Assalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Alhamdulillah, bersyukur banget bisa hadir di acara Year End Microsoft Blogger Gathering yang diadakan oleh ASUS pada Hari Sabtu, 15 Desember 2018, bertempat di Gets Hotel. Ini kali kedua aku menyambangi hotel itu. Pertama kali main ke sini saat event gathering yang diadakan Purbasari beberapa waktu lalu. Sebuah event yang berhasil membuatku tertarik dunia make up. Suatu hal yang sebelumnya sama sekali tidak terpikirkan di benakku.
Para make up artists itu benar-benar kreatif, bagaimana mereka mencampur warna dan bisa membuat wajah orang nampak manglingi… itu luar biasa! Aku sampai ternganga setiap kali melihat video Ini Vindy, Tasya Farasya or Khadija saat memoles wajah kliennya. Daebaaak!
Ngobrolin soal kreatif, blogger pastinya juga nggak kalah kreatif sama para MUA. Tidak hanya dituntut untuk bisa menulis dengan baik dan asyik, tapi juga harus bisa menampilkan konten yang membuat mata pembaca nyaman dan betah berkunjung di blog kita. Maka nggak heran kalau sekarang ini banyak blogger yang juga belajar grafis dan video editing demi sebuah konten yang menarik.
Namun, sekeren apapun grafis dan video yang kita buat, jangan pernah lupa bahwa kekuatan seorang blogger tetap terletak pada tulisannya. Gaya tulisan tiap blogger selalu memiliki ciri khas masing-masing. Antara satu blogger dan blogger lainnya pasti berbeda. Sayangnya kini semakin banyak yang menulisnya asal, nggak cuma sering typo tapi ada beberapa yang bahkan menulis kurang dari 300 kata dengan isi yang entah apa pesan yang ingin disampaikan. Aah, semoga aku tidak masuk ke dalam golongan tersebut.
Mungkin melihat fenomena tersebut, seorang guest star diundang oleh ASUS ke Year End Microsoft Blogger Gathering untuk memberikan tambahan pengetahuan berkaitan dengan kemampuan tulis-menulis. Guest star ini sudah nggak asing lagi buat teman-teman blogger Semarang dan sekitarnya, bahkan untuk aku yang jarang ngumpul-ngumpul… nama beliau sudah sangat familiar. GUS WAHID!
Seorang jurnalis di sebuah media cetak Semarang dan blogger kece yang tulisan-tulisannya sering jadi rujukan untuk belajar menulis dengan baik. Beberapa bulan lalu aku sebenarnya sudah mendaftar kelas jurnalistik dengan Gus Wahid, namun karena Affan jatuh sakit tepat di hari pelatihan, ijin belajarnya pun dicabut oleh pak suami. Alhamdulillah masih ada rezeki untuk menimba ilmu dari sosok jurnalis yang selalu ceria dan ramai ini. Pokoknya kalau ada Gus Wahid dijamin dunia tidak akan sepi, hehe.
Belajar Jurnalistik dari Gus Wahid
Dari materi Gus Wahid, aku diingatkan bahwa seorang blogger sah-sah saja menuliskan ide dan opininya menggunakan gaya bahasa sendiri, karena justru itulah yang menjadi ciri khas seorang blogger, namun Ejaan Bahasa Indonesia yang benar harus tetap diperhatikan. Gaya bahasa asyik tapi kalau banyak typo dan kata-kata yang nggak sesuai dengan kaidah kebahasaan yang baik juga akan berpengaruh pada kualitas tulisan.
Gus Wahid menyampaikan beberapa perbedaan antara jurnalis dan blogger, mau tahu?
Pertama, blogger bebas beropini akan sesuatu hal, sedangkan jurnalis tidak boleh. Jurnalis harus menulis sebuah artikel dengan berimbang, artinya tidak berat sebelah. Ketika dalam artikel tersebut harus memuat pendapat dua tokoh yang saling bersebrangan, seorang jurnalis harus mampu menyampaikan berita dengan adil, tidak memihak salah satu. Blogger? Sah-sah saja kalau mau mendukung salah satu dari dua pendapat yang berbeda tersebut.
Kedua, blog lebih mudah diedit, sedangkan media cetak butuh alur yang panjang jika harus melakukan editing process. Media cetak punya redaktur tersendiri. Naskah berita yang masuk disortir terlebih dahulu sebelum akhirnya bisa tayang. Sedangkan blogger bebas mau menayangkan artikel apapun, karena dari proses penulisan hingga editing hanya dikelola oleh satu sumber.
3 Kaidah Utama Jurnalistik dalam Konteks Blogging
Meskipun ngeblog terlihat lebih santai dan tidak terikat banyak aturan seperti jurnalis, bukan berarti kita bisa seenaknya menulis. Bukankah lebih baik jika tulisan kita enak dibaca? Pastinya orang juga lebih nyaman dan pesan yang kita muat dalam tulisan akan lebih sampai kepada pembaca. Yuk, kita belajar kaidah jurnalistik agar tulisan kita semakin kece. Menurut Gus Wahid ada tiga hal yang harus dipenuhi agar tulisan kita punya nilai layaknya besutan seorang jurnalis handal, yaitu:
1. Akurasi
Poin pertama ini menitikberatkan pada ketepatan berita. Jangan sampai kita menulis sesuatu yang kebenarannya belum bisa dipastikan, apalagi menulis hoax… big no ya, pals. Sebelum menulis kita harus memastikan dulu bahwa data dan informasi yang kita dapat benar adanya, kalau perlu cari sumber utamanya. Ingat lo, tulisan yang kita buat kelak juga akan dipertanggungjawabkan di Yaumul Hisab, jadi ya jangan menebar kebencian dan kebohongan.
2. Keseimbangan
Dalam jurnalistik, ada istilah “both side covered”, artinya seimbang dari berbagai sisi dan sudut pandang. Memang untuk urusan ini, blogger lebih leluasa ya.. boleh memihak salah satu pihak dan mendukung sebuah pendapat. Namun ada baiknya juga kalau kita bisa jadi blogger yang nggak bikin suasana tambah panas dan menyajikan artikel yang berimbang dari berbagai kacamata. Misal, kasus iklan Blackpink beberapa waktu lalu. Sebenarnya dua kubu yang setuju dan tidak setuju sama-sama punya pendapat yang kuat kok, hanya ya nggak mau cari titik tengahnya. Padahal sebenarnya baik kubu yang nggak setuju dan setuju pun punya pandangan yang sama hanya jalan yang diambil berbeda. Kalau sebagai blogger bisa menuliskan sebuah artikel yang adem dan merangkul kedua kubu, asyik kan?
3. Kejelasan
Ini PR buatku yang suka melantur saat menulis. Baru bikin pembukaan aja bisa sampai tiga halaman, apalagi diterusin hingga selesai, bisa belasan lembar tuh. Kadang yang jadi pertanyaan, dengan tulisan sepanjang rel kereta api ini, bisakah pesan yang ingin kusampaikan diterima dengan baik oleh pembaca? Atau jangan-jangan pembaca jadi ngantuk terus menutup blogku, wkwkwk. Setelah dapat materi dari Gus Wahid aku kembali membaca postingan-postinganku sebelumnya, melakukan review apakah topik, alur pemikiran, kejelasan kalimat sudah cukup oke untuk membuat pembaca menangkap pesan-pesan tulisanku.
Untuk mengatasi blogger-blogger yang kelebihan kata macam aku ini, jurus jitu yang dipakai jurnalis ini kayanya perlu diterapkan deh.
Piramida terbalik ini artinya, bagian paling atas dan lebar menunjukkan lead berita. Bagian ini merupakan hal yang tak boleh dipotong. Di sini harus sudah memuat 5W dan 1H. Ketika artikel dirasa terlalu panjang, boleh dilakukan pemotongan di bagian terbawah. Jika ternyata dipotong di bagian terbawah masih cukup panjang, bagian tengah pun bisa ditiadakan.
Pokok-pokok Terkait Penulisan Berita
Baik itu menulis artikel di blog atau pun berita untuk media cetak, berikut ini pokok-pokok terkait penulisan yang biasa dilakukan:
1. Membuat Judul
Membuat judul nggak harus selalu di awal ya. Boleh saja kita buat dulu artikelnya baru kemudian judulnya menyusul. Judul di blog dan berita jelas berbeda. Bahasa jurnalistik dibatasi ruang dan waktu dengan kemampuan komunikasi yang cepat, hemat dan jelas sehingga efisien dari unsur kata dan kalimat. Artinya, baik ketika membuat judul ataupun isi berita, kalimat yang dipakai harus ringkas dan tidak bertele-tele. Bagus juga dipakai untuk blog, tapi kalau aku suka yang sedikit mendayu-dayu, hehe.
2. Pembuatan Lead
Seperti yang sudah aku sampaikan di atas bahwa lead harus mengandung unsur 5W + 1H. Lead ini adalah inti berita yang tidak bisa diutak-atik. Kalau dalam artikel blog mengacu pada isinya, bagian yang nggak bisa dipotong karena bisa menghilangkan pesan sebuah tulisan.
3. Pembuatan Ending
Meski lead adalah yang terpenting, kita juga nggak boleh melupakan ending. Kalau dari hasil pengamatan berita di media cetak, biasanya ending-nya tuntas, alias tidak membuat orang bertanya-tanya. Sedangkan kalau di blog terkadang kita sengaja membuat ending menggantung, biar pembaca penasaran dan menunggu postingan kita selanjutnya. Atau membuat ending yang melibatkan pembaca agar berbagi pendapat di kolom komentar.
4. Alur Penulisan
Alur penulisan yang jelas akan membantu pembaca menangkap isi pesan dari sebuah berita atau artikel dengan lebih mudah. Jangan kaya drakor Memories of Alhambra yang banyak flashback, alurnya maju mundur cantik bagaikan Princess Syahrini.
Nilai-nilai Berita (News Value)
Selain belajar tentang 3 kaidah utama jurnalistik dan pokok-pokok terkait penulisan sebuah berita, Gus Wahid juga membeberkan 8 nilai yang harus ada dalam sebuah berita. Nilai ini yang akan menarik pembaca untuk mau melirik dan kemudian khusyuk membaca tulisan kita. Apa sajakah nilai-nilai itu?
1. Kedekatan (Proximity)
Maksudnya orang biasanya lebih tertarik pada peristiwa yang dekat secara geografis atau psikis. Misal, aku pastinya akan lebih tertarik membaca berita tentang perampokan di daerah Sendangmulyo daripada perampokan di daerah Bangetayu, karena Sendangmulyo dekat sekali dengan rumahku. Atau aku akan lebih tertarik membaca artikel tentang pentingnya digital parenting daripada berita politik.
2. Bencana (Emergency)
Berita tentang bencana biasanya menggugah perhatian pembaca. Hal ini dikarenakan adanya kebutuhan rasa aman.
3. Konflik (Conflict)
Berita terkait konflik akan menarik pembaca karena berisi tentang ancaman terhadap rasa aman, baik individu, kelompok/Negara. Coba saja ketika ada peristiwa pengeboman, pasti banyak khalayak yang berbondong-bondong ingin tahu kan?
4. Kemashuran (Prominence)
Saat lagi demam Memories of Alhambra atau Encounter seperti sekarang ini, ada baiknya kita membuat postingan tentang dua drama Korea ini beserta segala hal tentang pemainnya. Insya Allah akan laku di mesin pencari, karena rasa ingin tahu pembaca yang tinggi terhadap public figure, apalagi yang lagi booming.
5. Dampak (Impact)
Sebuah berita yang berdampak langsung dalam kehidupan masyarakat, menceirtakan sesuatu hal yang unik, aneh, dan lucu akan lebih menarik perhatian. Coba teman-teman bisa menyebutkan berita yang memiliki nilai dampak?
6. Baru (Actual)
Peristiwa yang baru terjadi memancing minat orang untuk mengetahui. Maka jika lagi fakir viewer, cuzz tulislah artikel tentang peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi.
7. Kontroversial
Biasanya berita seperti ini menarik untuk diketahui karena mengandung kejanggalan. Berita kontroversial terkait dengan human interest karena derita sesama cenderung menarik minat untuk diketahui.
8. Ketegangan (Suspense)
Sebuah berita yang mengundang rasa ingin tahu hingga akhir cenderung menarik minat.
Tips Pamungkas bagi Penulis, Jurnalis dan Blogger
Di akhir sesi sharing-nya, Gus Wahid memberikan tips pamungkas untuk para jurnalis dan blogger. Yang merasa dirinya penulis, jurnalis dan blogger, yuk merapat dan cek apakah kita sudah mempraktekkan tips dari jurnalis kondang ini.
1. Menulis dengan jujur.
Bahkan meskipun kita sedang mengerjakan sponsored post, jangan bilang bagus untuk sesuatu yang buruk. Kepercayaan pembaca terhadap tulisan yang kita buat bergantung dari kejujuran kita.
2. Tanda baca, koma, dan pola piramida terbalik.
Perhatikan PUEBI! Sudah punya PUEBI belum hayooo?
3. Catat dengan detail dan cermat.
Saat datang ke sebuah event, tulis hal-hal penting dengan lengkap. Kita bisa menulisnya di buku atau aplikasi note di hp. Kalau mau lebih akurat, rekam pemaparan narasumber, jadi kita bisa mendengarkan lagi di rumah sebelum mulai menulis artikel. Jangan sekali-kali hanya mengandalkan ingatan, apalagi semakin tua usia kita, semakin lemah juga ingatan yang kita punya.
4. Tulis dalam kalimat yang jelas, lengkap, dan jernih.
5. Fokus pada topik berita, jangan melebar ke sana-sini.
6. Tulis dengan proporsional, jangan berlebihan.
7. Periksa kalimat kutipan, pernyataan off the record, konfirmasi, dan “ucapan di kedai kopi”.
Gus Wahid memberikan trik wawancara agar bisa mendapat sumber berita yang out of the box:
a) SKSD (sok kenal sok dekat), pura-pura melakukan sesuatu di dekat sumber berita hingga narasumber merasa ingin tahu apa yang kita kerjakan, sampai kemudian narasumber menawarkan dirinya sendiri untuk berbagi informasi.
b) Menawarkan makanan dan minuman. Biasanya cara ini pantang ditolak dan mudah membuat narasumber berbicara.
c) Ajak ngobrol dari hati ke hati, jangan langsung to the point ke topik yang kita ingin gali. Setelah sumber berita merasa nyaman dengan kita, arahkan pembicaraan ke topik yang kita mau dan gali hal-hal yang unik dan out of the box.
Meski kita mendapat hal-hal yang luar biasa, pastikan untuk meminta izin kepada narasumber apakah boleh dicantumkan di dalam berita.
8. Patuhilah kode etik jurnalistik yang melarang penulis melakukan plagiat atau menjiplak.
9. Sepertinya lebih asyik menggunakan Bahasa Indonesia untuk penggunaan kata serapan dari bahasa asing.
10. Pelajari teknik SEO
Wah, dari tips yang disampaikan Gus Wahid, aku masih banyak PR nih, terutama yang nomor 5, 6, 9 dan 10. Kalau teman-teman punya PR di nomor berapa nih atau sudah berhasil lulus dengan cumlaude?
Unleash Your Creative Power with ASUS ZenBook Pro 15 UX580
Materi jurnalistik Gus Wahid memang ndaging banget, namun sebagai blogger milennial, kita juga perlu melengkapi tulisan kita dengan kreativitas yang memadai. Salah satunya dengan desain grafis atau bahkan video yang akan semakin membuat konten blog lebih menarik. Untuk urusan grafis, memang dibutuhkan laptop yang nggak biasa-biasa saja, dibutuhkan laptop dengan spek yang memadai sehingga aplikasi grafis bisa berjalan tanpa ngelag.
Beberapa waktu sebelum acara Year End Microsoft Blogger Gathering ini digelar, suami secara sekilas pernah ngobrol soal ScreenPad. Sebuah teknologi yang konon sangat membantu para profesional di bidang industri kreatif bisa semakin melejit potensinya.
Desas-desus kemunculan teknologi ScreenPad yang dikembangkan oleh ASUS sudah mulai berhembus sejak awal hingga pertengahan tahun ini di Indonesia. Beberapa artikel mengenai beberapa kemungkinan seri ASUS ZenBook Pro terbaru pun mulai keluar. Para IT hunter pastinya sudah nggak sabar ingin melihat seberapa kerennya sih ASUS ScreenPad yang digadang-gadang menjadi saingan utamanya TouchBar.
TouchBar sendiri adalah sebuah fitur yang dikembangkan oleh merk sebelah yang terkenal karena prestige value-nya. Pokoknya kalau ada yang membawa produk buatan brand ini, pasti akan disambut dengan decak kagum dan desisan, “kereen.” TouchBar adalah sebuah fitur di bagian atas keyboard menggantikan tombol fungsi, pengatur volume, brightness dan lain-lain. Jadi intinya tombol-tombol di bagian atas tuts angka digantikan menjadi tombol virtual yang cukup disentuh dan digeser cara menggunakannya.
Meski pada awalnya membuat orang kepo, ternyata kemudian TouchBar justru dianggap sebagai fitur yang nir faedah. Duh… Makanya ketika ASUS mulai menghembuskan info adanya teknologi ScreenPad, banyak orang sangat menantikannya. Benarkah teknologi ini lebih keren dari TouchBar-nya brand sebelah?
Berhubung aku juga ikutan kepo atas bergaungnya teknologi ScreenPad sejak suami mulai membuka obrolan tentang teknologi baru ini, aku mulai googling dong. Dari hasil kepo sana-sini, aku mendapat info kalau katanya ASUS akan segera merilis tiga seri ZenBook Pro UX580 di Indonesia. Perbedaan dari ketiga seri ini terletak pada jenis prosesornya.
Seri yang pertama akan menggunakan Prosesor Intel Core i9-8950HK hexa-core 2,9GHz TurboBoost hingga 4,8GHz, sedangkan seri yang kedua menggunakan Prosesor Intel Core i7-8750H hexa-core 2,2GHz TurboBoost hingga 4,1GHz dan seri ketiga dikatakan menggunakan Prosesor Intel Core i5-8300H quad-core 2,3GHz TurboBoost hingga 4GHz.
Akhirnya semua simpang siur dari ketidakjelasan informasi mengenai ZenBook Pro UX580 di Indonesia kini terjawab sudah. Pada pertengahan Juni 2018, ASUS Global merilis secara resmi produk laptop untuk para profesional ini di Taipei. Dari keterangan yang aku dapatkan di website dan akun Instagram resmi ASUS global, ZenBook Pro UX580 memang benar adanya memiliki tiga seri.
1. ZenBook Pro 15 UX580GE yang dilengkapi Prosesor Intel Core i9-8950HK hexa-core 2,9GHz TurboBoost hingga 4,8GHz
2. ZenBook Pro 15 UX580GD yang dilengkapi Prosesor Intel Core i7-8750H hexa-core 2,2GHz TurboBoost hingga 4,1GHz
3. ZenBook Pro 14 UX480 yang dilengkapi Processor Core i7-8565U (4C/8T, 1.8 - 4.6 GHz, 8 MB, 15 W) atau Core i5-8265U (4C/8T, 1.6 - 3.9 GHz, 6 MB, 15 W)
ASUS ZenBook Pro 14 UX480 with ScreenPad from ASUS Global Instagram |
Untuk seri UX580GE dan UX580GD, perbedaan hanya terletak pada dapur pacu di bagian prosesornya. Kedua seri ini terlihat sangat mirip jika disandingkan karena secara kasat mata tidak ada perbedaan selain prosessornya. Sedangkan untuk seri UX480, selain ukuran yang lebih kecil, prosessor dan RAM yang digunakan pun berbeda dengan yang seri 15 inch.
Kalau di Indonesia sendiri bagaimana? Apakah ketiga seri tersebut juga bisa ditemukan di negeri tercinta ini?
Setelah menunggu sekian lama, akhirnya informasi resmi mengenai produk ASUS ZenBook Pro 15 UX580 aku dapatkan dengan jelas melalui event Year End Microsoft Blogger Gathering. Pada event ini para blogger Semarang dan sekitarnya mendapat kesempatan untuk melihat lebih dekat kerennya laptop yang dibanderol harga Rp 35.999.000,-.
3 Hal yang Membuat ASUS ZenBook Pro 15 UX580 Patut Diperjuangkan oleh Para Pelaku Industri Kreatif
Melalui ASUS blogger gathering yang lalu, aku jadi mengetahui kalau di Indonesia baru ASUS ZenBook Pro 15 UX580GD yang dirilis. Produk ini telah resmi dirilis di Indonesia sejak pertengahan November 2018. Sampai saat ini di official website ASUS Indonesia, produk ZenBook Pro dengan ScreenPad yang ditampilkan hanya ada seri UX580GD saja. Apakah dua seri yang diluncurkan di negara lain juga akan dirilis di Indonesia? Entahlah… tunggu saja kabar selanjutnya!
Waktu pertama kali mendengar harganya disebutkan oleh Oom Yahya, narasumber utama di ASUS blogger gathering beberapa hari lalu, aku hanya bisa menganga lebar. “Itu duit apa daun ya?” Bahkan kalaupun aku punya uang sebanyak itu, kok rasanya eman jika habis dipakai untuk sekadar membeli laptop. Maklum aku sudah cukup puas menggunakan laptop dengan harga di bawah 5 juta, asalkan nggak ngelag saat dipakai multitasking; browsing dan ngetik.
Namun setelah tahu dapu pacurnya yang emang yahud banget, ya wajar saja lah kalau ASUS membanderolnya dengan harga yang super wow. Lagipula laptop ini memang dipasarkan untuk kalangan profesional, sebut saja para 3D desainer, video editor, front end web designer dan fotografer yang memang membutuhkan ketajaman warna dan fitur yang membantu efisiensi kerja mereka.
Mau tahu apa yang membuat ASUS ZenBok Pro 15 UX580 patut dibeli oleh para kalangan profesional dan pelaku industri kreatif?
1. Teknologi ScreenPad yang Tiada Duanya
ScreenPad merupakan fitur paling unik yang ada di ZenBook Pro 15 UX580. Teknologi ini merupakan fitur inovatif yang membuat touchpad bekerja secara lebih pintar. ScreenPad juga memiliki beragam fungsi yang bisa digunakan untuk menunjang produktivitas. ScreenPad juga memungkinkan pengguna untuk mengubah tampilan touchpad dengan menambahkan wallpaper.
Demi mendukung fungsionalitas ScreenPad, ASUS sudah menyiapkan beragam aplikasi khusus yang sudah terintegrasi dengan berbagai aplikasi produktivitas, salah satunya adalah Microsoft Office. Melalui fitur Adaptive Design, ScreenPad secara otomatis akan menyesuaikan tampilan sesuai dengan aplikasi yang sedang dijalankan dan menampilkan antarmuka tambahan.
Selain itu, ScreenPad juga bisa digunakan sebagai layar kedua. Lewat mode Screen Extender, pengguna bisa membuat ScreenPad layaknya layar tambahan untuk ZenBook Pro 15 UX580 ini. Dengan demikian, semua aplikasi yang ada di desktop bisa ditampilkan di ScreenPad layaknya ditampilkan di monitor terpisah.
2. Prosesor Core i7 8th Generation dan NVIDIA GeForce GTX 1050 Graphics
ZenBook Pro 15 UX580 juga didukung oleh prosesor dan chip grafis yang mumpuni. Laptop ini sudah menggunakan prosesor Intel Core i7-8750H dan chip grafis Nvidia GeForce GTX 1050. Dapur pacu yang nggak main-main ini memang sengaja dihadirkan untuk memenuhi semua kebutuhan para profesional mulai dari video editing, photo editing, hingga 3D rendering.
Untuk mengoptimalkan performanya, ASUS juga menghadirkan memori terbaik. Laptop kelas profesional tersebut sudah dilengkapi dengan RAM DDR4 sebesar 16GB dan penyimpanan internal menggunakan M.2 NVMe PCIe SSD sebesar 1TB. Kombinasi keduanya memastikan sistem dapat berjalan cepat tanpa kompromi, nggak bakal kenal yang namanya lagging kalau kerja pakai laptop ini.
Tidak hanya itu ZenBook Pro 15 UX580 juga bisa diakses dengan lebih aman karena adanya sensor sidik jari yang bisa kita temukan di touchpad dan Windows Hello. Dengan adanya sensor sidik jariini, kita nggak perlu lagi mengetikkan kata sandi setiap kali masuk: Cukup satu sentuhan saja sudah otomatis masuk.
Namanya juga didedikasikan untuk para profesional, maka ZenBook Pro 15 UX580 memang sudah dirancang untuk mobilitas yang tinggi. Dengan alasan itulah, ASUS kemudian melengkapi laptop seri profesional ini dengan baterai Lithium Ion 8-cell yang bisa memasok daya hingga 9,5 jam. Nggak tanggung-tanggung, teknologi fast charging juga sudah ditanamkan di laptop ini, sehingga pengguna bisa mengisi 60% daya hanya dalam waktu 49 menit.
Untuk menunjang kebutuhan penggunanya, tersedia dual-band 802.11ac gigabit-class Wi-Fi serta Bluetooth 5.0 untuk menghubungkan berbagai perangkat seperti mouse dan headset. ASUS juga menyediakan USB to LAN port dongle agar bisa terhubung ke jaringan melalui kabel.
Di sisi konektivitasnya, ZenBook Pro 15 UX580 dilengkapi dengan 2 port USB 3.1 Type-A dan 2 port USB Type-C berteknologi Thunderbolt 3. Apa itu Thunderbolt 3? Ini adalah sebuah teknologi yang memungkinkan laptop dihubungkan ke berbagai perangkat kelas profesional seperti docking kartu grafis eksternal atau monitor beresolusi tinggi. Selain itu terdapat pula port HDMI, combo audio jack, serta MicroSD card slot.
3. Layar Jernih 4K dan Sistem Audio Bersertifikasi Harmon Kardon
Saat mulutku menganga mendengar Oom Yahya menyebutkan harga yang sangat fantastis, suami langsung mencolekku. Katanya, “wajar lah harganya segitu, soalnya ZenBook Pro UX580 dilengkapi dengan layar beresolusi 4K UHD (3840x2160 pixel) dengan tingkat kecerahan hingga 400nits.” Jangan tanya padaku apa maksudnya, pokoknya layarnya itu jernih banget. Aku udah berangan-angan kalau nonton drama Korea pakai laptop ini pasti asoy banget.
Ternyata yang membuat laptop ini mampu menyajikan warna sangat akurat yaitu karena tingkat reproduksi warna Adobe RGB hingga 100% dan Delta E < 2. Artinya, warna yang dihasilkan di layar ZenBook Pro UX580 sangat realistis dan mendekati aslinya. Pantesan, kincloong banget. Layar ZenBook Pro UX580 juga merupakan factory-calibrated yang telah divalidasi oleh PANTONE. Btw, kalau kita melihat video yang kualitasnya belum mencapai 4K UHD, jangan kaget kalau ditonton di laptop ini terlihat pecah-pecah. Itu bukan karena laptopnya yang jelek ya, tapi karena ukuran video kita kualitasnya belum 4K UHD. Kalau mau mengetes ketajaman warnanya, cuzz cari video yang kualitasnya 4K UHD.
Blogger Mupeng ASUS ZenBook Pro 15 UX580, Boleh Nggak Ya?
Nggak cuma layarnya yang bikin kesengsem, dari sisi multimedia, ZenBook Pro 15 UX580 sudah dilengkapi dengan speaker khusus yang mengantongi sertifikasi dari Harman Kardon. Bahkan speaker di laptop ini pun dikonfigurasi oleh ASUS Golden Ear Team, yang juga melengkapinya dengan teknologi ASUS SonicMaster. Speaker laptop ini mampu menghadirkan suara kelas premium yang lebih baik dari laptop di kelasnya karena frekuensi suaranya 1,6x lebih lebar dan output 1,4 kali lebih keras.
ASUS ZenBook Pro UX580 tampil elegan dengan bodi berbahan metal yang solid dibalut warna Deep Dive Blue. Laptop kece ini tampil dengan layar yang lebar berukuran bentang 15,6 inci namun hadir dengan bodi seukuran laptop yang umumnya hanya mengusung layar 14 inci. Kok bisa? Ya tentu bisa karena ASUS memiliki teknologi NanoEdge yang membuat layar di laptop ini bisa tampil dengan bezel hanya 7,3mm dan screen-to-body ratio sebesar 83%. Keren kan? Karena ini pula bentuk laptop ini sangat ringkas, bahkan ketebalannya hanya 18,9mm dan bobot hanya 1,88kg. Pastinya sangat mudah dimasukkan ke dalam tas dan siap dibawa bepergian ke mana saja.
Hal keren yang paling pamungkas dari ZenBook Pro 15 UX580 yaitu laptop ini sudah mengantongi sertifikasi standar militer MIL STD-810G. Artinya, laptop ini dijamin tahan banting karena telah lolos berbagai pengujian ekstrem seperti tes ketinggian dan tes suhu.
Kalau dipikir-pikir blogger juga sebenarnya merupakan seorang pelaku industri kreatif kan ya? Tapi kira-kira seorang blogger layak nggak sih membeli ASUS ZenBook Pro 15 UX580? Jujur kalau aku memiliki ZenBook Pro seri ini bagaikan meraih bintang di langit. Asli aku langsung menghitung kapasitas diri. Untuk bisa membeli laptop seharga Rp 35 jutaan ini, aku harus menulis berapa artikel lagi ya? Wkwkkw.
Mungkin untuk blogger yang juga merangkap sebagai vlogger dan suka utak-atik bikin desain, ZenBook Pro 15 UX580 ini sah-sah aja lo diperjuangkan. Meskipun begitu, jangan lupa… sekeren apapun laptop yang seorang narablog pakai tidak akan lah nampak keren jika ia tidak memperhatikan dan meningkatkan kualitas tulisannya.
Benar-benar nggak rugi deh datang ke acara Year End Microsoft Blogger Gathering. Selain bisa memuaskan rasa dahaga atas keingintahuanku tentang teknologi ASUS ScreenPad, aku juga bisa melihat dan menyentuh secara langsung ASUS ZenBook Pro 15 UX580 yang harganya bisa buat beli dua buah motor baru.
Namun yang membuat aku lebih senang sih karena bisa silaturahmi dengan teman-teman blogger yang kreatif dan inspiratif, ditambah diguyur dengan ilmu bermanfaat dari Gus Wahid. Semoga dengan menyerap ilmu darinya, aku jadi semakin bisa menulis dengan lebih oke sehingga pesan dari tulisanku bisa sampai ke pembaca.
At last but not least, kebahagiaanku hari itu semakin lengkap karena pulangnya dapat goodie bag kece dari ASUS dan voucher Indomaret Rp 100.000 karena suami berhasil menjawab pertanyaan dari Oom Yahya! Alhamdulillah, rezeki blogger pas-pasan ya begini deh. Pas susunya Affan habis, pas dapat voucher belanja, hehe.
So, kalau teman-teman bekerja di bidang industri kreatif, sedang mencari partner kerja yang cocok dan mumpuni for unleashing your creative power, aku cuma mau bilang ASUS ZenBook Pro 15 UX580 is the most recommended, amaziiiiing!
Wassalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Kalo dikembangkan, materi gus wahid bisa sebanyak ini ya...
ReplyDeletehahaha, iya mas.. mantuul kok materinya.
DeleteWhuhu.. Asusnya memang keren banget yaaa.. Materi kopdar juga sangat bermanfaat.
ReplyDeleteBaik laptop dan materinya sama-sama 'ndaging' ya mbak... bermanfaat banget buat produktivitas dan melejitkan kreativitas.
DeleteLengkap banget info yang disampaikan.
ReplyDeleteZenbook Pro 15 UCX580 memang menggoda. fitur dan spefikasi yang ditawarkan memang luar biasa. :D
Makasih mas Rivai. Iya benar-benar menggoda, tapi aku kliyengan waktu tahu harganya, hahaha.
DeleteWaahh gilaak gilaakk, tulisannyaa lengkap bangeett bos kuuhh.
ReplyDeleteBlogger professional emang beda kelasnya sama blogger macem eike yg karbitan ini ya kak. Sungkem hahaa
Jiaaaah.. nek dikau karbitan terus eike apa dedek cantiiiikku :D
DeleteSukses selalu buat Isul yang kece badaiiii... :)
Luar biasa. Artikel yang sangat lengkap dan komplit. Satu hal yg paling ku suka dr laptop asus zenbook pro ux580 adalah akurasi warna yg bikin mata betah memandangnya dan juga audio visualnya yg mendukung hati untuk mengikuti irama. Pokoknya tidak rugi klo beli produk ini. Sesuai dg harga dan kualitasnya.
ReplyDeleteYa, Pak bener... ana rega ana rupa.. Semoga kita diberi kemudahan rezeki untuk bisa memilikinya.. aamiin.
DeleteBaru tau kalau bikin artikel ada banyak kaidahnya, terimakasih banyak, artikelnya sangat membantu membuka wawasan saya bagaimana menulis artikel yang benar,
ReplyDeleteSemangat ya untuk terus membagikan konten yang bermanfaat seperti ini
Artikel sepanjang ini memang harus ditambahi ilustrasi yang menarik mbak, mantappp. Sekalipun belum pernah pakai ASUS, sepertinya layak buat dicoba kalau ada rezeki :D
ReplyDeletewow, bergizi banget say tulisanmu. aku bookmark dulu ya. banyak hal baru yang kudapat di sini. terimakasih sudah berbagi :)
ReplyDeleteBanyak hal tentang jurnalistik yg baru aku ketahui di sini. Seperti cara menulis berita dan memangkasnya jika terlalu panjang. Ternyata memang masih bnyk yg perlu aku pelajari dlm dunia menulis ya
ReplyDeletekalo layarnya jernih sangat membantu buat correct our typo ya mbak... #jejakbiru
ReplyDeleteKeunikan blogger ya di gaya bahasanya yang unik ya satu dengan yangain
ReplyDeletePanjang banget ya mbak, artikelmu. Tetap membuatku kenal buat membacanya
ReplyDeletesuka gaya nulisnya Mba Marita, asyikaja gitu, enteng mudah dicerna.
ReplyDeleteSalut jg sm detail isi tulisannya, pastinya rajin bgt nyatet poin2nya ya Mbaaa
Yang teori piramida terbalik, menarik sekali sist! Aplikatif untuk writer yang banyak curcol like me, hehehe
ReplyDelete