Assalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Sejak 20 November 2018 sudah aku niatkan untuk mengikuti #BPN30DayChallenge dengan tujuan untuk mengembalikan semangat blogging, sekaligus mendobrak gerbang kemalasan yang menahun. Ya, tahun ini postingan blogku jauh menurun dibandingkan tahun 2017. Itu tandanya aku mengalami penurunan semangat dan inkonsistensi yang harus segera diatasi.
Awalnya aku yakin bisa, namun baru juga sampai hari kesepuluh, aku sudah keok. Melihat teman-teman yang masih semangat menyelesaikan tantangan tersebut, aku iri. Ya, iri… kenapa aku gagal di tengah jalan? Lalu sebuah email masuk dari BPN pada 19 Desember 2018, mengingatkan bahwa masih ada kesempatan hingga 20 Desember 2018 tengah malam untuk menuntaskan tantangan.
Hmm, sehari apakah mungkin bisa mengejar 20 postingan? Kok rasanya nggak mungkin. Meski tema-tema yang diangkat sangat sederhana, dan jumlah kata minimal yang disyaratkan pun hanya 300, sepertinya dalam sehari menyelesaikan 20 artikel kok tetap hal yang nggak masuk akal.
Namun entah kesambet setan apa aku di Kamis pagi, tiba-tiba aku membuat list postingan yang belum sempat aku buat, dan segera satu per satu kutulis dan kusiapkan gambar untuk setiap postingan. Selesai menulis satu postingan, aku segera menyiapkan gambarnya di Canva, lalu publish. Begitu seterusnya. Tentu saja sambil diselingi Affan menangis, Affan minta kelon, nyuapin anak-anak dan aktivitas harian pada umumnya.
Sejujurnya selain mengetes kemampuan otak dan jariku, aku ingin tahu seberapa cepat dan banyakkah aku bisa menulis artikel dalam bahasa Indonesia minimal 300 kata dalam sehari? Kenapa perlu tahu? Karena aku sudah lama let it go tentang hal ini. Sementara pekerjaanku sebagai penulis konten membutuhkan kecepatan. Ya memang nggak harus sampai 20 artikel per hari, tapi kalau aku berhasil menuntaskan tantangan ini, artinya aku bisa kembali produktif menjadi penulis konten seperti dulu.
Sudah setahunan ini aku letoy ketika harus menyelesaikan pesanan artikel orang lain, sehari bisa berhasil tiga postingan aja sudah cukup bagus. Makanya kejar tayang kemarin itu sangat berarti sekali untukku agar aku sadar bahwasanya aku mampu kok, asal fokus!
Lalu apakah berhasil?
Tepat di 23:30, aku menyelesaikan artikel terakhir. Tinggal posting teaser ke instagram. Saat transferring gambar dari laptop ke hp, eh laptop error dan minta direstart paksa. Urutan postingan ada di laptop, aku harus membuat teaser sesuai urutan yang kubuat. Akhirnya 23:40 aku baru mulai posting instagram. Sedang untuk menjaga kerapian feed, aku harus membuat quote pembatas setiap dua postingan. Pakai acara instagramnya lemot pula. Berkejaran dengan waktu, rasanya duuuh deg-degan.
Akhirnya jam 23:57, aku selesai posting teaser di instagram. Saatnya mengisi form laporan di situs BPN. Taraaaa…. saking groginya aku ngewel, hahaha. Ngejar apaan sih kamu, Rit sampai segitunya… Entahlah, adrenalinku memuncak seketika. Aku isi kolom demi kolom, klik submit tepat di 00:00.. alhamdulillah desisku. Tapi kenyataan berkata lain…. belum done, error saudara-saudara… Ternyata ada kolom yang kelewatan, kolom emailnya belum kuisi. Setelah kolom tersebut kulengkapi, aku berhasil submit di 00:01, artinya… telat 1 menit.
Kecewa? Lumayan… kemungkinan besar gagal dapat mug. Tapi aku dapat pelajaran yang sangat berharga dari #BPN30DayChallenge2018 ini:
1. Jangan suka menunda-nunda pekerjaan, kalau bisa dilakukan sekarang, kenapa harus menunggu besok?
2. Kejar tayang sih mungkin-mungkin saja, tapi apa kualitas tulisan bisa dipertanggungjawabkan?
3. Konsistensi itu dibiasakan, bukan dipaksakan. Patuhi jadwal, jangan bergantung pada mood.
4. Ternyata aku bisa menulis kurang dari 1000 kata, entah ini kemajuan atau kemunduran, hahaha. Jadi, aku ini spesialis blogger dengan tulisan panjang, aku bisa nulis satu postingan minimal 1500 kata, rekor terpanjangku kalau nggak salah pernah mencapai 4000 kata. Dan aku selalu susah nulis di bawah 1000 kata. Di challenge ini aku membuktikan ternyata bisa kok. Artikel #BPN30DayChallenge2018 yang aku buat rata-rata 500-600 kata. Yang benar-benar 300 kataan cuma 2-4 artikel. Jadi boleh lah ya sesekali nulis artikel-artikel pendek.
5. Go girl, fokus dan kembalilah berjaya seperti dulu untuk urusan menulis artikel dengan cepat. Biarkan jarimu menari dengan indahnya dan tersenyumlah bahagia setelahnya.
Akhir kata, thanks Blogger Perempuan Network, challenge akhir tahun ini luar biasaaa. Semoga dengan suntikan semangat di akhir tahun ini, aku bisa menyongsong 2019 dengan kekuatan penuh dan mencapai target-target yang telah kubuat. Have fun blogging, pals!
Wassalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Waah kereen banget mbak, dari kemarin liat postingan mbak memenuhi daftar bacaan di blog, jadi bertanya2 ini mbaknya baru nulis atau baru publikasikan tulisan yg udah di draft sebelumnya
ReplyDeleteEh, ternyata 20 postingan yang dipublish itu baru ditulis kemarin, udah gitu kontennya bagus2 pula? mana punya anal kecil pulam.Maa syaa Allaah...
Sy sj klu telat 3 postingan mngkin gak sanggup nyelesaiinnya... tp mbak keren banget dah walau akhirnya telat 1 detik. Sayang banget, tp ada hikmah yg bs dipetik dari pengalaman itu ya mbak. Jd pelajaran juga buat sayanya😊
Hahaha... Lagi over charging kayanya otakju mbak. Aku juga nggak nyangka bisa kelar.
DeleteIya mbak hikmahnya adLah jangan suka menunda-nunda. Asli mo ngelewatin challenge ini man-eman. Karena temanya lucu2.. hehe.
Oh ya mbak baarakallah😊 perjuangan mbak kejar tayang nggak sia2
DeleteOh ya mbak baarakallah😊 perjuangan mbak kejar tayang nggak sia2
Delete20 postingan sehari.. Woww.. Aku terakhir ngejar 7 aja udh sampe anak2 ku nangis dan minta dipegangin sama tantenya dulu. Hihihi.. Hebattt makk
ReplyDelete