Assalammualaikum
warohmatullahi wabarokatuh.
Melatih kemandirian
memang sebuah proses yang tidak bisa berhenti dalam satu atau dua hari. Ini
adalah proses berkelanjutan yang harus dengan sabar dijalani, karena terkadang
hasilnya bisa kita lihat setelah beberapa bulan atau beberapa tahun ke depan.
Contohnya nih mengajarkan
si mbak mencuci piringnya sendiri, awalnya sih dia senang-senang aja dibiarkan
mencuci piringnya karena dia bisa main air. Namun tidak setiap habis makan dia
mau mencuci piringnya sendiri.
Baru ketika dia berumur hampir enam tahun
sekarang ini, dia mau dengan ikhlas berinisiatif sendiri tiap makan langsung
cuci piringnya sendiri. “Aku kan sudah besar bun, jadi tiap kalau habis makan
langsung aku cuci sendiri ya piringnya.”
Begitu juga soal
mengganti baju sendiri, buang air, ataupun makan tanpa disuapi. Semua butuh
proses. Kalau orangtuanya nggak sabar dengan prosesnya dengan alasan ‘Ah, masih
kecil ini, ntar kan bisa sendiri kalau udah gede’… ya kita lihat saja nanti
hasilnya pasti berbeda dengan yang sudah dibiasakan sejak kecil.
Pernah disampaikan oleh
Abah Ihsan di salah satu pelatihannya, untuk menanamkan kebiasaan baik dalam
diri anak-anak dibutuhkan setidaknya tiga bulan agar kebiasaan itu benar-benar
mendarah daging. Jika sebuah kebiasaan buruk terlanjur tertanam di dalam diri
anak-anak, at least butuh tiga tahun
untuk merubahnya dan menanamkan kebiasaan baru yang lebih baik.
Itu kalau untuk
anak-anak, kalau untuk orang dewasa? Jauh lebih lama, perhaps it will take thirty years to change. Makanya
kalau kita suka sewot sama beberapa kebiasaan pasangan yang nggak sesuai sama
diri kita, jangan ngomel deh, the habits will not change only in one or two
days after we tell him to change, hehe.
Melahirkan Book Lover Baby
Ngomongin soal kebiasaan
baik, aku ingin anak-anakku suka membaca sejak kecil. Membaca yang aku maksud
bukan keterampilan membaca alphabet, kata atau kalimat. Namun mengajak mereka
menyenangi buku dan paham pentingnya kebutuhan budaya membaca untuk kehidupan
mereka.
Dulu waktu Ifa seusia Affan, aku belum kenal buku-buku yang recommended
untuk anak-anak. Aku biasa beli buku yang terbuat dari bahan yang seperti
busa gitu deh, ternyata dia suka banget.
Setelah Ifa usia dua atau tiga
tahunan, aku mulai hunting beberapa buku paket yang kualitasnya oke untuk
koleksi home library kami. Alhamdulillah doi mulai terkondisikan untuk membaca.
Setahun yang lalu ketika
ibu meninggal, aku sengaja memindahkan home library yang dulunya di ruang tamu
ke ruang bagian tengah. Dulu ruang bagian tengah ini merupakan tempat tidur
ibu. Setelah ibu tiada, ruang tengah ini jadi kosong, jadi aku pikir akan lebih
asyik kalau home library kupindah ke situ.
Ternyata ruang di situ jauh lebih
lembab, dan muncul rayap yang menghancurkan beberapa buku favoritku, rasanya
patah hati banget. Ifa pun jadi berkurang waktu membacanya karena nggak nyaman
di ruang tersebut. Akhirnya sekarang kupindah lagi home library nya di ruang
tamu. Hitung-hitung kalau ada tamu yang bawa anaknya, bisa diajak baca buku,
hehe.
Nah, aku juga pengen
Affan pun punya kebiasaan dan kecintaan terhadap aktivitas membaca. Sama kaya mbaknya
dulu, dia juga belum ngeh sih, cuma suka buka tutup buku sambil dilihat
gambarnya.
Bedanya kalau Ifa diceritain mau dengerin, Affan kalau diceritain
bukunya dibuka-buka atau malah digigit-gigit. But that’s okay, proses antara
anak yang satu dengan yang lain kan bisa beda-beda.
Gayanya Affan sedang Membaca Buku
Mulai hari ini, selain
fokus melatih Affan untuk berjalan secara mandiri, merutinkan kembali
aktivitas membaca untuk anak-anak, khususnya Affan menjadi PR buat aku. Memang
dibandingkan waktu Ifa masih kecil, sekarang aku jauh lebih kurang dalam
membiasakan anak-anak dekat dengan buku. Sebelum terlambat, jangan sampai deh
aku merusak fitrah belajarnya anak-anak.
Untuk Ifa yang mulai tertarik belajar membaca
kata, at least saat dia tujuh tahun dia sudah bisa membaca buku
favoritnya sendiri. Sedang untuk Affan, at least dia punya kemandirian untuk
memilih buku yang mau dibaca, membawa dan mengambil sendiri bukunya yang minta
dibacakan. Ayo nak, kita berdekatan lagi dengan buku. Hari ini kita mau baca
buku yang mana nih?
Wassalammualaikum
warohmatullahi wabarokatuh.
#Harikelima
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian
Post a Comment
Salam,
maritaningtyas.com