Assalammualaikum
warohmatullahi wabarokatuh.
Hari ketiga Affan
mulai toilet training. Dia mulai merasa risih ketika celananya basah. Ada hal
yang membuatku geli ketika ia takjub saat duduk di kursi makan dan kemudian
pip, mungkin Affan berpikir air apa itu yang keluar dari tubuhku, hehe. “Itu
namanya pipis sayang, besok kalau Affan kerasa mau pipis bilang bunda dulu ya sebelum
keluar.”
Memulai
toilet training di saat anak belum bisa mengungkapkan apa yang dia rasakan
dengan kata-kata jelas berbeda ketika anak sudah cukup lancar berbicara, namun
justru disitu letak tantangannya. Tiga hari ini aku mencatat kisaran jam berapa
saja Affan biasa pip dan pup. Berharap dari daftar jam yang aku buat nanti, aku
biasa membiasakan Affan ke toilet lebih dulu sebelum pip dan pup – nya terlanjur
keluar.
Tiga hari
bertoilet training dan kasur yang kami tempati Alhamdulillah masih bebas dari pip
– nya Affan. Qodarullah tiap bangun tidur, Affan selalu segera merangkak keluar
kamar lalu asyik berdiri di depan jendela ruang tamu dan pip di area tersebut.
Sungguh memudahkan bundanya untuk membersihkan pip – nya, hehe.
Selain fokus
pada toilet training, semakin hari Affan semakin memiliki keinginan untuk
bermain bersama kakaknya. Berhubung si kakak sudah masuk ke fase
bersosialisasi, Affan seringkali ditinggal main ke luar rumah. Setiap kali
kakaknya ke luar rumah pasti disambut tangisan melengking, seperti tidak rela
kakaknya main. Begitu mendengar suara kakaknya di depan pintu, Affan akan
segera menyambutnya. Ketika kakaknya membawa teman-temannya untuk main ke
rumah, Affan pun dengan riang bergabung bersama mereka. Meski seringnya
dianggap pengganggu, hihi. Namun si kakak siap menjadi pembela untuk si Affan.
Tiap kali temannya ada yang merasa Affan mengganggu permainan mereka, si kakak
akan berkata “biarin to, adikku kan masih kecil, nggak papa, lagian ini
mainanku kok.”
Lucunya kalau
di rumah sedang main berdua tanpa teman-temannya, si kakak seringnya nggak mau
ngalah sama si adik. Tiap adiknya merebut sesuatu dari tangannya, si kakak
langsung marah. Dan Affan paham banget kalau kakaknya marah, langsung merasa
sedih dan merajuk. Aaah, sepertinya fase drama kakak beradik ini akan semakin
seru, hehe.
Btw, hari ini
Affan tiba-tiba inisatif berdiri sendiri lo tanpa pegangan, meski hanya bisa
bertahan sekitar dua detik, namun buatku itu keren, hehe. Semoga pertanda baik
Affan akan segera melaju ke depan. Nggak sabar lihat Affan mengejar Ifa, hehe.
Alhamdulillah
meski terseok-seok, tantangan 10 hari dari kelas Bunda Sayang Institut Ibu
Profesional untuk game level dua; melatih kemandirian sudah tuntas aku kerjakan.
Masih ada waktu jika mau perpanjangan sih, tapi melihat beberapa to do list
yang belum tuntas, aku kok pesimis bisa perpanjangan, hiks. Semoga bulan depan
di game level tiga bisa lebih semangat dan optimal mengerjakan tugas-tugasnya
aah. Thanks for reading ya, pals. Anyway, meski tantangan 10 hari ini berakhir,
tugas melatih kemandirian untuk anak-anak dan diri sendiri jelas belum
berhenti. Perjalanan masih panjang euy.
#Harikesepuluh
#Tantangan10Hari
#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian
Post a Comment
Salam,
maritaningtyas.com