Assalammualaikum
warohmatullahi wabarokatuh.
Ada yang hobi
makan sate? Toss dulu dong, berarti sama denganku. Sate adalah salah satu
makanan favoritku. Sejak masih tinggal di Salatiga, aku paling hobi nungguin abang
sate Madura lewat di depan rumah. Sate
Madura yang dijual keliling dengan gerobak ini dulu sering jadi andalan paling
mudah kalau ibu lagi nggak masak. Sayangnya di rumah yang sekarang, sate Madura
lewatnya jarang-jarang, jadi kalau pas lewat langsung deh merayu suami untuk
beliin, nostalgia masa kecil, hehe. Sepiring sate lontong dengan sambal kacang
yang nikmat pas banget dimakan saat hujan turun begini. Kok jadi lapar ya?
Btw, dulu
yang aku tahu makan sate itu ya begitu, mau itu Sate Madura, Sate Sapi Suruh,
atau Sate Kambing Muda, pasti cara bikinnya itu ya satenya dibakar dulu lalu
disajikan dengan lontong dan disiram dengan sambal kacang. Namun setelah ketemu
Sate Maranggi, aku baru tahu ternyata ada sate dengan model berbeda.
Kenal Lebih Dekat dengan Sate Maranggi
Awalnya yang aku tahu Sate Maranggi merupakan makanan khas dari Purwakarta, Jawa Barat. Di Purwakarta, sate Maranggi biasa menggunakan
dua varian daging, yaitu daging sapi dan kambing. Tapi ternyata sate Maranggi
ini bisa ditemukan juga lo di Medan. Bedanya kalau di Medan, daging yang
digunakan adalah daging babi.
Perbedaan
paling mendasar antara Sate Maranggi dan jenis sate-sate yang lain yaitu
terletak pada proses memasak dan penyajiannya. Sebelum dimasak menjadi sate dan
disajkan, daging-daging yang akan digunakan direndam dulu dengan bumbu special.
Proses ini disebut dengan marination. Bumbunya sendiri merupakan perpaduan
antara kecap manis, jahe, ketumbar, lengkuas, kunyit dan sedikit cuka.
Proses
perendaman ini yang membuat daging Sate Maranggi sudah punya cita rasa dan
aroma yang khas. Maka ketika disajikan pun meski nggak pakai sambal kacang
tetap endess. Di Purwakarta, sate ini biasa disajikan dengan acar sambal tomat,
sambel oncom, ketan bakar atau nasi timbel.
Usut punya
usut sate Maranggi ini punya sejarah yang cukup panjang juga lo. Awalnya sih
karena kepo kenapa di Medan, daging yang digunakan kok daging babi, aku jadi
tahu kalau ternyata munculnya sate ini karena proses asimilasi budaya. Dikutip
dari pernyataan Chef Haryo pada sebuah artikel di Travel Kompas;
Sate Maranggi sebenarnya berasal dari para pendatang dataran China yang menetap ke Indonesia khususnya di daerah Jawa Barat atau para pendatang yang hidup di tengah-tengah masyarakat Sunda. Oleh karena itu, awalnya Sate Maranggi sebenarnya bukan terbuat dari daging sapi atau kambing seperti sekarang ini, melainkan dibuat dari daging babi.
Salah satu indikasi Sate Maranggi berasal dari China karena bumbu rempah yang digunakan Sate Maranggi sama persis dengan dendeng babi dan dendeng ayam yang dijual di Hongkong, China, dan Taiwan. Kemudian Sate Maranggi bertransformasi. Setelah ajaran Islam masuk dan banyak penduduk yang belajar Islam dan menjadi mualaf, maka timbullah asimilasi dan terjadi perkembangan budaya. Daging babi yang diharamkan dalam Islam digantikan dengan daging sapi.
Apapun
sejarahnya, Sate Maranggi sejak 14 Desember 2012 telah dikukuhkan Kemenparekraf
sebagai salah satu dari 30 Ikon Kuliner Tradisional Indonesia (IKTI). Hmmm, jadi
penasaran nggak sama Sate Maranggi? Ada yang sudah pernah nyobain?
Makan Sate Maranggi di Semarang, Ya di Zaji
Buat
teman-teman yang tinggal di Semarang dan pengen nyobain endessnya cita rasa
Sate Maranggi, nggak perlu jauh-jauh sampai Purwakarta, cuzz aja deh ke Sate Zaji yang berlokasi di daerah
Mulawarman, Tembalang. Warung sate yang dikelola oleh mbak Zuela Cendana dan
suaminya ini mengusung tagline kece; Cara Beda Makan Sate, Piih Sesukamu!
Di balik
kecenya tagline Sate Zaji, tersimpan beberapa rahasia yang mau aku beberin.
Pertama, sate yang dijual di warung ini berbeda dengan yang banyak kita temui.
Pastinya tahu dong ya bedanya? Huum, karena yang dijual sate Maranggi. Itu
artinya saat makan di sini jangan minta sambal kacang.
Sate Zaji dengan Varian Daging Kambing dan Sapi |
Sate Zaji dengan Varian Daging Ayam |
Kedua, kalau
di Purwakarta sate Maranggi biasa pakai daging sapi dan kambing, di Zaji kita
bakal nemuin tiga jenis varian daging. Nggak hanya daging sapi dan kambing,
tapi juga daging ayam. Jadi pilihannya beragam banget. Cocok buat keluarga yang
seleranya beda-beda kaya keluargaku. Ifa suka sate ayam, ayah suka sate sapi
dan aku lebih suka sate kambing. Affan? Affan mah semua doyan, hehe.
Rahasia yang
ketiga, berbeda dengan warung sate lain yang biasa menjual sate dengan sistem
porsi, Zaji menawarkan cara unik. Di sini sate dijual secara satuan alias kita bayarnya per tusuk. Pas banget
buat yang punya budget terbatas tapi lagi pengen makan daging. Jadi sangat memudahkan
banget buat kita yang pengen nyobain semua varian daging yang ada tapi kembang
kempis kalau harus beli per porsi, hehe.
Rahasia
keempat, sate Zaji insya Allah dijamin halal. Pasangan suami istri ini aku
kenal banget sholih dan sholihahnya kaya apa, jadi percaya banget semua sate yang
dijajakan pasti diolah dengan bismillah. That’s why rasanya pun semakin endess.
Alhamdulillah
aku sudah dua kali berkesempatan mencicipi enaknya sate Zaji dan nggak kecewa
sama sekali. Dagingnya empuk banget, baik itu yang sate ayam, sapi ataupun
kambing. Bumbunya juga meresap banget ke dagingnya. Cocok buat Ifa yang nggak
suka sambal kacang. Bahkan saat pertama kali aku bawa sate Zaji ke rumah
sepulang dari acara seminar, komentar Ifa “enak banget bun, kapan-kapan lagi
ya. Aku suka deh satenya.”
Dibakar di Tempat, Sate Hangat dan Nikmat |
Pengalaman
kedua beli sate Zaji, aku sengaja merasakan sensasi makan langsung di
warungnya. Tambah enak lagi lah, karena makannya langsung setelah satenya
dibakar. Top markotop kalau kata pak Bondan. Selain sate Maranggi, yang spesial lainnya di
warung Zaji yaitu tersedia CAMU. Ada yang tahu apakah itu?
Yup, Coklat
Aren Mbah Uti yang fenomenal itu lo. Pasangan yang istimewa deh pokoknya
sepiring sate Zaji Maranggi dengan segelas CAMU. Panas atau dingin, pilih saja
sesuai selera, hehe.
Warung Sate Zaji Maranggi Bersih, Affan Asyik Melantai |
Soal
pelayanan, insya Allah tak mengecewakan kok jajan di Zaji. Cepat, ramah dan warungnya
pun bersih. Buat para pecinta sate, belum lengkap deh pokoknya kalau belum
mampir ke Sate Zaji Maranggi. Selamat mencoba!
Sate
Zaji Maranggi
Jalan Mulawarman
Raya No. 5C Kramas, Tembalang
Instagram:
@satezaji
Fanpage:
Sate Zaji Maranggi
No HP:
085740648313/ 08561024410
Waktu
Operasional: 16.00 – 21.00
Wassalammualaikum
warohmatullahi wabarokatuh.
Sumber
informasi:
Disclaimer;
bukan postingan berbayar, pals. Asli review dari sudut hati yang paling dalam,
hehe. Semua foto dokumen pribadi.
Post a Comment
Salam,
maritaningtyas.com