#diamdirumah bukanlah hal baru buatku. Sejak memutuskan resign dari kantor 8 tahun lalu, otomatis sebagian besar waktuku ya memang kuhabiskan di rumah saja. Jadi 11 aplikasi yang kubagikan di sini sebenarnya bukanlah hal yang baru kulakukan saat covid-19 menyerang. Namun memang semenjak ada covid-19, ya jadi tambah semakin sering digunakan. Aplikasi apa sajakah itu?
1. Whatsapp dan Telegram
Tentu saja dua aplikasi pesan instan ini tak bisa dilepaskan dalam kegiatan sehari-hari manusia zaman now. Terkait dengan kegunaannya selama masa-masa work from home karena pandemi covid-19, whatsapp dan telegram semakin intens diakses.Pertama, untuk setoran hafalan kakak lewat video call ke ustazah. Kedua, untuk berkoordinasi dengan grup sekolah kakak. Ketiga, tentu saja untuk berkomunikasi dan bersilaturahmi baik dengan kerabat atau teman-teman sesama blogger. Dari mulai obrolan gaje sampai ikut list blogwalking. Keempat, tentu saja untuk mengikuti beberapa kulwap dan kulgram dengan beragam tema yang banyak diadakan selama masa pandemi ini.
2. Zoom
Bukan barang baru buatku, karena sejak ikut kelas Bunda Sayang Institut Ibu Profesional, aku sudah mengenal aplikasi ini. Apalagi sejak tergabung di kepengurusan nasional, sempat beberapa kali diajak menggunakan Zoom untuk meeting online. Maka ketika Zoom mendadak jadi viral seperti sekarang, sudah biasa saja sih.Aku menggunakan Zoom untuk ikut kajian online dari sekolah kakak. Kakak juga seminggu sekali ada jadwal berjumpa dengan ustazahnya lewat Zoom. Waktu kelas Bunda Sayang level 12 kemarin juga aku belajar menjadi host di Zoom. Dan paling gres sih ikut kajian parenting bersama Abah Ihsan. Sebenarnya ada banyak kelas-kelas online lainnya lewat Zoom. Beberapa sudah mendaftar, tapi seringnya pas hari H-nya malah kelupaan.
3. Google Drive
Dulu aplikasi ini kuanggap hanya sebagai hardisk eksternal biar laptopku nggak terlalu penuh storage-nya. Namun sejak kakak sekolah di rumah, google drive sangat membantu sekali. Storage HP yang mulai ngos-ngosan untuk menyimpan laporan-laporan sekolah kakak, mulai dari foto tugas, audio hafalan hingga kadang juga setoran video, google drive membantu sekali untuk menjadi tempat penyimpanan yang lebih lega.Selain itu aku juga nggak perlu setoran setiap saat ke ustazahnya kakak. Cukup sekali share link ke ustazah, dan beliau tinggal cek lewat link yang aku bagikan. Hehe. Tim emak suka praktis mana hayoo, yuk bikin grup sendiri, wkwk.
Bukan hanya untuk menyimpan setoran tugas kakak, google drive juga sudah sejak lama kugunakan untuk setor hasil-hasil tulisanku ke klien. Jadi klien bisa langsung update ke folder yang bisa kami akses bersama. Lebih simple dan praktis.
4. Filmora Wondershare & Filmora Go
Sejak Bunda Cekatan, ikut ‘makan cemilan’ di kelas VLOG, aku jadi ketagihan bikin video sih. Meski tentu saja ngeditnya hanya bisa dilakukan saat kerjaan rutin sudah kelar semua. Setelah mencoba beragam aplikasi editing video, pada akhirnya aku menemukan kenyamanan pada Filmora. Awalnya aku ngedit video pakai HP menggunakan Filmora Go. Namun berhubung storage HP mulai ngos-ngosan sementara aku belum ada waktu bebersih foto dan video yang sudah bisa dihapus. Sekarang aku mulai beralih menggunakan Filmora Wondershare yang merupakan ‘saudara’ dari Filmora Go. Seneng sih karena fungsi-fungsinya jauh lebih lengkap. Bedanya Filmora Wondershare diakses lewat laptop. Hanya saja karena laptopku speknya rendah banget, kadang sering ngelag gitu. Cuma ngelag di laptop lebih aman daripada ngelag di HP. Semoga bisa dapat rezeki untuk beli laptop dengan spek yang lebih tinggi, biar edit video jadi lebih wuz wuz wuz. Aminkan ya, pals.
5. Canva
Ini pun juga aplikasi yang memang sudah menemani jauh sebelum adanya Covid-19. Aku biasa mempersiapkan gambar untuk blog menggunakan aplikasi ini. Namun sekarang semakin intens digunakan. Apalagi saat Ibu Profesional mengadakan kelas berbagi online, dan aku yang mendapat jatah bikin e-flyer. Ya, jelas kupakai Canva dong. Yang mudah dan praktis, hehe.6. Social Media (FB, IG & Twitter) + Blogger
Kalau buat blogger, ya tentu saja web blogger jadi aplikasi yang paling banyak diakses, hehe. La kan memang kerjanya di situ.Social media untuk blogger juga bukan hanya urusan ngepoin status dan feed orang dong ya? Hehe. Alhamdulillah di masa-masa pandemi, masih ada beberapa pekerjaan yang membutuhan engage dari media sosial. Artinya kebutuhan untuk mengakses laman ataupun aplikasi media sosial masih sangat tinggi. Apalagi memasuki bulan Ramadhan, ada beberapa challenge menulis yang kuikuti dan dikerjakan lewat media sosial. So, siapa bilang media sosial hanya sekedar tempat pamer? Kita juga bisa berkreasi, berkarya dan bermanfaat kok lewat sini.
7. YouTube
Bukan sekedar untuk nonton Kianonya Baim Wong yang nggemesin banget, bahkan Ifa dan Affan sampai kompakan bilang, “Aku mau punya adik kaya Kiano.” Terbukti memang Kiano kesayangan seluruh masyarakat Indonesia, wkwk. YouTube juga tempatku berkarya dong, meski pun subscriber masih seimit, pede aja hehe.Setelah video diolah dengan Filmora, tentu saja hasil akhirnya adalah ditayangkan di YouTube. Jadi sudah subscribe channel aku belum, pals? Yang belum, cuzz subscribe dong. Tetep ngiklan.
8. BCA Mobile & OVO
Kenapa digabung dalam satu nomor? Karena saling terhubung, wkwk. Selain menunggu transferan dari klien, biasanya kalau saldo OVO habis ya pastinya kuisi lewat BCA Mobile. Di antara beberapa rekening yang pernah kumiliki, pada akhirnya aku setia pada BCA, haha. Selain karena banyak klien minta nomor rekening BCA, menurutku aplikasi mobile BCA yang paling user friendly.Di masa #diamdirumah ternyata dua aplikasi ini semakin sering kugunakan. Selain jadi rajin ngecekin saldo, juga jadi rajin online shopping gegara nggak bisa ke mana-mana, hahaha.
9. Grab
Aku tuh bukan pengguna ojek online. Seperti yang sudah kuceritakan beberapa waktu lalu, aku nggak nyaman naik ojek online, kecuali ada temannya, hehe. Kenapa akhirnya masang ini? Karena akhirnya aku punya OVO, dan OVO terkoneksi dengan Grab, wkwk.Jadi di awal-awal punya saldo OVO, aku bingung. Mau buat apa nih saldonya. Sekarang jadi senang jajan lewat Grab deh. #diamdirumah bikin magerku semakin akut, wkwk.
10. Smule
Sebenarnya aplikasi ini sudah lama ku uninstall, hingga beberapa waktu lalu merasa jenuh. Pas anak-anak lagi nyebelin juga, wkwk. Daripada ngomel mending dipakai buat nyanyi aja kan? Akhirnya instal lagi deh aplikasi ini. Kalau disuruh tiktokan, aku masih nggak berani. Tapi kalau suruh nyanyi pakai Smule, hayuk aja… ada yang mau duet sama aku?11. Drakor.id
Ini adalah aplikasi pengganti IndoXX1 yang sudah gulung tikar karena dikejar-kejar sama Kemkominfo. Ssst, masih bisa diakses ding, hahaha. Hanya saja memang nggak ada aplikasinya lagi. Webnya pun dipecah-pecah menjadi beberapa bagian.Aplikasi terakhir ini jadi temanku setiap malam setelah seluruh aktivitas rutin harian selesai dikerjakan. Sekarang nggak banyak yang kutonton sih. Nggak tahu kenapa sekarang otakku pemilih banget. Bahkan sering berhenti nonton drama di pertengahan episode, karena tiba-tiba nggak klik aja, haha. Memangnya membantu kerjaan aplikasi ini? Jelas dong. Kalau ada drama bagus kan bisa ditulis reviewnya di blog, wkwk. Keyword drama korea di blog cukup banyak dicari juga nih.
Well, itulah 11 aplikasi yang banyak kugunakan selama #diamdirumah sebelum dan sejak covid-19 menyerang. Ada yang samaan nggak, pals?
Wassalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Post a Comment
Salam,
maritaningtyas.com