Assalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Selasa sore, 5 Maret 2019, aku menggegas laju kuda besi tercinta agar tidak terlambat menghadiri undangan dari Radjawali Semarang Cultural Centre (SCC). Rasa penasaran memenuhi rongga dadaku, apa itu Radjawali SCC, fungsi gedungnya dan masih banyak lagi tanya berkecamuk dalam pikiranku. Namun jika mendengar ada kata ‘cultural’ tersemat di dalam namanya, pasti tidak akan jauh-jauh dari kebudayaan, membuatku semakin penasaran.
Jam di gawaiku menunjukkan pukul 16.25 ketika aku memarkir motor di bagian bawah gedung Radjawali SCC. Sejujurnya aku tak henti berdecak kagum begitu langkah kakiku memasuki gedung ini, tapi karena mengejar waktu aku tak sempat menikmati kekaguman tersebut. “Aah, pasti terlambat,” pikirku saat itu. Alhamdulillah ternyata ketika aku mengisi daftar presensi, acara baru akan dimulai. Namun, karena kedatanganku yang terlalu mepet dengan waktu dimulainya acara, aku jadi kehilangan kesempatan untuk mengambil foto pelataran gedung. “Sudahlah tak apa, nanti bisa ambil setelah acara,” kataku menghibur diri sendiri.
terpana melihat panggung, desain langit-langit dan tata lampu yang megah |
Seluruh tamu undangan diminta untuk segera menuju Performance Hall yang terletak di lantai 2. Kekaguman yang tadi sudah menyusup di dada, semakin bergetar kurasakan ketika menatap sebuah panggung yang cukup luas, langit-langit nan artistik, tata lampu yang luar biasa… ini baru gedung pertunjukan! Tiba-tiba ingatanku berpendar ke suatu masa di mana temaram lampu panggung pernah menjadi sahabat. Melihat Performance Hall sekeren ini, rasa-rasanya ingin kubawa teman-teman masa muda untuk mementaskan lakon sandiwara di atas panggungnya. Aku seperti dilemparkan ke arah impian lama; pentas di sebuah panggung yang berkelas dunia! Seandainya Radjawali SCC hadir belasan tahun lalu…
Baca juga: Lima Hobi Penjaga Kewarasanku dalam Hidup
Ta’aruf dengan Si Radjawali
Diungkapkan oleh Pak Andre Handrijana selaku manager Radjawali SCC dalam sambutannya, gedung ini didirikan oleh owner sebagai ungkapan terimakasih sang pemilik kepada orangtua dan para leluhurnya. Masa kecil pemilik gedung ini dihabiskan di Semarang. Sebagai pecinta serta penikmat seni dan budaya, beliau melihat bahwa di Semarang masih kekurangan tempat dengan fasilitas yang memadai untuk menampilkan karya-karya dari para pelaku seni. Dari keprihatinan tersebut, beliau lantas membangun Radjawali SCC.Owner berharap Radjawali SCC mampu mewadahi baik para pelaku dan penikmat seni budaya. Dengan dibangunnya gedung pusat kebudayaan ini, beliau berharap seni budaya kembali menjadi tuan di rumahnya sendiri, serta bisa menjadi kebanggaan Indonesia secara umum, dan Semarang pada khususnya. Lewat lahirnya Radjawali, diharapkan kesenian dan kebudayaan bisa berkembang sebesar burung Rajawali secara inovatif mengikuti zaman, tanpa kehilangan jejak dan cita rasa khasnya. Owner juga bercita-cita agar akan semakin banyak penggiat-penggiat seni budaya yang lahir dan meneruskan regenerasi seni budaya dengan kualitas yang lebih baik.
Selain membeberkan visi misi dari Radjawali SCC, Pak Andre juga menceritakan mengapa Radjawali yang dipilih sebagai nama gedung ini. Ternyata nama tersebut diambil dari nama sebuah sekolah dasar yang didirikan oleh ayah dari pemilik gedung ini. Sekolah tersebut berlokasi di Juwana, Pati, yang merupakan kota asal keluarga pemilik gedung.
Tiga; Angka Sakral bagi Radjawali SCC
pic by instagram @radjawali.scc |
Berlokasi di Jalan Pierre Tendean No 32 Semarang, gedung ini akan sangat mudah ditemukan karena sisi artistiknya yang sangat unik dan menonjol. Begitu melangkahkan kaki ke dalam, kita akan disambut dengan patung Rajawali besar dan water feature yang sangat cantik. Semakin ke dalam, kita akan semakin dibuat terpesona dengan fasade gedung Radjawali SCC yang ternyata terinspirasi dari kekayaan alam dan kebudayaan di Indonesia.
A. Tiga Unsur Fasade Radjawali SCC
Dijelaskan oleh Pak Gideon Guruh, Event & Marketing Manager dari Radjawali SCC, fasade Gedung Radjawali menggambarkan dengan jelas 3 unsur kekayaan alam dan kebudayaan; hutan, laut dan batik.
Hutan diwujudkan dalam bentuk batang yang melengkung dan menjulang ke atas di bagian sisi kiri depan. Batang-batang itu menggambarkan kekuatan, kebijaksanaan dan pemberi kehidupan.
Sedangkan unsur laut diwujudkan dalam desain lengkungan di bagian tengah atas depan, yang melambangkan ketenangan, kekayaan dan keragaman. Batik yang merupakan ciri khas dan kebanggaan Indonesia bisa kita lihat ada di balik desain lengkungan. Di malam hari fasade gedung Radjawali akan semakin indah dengan ornamentasi permainan cahaya lampu.
B. Tiga Bagian Utama Radjawali SCC
Radjawali SCC memiliki tiga bagian utama; Outdoor Plaza, Multifunction Hall, dan Performance Hall. Outdoor Plaza adalah ruang terbuka di mana kita bisa menikmati keindahan fasade gedung yang memukau dengan tiga unsur yang telah kubeberkan di atas. Di tempat ini nantinya bisa difungsikan sebagai sarana pagelaran outdoor, sarana berkumpulnya komunitas seni dan budaya, serta sarana olahraga. Selain itu ruang terbuka ini juga bisa difungsikan sebagai area parkir.
sebagian kecil dari Multifunction Hall, pic by instagram @radjawali.scc |
Setelah menapaki anak-anak tangga di Outdoor Plaza, kita akan disambut dengan Multifunction Hall. Di dekat pintu masuk hall ini, ada registration area yang bisa digunakan untuk melakukan daftar ulang suatu acara atau melakukan pembelian/ pengecekan tiket pertunjukan. Dari namanya saja kita pasti sudah bisa menebak kalau ruangan ini bisa digunakan untuk berbagai macam acara, misalnya untuk pameran karya seni, pertunjukan seni, acara seminar/ workshop bahkan acara pribadi (jamuan makan/ acara ulang tahun/ gathering perusahaan). Dengan luas 400 meter persegi dan interior berwarna kecoklatan berkisi-kisi kayu, rasa-rasanya apapun acara yang digelar di ruangan ini akan membawa kesan hangat yang tak terlupakan.
Naik ke lantai dua, kita akan dibuat terkagum-kagum melihat Performance Hall sebagai ruang utama Radjawali SCC. Desainer interior dari ruangan ini terinspirasi dari sayap burung Rajawali yang kemudian diwujudkan dalam bentuk garis-garis tegas dan tipis, serta bidang limasan yang saling terhubung. Seakan menggambarkan seekor burung Rajawali nan gagah sedang terbang tinggi dengan sayapnya yang terentang penuh wibawa.
Naik ke lantai dua, kita akan dibuat terkagum-kagum melihat Performance Hall sebagai ruang utama Radjawali SCC. Desainer interior dari ruangan ini terinspirasi dari sayap burung Rajawali yang kemudian diwujudkan dalam bentuk garis-garis tegas dan tipis, serta bidang limasan yang saling terhubung. Seakan menggambarkan seekor burung Rajawali nan gagah sedang terbang tinggi dengan sayapnya yang terentang penuh wibawa.
langit-langit radjawali scc bak sayap burung rajawali |
panggung berukuran 16x7 meter, LED screen berukuran 12x6 meter |
279 kursi penonton |
ruang A/V Control |
Selasa sore itu setelah menikmati pertunjukan Pre Soft Launching Radjawali SCC, aku sempat menengok ke dalam ruangan A/V Control Room yang merupakan pusat pengendali tata cahaya dan suara, dan aku lagi-lagi berdecak kagum. Benar-benar membuat kerinduanku berteater semakin membuncah.
C. Tiga Pementasan dalam Pre Soft Launching Radjawali SCC
Rinduku yang membuncah pada seni panggung cukup terbayar usai melihat tiga pementasan yang ditampilkan pada acara Pre Soft Launching Radjawali SCC Selasa sore kala itu. Betapa Radjawali mampu memanjakan tidak hanya para penampil, namun juga penikmat yang duduk di kursi penonton. Saking menikmati pertunjukan demi pertunjukan yang ditampilkan, aku hampir lupa untuk mengabadikan gambar. Rasa-rasanya sayang melewatkan sedetik pun pertunjukan yang digelar.
Penampil pertama yaitu empat orang perempuan muda dari Sanggar Maranata. Mereka meliukkan badannya sesuai nada dan irama pengiring dengan sangat anggun dan memesona. Aku jadi ingat masa-masa di bangku sekolah menengah pertama, saat komik-komik bertema balet menjadi teman perjalanan. Aku bahkan saat itu sampai hafal nama-nama gerakan di balet, hingga kadang bermimpi menjadi salah satu penari balet dalam komik tersebut.
Penampil pertama yaitu empat orang perempuan muda dari Sanggar Maranata. Mereka meliukkan badannya sesuai nada dan irama pengiring dengan sangat anggun dan memesona. Aku jadi ingat masa-masa di bangku sekolah menengah pertama, saat komik-komik bertema balet menjadi teman perjalanan. Aku bahkan saat itu sampai hafal nama-nama gerakan di balet, hingga kadang bermimpi menjadi salah satu penari balet dalam komik tersebut.
penampilan tari balet dari Sanggar Maranata |
Namun baru sore itu aku akhirnya bisa menikmati pertunjukan balet secara live. Indahnyaaaa. Apalagi ketika tahu ternyata para penampil balet tersebut merupakan didikan sanggar yang telah berusia 52 tahun, sudah tak diragukan lagi dong kepiawaiannya menari.
Penampilan Grasia Choir - Unika Soegijapranata |
Belum juga senyum lebarku selesai mengembang, aku kembali dibuat tersenyum semakin lebar dengan penampilan kedua. Kali ini aku dibuat terpukau dengan suara-suara yang sangat indah, pecah nada dan koreografi yang sangat memesona dari Grasia Choir. Sebuah paduan suara dari UNIKA Soegijapranata yang prestasinya sudah melanglang buana hingga ke belahan bumi lainnya. Pantas saja penampilannya amat PERFECTO!
Acara Pre Soft Launching Radjawali SCC sore itu ditutup dengan tampilan dari Teater Sentir. Saking terpana dengan langit-langit Performance Hall, aku kurang menangkap dari mana Teater Sentir ini. Setahuku di Semarang tidak ada Teater bernama Sentir, entah kalau teater baru ya… Maklum aku tak lagi intens dengan dunia panggung sejak 11 tahun lalu.
Acara Pre Soft Launching Radjawali SCC sore itu ditutup dengan tampilan dari Teater Sentir. Saking terpana dengan langit-langit Performance Hall, aku kurang menangkap dari mana Teater Sentir ini. Setahuku di Semarang tidak ada Teater bernama Sentir, entah kalau teater baru ya… Maklum aku tak lagi intens dengan dunia panggung sejak 11 tahun lalu.
Saka dan Pertiwi - Teater Sentir |
Pertunjukan yang cukup apik didukung dengan tata lampu yang indah sore itu mengingatkan para penonton bahwasanya Indonesia seharusnya menjadi rumah bersama, asalkan seluruh rakyatnya mau saling belajar peduli dan mencinta. Ditutup dengan lantunan lagu Ibu Pertiwi yang menyayat dan video tentang keindahan Indonesia, ada haru yang menyusup di relung hati. Teater Sentir mampu membawa para penonton untuk bertanya pada diri masing-masing, sudah melakukan apa saja untuk menjaga kedamaian negeri ini?
Seusai tiga tampilan kesenian beda genre dipentaskan, aku semakin tak sabar untuk menonton pementasan-pementasan lainnya di gedung ini. Aku membayangkan pasti keren jika bisa melihat Mas Ton dengan Teater Lingkarnya berlakon di atas panggung itu. Atau mungkin Teater Koma? Aaah, atau sang Bapak Monolog, Butet Kartaredjasa, yang pernah membuatku tak berkedip melihat beliau berpindah dari satu karakter ke karakter lain dengan sangat lihainya.
mas Ton Lingkar memberikan sedikit saran untuk Radjawali SCC |
Siapapun atau apapun pertunjukannya, sebagai penikmat seni budaya, aku berharap Radjawali SCC mampu mewadahi semua pelaku seni dari semua lapisan dan kalangan, tidak hanya terbatas dari kalangan-kalangan atas. Karena aku yakin semua pelaku dan penikmat seni pantas mendapatkan apresiasi dengan bisa merasakan keindahan dan kemewahan fasilitas gedung sehebat ini.
Photo Competition Radjawali SCC |
Akhir kata, seni dan budaya adalah salah satu wujud cinta manusia kepada Sang Maha Kuasa yang sangat mencintai keindahan, maka berkesenianlah dengan bersih dan setulus-tulusnya. Salam budaya!
Wassalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Seruuuuu bangetsss mbak..
ReplyDeleteSaya suka sekali lihat budaya Indonesia..hmmm