Assalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Ngomongin tentang ngeblog tak akan ada habisnya. Dunia ini begitu luas, indah, dan penuh tantangan. Beberapa teman yang kukenal di One Day One Post (ODOP) batch #7 sempat berpendapat kalau ngeblog begitu ribet. Sebenarnya nggak kok. Terlihat ribet karena mungkin baru mulai kenalan. Makanya harus sering berdekat-dekatan sama blog yang dibuatnya, biar semakin kenal fitur-fiturnya dan bagaimana mengoperasikannya. Kalau sudah kenal dengan baik, dijamin pasti ketagihan ngeblog.
Perjalanan Ngeblog-ku
Aku mengenal blog sekitar 2006-2007, di akhir masa-masa kuliah. Namun saat itu aku tak terlalu paham bagaimana mengoptimalkannya. Yang kutahu aku seperti menemukan sebuah diary online. Lucu, dan bisa kuganti-ganti tampilannya sesuka hati. Zaman dulu bahkan bisa ditambahi widget animasi, seperti gambar gif love bertebaran. Bisa juga ditambahi musik. Alay banget lah pokoknya, hehe. Namun setelah aku menikah pada 2008 dan mulai sibuk dengan pekerjaan, tak ingatlah lagi dengan blog.
Hingga akhirnya pada 2012, aku resign dari kantorku dan kembali bertemu dengan dunia blogging. Namun karena saat itu aku sedang mulai merintis perjalanan sebagai content writer, aku hanya mengisi blog milik bosku. Blog-blog bosku semuanya berplatform wordpress self hosted. Ternyata menulis artikel-artikel pesanan cukup melelahkan. Aku merasa butuh ‘tempat istirahat’ dari segala macam keyword yang mengintai. Kuputuskan untuk membuat blogku sendiri pada tahun 2013. Aku memilih blogspot yang menurutku lebih user friendly.
beberapa blog zaman masih alay |
Aku ingin menjadikan blogku ini sebagai rekam jejak kehidupanku. Tulisan-tulisan lama yang berceceran di blog-blog terdahulu, notes Facebook dan multiply kukumpulkan menjadi satu di sini. Sebenarnya aku ingin menyematkan nama TAMAN HATI untuk blog ini, sama dengan nama salah satu blogku sebelumnya, namun kemudian pada akhirnya kupilih Marita’s Palace. Ya, di sinilah istanaku. The most expressive spot to reveal about me and how I see the life, tagline pertama blog ini.
Karena terlalu panjang, aku tak lagi memakainya. Namun begitulah tujuan awal blog ini dibuat, sebagai tempat paling ekspresif dan jujur untuk mengungkapkan tentang diriku dan bagaimana pandanganku soal hidup. Tagline tersebut bertahan cukup lama. Sejak 2013 - awal 2016, aku masih bertahan dengan sub domain blogspot. Saat itu aku sudah bermimpi bahwa one day aku akan menyematkan ‘maritaningtyas.com’, cuma belum tahu bagaimana memulainya.
Februari 2016, aku akhirnya resmi menjadi member Komunitas Member Gandjel Rel. Sebenarnya komunitas tersebut digawangi oleh beberapa teman yang sudah kukenal sebelumnya saat Ibu-ibu Doyan Nulis (IIDN) Semarang masih aktif. Berhubung proyek menulis buku sedang berkurang, dan dunia blogging semakin menggeliat, mbak-mbak founder akhirnya membentuk Gandjel Rel. Sudah beberapa kali sih dijawil untuk ikutan, cuma karena aku pikir ngeblogku masih sesukanya, jadi aku baru benar-benar masuk ke WAG Gandjel Rel di 2016, tepat di ulang tahun Gandjel Rel pertama.
Baca juga: 3 Alasan Memilih Blogging sebagai Cara Aktualisasi Diri
Baca juga: 3 Alasan Memilih Blogging sebagai Cara Aktualisasi Diri
Sejak bergabung dengan Gandjel Rel, aku semakin semangat ngeblog. Aku juga mulai belajar bagaimana mendandani template blog. Ternyata asyiiik. Lalu bertepatan dengan diadakannya Flash Blogging di Semarang, yang saat itu menghadirkan tiga blogger ternama; Mbak Shintaries (founder Blogger Perempuan), Mbak Haya Aliya Zaki dan Mbak Ani Berta, aku resmi menggunakan MARITANINGTYAS.COM sebagai ‘nama panggung’ blog ini. Awal perjalanan ngeblog secara profesional pun dijalani.
Dengan asupan materi yang diberikan oleh tiga narasumber flash bogging yang kece beud, aku semakin semangat belajar tentang blogging. Bukan hanya soal teknik menulis yang baik, namun juga bagaimana memilih template yang tepat, mempelajari penggunaan webmaster (sekarang Search Console) dan Google Analytics, serta bagaimana cara menghasilkan rupiah dari blog. Alhamdulillah, tak berapa lama… modal yang kukeluarkan untuk membayar domain untuk setahun kembali berlipat-lipat karena mulai mendapat sponsored content, baik itu berupa job review atau placement content. Meski belum sebanyak para maestro blogger, namun buatku lebih dari cukup. Senang rasanya bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah dari blog yang benar-benar kukelola sendiri.
blogging is my me time |
Ketika beranjak menjadi a professional blogger wanna be, lama-lama aku mulai teracuni dengan angka Alexa yang kini sudah tak lagi gratisan untuk mengaksesnya, Domain Authority dan Page Authorithy (DA/ PA). Setiap hari kerjaannya ngecek berapa viewers-ku baik lewat statistika bawaan blogspot ataupun google analytics. Rasanya sedih kalau habis posting nggak ada yang baca, atau pembaca kurang dari target yang ditentukan.
Sering baper ketika melihat teman-teman blogger senior yang mudah mendapat job, sementara aku sering ditolak karena nilai DA/ PA - ku masih rendah. Lama-lama aku merasa ngeblogku tak lagi nikmat dan ikhlas. Aku hanya mengukur blog dengan seberapa banyak uang yang bisa kuhasilkan darinya. Bukan lagi dari seberapa manfaat yang bisa kutebarkan lewat blog ini. Aah, aku harus mulai membenahi mindsetku dan reset ulang, apa tujuanku ngeblog selama ini.
Mengembalikan Gerbong Impian pada Relnya
Setelah berjalannya waktu, aku mulai menyadari bahwasanya ngeblog harus diniatkan untuk lillahi ta’ala. Bukan sekedar mengejar materi. Apa yang kita niatkan, maka itulah yang akan didapatkan. Ketika materi menjadi tujuan ngeblog, hati rasanya kemrungsung saat sebulan nggak dapat job sama sekali. Namun ketika aku fokus ngeblog untuk berbagi cerita yang bermanfaat, hati rasanya lebih tenang dan ngeblog menjadi lebih ringan.
Dengan berjalannya waktu, aku merubah tagline blog ini menjadi Diary Emak Dasteran - Dasteran Boleh Baperan Jangan. Tagline tersebut kupilih sebagai pengingat bahwa meski sebagian besar tulisan di blog ini berupa curahan hati, namun aku nggak mau berisi hal-hal yang bikin sekedar baper, harus ada manfaat yang bisa diambil oleh pembaca. Namun lama-lama aku merasa tagline-nya kurang klik. Meski tak lagi kugunakan sebagai tagline blog, frasa itu kuabadikan lewat salah satu antologi kisah inspiratif bersama Pejuang Literasi yang sedang dalam proses cetak. Tunggu ya terbitnya, jangan lupa dilarisi, hehe.
Kini aku menggunakan Diary Emak Dasteran - Merekam Jejak dan Makna Kehidupan sebagai tagline. Sesuai dengan tujuan awalku ngeblog; untuk mengumpulkan jejak-jejak kehidupan yang telah kulalui, serta mencatat makna dan hikmah yang bisa kugali dari jejak-jejak tersebut.
Jika ditanya apa yang kusukai dari sebuah blog? Maka aku rasa tiga hal inilah yang menjadi jawaban:
1. Write
Aku suka ngeblog karena ini menjadi sarana menulis yang paling cocok untukku. Jujur sekarang aku susah menulis tangan. Setiap kali aku mengikuti seminar atau workshop, dan materi yang kudapat kucatat di buku tulis, sampai rumah aku hampir tak lagi bisa membacanya. Ini bahaya! Dengan sesegera mungkin memindahkan catatan tersebut ke blog, maka aku bisa menyimpan dokumentasi materi-materi lebih aman dan rapi. Tak takut lagi nggak bisa membacanya. Lebih dari itu, jika ada orang yang membutuhkan materi tersebut, postingan tersebut bisa bermanfaat untuk orang lain.
Ikatlah ilmu dengan menulis. Bagikan ilmu lewat blog.
Menulis buku membutuhkan proses yang tidak sebentar. Begitu pula menembus media. Ada beberapa langkah yang harus diikuti. Berbeda dengan ngeblog, begitu ada ide bisa langsung dieksekusi dan diterbitkan tanpa nanti dan tapi. Blog buatku juga lebih terasa sisi personalnya, lebih gue banget, jujur dan apa adanya.
2. Love
Selain sebagai sarana menulis, blog buatku adalah bentuk dan bukti cinta. Cinta kepada dunia literasi, cinta kepada Allah yang telah memberikan bakat communicator kepadaku, juga cinta kepada sesama. Cinta kepada dunia literasi namun tak menulis, rasa-rasanya kurang sempurna. Membaca memang mengayakan wawasan, namun menulis bisa menghaluskan budi. Membaca dan menulis adalah dua hal yang berkesinambungan. Harus saling ada dan tak boleh ditinggalkan. Itulah kenapa dalam Ibu Profesional diajarkan untuk tidak sekedar melatih anak mencintai membaca, namun juga mengarahkan mereka untuk suka menulis. Bahkan saat memasuki perkuliahan Institut Ibu Profesional (IIP), semua mahasiswi dipaksa mengumpulkan tugas lewat tulisan. Karena menulis, kita bisa mengabadikan dan membagikan ilmu. Karena menulis, kita ada.
Setelah aku menemukan bahwa salah satu kekuatan diriku adalah sebagai communicator, aku semakin percaya diri untuk menulis. Awalnya kupikir seorang communicator hanyalah mereka yang jago bicara di depan umum, ternyata bukan. Communicator juga melingkupi mereka yang suka mengungkapkan ide lewat tulisan. Enjoying ngeblog adalah salah satu caraku bersyukur atas bakat dan misi personal yang Allah titipkan padaku. Aku bebas mengeluarkan 20ribu kataku setiap hari, bahkan lebih.
Ngeblog juga menjadi bukti cintaku pada sesama. Tak bisa kupungkiri, hati ini berbunga-bunga ketika mendapat pesan dari para pembaca blog bahwasanya mereka selalu suka membaca tulisan-tulisanku, mereka menantikan postingan-postingan terbaruku, dan mereka mendapat manfaat dari apa yang kubagikan. Pesan-pesan tersebut memberikan suntikan semangat kepada diri. Bahwa aku tak boleh berhenti menulis untuk mereka. Doakan aku semoga istiqomah ya, pals.
Baca juga: 9 Alat Tempur ini Wajib Kamu Punya Kalau Ngaku Sebagai Blogger
Baca juga: 9 Alat Tempur ini Wajib Kamu Punya Kalau Ngaku Sebagai Blogger
3. Life
Blog adalah nafas kehidupan buatku. Sekarang blog telah menjadi bagian yang tak bisa kulepaskan dalam hidup. Bukan lagi sekedar pengisi waktu luang, bukan lagi sekedar iseng-iseng berhadiah, namun blog telah menjadi kebutuhan. Apalagi sejak lolos ODOP Batch #7, aku mulai bisa menemukan ritme dan kenyamanan ngeblog. Mengembalikan ngeblog sesuai esensinya, menebar manfaat untuk sesama.
Lebih dari itu blog adalah sarana mencatat rona kehidupan yang warna-warni. Di sini aku mencatat patah hatiku, gembiraku, kesedihan dan kegalauanku. Bahkan saat aku menerbitkan sponsored post, kuharap pembaca tetap bisa menemukan personal touch yang kusisipkan ke dalamnya.
Selain itu blog juga kuharapkan menjadi salah satu warisan untuk anak-anakku. Kuharap ketika nanti aku telah tiada, anak-anak tetap bisa mengenal ibunya lewat tulisan-tulisan yang kuabadikan lewat blog.
Menjadi blogger bukan sekedar gegayaan. Buatku di dalamnya ada sebuah misi yang Allah titipkan dan kelak harus dipertanggungjawabkan. Maka aku harus bisa menjalaninya dengan usaha terbaikku. Bahkan meski hanya berupa tulisan curahan hati, atau challenge dari beberapa komunitas, aku tetap ingin menuliskannya dalam versi terbaik. Tak asal-asalan dan tetap bisa memberi manfaat kepada pembaca. Happy blogging, pals!
Wassalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Waw ... Terimakasih mb mar telah berbagi. Suatu saat aku pasti juga bisa ya, aaamiiin
ReplyDeleteKeren mbaa sharingnya. Aku pun gitu. Blogging is my me time hihi. Keep writing mba ❤️
ReplyDeleteWah...ajarin bikin tampilan blog yg keren dong mba, biar tampilan blog q ga monoton hihihi...iya mba tetap menulis mba, smga bs menyebarkan manfaat dan kebaikan lwt tulisan yg dibagikan 🌹🌹
ReplyDeleteHarus banyak belajar nih dari mba.
ReplyDeleteAkuuu perlu banyak belajar nih tetang blog, dengan bunda marita heheheh... Saat ini masih sekedar ngeblog tempat mencurahkan isi hati aja dulu semoga semakin kedepan dr blog bisa ngasilkan uang heheeh
ReplyDeleteSemangattt💪
ReplyDeleteWaah ini mah mastah nya😍 harus banyak menimba ilmu nih sama Bunda👍
ReplyDeleteKeren tulisannya, saya harus banyak belajar nih ttg dunia blogger
ReplyDeleteWah, perjuangannya panjang ya, Mbak. Semoga setiap tulisannya bisa menjadi pemberat amal di akhirat nanti. Aamiin 😊
ReplyDelete😤😤aq awam banget ma dunia per blog an...
ReplyDeletemengikat riwayat dalam serat (tulisan)..
ReplyDeletesalah hormat dari bumi arema Bu
MashaAllah bermanfaat sekali cerita nya kk
ReplyDeleteMantap Jiwa
ReplyDeleteWah..ternyata mba Ririt penghuni pertama Gandjelrel..hihi..aku gabung baru tahun 2018 kemarin..mohon pencerahan nih mbak..ilmunya..
ReplyDeleteSetelah membacanya, jadi ingin belajar blog lebih baik lagi dan lebih benar... ❤
ReplyDeleteMasyallah baru mulai sudah banyak diingatkan mbak, matur tengkyu ya, bener bener harus tetap dijalurnya
ReplyDeletebagus banget baca tulisan mba marita, pengen banget bisa rajin baca dan mau nulis
ReplyDeleteMaasyaAllah iya mba harus menyadari kalo ngeblog itu sebuah perjalanan, jadi bisa lebih sabar menunggu Allah tunjukkan jalan satu, per satu, ga langsung pinter and perfect blognya. Berguru, belajar, praktek, nulis, berteman, gitu terus ya...dan jadikan itu duniamu, bahagiamu. Kemanfaatan dan rezeki Allah yang atur dan alirkan
ReplyDeleteSukak banget sama tagline "Merekam Jejak dan Makna Kehidupan". Kurang lebih aku juga punya niatan yang sama seperti ini. Semoga bisa mengikuti jejak Mbak Marita segera 😁 aamiin. Terima kasih untuk cerita dan inspirasinya, Mbak.
ReplyDeleteNgeblog bisa jadi warisan untuk anak2, berharap anak2 mengenal ibunya kalo dah tiada lewat tulisan tulisannya.
ReplyDelete(Langsung angkat tangaaan,, )
Mbaa samaa mbaa,, aq juga kepikiran bgitu. #melow.
Menulis bisa menghaluskan budi, energi bingit untuk mencintai blogging
ReplyDelete