topik tersebut, tapi aku paling klik dengan artikel-artikel yang ada di Halodoc.
Selain memuat artikel-artikel kesehatan yang terpercaya, Halodoc juga punya banyak fitur keren lainnya. That’s why waktu aku tahu ada aplikasi Halodoc, aku langsung buru-buru install dong. Padahal aku termasuk orang yang pemilih terkait aplikasi apa yang harus dipasang di HP.
Halodoc, Aplikasi Wajib yang Harus Dimiliki Selama #dirumahaja
Mau tahu kenapa aku akhirnya memilih untuk menginstall Halodoc? Sabar... sebelum kuberi tahu alasannya, bagaimana kalau teman-teman menikmati dulu video ini:Sudah dapat clue kan apa alasanku memasang aplikasi ini di HP setelah menonton video di atas? Agar semakin jelas, boleh deh kuceritain lebih lengkapnya.
1. Ada Banyak Artikel Terpercaya
Karena aku ingin lebih cepat mendapat update terkait artikel-artikel kesehatan dari Halodoc, maka kuputuskan untuk install aplikasi ini di HP-ku. Artikel-artikelnya sangat beragam, dari makanan sehat, kecantikan hingga pola asuh pun tersedia. Jadi aku nggak perlu banyak buka situs-situs berita lainnya. Artikel-artikel dari Halodoc ditulis langsung oleh para dokter yang jelas kredibilitasnya. Jadi aku lebih yakin dan percaya dengan artikel yang ada di aplikasi ini.2. Layanannya Komplit
Selain artikel-artikelnya yang bermanfaat dan terpercaya, aku juga terbantu dengan fitur layanan yang tersedia di Halodoc. Di masa pandemi yang kita harus membatasi ruang gerak ke luar rumah, bahkan untuk periksa ke dokter, fitur chat dengan dokter yang ada di Halodoc sungguh sangat membantu. Saat aku demam tinggi beberapa waktu lalu, daripada paranoid, aku memutuskan untuk menggunakan fitur chat tersebut. Lega deh waktu dapat jawaban yang menenangkan dari dokter secara langsung.Katanya selama gejala yang dirasakan masih ringan, seperti demam dan batuk-batuk, kita cukup isolasi diri di rumah. Bisa jadi juga gejala tersebut hanyalah tanda-tanda flu biasa. Nggak perlu panik berlebihan. Kecuali kalau sudah ada indikasi sesak nafas yang intense, baru deh harus langsung cek ke rumah sakit agar mendapat perawatan yang lebih baik.
Selain fitur chat dengan dokter, ada juga fitur-fitur lain yang sangat bermanfaat; fitur beli obat yang bisa diantar dalam waktu 60 menit, fitur kunjungan ke beberapa Rumah Sakit sehingga kita bebas antrian dan fitur pengingat jadwal minum obat. Wah, yang terakhir ini sangat cocok buatku! Soalnya sering banget nggak konsisten minum obat, hehe.
3. Update Covid-19 Paling Terdepan
Hal terkeren lainnya dari aplikasi Halodoc adalah memiliki update covid-19 paling terdepan. Nggak cuma update artikel-artikel tentang covid, tapi juga ada fitur periksa covid dan membuat janji untuk melakukan rapid test di beberapa rumah sakit yang sudah bekerjasama dengan Halodoc.Meski di beberapa situs pemerintah dan rumah sakit sudah menyediakan fitur periksa covid secara instan, namun kuakui fitur yang ada di Halodoc sangat menarik. Didesain dengan konsep chat, sehingga terlihat lebih interaktif.
3 alasan di atas sudah cukup bikin kalian tertarik untuk pasang Halodoc di HP, pals? Hayuk lah cuzz nggak usah pakai lama segera diinstal aplikasinya! Dengan memiliki aplikasi nan informatif dan bermanfaat begini bisa menjadi salah satu cara untuk mengalihkan rasa bosan kita saat #dirumahaja.
Semoga artikel ini bermanfaat ya, dan teman-teman semakin betah berada di rumah selama masa pandemi covid-19. Jangan lupa untuk selalu stay at home, stay safe and stay healthy!
Wassalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh!
Semoga segera selesai ya Mbak wabah Corona ini. Walaupun memang nggak terlalu ngaruh di aku soalnya aku biasanya sih kerjanya di rumah aja. Tapi kan tentu saja banyak banget yang terkena dampak negatifnya.
ReplyDeleteAku juga pake halodoc nih mbaa. Memang membantu banget. Apalagi dulu waktu ke RS ada layanan antar obat segala. Komplit.
ReplyDeleteAku belum pake app halodoc. Keliatannya bagus dan kasih manfaat lebih buat pengguna. .
ReplyDeletemantap mba marita nih, aku juga pake halodoc dari jaman punya anak, dan itu membantu sekali kalau harus antri obat lama dan kita bisa pakai layanan halodoc untuk ambilin obat dan diantar ke rumah hehe
ReplyDelete