Assalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Sebagai istri dari seorang laki-laki yang pekerjaannya berkutat di bidang IT, nggak bisa dipungkiri aku harus siap menjadi pendengar setia ketika suami tercinta sedang gandrung or kepo dengan teknologi baru. Meski seringkali aku cuma bisa manggut-manggut ketika suami mulai berbincang tentang spesifikasi sebuah produk laptop atau ketika doi cerita di kantornya baru dapat PC dengan spesifikasi paling gres. Buat emak blogger remahan macam eike, punya laptop yang nggak lagging saat dipergunakan untuk browsing dan ngetik sudah cukup, hehe. Tentu saja buat suami yang berprofesi sebagai programmer, spesifikasi laptop atau PC yang mumpuni sangat mendukung kinerjanya.
Sejak masih zaman pacaran, aku selalu senang melihat mata doi berbinar setiap kali menceritakan tentang perkembangan teknologi baru yang hadir di dunia IT. Dengan fasih suami akan bercerita bedanya prosessor intel dan AMD itu apa, jenis-jenis VGA dan motherboard serta kelebihannya masing-masing, keunggulan harddisk SSD dibandingkan HDD, pentingnya punya laptop dengan RAM yang tinggi, dan segala printilan lainnya yang kadang dijelaskan berapa kali pun aku tetap nggak mudeng juga, hehe. Nggak papa lah, sak bahagiamu mas, karena aku tahu cuma di hal ini kamu kelihatan lebih pinter dari aku, wkwkwk.
Di sisi lain aku sering sedih juga kalau suami cerita tentang segala macam teknologi baru tersebut. Sebagai seorang programmer, miris banget hidup doi, programmer mana yang nggak punya laptop or PC sendiri? Untuk urusan pekerjaan di kantor sih nggak masalah ya, karena pihak kantornya sudah menyediakan PC yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaannya. Aku suka ngiler kalau diajak ke kantornya, kadang dia asyik kerja dengan dua monitor di hadapannya, guayane poll.
Yang memilukan itu ketika doi harus mengerjakan proyek-proyek di luar pekerjaan kantornya di rumah. Ada satu laptop berwarna merah yang kami beli sejak 2010, salah satu laptop dengan spek oke pada zamannya. Meski sudah berusia 8 tahun, si laptop ini masih setia membantu suami coding. Dengan keadaan yang sedikit mengenaskan karena internal keyboard-nya sudah rusak efek kejatuhan setoples gula pasir ketika dibawa suami kerja, jadi kalau mau menggunakannya harus dipasangi external keyboard. Selain itu baterai yang sudah tidak berfungsi dan harus selalu mencolok ke stop kontak, serta tentunya performanya yang telah turun drastis.
Hingga pada suatu titik, suami merasa sudah give up dengan si merah ini. Kebutuhan pekerjaannya yang semakin meningkat sudah tidak bisa lagi terakomodasi oleh si merah. Bahkan aku pun sudah kehilangan kesabaran untuk memakai si merah karena sudah sangat lemot saat dipakai ngetik sekaligus browsing. Beberapa bulan lalu ada seorang teman yang meminta bantuan suami untuk mengerjakan sebuah proyek web design, mau nggak mau dengan menghilangkan segala rasa malu, doi bilang ke temannya, “oke deh aku bantuin, tapi aku nggak punya laptop nih.” Alhamdulillah temannya baik hati dan tidak sombong, dibawakanlah sebuah laptop berwarna putih dengan spesifikasi yang cukup dibutuhkan oleh seorang programmer.
Laptop pinjaman inilah yang kini dengan setia selalu menemani suami bekerja di rumah. Nggak hanya di rumah sih, beberapa kali laptop ini dibawa juga ketika suami harus menjadi narasumber di beberapa event. Pertanyaannya sekarang, kalau proyek yang doi kerjakan sudah selesai dan laptop pinjaman ini diminta kembali sama si empunya, bagaimanakah suami bekerja nantinya? Masa iya kalau ada proyek, doi harus ngendon di kantor berlama-lama di luar jam kerja, aku kangen dong kalau doi nggak pulang-pulang, hehe. Doi berharap kalau proyeknya kelar, laptop pinjaman ini bisa jadi hak milik atau setidaknya fee proyeknya cukup untuk beli laptop baru. Namun dua hal tersebut masih sekadar angan-angan belaka.
Pasti bakal ada yang tanya, “kok nggak pakai laptopku saja secara bergantian?” Persoalannya, kami sama-sama hanya bisa kerja di tengah malam ketika anak-anak sudah terlelap dalam mimpinya. Kalau harus memakai secara bergantian, jujur saja pekerjaan kami nggak akan optimal. Tahu sendiri programmer dan penulis kalau sudah di depan laptop sama-sama bisa lupa waktu, bisa-bisa saat aku membutuhkan laptopnya, suami masih belum selesai dengan coding-nya, atau sebaliknya. Padahal fyi, laptop yang kupakai pun masih bercap “HUTANG ke BOS”.
Qodarullah dua bulan lalu laptopku rusak dan nggak bisa diapa-apain, alhasil bosku yang baik hati menawari untuk membelikan laptop agar aku bisa tetap bekerja. Cukup dibayar dengan sejumlah artikel yang telah sama-sama kami sepakati. Nah, sampai saat ini aku belum kelar menulis artikel sejumlah harga laptop tersebut. Miris kan, pasangan programmer dan blogger ini… suaminya pakai laptop pinjaman, istrinya pakai laptop dengan cap hutang, hehe. #curhatcolongan.
ASUS Year End Microsoft Blogger Gathering Menyemai Mimpi
Beberapa minggu lalu suami sempat cerita soal teknologi bernama ScreenPad yang sedang dikembangkan ASUS. Kata doi teknologi ini nantinya bakal memudahkan pengguna laptop, especially buat doi yang kadang harus mengganti kostum dari desktop programmer ke web programmer. Masalahnya sampai detik dia cerita saat itu, kabar tentang ScreenPad masih simpang siur, jadi segala keingintahuannya tentang teknologi baru ini belum terjawab dengan tuntas.
Jujur waktu mendengarkan suami ngoceh soal ScreenPad, aku nggak ada bayangan sama sekali dan nggak terlalu ngeh juga kalau ScreenPad ini bakal bisa jadi fitur laptop yang sangat luar biasa. Qodarullah hari Sabtu, 15 Desember 2018, kami mendapat undangan untuk menghadiri event yang digelar ASUS bertajuk Year End Microsoft Blogger Gathering.
Tak dinyana, di event ini kami bisa melihat secara langsung penampakan ScreenPad yang memang uwow banget. Mas Yahya Kurniawan atau yang lebih akrab dipanggil dengan sebutan Oom Yahya menjadi narasumber acara tersebut. Dari beliau, kami mengulik lebih dalam ASUS ZenBook Pro 15 UX580 yang di dalamnya dibenamkan fitur ScreenPad yang suami ceritakan beberapa waktu lalu.
Dari acara ini, aku jadi tahu ternyata ScreenPad adalah sebuah terobosan teknologi yang mantap jiwa. Pantas saja kalau laptop versi premium-nya ASUS ini dibanderol dengan harga Rp 35.999.000,-. Lho kok pingsan sih disebutkan harganya, pals? Nggak perlu pingsan laah, harga tersebut memang sesuai dengan spesifikasi yang ada di dalam laptop ini. Cuzz, kita kepoin speknya yuk!
Masih nggak paham kenapa bisa berpuluh-puluh juta harganya? Aku pun awalnya juga heran kok laptop bisa semahal itu. Aku langsung bayangin uang segitu bisa dapat motor baru dua, bahkan bisa buat beli mobil sedan bekas keluaran tahun 90an, wkwkkw. Apalagi kalau buat belanja ya, bisa buat belanja setahun kayanya… dasar emak-emak kalau soal duit mah perhitungan. Pastinya aku kepo memangnya worth it mengeluarkan duit segitu banyak untuk sebuah laptop?
Spesifikasi ASUS ZenBook Pro 15 UX580
Keherananku ini terjawab setelah sampai di rumah sepulang dari acara, suami mencoba merinci secara detail kenapa laptop ini bisa berharga 35 jutaan. Layar utama laptop ini memiliki resolusi 4K yang kalau dinominalkan ke rupiah, mungkin sekitar Rp 6 - 8 juta rupiah. Itu baru layar utama lo, belum lagi ada ScreenPad yang beresolusi full HD dengan ukuran 5.5 inch dan berteknologi kece, dikira-kira saja deh harganya berapa. Gawai kita yang memiliki layar 4 - 5,5 inch saja harganya berkisar 1.5 - 3jutaan kan?
Processor i7 hexa-core 8th generation berkisar 4-6 jutaan. Storage SSD dengan kapasitas 1 TB kurang lebih harganya 4-5 juta. Graphic Card NVIDIA® GeForce® GTX 1050 dengan gaming version-nya yang dijamin bikin tampilan grafis semakin wah harganya sekitar 2,5 - 3 jutaan. RAM DDR4 16GB berkisar 1,8 - 3 juta. Software Windows 10 Professional dibanderol sekitar 2,6 juta. Dengan semua spek hardware dan software di atas saja, kalau ditotal sekitar 22 - 30 juta. Belum ditambah fitur-fitur lainnya seperti audio Asus Sonic Master yang sudah mendapat sertifikasi Harman Kardon, standar militer MIL-STD 810G, keyboard, finger print dan software pelengkap lainnya. So, 35 juta rupiah memang harga yang tidak mengada-ada untuk laptop berspesifikasi jempolan ini.
Spesifikasi hardware yang dimiliki ASUS ZenBook Pro 15 UX580 jelas sudah menjadi bukti bahwa laptop ini diperuntukkan para profesional, khususnya di bidang industri kreatif seperti web designer, 3D designer, video editor dan fotografer. Dengan spek di atas, dijamin semua aplikasi desain yang dibutuhkan akan berjalan tanpa ngelag.
Bahkan buat para gamer profesional sekali pun, laptop ini bisa dijadikan pilihan. Layar 4K yang jernih dengan sajian warna yang sangat akurat, tingkat reproduksi warna Adobe RGB hingga 100% dan Delta E < 2. Warna yang dihasilkan di layar ZenBook Pro UX580 sangat natural, bening dan mendekati aslinya. Rasa-rasanya kalau buat nonton drama korea, Hyun Bin yang ganteng itu bisa mendadak keluar dari layarnya, wkwk. Layar ZenBook Pro UX580 juga merupakan factory-calibrated dan telah divalidasi oleh PANTONE.
Untuk urusan keamanan pun, UX580 nggak perlu diragukan. Kita nggak perlu susah-susah ngetik kata sandi saat ingin menggunakan laptop, karena ada sensor sidik jari yang akan menjaga laptop dengan sepenuh hati. Hanya dengan sekali sentuhan, kita bisa langsung masuk. Pastinya karena menggunakan sensor sidik jari, tidak sembarang orang bisa mengakses laptop kita.
Soal ketahanan baterai jangan ditanya. UX580 bisa tahan selama 9,5 jam. Laptop ini pun memiliki fitur fast charging. Untuk mengisi baterai hingga 60%, kita cukup membutuhkan waktu 49 menit! ZenBook Pro UX580 juga sangat memanjakan para penikmat musik. Ia dilengkapi dengan speaker khusus yang sudah mengantongi sertifikasi dari Harman Kardon. Speaker di laptop ini pun dikonfigurasi oleh ASUS Golden Ear Team yang berkolaborasi dengan teknologi ASUS SonicMaster. Dengan frekuensi suara 1,6x lebih lebar dan output 1,4 kali lebih keras, jangan heran kalau speaker ZenBook yang satu ini mampu menghadirkan suara kelas premium yang lebih baik dibandingkan laptop lain di kelasnya.
Untuk urusan konektivitas, ASUS pun nggak main-main menyempurnakan laptop unggulannya ini dengan dual-band 802.11ac gigabit-class Wi-Fi serta Bluetooth 5.0 untuk menghubungkan berbagai peripheral seperti mouse dan headset. ASUS juga menyediakan USB to LAN port dongle agar bisa terhubung ke jaringan melalui kabel.
Bahkan ZenBook Pro 15 UX580 sudah memiliki 2 port USB 3.1 Type-A dan 2 port USB Type-C berteknologi Thunderbolt 3. Fyi, teknologi Thunderbolt 3 ini memungkinkan laptop untuk dihubungkan ke berbagai perangkat kelas profesional seperti docking kartu grafis eksternal atau monitor beresolusi tinggi. Tentu saja laptop kekinian pastinya terdapat pula port HDMI, combo audio jack, serta MicroSD card slot.
Sisi kece laptop yang satu ini belum berakhir, pals… ZenBook Pro 15 UX580 juga sudah mengantongi sertifikasi standar militer MIL STD-810G. Sertifikasi tersebut membuktikan laptop ini telah lolos berbagai pengujian ekstrem seperti tes ketinggian (altitude test) dan tes suhu (temperature test). Laptop yang lulus uji sertifikasi ini dijamin TAHAN BANTING!
Meski ukurannya terlihat besar, namun laptop ZenBook Pro ini tetap terlihat cantik kok. Salah satu alasannya karena ia menggunakan teknologi NanoEdge yang membuat bezel layar di laptop ini bisa tampil dengan hanya 7,3 mm dan screen-to-body ratio sebesar 83%. Makanya memegang laptop 15,6 inch ini bakal berasa seperti sedang memeluk laptop 14 inch. Beratnya pun hanya 1,88 kg… enteng, sehingga mudah dibawa ke mana-mana.
“Jika dibandingkan dengan laptop merk sebelah yang terkenal meningkatkan prestige pemiliknya, apakah ASUS ZenBook Pro UX580 ini akan mampu mengalahkan pamornya?” Sebuah pertanyaan yang cukup apik dilontarkan oleh mbak Archa Bella di sesi tanya jawab. Oom Yahya menjawab dengan sangat bijak, intinya seperti ini “kalau permasalahannya prestige, kurang bisa diukur karena menyangkut selera. Namun yang pasti windows fans masih sangat banyak kok, apalagi teknologi ScreenPad ini baru ada satu-satunya lo di dunia!”
Karena masih penasaran dengan pertanyaan mbak Archa, ketika di rumah aku mencoba googling mengenai keunggulan laptop ASUS dengan teknologi ScreenPad ini dibandingkan merk yang ditanyakan mbak Archa tersebut. Ternyata dengan harga yang sama, laptop sebelah hanya akan dapat layar beresolusi 2,880 x 1,800 (220 ppi), sementara ASUS ZenBook Pro 15 UX580 resolusi layarnya sudah 3,840 x 2,160 (282.42 ppi). Dari segi graphic card, storage dan lebar layarnya pun ASUS ZenBook Pro 15 UX580 jauh lebih unggul. Dan pastinya teknologi ScreenPad yang hanya dimiliki ASUS sudah jadi hal yang bakal bikin orang terbelalak.
Mungkin belajar dari pengalaman tersebut, ASUS ingin membuat terobosan yang kece namun tetap penuh faedah. Terbukti, ScreenPad-nya ASUS ZenBook Pro 15 UX580 sudah bikin suamiku yang fakir laptop jadi mupeng tingkat dewa. Sambil menatap suami yang menjajal kemampuan si laptop premium ini, aku hanya bisa menyisipkan doa untuknya. Semoga kelak bisa punya sendiri ya, suami. Aamiin.
Keunggulan ScreenPad ASUS ZenBook Pro 15 UX580
Selain spesifikasi hardware-nya yang memang super cadas sehingga bisa membantu kinerja para professional lebih mudah dan cepat, keunggulan lain dari ZenBook Pro 15 UX580 ini pastinya terletak pada teknologi barunya; ASUS ScreenPad. Kenapa sih ScreenPad ASUS ini kece beud? Coba deh lihat video ini lebih dulu.
Amazing ya.. menonton video tersebut, aku langsung teringat Memories of Alhambra, salah satu on going drama Korea yang bercerita tentang kecanggihan teknologi tanpa batas. Setelah lihat video di atas, sudah bisa mengira sekeren apa teknologi baru yang dikembangkan ASUS ZenBook Pro teranyar ini, pals? Ya, kalau biasanya touchpad hanya berfungsi layaknya mouse, yang hanya kita pakai untuk memudahkan aktivitas mengetik atau browsing seperti ngeklik, scrolling dan dragging, UX580 ini memiliki touchpad seperti bunglon, punya fungsi beragam sesuai kebutuhan penggunanya.
1. Working Effectively
ScreenPad pada ASUS ZenBook Pro UX 580 benar-benar mengajarkan kita tentang cara bekerja secara efektif. Tidak hanya bisa berfungsi sebagai touchpad pada umumnya, ScreenPad ini juga punya fungsi tambahan sebagai layar tambahan. Cukup dengan klik F6, kita bisa merubah fungsinya dengan memilih mode extension. Ketika kita menggunakan mode ini, laptop UX580 mendadak seperti punya dua layar, kita bisa pakai layar utama untuk menampilkan aplikasi office, sementara ScreenPad bisa kita gunakan untuk menampilkan aplikasi browser. Jadi sembari browsing data, kita bisa langsung mengetikkan data atau informasi dari hasil pencarian.
Fitur ini nih yang kata suami bikin dia mupeng. Saat mengerjakan aplikasi dekstop bisa jadi fitur ScreenPad ini nggak terlalu membantu, tapi kalau yang dikerjakan pembuatan web, fitur ScreenPad ini bisa membantu sekali saat suami ingin melihat hasil jadi coding-nya dalam bentuk web tanpa harus menutup layar coding-nya. Kadang kan capek harus nutup aplikasi coding, lalu buka browser untuk melihat apakah hasil coding-nya sudah sesuai dengan yang diinginkan. Kalau web yang sedang diproses ternyata belum sesuai keinginan, maka browser harus ditutup dan kembali ke aplikasi coding.
Dengan adanya teknologi ScreenPad ini, di layar utama suami bisa tetap menampilkan aplikasi coding-nya, sementara lewat ScreenPad doi bisa membuka browser dan melihat bentuk jadi web hasil coding-nya. Meskipun berfungsi sebagai layar kedua, fungsinya sebagai touchpad pun tetap masih jalan lo. Jadi sembari browsing di ScreenPad, atau lihat YouTube di ScreenPad, kita tetap masih bisa scrolling layar utama. Top kan?
Selain kerja efektif, ScreenPad juga membantu kita untuk kerja efisien. Selain bisa dipakai sebagai layar kedua untuk laptop, ScreenPad bisa difungsikan sebagai toolbar. Kita bisa mengatur aplikasi favorit apa saja yang bisa kita tampilkan di toolbar. Aplikasi utama yang bisa kita akses lewat toolbar ScreenPad yaitu launcher, kalender, kalkulator, numkey dan office.
Saat kita mengases ScreenPad for launcher, kita bisa membuka aplikasi favorit di laptop kita di layar utama hanya dengan sekali ketuk. Sedangkan dengan ScreenPad for calendar, kita bisa melakukan sinkronisasi dengan akun microsoft jika kita punya, dan silakan atur jadwal dengan lebih rapi. ScreenPad for calculator akan memudahkan kita untuk mengakses kalkulator. Membantu sekali saat kita perlu menghitung sesuatu saat proses pengetikan data.
ScreenPad for numkey juga memudahkan kita untuk mengakses tombol angka. Semakin efisien deh saat kita sedang mengetik kombinasi angka dan abjad. Atau saat kita mau mengubah ukuran dari sebuah grafis yang sedang kita buat, dengan mudah kita bisa mengetik angka lewat ScreenPad.
Paling asyik sih ScreenPad for office yang menggunakan adaptive design. Jadi ScreenPad akan otomatis menyesuaikan kebutuhan pengguna. Misal nih kita lagi menjalankan aplikasi Microsoft Word, otomatis ScreenPad for office - nya akan menampilkan shortcut yang dibutuhkan dalam proses pengetikan; fungsi bold, italic, underline, merubah warna, mengedit gambar dan sebagainya.
Paling asyik sih ScreenPad for office yang menggunakan adaptive design. Jadi ScreenPad akan otomatis menyesuaikan kebutuhan pengguna. Misal nih kita lagi menjalankan aplikasi Microsoft Word, otomatis ScreenPad for office - nya akan menampilkan shortcut yang dibutuhkan dalam proses pengetikan; fungsi bold, italic, underline, merubah warna, mengedit gambar dan sebagainya.
Selain itu jika kita mau membubuhkan tanda tangan ke dalam sebuah dokumen yang sedang diketik, kita tinggal buat tanda tangan di ScreenPad lalu masukkan file tanda tangan tersebut ke dokumen. Untuk melakukan ini, kita membutuhkan ekstensi Adobe Reader Sign. Selain tanda tangan, kita juga bisa memasukkan tulisan tangan dalam berbagai bahasa, misal aksara Jawa, Mandarin, Arab atau Korea dengan mengaturnya di bagian setting language.
Oya, kita juga bisa mengganti wallpaper di ScreenPad dengan gambar yang kita mau. Caranya juga mudah, cukup klik kanan pada gambar yang kita pilik, lalu klik set as ScreenPad background.
Untuk pengguna smartphone ASUS, jangan lupa untuk melakukan sinkronisasi antara laptop dan smartphone ya. Kalau sudah terhubung, kita bisa lo membuka smartphone hanya dari ScreenPad. Asyik kan lagi kerja pakai laptop, tapi masih bisa main HP juga?
3. Working while Having Fun
Eits ada satu fitur yang ketinggalan; ScreenPad for music player. Buat teman-teman yang paling nggak bisa kerja tanpa mendengarkan musik, fitur satu ini jelas membantu banget. Tinggal klik aja di toolbar ScreenPad, pilih yang music player, lalu cuzz mainkan deh playlist lagu-lagu favorit kita. Untuk music player pun kita bisa memilih mau yang offline player atau online player. Menurut keterangan yang aku dapat di beberapa media, untuk online music player-nya menggunakan Spotify.
Selain music player, ScreenPad ini juga bisa berfungsi sebagai YouTube Remote. Jadi kita bisa memainkan video di YouTube hanya lewat ScreenPad. Asyiknya lagi, kita bisa tetap mendengarkan musik atau melihat video tanpa mengganggu kemampuan touchpad-nya.
Tiada gading yang tak retak, begitu pula ASUS ZenBook Pro 15 UX580 ini, meski terlihat begitu sempurna, namun tetap saja memiliki kekurangan. Menurut Oom Yahya, salah satu kelemahan UX580 ini adalah masih memiliki beberapa bug. Apalagi Windows 10 berbeda dengan sistem operasi Windows generasi sebelumnya. Windows 10 selalu automatically update tiap ada hal-hal baru yang dikembangkan, nah jika ada Windows update yang tidak sesuai dengan ScreenPad driver, bisa jadi akan ada beberapa fitur ScreenPad yang kemudian ngadat saat digunakan.
Namun santai pals, kita percayakan saja pada tim Research and Development-nya ASUS yang sudah berpengalaman di bidang pengembangan produk IT berkualitas. 5000 orang yang ada di R&D-nya ASUS pasti akan segera mengatasi bug-bug kecil ini dan UX580 pun insya Allah akan tetap bisa digunakan dengan nyaman.
Keceriaan acara Year End Microsoft Blogger Gathering tidak berhenti hanya pada pengenalan ASUS ZenBook Pro 15 UX580. Ternyata ada seorang bintang tamu yang membuat acara ini semakin semarak. Awalnya seluruh peserta gathering bertanya-tanya, namun ketika mbak Uniek sebagai penanggung jawab event menyebutkan ciri-cirinya, baru deh kami mulai menebak kalau Gus Wahid lah sang bintang tamu. Dan ternyata tebakan kami…. BENAAAR!
Alhamdulillah meski tidak terlalu lama, namun materi jurnalistik yang disampaikan Gus Wahid cukup memperkaya wawasan tentang pentingnya menulis dengan gaya bahasa sendiri, tanpa meninggalkan Ejaan Bahasa Indonesia yang benar. Seperti apa tips yang disampaikan Gus Wahid? Insya Allah next postingan akan aku jembrengkan secara lengkap ya, pals!
Nggak ada lagi deh yang bisa aku ungkapkan untuk ASUS ZenBook Pro UX580 selain AMAZIIING! Dengan segala spesifikasi hardware dan fitur ScreenPad-nya pantas saja kalau suamiku mupeng bangeeet. Kira-kira aku harus nulis berapa artikel dulu ya biar bisa segera membungkus laptop super keren nan futuristik ini buat suami? Doakan aku ya pals, semoga bisa menghadiahkan laptop ini buat mas bojo. Aamiin. Btw, kalau kalian tertarik nggak beli laptop super sophisticated ini?
Blogger Semarang dan sekitarnya berfoto bersama di penghujung event |
Wassalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Referensi:
- https://www.asus.com/id/Laptops/ASUS-ZenBook-Pro-15-UX580GD/Features/
- https://www.asus.com/ScreenPad-APPs/
- http://www.laptophia.com/2018/06/asus-ZenBook-pro-15-ux580-laptop-ScreenPad.html
- https://www.laptopmag.com/articles/asus-ScreenPad-uses-ZenBook-pro
- https://review.bukalapak.com/gadget/perbandingan-antara-asus-ZenBook-pro-2018-dan-macbook-pro-2017-32341
Wess, komplit tenan mba Marita nulisnya. Harganya memang wah ya buat kita2. Tapi kalo dibredel lg spesifikasinya ya emg wajar banderol harga segitu. Jangan mbok buat nonton Hyun Bin mbak, eman2 laptopnya. Haha
ReplyDeletekan nek beneran punya, yang makai suami mbak.. Aku pinjam doang sekali-kali buat nonton Hyun Bin nggak papa lah :D :D
DeleteMantap ulasannya Mbak.... Semoga Asus nya mendarat di klipang ��
ReplyDeleteMatur suwun mas. Aamiin yang kenceeeeng ah :)
DeleteAku minder dadine arp nulis wkkwkwk.. jiaan iki wis juara kudune
ReplyDeleteWah, jane dikau jurine ya mbak, jadi biar aku beneran juarane, wkwkw. Semangaat mbak Noorma.
Deleteasikkk buat nonton drakor hahahaha asus joss ya mbaa
ReplyDeleteJoss banget sih mbak, cuma yo masa laptop 35 juta dinggo nonton drakor thok. Eman yo mbak hahaha.
DeleteMantep emang nek laptop ini ada dirumah mas programer karo mba blogger..
ReplyDeleteTernyata ini pertama didunia dg teknologi screenpadnya.
Moga ada rejeki biar laptope mas programe makin layak buat diajak begadang.
aaamiin. Makasih doanya Pak Heri :) Doa yang sama teruntai pula untukmu :)
Delete