Assalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Kejar setoran nih ceritanya. Sebelum memulai postingan ini, aku scrolling ke status-status whatsapp beberapa teman. Kemudian aku menemukan beberapa teman yang sebelumnya nggak punya blog, pengen punya blog tapi bingung bagaimana memulainya, sekarang sudah mulai ngeblog dan rajin share hasil tulisannya setelah beberapa saat lalu aku share tipis-tipis mengenai dunia blogging.
Mood booster banget looh! Hampir dua mingguan semangat ngeblog turun drastis gara-gara laptop dan HP yang susah diajak kerja sama. Membaca status-status tersebut seakan menamparku, mereka seperti mengarahkan telunjuknya ke depan hidungku.
"Ah elu, kemarin aja bilang harus semangat, harus konsisten, jangan pantang menyerah. Giliran laptop dan HP rusak, udah keok semangatnya." Jadilah aku berasa dapat suntikan semangat dan back to work.
Masih tentang #ArisanBlogGandjelRel yang kali ini masuk ke periode 19. Tema ciamik tentang hal-hal paling berkesan sepanjang 2017 diusung oleh mbak Mechta Deera yang bukunya sudah bertebaran ke mana-mana.
Btw, congrats ya mbak blognya sudah boyongan ke domain dot com, semoga semakin sukses. Berpartner dengan mbak Mechta, ada mbak Nuzhatul Ussak yang punya blog dengan nama unik; Gayeman. Mau tahu artinya? Tanya aja sendiri ya sama doi, hehe.
Meski terlihat mudah, namun cukup bikin kening berkerut juga. 2017 tahun yang cukup tenang dan membahagiakan, tapi yang paling mengesankan apa ya? Akhirnya setelah mencoba menengok ke belakang bulan demi bulan yang sudah terlalui tahun kemarin, menurutku tiga hal ini yang paling makjleb di hati:
Serunya Institut Ibu Profesional
Mengenal Institut Ibu Profesional atau yang lebih mudah disebut dengan IIP sih sudah cukup lama. Komunitas yang didirikan oleh ibu Septi Peni demi memberdayakan para wanita ini sudah menarik hati sejak 2012. Namun dulu kuliahnya belum semudah sekarang.Alhamdulillah dengan kemudahan teknologi, akhirnya aku bisa ikut juga perkuliahan IIP. Diawali dengan mengikuti kelas matrikulasi. Sejak batch #1 sebenarnya aku sudah mendaftar, tapi telat transfer, gagal deh jadi peserta. Baru kemudian ngeh kembali saat pembukaan batch #4, dan alhamdulillah lolos jadi peserta.
Masya Allah, banyak ilmu keren yang aku dapat dari serangkaian proses matrikulasi. Bener-bener paket komplit. Membuat aku lebih menghargai dan mencintai diri sendiri. Penting ini!
Masya Allah, banyak ilmu keren yang aku dapat dari serangkaian proses matrikulasi. Bener-bener paket komplit. Membuat aku lebih menghargai dan mencintai diri sendiri. Penting ini!
Kunci utama untuk bisa melayani dan memberikan yang terbaik kepada keluarga dan orang lain ya awalnya dari kemampuan kita untuk mencintai diri sendiri. Pokoknya kelas matrikulasi bikin semangat hidup jadi tinggi. Kembali punya life plan dan pengen bisa lebih bermanfaat.
Alhamdulillah setelah kurang lebih tiga bulan, kelar sudah kelas matrikulasi. Namun pembelajaran belum usai. Masih panjaaaaang. Mulai akhir tahun lalu, aku melanjutkan ke kelas Bunda Sayang batch #3 dan sekarang sudah masuk ke game level #3. Seru bangeeeet.
Di IIP Semarang aku juga dipercaya sebagai PJ Literasi Media. Awalnya dredeg bin grogi, di grup banyak yang lebih mumpuni soal tulis menulis, tapi koordinator wilayah Semarang, mbak Endah, malah menunjuk aku. Bismillah, doakan aku bisa menjalani amanah ini ya, pals.
Oya satu lagi yang bikin berkesan dari kelas matrikulasi IIP adalah ketika kami mengadakan wisuda di gedung pertemuan Perpusda. Kami yang belum mengenal satu sama lain, bahkan baru ketemu satu sama lain, akhirnya berhasil mengadakan seminar parenting dalam waktu yang cukup singkat dengan peserta yang mendekati target.
Karena IIP dan seminar yang kami adakan itu pula, cita-citaku sejak lama untuk bisa siaran di radio kesampaian juga. Apalagi siarannya ketemu sama teman lama, tambah hebring. Alhamdulillah, Benar-benar pengalaman yang mengesankan!
Oya satu lagi yang bikin berkesan dari kelas matrikulasi IIP adalah ketika kami mengadakan wisuda di gedung pertemuan Perpusda. Kami yang belum mengenal satu sama lain, bahkan baru ketemu satu sama lain, akhirnya berhasil mengadakan seminar parenting dalam waktu yang cukup singkat dengan peserta yang mendekati target.
Karena IIP dan seminar yang kami adakan itu pula, cita-citaku sejak lama untuk bisa siaran di radio kesampaian juga. Apalagi siarannya ketemu sama teman lama, tambah hebring. Alhamdulillah, Benar-benar pengalaman yang mengesankan!
Karena IIP, aku nggak cuma dapat ilmu bermanfaat, pengalaman seru, tapi juga teman-teman baru yang luaaaaaaaaaar biasaaaaa menginspirasi. Ada mbak Endah Tutik yang energik, mbak Indah Laras yang hangat dan keibuan, mbak Nenny yang jago bikin infografis, dan masih banyak lagi yang nggak bisa disebutkan satu per satu. Makasih Allah, rejeki dariMU membuat hidupku semakin berwarna.
Serunya Shooting #PakeBiznet Campaign
Berawal dari IIP juga nih hingga bisa ditawari jadi bagian dari #PakeBiznet campaign. Makasih juga sama mbak Rahmi Aziza yang sudah mengenalkan Biznet. Awalnya aku mewakili IIP untuk meminjam tempat di Biznet sebagai lokasi kami belajar blogging.Salah satu tugasku sebagai PJ Literasi Media adalah memfasilitasi teman-teman di IIP yang pengen belajar ngeblog dari 0. Aku sih seneng-seneng aja diberi kepercayaan sebagai fasilitator, padahal ilmunya masih sak uprit. Tapi bingung mikir tempat belajar yang asyik di mana.
Awalnya aku memang buka free blogging class di rumah, di rumah toh alhamdulillah ada koneksi internet yang cukup. Namun rumahku terlalu jauh dari tengah kota, kasihan teman-teman yang rumahnya Mijen, Ngalian.
Awalnya aku memang buka free blogging class di rumah, di rumah toh alhamdulillah ada koneksi internet yang cukup. Namun rumahku terlalu jauh dari tengah kota, kasihan teman-teman yang rumahnya Mijen, Ngalian.
Akhirnya diputuskan untuk mencari lokasi yang bisa dan mudah dijangkau dari arah mana pun. Ketemulah Biznet sebagai lokasi paling pas. Awalnya kita pinjam sehari doang, lalu mau cari tempat lain.
Ternyata teman-teman IIP suka dan nyaman dengan tempatnya. Kemudian kami lobby deh biar bisa setiap minggu kami pakai tempatnya. Eh, gayung bersambut. Tim Biznet dengan senang hati memberikan ijin kepada kami. Alhamdulillah selama kurang lebih dua atau tiga bulan ini setiap Kamis pagi kami belajar blog di sana.
Nah, suatu hari salah seorang member IIP ada yang share foto kami sedang belajar ngeblog di Instagram. Di foto itu aku terlihat menggendong Affan sambil nerangin beberapa hal ke teman-teman.
Nah, suatu hari salah seorang member IIP ada yang share foto kami sedang belajar ngeblog di Instagram. Di foto itu aku terlihat menggendong Affan sambil nerangin beberapa hal ke teman-teman.
Dikarenakan setiap foto yang kami post pasti kita mention ke akun Biznet, sampailah foto itu ke Biznet pusat di Jakarta. Ternyata bikin penasaran orang Biznet Jakarta, itu acara apaan kok ada ibu-ibu gendong anak di kantor Biznet. Diceritain deh kalau ada sekumpulan mamah-mamah muda yang lagi belajar ngeblog.
Dari situ kemudian muncullah tawaran agar kami membantu campaign #PakeBiznet. Aku sampaikan hal tersebut kepada teman-teman IIP dan mereka sih oke-oke saja. Toh, kami juga sudah sangat dibantu banget sama Biznet dengan fasilitas internet mereka yang super cepat, sehingga belajar ngeblognya jadi lebih mudah dan seru.
Tibalah hari shooting tiba. Aku pikir yang dishooting cuma pas kegiatan kami di Biznet. Ternyata dari pihak Biznet pengennya ngeshoot dari sejak pagi hari sampai sore hari, full day activities ku ngapain aja gitu. Uwooww, berasa artis. Bener-bener shooting seharian! Hasilnya? Video semenit bo.
Foto ini awal mulanya...
Dari situ kemudian muncullah tawaran agar kami membantu campaign #PakeBiznet. Aku sampaikan hal tersebut kepada teman-teman IIP dan mereka sih oke-oke saja. Toh, kami juga sudah sangat dibantu banget sama Biznet dengan fasilitas internet mereka yang super cepat, sehingga belajar ngeblognya jadi lebih mudah dan seru.
Tibalah hari shooting tiba. Aku pikir yang dishooting cuma pas kegiatan kami di Biznet. Ternyata dari pihak Biznet pengennya ngeshoot dari sejak pagi hari sampai sore hari, full day activities ku ngapain aja gitu. Uwooww, berasa artis. Bener-bener shooting seharian! Hasilnya? Video semenit bo.
Eits, tapi kereeen banget. Bukan aku yang keren, yang ngedit, yang motong-motong omonganku, yang capture moment.. cuakep deh. Jadi ngertilah aku sekarang kenapa artis bayarannya mahal, capek lo shooting itu, hihi. Shooting seharian aja jadi semenit doang, gimana bikin film dua jam or sinetron beribu-ribu episode coba?
Meski begitu di satu sisi, aku juga merasa malu. Merasa belum pantas aja ada di video itu. Ada yang lebih keren, lebih jago, lebih segalanya dari aku. Anyway, kemudian aku tepis semua rasa malu itu. Well, anggap saja video ini sebuah self reminder di saat semangatku kendor, di saat aku terjatuh di titik nol atau minus... like "hey, bangkit dong, lupa pernah ngomong begini?"
Aku sempat nunggu-nunggu kapan videonya tayang. Kok video dari kota-kota lain setelah shooting di Semarang udah tayang, sempat negative thinking pasti Biznetnya nyesel shoot aku nih. Hasilnya jelek pasti nih.
Beberapa bagian proses shooting, baru nyadar baju yang kupakai itu lagi, itu lagi... wkwkwk
Meski begitu di satu sisi, aku juga merasa malu. Merasa belum pantas aja ada di video itu. Ada yang lebih keren, lebih jago, lebih segalanya dari aku. Anyway, kemudian aku tepis semua rasa malu itu. Well, anggap saja video ini sebuah self reminder di saat semangatku kendor, di saat aku terjatuh di titik nol atau minus... like "hey, bangkit dong, lupa pernah ngomong begini?"
Aku sempat nunggu-nunggu kapan videonya tayang. Kok video dari kota-kota lain setelah shooting di Semarang udah tayang, sempat negative thinking pasti Biznetnya nyesel shoot aku nih. Hasilnya jelek pasti nih.
Ternyata oh ternyata sengaja ditayangkan di Hari Ibu. Huhuhu, semakin kuat aja pesan videonya. Teruntuk semua perempuan di Indonesia; maju dan semangat terus. Hey, para perempuan Indonesia, kalian hebat dalam segala rupa!
Buku antologi pertama yang terbit adalah Dear, Ayah Bunda - Suksesku Ada di Ridhamu. Kumpulan surat untuk orang tua tentang bagaimana kerinduan kami, cinta kami pada mereka. Pas banget terbit mendekati setahunnya kepergian ibunda tercinta.
Antologi kedua yaitu 8 Hari Menjelang Kematian. Sebenarnya ini proyek pribadinya mbak Desi Namora yang waktu itu membuat blog giveaway dengan judul yang sama pada tahun 2016.
Dan inilah hasil jadinya...
Tiga Antologi Memecah Sunyi
At last but not least di tahun 2017 adalah terbitnya tiga buku antologiku dalam waktu yang tidak begitu jauh. Alhamdulillah setelah lama vakum nggak menerbitkan buku, akhirnya tahun 2017 borongan ada tiga buku antologi yang lahir. Ya meski masih antologi, semoga jadi pertanda bahwa hilal buku solo akan segera muncul. Aamiin.Buku antologi pertama yang terbit adalah Dear, Ayah Bunda - Suksesku Ada di Ridhamu. Kumpulan surat untuk orang tua tentang bagaimana kerinduan kami, cinta kami pada mereka. Pas banget terbit mendekati setahunnya kepergian ibunda tercinta.
Antologi kedua yaitu 8 Hari Menjelang Kematian. Sebenarnya ini proyek pribadinya mbak Desi Namora yang waktu itu membuat blog giveaway dengan judul yang sama pada tahun 2016.
Saat itu mbak Desi memang sudah menyatakan kalau para pemenang giveaway akan dibukukan. Lama banget nggak ada kabarnya, hingga kemudian mbak Desi kembali mengabari kalau buku dalam proses cetak. Senangnyaaa... jadi kenang-kenangan buat anak cucu.
Yang ketiga ada Antologi Flash Fiction tentang Long Distance Relationship. Uhuuy, sekali-kali ngefiksi lagi. Lumayan kaku setelah lama nggak nulis fiksi, tapi aku cukup puas dengan tulisanku di sini. Btw, kalau ada yang mau mengoleksi buku-buku ini boleh banget lo? Ditunggu japriannya... hehe.
Alhamdulillah tiga hal paling berkesan di tahun 2017 semakin membuatku sadar bahwa sebiasa-biasanya hari yang kita lalui, selalu saja ada hal yang bisa kita syukuri. Semoga kita menjadi orang-orang yang tak pernah lupa bersyukur ya, pals. Selamat menjalani 2018 dengan penuh semangat!
Wassalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Yang ketiga ada Antologi Flash Fiction tentang Long Distance Relationship. Uhuuy, sekali-kali ngefiksi lagi. Lumayan kaku setelah lama nggak nulis fiksi, tapi aku cukup puas dengan tulisanku di sini. Btw, kalau ada yang mau mengoleksi buku-buku ini boleh banget lo? Ditunggu japriannya... hehe.
Alhamdulillah tiga hal paling berkesan di tahun 2017 semakin membuatku sadar bahwa sebiasa-biasanya hari yang kita lalui, selalu saja ada hal yang bisa kita syukuri. Semoga kita menjadi orang-orang yang tak pernah lupa bersyukur ya, pals. Selamat menjalani 2018 dengan penuh semangat!
Wassalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Mbaa...jempoool utkmuuu... Sukses selalu dg IIP dan buku2nya y mba... Oya trims doanya utkku, smoga bs trs semangat sptmu..dan pssst...jd malu iih..buku2ku bru 3 cuil kok mba..hehe.. Semoga bs nmbah2 lg.. Aamiin...
ReplyDeleteAku yang liat videonya jadi berkaca-kaca mbak, yang keren bukan editornya tapi kata-kata mbak dalam video itu. Uhuy! :D
ReplyDeleteKeren ya Mbak dalam satu tahun bukunya udah terbit 3 :D Semoga kedepannya lebih baik :)
ReplyDelete