Assalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Seperti yang pernah kuceritakan sekilas di postingan Welcome September, mulai bulan ini aku lolos bergabung ke komunitas One Day One Post atau yang biasa disingkat dengan ODOP. Sudah banyak yang mengomporiku untuk join komunitas ini. Selain karena di sini konsistensi ngeblog akan diuji. Ada banyak pemateri-pemateri handal yang berbagi wawasan dan keilmuannya di bidang literasi. Siapa coba yang nggak ngiler mendengar ada komunitas semantap ini? Demi menambah jam terbang, aku berusaha untuk bisa lolos di batch #7 ini. Setelah di batch-batch sebelumnya selalu lupa membuat tulisan pra syarat untuk join ke ODOP, akhirnya terangkut juga ke kapal ODOP.
Sejak tanggal 2 September 2019, masa Pra ODOP berlangsung. Selama masa ini, kami bertemu dengan tiga orang pemateri. Pada hari Senin, tanggal 2 September, kami berkenalan lebih dekat dengan Kak Sakifah yang merupakan PJ ODOP batch #7. Di hari Rabu, tanggal 4 September 2019, kami kenalan dengan Kak Heru. Beliau adalah Ketua ODOP periode 1. Sementara di hari Jumat, tanggal 6 September 2019, kami belajar ngeblog dari Kak M. Zaini.
Di antara ketiga pemateri di Pra ODOP ini, materi dari Kak Heru yang paling kutunggu. Selama ini tuh aku kepo dengan Komunitas ODOP dan segala pritilannya. Alhamdulillah semua keingintahuanku cukup terjawab dari sharing-nya Kak Heru pada hari Rabu lalu. Saat itu Kak Heru menceritakan sejarah singkat perjalanan ODOP. Ada yang mau tahu ceritanya?
Sejarah Singkat Komunitas One Day One Post (ODOP)
Sebelum ODOP terbentuk, Bang Syaiha yang merupakan founder komunitas ini, adalah seorang penulis novel yang pernah menjabat sebagai Ketua Forum Lingkar Pena (FLP) di Bogor. Ketika itu, grup kepenulisan belum semarak seperti sekarang. Selain aktif menulis novel, Bang Syaiha juga merupakan kontributor Kompasiana.
Setelah sekian lama menulis di Kompasiana, Bang Syaiha mulai berpikir alternatif media menulis. Hal itu diawali karena kala itu server Kompasiana mulai melambat dan berat. Sebagai seorang guru bloger, Bang Syaiha memutuskan beralih ke blog untuk menyalurkan hoby menulisnya. Menyadari bahwa traffic di blog tidak seramai Kompasiana, beliau mencoba mengajak teman yang memiliki hobi sama. Yaitu diajak menulis di blog masing-masing, lalu saling berkunjung, saling berkomentar, saling follback, dengan maksud saling memberikan semangat. Seperti itulah masa-masa Pra ODOP.
Sekitar akhir 2015 - awal 2016, Bang Syaiha membentuk One Day One Post batch 1. Konsep yang dijalankan sangat sederhana; setiap anggota diwajibkan menulis di blog, minimal satu hari satu tulisan. Bang Syaiha sebagai sang founder terus mengawal ODOP sampai tahun 2017. Namun karena anggota semakin banyak, sementara bisnis Bang Syaiha membutuhkan fokus lebih tinggi, beliau mulai memiliki keterbatasan waktu untuk mengurus ODOP. Menurut Kak Heru, saat itu anggota ODOP seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Puncak olengnya Kapal ODOP ketika senior yang menjadi panutan para member juga memilih jalan seperti Bang Syaiha.
Dari sinilah, Bang Syaiha kemudian menyerahkan tampuk pimpinan ODOP kepada kak Heru. Dengan modal nekad, Kapal ODOP dibawa berlayar terus menghadapi badai itu hingga mampu melewati masa-masa sulit. Setelah tugas Kak Heru menghadapi badai usai, dipilihlah Mas Septian menjadi nahkoda kedua ODOP untuk melanjutkan perjalanan. Lalu diestafetkan kepada Kang Wakhid sampai sekarang. Begitulah sejarah singkat ODOP.
Paska melewati hantaman badai dan gelombang mahadahsyat, Kapal ODOP terus melaju dengan gagah. Bahkan para penumpangnya mulai menemukan jati diri di dunia literasi; Mbak Hiday terbang ke Eropa, Kang Wakhid mondar mandir di koran, Mas Septian berkali-kali lolos event kepenulisan bergengsi dan bea siswa kemenkominfo, Aa Gilang menjadi narsum beberapa workshop kepenulisan, Mbak Dewie Dean juga keluar masuk sekolahan untuk menjadi pemateri tentang literasi, Mbak Sabrina, Mbak Tita, dan Mbak Nazlah menjadi Trio Macan Lomba Menulis. Para anggota lainnya juga tak kalah hebat. Sebagian besar karya-karyanya telah berkali-kali keluar masuk koran. Kak Heru sendiri, tahun ini mendapatkan kepercayaan lolos sebagai penulis Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) 2019 dan masuk 6 Besar SSBTB.
Masya Allah mendengar cerita langsung dari Kak Heru tentang sejarah komunitas ini cuma bisa menelan ludah. Keren banget komunitas ini. Usianya boleh masih muda, baru sekitar 4 tahun. Namun isinya orang-orang keren yang nggak pernah pelit bagi-bagi ilmu. Sungguh beruntung bisa berada di komunitas ini.
Sesi Tanya Jawab bersama Kak Heru
Selain berkisah mengenai sejarah ODOP secara singkat, Kak Heru juga meluangkan waktu sibuknya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari member. Berikut ini ikhtisar tanya jawab di Rabu malam lalu.
Pertanyaan 1
ODOP pernah oleng sebelumnya. Masa itu Kak Heru menjadi penambal keolangan itu. Bolehkah tahu secara runut cerita tersebut sebagai penyemangat bahwa ODOP bisa berdiri smpe hari ini?
Jawaban Kak Heru:
Sudah diceritakan tadi. Yang pasti tekad kami saat itu hanya satu: “Kapal ODOP harus diselamatkan.”
Pertanyaan 2
Tantangan terbesar sampai ODOP Batch 7 ini apa ya?
Jawaban dari Kak Heru:
Konsistensi menulis anggota paska kelulusan.
Pertanyaan 3
Bagaimana sih Kak, caranya lolos seleksi event bergengsi seperti UWRF gitu?
Kak Heru menjawab,
Pantang menyerah. Belajar dari kegagalan. Aku bisa menembus UWRF 2019 setelah gagal dua kali.
Pertanyaan 4
Bagaimana menjaga mood untuk tetap semangat menulis?
Kak Heru menjawab,
Jadikan menulis sebagai kebutuhan, bukan tuntutan.
Pertanyaan 5
Kak, bagaimana cara tetap menjaga keakraban keluarga ODOP?
Jawaban Kak Heru,
Jalin komunikasi di grup. Ikuti agenda pertemuan yang diadakan ODOP.
Pertanyaan 6
Apa arti menulis bagi Kak Heru? Sehingga tetap di tekuni meskipun diterjang badai sekencang dan sebesar apapun. Bagi tipsnya juga dong bagi pemula seperti saya.
Jawaban Kak Heru;
Menulis adalah kebutuhan jiwa. Dengan menulis, segala ungkapan jiwa kita bisa tersalurkan.
Pertanyaan 7 dari Pak Win
Apakah sebenarnya Komunitas ODOP itu, secara visi dan misinya?
Kak Heru menjawab,
Visi ODOP menjadi komunitas menulis terbesar di Indonesia. Terbesar dalam tanda kutip. Bukan diukur dari jumlah anggotanya semata. Prestasi salah satu ukuran kebesaran sebuah rumah belajar menulis.
Sedangkan misi ODOP yaitu:
- Menumbuhkan minat baca tulis, sebagai salah satu sumbangsih kepada dunia literasi tanah air.
- Mencetak penulis ideal, tanpa mengedepankan materi/bisnis dalam proses belajar.
Pertanyaan 8 dari Yenni
Adakah follow up dari komunitas ODOP ini ?
Kak Heru menjawab,
Aksi nyata di dunia literasi.
Pertanyaan 9 dari Inara
Dimasa-masa ODOP yang katanya, pernah hampir oleng, sebagai seseorang yang tiba-tiba diserahterimakan untuk mengurus ODOP, adakah kendala sulit dalam hal tertentu yang Kak Heru hadapi hingga mampu bertahan sampai detik ini untuk terus memperjuangkan impian para pendiri ODOP sebelumnya?
Jawaban Kak Heru;
Kendala terbesar adalah saat memimpin senior yang jam terbangnya lebih tinggi. Solusi ketika itu yaitu merangkul mereka untuk diberdayakan di jajaran kabinet.
Pertanyaan 10 dari Bu Endang S
Motivasi apa yang bisa membuat Kak Heru bisa konsisten menulis dan sejak kapan Kak Heru mulai aktif menulis?
Kak Heru menjawab,
Ingin ikut memberikan kontribusi kepada literasi tanah air, itu motivasiku. Sejak gabung ODOP
Pertanyaan 11 dari Yulia Tanjung
a. Siapa idola Kang Heru di ODOP?
Jawaban kak Heru;
Semua ODOPer yang lulus adalah idola bagiku. Jika dikerucutkan, aku selalu takzim kepada Pak Parto, sesepuh ODOP.
b. Tulisan yang menang di UBUD itu tentang Gajah Mada yang katanya muslim, fakta dari mana ya itu?
Jawaban Kak Heru;
Iya. Pernah viral sebuah tulisan Pak Sinung, dosen UGM yang mengklaim bahwa Gajah Mada seorang muslim dengan nama Gaj Ahmada.
c. Bagaimana caranya mengubah tulisan yang membosankan menjadi "penuh greget"?
Kak Heru menjawab,
Ini pertanyaannya sudah masuk ke materi. Ikuti saja kelas ODOP, nanti akan banyak tekhnik menulis yang dibabar di sana.
Pertanyaan 12 dari Dyah R
Bagaimana supaya punya ide yang bagus buat menulis, apa sih resepnya?
Jawaban dari Kak Heru;
Ini sudah ke materi juga. Singkatnya, jangan mengambil ide cerita yang klise. Pasaran. Carilah ide dengan mengamati apapun yang ada dalam kehidupan kita. Bisa dari membaca, mendengarkan musik, menonton film.
Pertanyaan 13 dari Riana
Untuk pemula seperti saya kadang rasa mider itu pasti ada, apalagi dengan membaca tulisan-tulisan yang di sini itu benar-benar keren. Nah, yang jadi pertanyaannya; bagaimana mengatasi rasa minder itu?
Kak Heru menjawab,
Kita sama-sama manusia. Makannya juga nasi semua. Jadi, kenapa harus takut? Tanamkan pertanyaan itu pada diri kita. Jangan segan mencoba mengadu nasib ke event berkelas.
Pertanyaan 14 dari Chusnul
a. Bagaimana menurut kakak tentang diksi? Ketika kita memakai diksi yang terlalu umum maka cerita itu akan terkesan datar. Tetapi jika dalam diksi itu banyak istilah asing, tentu akan menyelulitkan pembaca, dan tidak mungkin pembaca malam membaca cerita kita. Tolong solusinya kakak.
Kak Heru menjawab,
Ada tips dari seniorku, jika kau pas-pasan dalam memainkan diksi, maka pilihlah ide cerita yang besar dan ekperimental. Batasi penggunaan bahasa asing.
b. Bagaimana sih caranya biar bikin konflik yang tidak ketebak atau yang ketebak tapi memuaskan pembaca? Tolong dong kakak solusinya untuk cerita romance atau pun cerita misteri.
Jawaban Kak Heru;
Maksudnya mungkin membuat ending yang menarik. Panjang ini jelasinnya. Pantengin terus chanel ini. Insya Allah akan ada materi dariku tentang menulis ending yang menarik.
Pertanyaan 15 dari Amanda
Kak mau tanya, syarat dan tulisan yang bagaimana agar bisa terus lolos di ODOP? Saya sebagai penulis pemula ingin bertanya kak, bagaimana caranya agar bisa terus lolos tahapan demi tahapan dan bisa terus berada dalam keluarga besar ODOP?
Kak Heru menjawab,
Syaratnya cuma satu: ketepatan waktu posting dan kesesuaian tema tulisan.
Tips lolos tahapan demi tahapan: Jangan menulis yang berat-berat. Perjalanan masih panjang. Buatlah tulisan-tulisan sederhana, namun tetap sesuai tema yang ditentukan.
Meski Kak Heru menjawab dengan singkat dan padat, namun jawabannya sangat on point dan jelas. Semua penjabaran yang disampaikan Kak Heru semakin membuatku nggak sabar untuk segera masuk ke masa ODOP. Nggak sabar pengen belajar materi-materi keren dari anak-anak muda hebat di bidang literasi. Plus nggak sabar menantang diri sendiri untuk tetap konsisten menulis di blog sehari satu tulisan hingga 1-2 bulan ke depan. Deg-degan, tapi harus yakin. Pasti bisa! Bismillah… dan aku mulai hari pertama ngODOP dengan postingan ini.
Materi malam itu pun ditutup dengan pernyataan kece yang sangat membakar semangat dari Kak Heru;
"Kembali ke visi misi ODOP, tolok ukur kebesaran bukan sekadar jumlah anggota. Karya dan prestasi lebih ditekankan. Sejak awal kami bersikap tidak akan menjadikan ODOP sebagai ruang untuk mengumbar syahwat politik pribadi anggotanya. ODOP tidak akan mengikuti jejak saudaranya, menjadi komunitas saling hujat anggotanya.”
Di awal sudah kusampaikan bahwa tujuanku ikut ODOP adalah untuk menambah jam terbang; belajar literasi lebih dalam dari berbagai pemateri, menguji konsistensi ngeblog dan menjalin silaturahmi dengan para pegiat literasi di seluruh Indonesia. Aku jadi pengen tahu kalau tujuan teman-teman join ODOP untuk apa? Share ya di kolom komentar. Sampai jumpa di cerita-cerita berikutnya, dan mari saling mendoakan agar kita sama-sama lancar mengikuti ODOP hingga akhir. Salam semangat!
Wassalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
kalau saya ikutan odop karena ... kebetulan founder ODOP (Bang Syaiha) adalah pengajar saya di asrama Bogor. Jadinya penasaran, lalu ikut. Walau awalnya sangat tertekan, tapi sekarang, saya sangat senang bisa bergabung dengan ODOP. Selamat datang di ODOP, Mbak. Semoga lolos sampai seleksi akhir ya.
ReplyDeleteooh, jadi Kak Lutfi malah kenal secara offline dengan bang founder ya. Btw, nanti di batch #7 ada sesi bersama Bang Syaiha nggak? Aku kalau denger cerita-cerita tentang Bang Syaiha, penasaran deh.. Pengen menimba ilmu dari beliau.
DeleteWah, pernah sampai tertekan? Saking karena harus update blog tiap hari kah Kak?
Terima kasih sambutannya, doakan istiqomah dan lolos hingga diwisuda ya Kakak.
wah, ternyata ada yang se detail ini me review ODOP .
ReplyDeleteDiawali dari rasa penasaran, jadi hari pertama pengen nulis tentang ODOP dulu... sebagai tonggak sejarah bertemu dengan orang-orang hebat.
DeleteMasya Allah, jadi benar-benar paham kan detailnya ODOP😍 Saya ikut ODOP karena memang saya butuh ilmu, saya butuh keluarga yang tergabung dalam wadah Literasi yang telaten dalam membimbing pemula seperti saya, dan bersykur sekali bisa bergabung dengan kalian, keluarga ODOP😍😘
ReplyDeleteBener sekali. Karena berjuang sendiri itu susah, perlu berjamaah agar kokoh. Kokoh secara keilmuan, wawasan dan relasi dengan orang lain. Salam kenal mbak, semoga bisa lolos hingga akhir. Aamiin.
Deletedi odop orangnya keren-keren..bener-bener ngebuka wawasan
ReplyDeleteIya, bersyukur banget bisa ada di sini :)
DeleteMemang nih ya Mbak kalau mengikuti ODOP itu juga bisa menjalin sesama anggota
ReplyDeleteBetuuul, kesempatan untuk berjejaring mbak.
DeleteDengan mengikuti kegiatan yang satu ini juga bisa menjadi lebih giat ngeblog ya
ReplyDeleteSalah satu tujuan ikut ODOP memang biar semangat ngeblognya menyala-nyala hehe.
DeleteBanyak banget nih ya Mbak keuntungan ketika mengikuti ODOP ini
ReplyDeleteBener bangeeet
DeleteNggak sah nih kalau gk pasang link bang Syaiha www.bangsyaiha.com
ReplyDeleteSaya udah lama sih kenal bang Syaiha dengan ODOPnya. Waktu searching tentang orang-orang yang bisa keren karena menulis tiap hari tanpa putus.
Sejak itu, tertarik sama Bang Syaiha. Dan kisahnya bersama ODOP.
Eh, tapi batch 7 baru berjodoh sama ODOP. :-D
wah, makasih dikasih link Bang founder. Soalnya nggak ngerti linknya. Habis ini aku backlink kan aaah. Salam kenal Mas Adjie.
DeleteInspiratif
ReplyDeleteThank you.
DeleteKeren banget nih emang ODOP.. jadi makin semangat nulis 😂😂
ReplyDeleteSiiip.. semangat menulis!
Deletelengkap banget mba.. bagus
ReplyDeleteTerima kasih, semoga bermanfaat.
DeleteWahhhh kakak sudah resume serinci ini 👍 MashaAllah sekali, nanti adek bolak balik ke blog kakak buat bacaain inih hehe
ReplyDeleteHaha, cara gampang publish blog.. bikin resume akan sesuatu hal. Entah itu resume kuliah online, kajian atau film. Sip, ditunggu kedatangannya lagi ke istanaku ini :)
DeleteMakasih kak, jadi semakin tau tentang odop
ReplyDeleteSama-sama kakak.
DeleteSharing tentang ODOPnya lengkap Mba, jadi tabah semangat masuk ODOP. Mohon terus di ingatkan juga ya Mba, terima kasih
ReplyDeleteSaling mengingatkan dan menyemangati ya Kak.. :)
DeleteWaaah ini rapi banget. Kereeen. Aku juga suka lihat tampilan blog ini. Adem banget rasanya. Salam kenal ya, Mbak Marita :)
ReplyDeleteTerima kasih, kakak. Salam kenal juga.
DeleteLuar biasa sharing dan resume nya. Selamat berjuang di batch 7 untuk semuanya. Semoga sukses!
ReplyDeleteTerima kasih kakak. Doa yang sama untuk kakak.
DeleteMantap mbak reviewnya😊
ReplyDelete