Assalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Aku tuh paling hobi ngobrolin tentang diri sendiri. Duh, narsis banget yaks? Hahaha… ya, daripada ngomongin orang lain, apalagi di belakang mereka, kan mendingan ngomongin diri sendiri to? Kalau disuruh nulisin fakta tentang diriku, duh banyak banget ya. Dan lucunya seringkali lebih mudah menemukan kekurangan diri sendiri daripada kelebihannya.
Bisa karena takut dibilang narsis itu tadi, atau karena belum benar-benar mengenal diri sendiri. Hmm, kalau disuruh menggali lima fakta tentang diriku, sepertinya ini lima hal yang paling tepat menggambarkan seperti apa sih seorang Marita Ningtyas. Sengaja aku buat dalam dua part, karena aku merasa ada lima hal negatif dan lima hal positif berkaitan dengan diriku.
Negative Facts About Me
1. Jarang Mandi
Entah mulai kapan aku jarang mandi, kayanya sejak jadi ibu rumah tangga deh. Jadi kalau aku nggak keluar rumah di hari itu, aku bakal merapel mandi pagi dan soreku di siang hari, hahaha. Dengan alasan menghemat air, apalagi kalau air PAM lagi nyala bergantian. Padahal sebagai perempuan berbintang pisces yang berlambang ikan, aku seharusnya rajin mandi ya, hihi. Aku suka air, sangat suka, kalau sudah kadung mandi or kungkum, bakalan lama keluarnya. Tapi kalau lagi asyik ngerjain sesuatu, entah itu urusan rumah tangga or artikel pesanan, ya udah aku bakal mandi kalau semua kerjaan itu kelar.
Santai aja, aku belum pernah kok nggak mandi sampai berhari-hari, paling sehari aja… haha.. mana tahan kan ya lama-lama nggak mandi. Pengennya kalau di kamar mandi itu lama, yang bener-bener menikmati proses mandi, berhubung punya anak seringnya cepet-cepetan dan itu bikin mandi nggak nikmat. Makanya aku suka mandi saat suami udah pulang kerja, biar aku bisa menikmati mandi dengan maksimal.
2. Insecure
I am so insecure, bahkan sampai saat ini. Sepertinya ada hubungannya sama innerchild dan segala hal di masa lalu. Meski banyak yang bilang aku percaya diri, sejatinya aku sangat tidak percaya diri. Kalau orang lihat aku percaya diri, berarti aktingku berhasil, hihi. Karena rasa insecure ini pula, aku sangat amat cemburuan dan posesif tingkat dewa sama ke suami. Well, sejak punya anak-anak, tingkatannya nggak separah dulu sih, tapi tetap belum bisa hilang 100 persen juga.
3. Manja sama Suami
Saat keadaan mendukung untuk selalu mandiri, aku sangat bisa mandiri. Namun begitu suami pulang ke rumah, langsung deh backsound “.. lagi pengen dimanja, pengen berduaan dengan dirimu saja…” mulai mengalun. Dari gantiin diaper si Affan, nyuapin anak-anak sampai nyuapin aku langsung kupasrahkan padanya. Kalau kata sahabatku dulu, kamu menemukan sosok yang bisa membuatmu jadi diri sendiri sepenuhnya ketika sama suami. Eaaa, mungkin begitulah… bersama suami, aku tak perlu pakai topeng sok kuat, aku bisa bebas bermanja-manjaan tanpa ada yang protes. Eh ada ding… si Ifa.. katanya, “Bunda ki udah besar kok makannya disuapin.” Wkwkwk.
4. Moody
Nggak ada angin dan hujan, tiba-tiba suasana hati yang tadinya happy langsung berubah jadi marah-marah. Entah karena habis lihat film yang bikin dongkol or denger tetangga depan rumah yang ributnya nggak ketulungan. Kalau bad moodnya lagi kumat, aku bisa hanya malas-malasan di kasur seharian tanpa pegang kerjaan apapun dan nonton drakor berbelas-belas episode sampai kelar. Kalau bad moodnya lagi kumat, aku bisa diam seribu bahasa. Nah begitu aku cerewet kaya pistol kepenuhan peluru, itu berarti moodku justru lagi bagus.
5. Temperamental
Ini salah satu bad attitude yang sampai sekarang masih jadi PR buatku. Aku kalau lagi marah, bawaannya pengen nglempar kursi ke orang tersebut. Pernah suatu hari, aku pulang kerja dan di depan rumahku dulu ada tetangga sebelah rumah yang memarkir sepeda-sepeda anaknya di tempat yang biasa kupakai untuk memarkir motorku. Padahal tuh tetangga rumahnya gedong, berkali-kali lebih besar dari rumah yang kutempati, plus punya garasi khusus tempat penyimpanan sepeda. Kok ya masih seenaknya pakai lahan orang buat parkir. Saking keselnya, aku nggak urusan, aku langsung main tabrak aja tuh sepeda sampai berjatuhan dan aku ngeloyor masuk rumah. Suamiku bergegas mo ngerapiin sepeda-sepeda itu, tapi kularing sambil teriak aku bilang ke suami dengan kalimat semacam ini, “nggak usah diberesin, wong mereka yang nggak tahu diri kok kamu yang beresin. Kalau mo nitip sepeda di depan rumah orang, suruh bayar, orang kaya kok nggak punya adab!”
Kalau ingat kejadian itu berasa konyol, tapi begitulah diriku 10 tahun lalu. Sekarang udah nggak terlalu meledak-ledak seperti dulu lah ya, masa iya udah tambah tua nggak tambah bijak, eaa. PRku sekarang sih kalau anak lagi tantrum, jangan sampai ikut tantrum. Karena aku kadang masih suka ikutan kebawa emosi, terus kalau nggak tahan, tangan pun akhirnya mencubit si anak. Duh, maafkan emakmu ini ya nak, yang sukanya khilaf berkali-kali.
Positive Facts About Me
1. Adaptable
Aku tipe orang yang cukup bisa beradaptasi dengan orang-orang baru meski awalnya lebih suka mengamati terlebih dahulu. Aku bisa bekerjasama dalam sebuah tim, sekaligus asyik-asyik saja kalau harus bekerja sendiri. Aku tidak begitu suka mengawali pembicaraan, tapi kalau pembicaraan itu asyik dan klik, aku bisa jadi lawan bicara yang cukup menyenangkan. Aku bisa jadi pendengar yang baik, tapi sekaligus bisa jadi tukang yang rajin nyerewetin orang.
2. Suka Belajar Hal-hal Baru
Jika ada hal-hal baru yang berhubungan dengan sesuatu yang sedang aku kerjakan, aku sangat suka mempelajarinya. Misal saat mulai masuk ke dunia content writing dan blogging, aku suka belajar tentang SEO, bagaimana nyetting domain sendiri, bagaimana coding untuk bikin author profile di bawah post or button back to top. Kalau lagi belajar sesuatu, aku paling nggak suka diganggu. Jadi kalau lagi fokus sama suatu hal baru, anak-anakku bisa aku cuekin sampai aku menyelesaikan tantangan itu, wkwk.
3. Pantang Menyerah
Kalau dikasih tanggung jawab, aku berusaha untuk menyelesaikannya meski sesusah apapun itu dan selama apapun prosesnya. Aku nggak mau berhenti di tengah jalan. Bahkan meski hasilnya nggak maksimal, aku ingin memberikan usaha yang paling maksimal.
4. Suka Menyemangati Orang Lain
Aku nggak pernah buka spanduk or pengumuman kalau menerima jasa mendengarkan curhatan orang lain, tapi entah kenapa ada banyak yang tiba-tiba japri tentang masalah-masalah mereka ke aku. Padahal aku sendiri masih suka gagal mengatasi masalahku sendiri. Namun kata mereka yang suka japri, aku paling bisa menyemangati orang lain yang tadinya down jadi kembali full lagi. Duh, berasa jadi charger aku, haha. Alhamdulillah deh kalau begitu. Kadang dari curhatan mereka, aku juga jadi belajar untuk bisa melihat hidup dari berbagai sudut pandang.
5. Selalu Hafal Ulang Tahun dan Hari Bersejarah Orang Terdekat
Aku paling rajin ngucapin selamat di hari-hari spesial orang terdekat. Sebelum yang lain mengucapkan atau malah lupa, aku biasanya akan jadi orang yang pertama. Kenapa? Karena bisa jadi ketika semua orang melupakan hari tersebut, aku ingin mereka tahu bahwa aku selalu akan ada untuk mereka. Eaaa.
Semoga setelah mengetahui fakta tentang diriku ini, kalian tetap mau berteman denganku ya, pals. Kalau kalian adakah fakta yang selama ini dirahasiakan dari khalayak ramai?
Wassalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Post a Comment
Salam,
maritaningtyas.com