Wah, udah 14
hari nih, kurang sehari lagi game level 1 Bunda Sayang #3 resmi ditutup. Nggak
sabar nih mendapat kejutan materi dan game selanjutnya. Baru materi pertama aja
udah seru banget.
By the way,
pagi ini aku mendapat kejutan lain dari kelas Bunda Sayang #3. Yoi, setelah Rabu lalu dikasih cemilan
berkomunikasi dengan anak, kali ini gentian dikasih cemilan yang berkaitan dengan
komunikasi ke pasangan. Aku senyum-senyum sekaligus manggut-manggut baca
materinya.
Perbedaan antara Pria - Wanita
Aah, pantesan
begini, pantesan begitu. Setelah baca materi Perbedaan Otak Wanita dan
Laki-laki yang diambilkan dari kajian Dr. Aisyah Dahlan, aku jadi paham kenapa
wanita dan laki-laki ditakdirkan bersama. Ya, mereka memang kudu saling
melengkapi dan mengisi. Makanya janganlah sebuah rumah tangga itu berakhir
karena masalah “kami terlalu berbeda”.
Ya emang dari sononya wanita sama laki-laki itu beda, kita yang harus belajar
mengenali perbedaan itu.
Yang mau langsung kulik videonya, mangga lo...
1. Jumlah Komunikasi per hari
Pria mengeluarkan tidak lebih dari 7000 kata, termasuk kata-kata dan
bahasa verbal dan non verbal. Wanita perlu mengeluarkan 20.000 kata, bahkan
lebih.
Nah, pernyataan
ini nih yang sering digunakan tameng buat para wanita membenarkan
kecerewetannya, hihi. Alhamdulillah, suami sejak tahu hal ini jadi santai aja
nanggepin istrinya yang kalau udah ngomong kaya gerbong kereta, panjaaaaaang.
Kalau lagi semangat ngobrol, nggak bisa dihentikan, bisa sampai subuh deh
pokoknya. Hihihi.
2. Perkembangan Otak
Otak kiri mengatur bagian tubuh sebelah kanan, bekerja untuk
mengingat kata-kata, matematika, verbal, logis, fakta, analisa, syair,
nyanyian, lineal, detail dan lebih teratur. Otak kanan cenderung kepada
kreatif, warna, artistik, visualisasi, intuisi, gagasan, khayalan, holistik,
music, bentuk dan ruang. Pada laki-laki otak kanan berkembang terlebih dahulu, hal
ini yang menyebabkan anak laki-laki usia kurang dari 18 tahun terkesan santai,
tidak serius. Setelah 18 tahun barulah otak kirinya berkembang sama dengan otak
kanannya. Pada Perempuan otak kanan dan otak kiri berkembang seimbang, hal ini
menyebabkan anak perempuan di usia sekolah cenderung lebih pintar dalam segala
hal. Tetapi ukuran otak kanan laki-laki lebih besar daripada perempuan setelah
berkembang sempurna.
Pantesan ya,
suami itu kalau aku lagi ngajak diskusi akan suatu topik, seringnya responnya
berkesan santai banget gitu. Kadang bikin gemes, kok gitu doang sih responnya. Tapi
ternyata, dia mikirnya nggak cuma saat itu, sampai beberapa hari topik itu
masih dipikir bener-bener. Baru setelah ketemu jawaban yang sesuai, dia suka
nyeletuk, “kayanya yang kemarin itu
begini deh harusnya, bun”. Padahal aku udah lupa dan udah nggak nunggu
jawabannya, wkwk.
3. Corpus Colossum (Otak Tengah)
Laki-laki : Otak tengahnya tipis. Jadi otak kiri dan kanan bekerja
sendiri-sendiri. Hal ini menyebabkan laki-laki cepat fokus setelah 10 menit.
Dan pada saat fokus pendengaran laki-laki menurun. Perempuan: Otak tengahnya
lebih tebal 30%, sehingga otak kiri dan otak kanannya bersambungan. Menyebabkan
perempuan bisa mengerjakan pekerjaan lebih dari satu pekerjaan dalam satu
waktu.
Nah, bener
nih. Kalau suami udah fokus coding mah jangan diganggu, daripada makan hati. Anaknya
nangis kaya gimana juga nggak bakal denger. Ataupun kalau denger jarang
langsung bereaksi. Dipanggil juga baru jawab kalau udah teriak tiga kali, hihi.
Masalah
multitasking jadi ingat waktu dia aku minta momong Ifa dan Affan sekaligus.
Langsung angkat bendera putih. “Jangaaan,
satu aja yang ditaruh rumah kalau mau ditinggal pergi. Aku kan bukan bunda yang
bisa multitasking.” Wkwkkw.
Sudah Fitrahnya, 88% Pria Jarang lembut, jarang mempunyai perhatian,
jarang mengerti wanita dan jarang pandai berkomunikasi.
Alhamdulillah,
suami termasuk yang 12% berarti. Soalnya dia gampang banget ngeluarin kata-kata
romantis sekaligus menunjukkan perhatian tanpa disuruh. Lucunya kalau
komunikasi ke teman atau rekan kerjanya, dia suka kebingungan. Katanya sih dia
kalau jelasin sesuatu suka muter-muter nggak jelas gitu, hihi. Masa iya aku
harus jadi penerjemah buat dia di kantornya? Wkwk.
4. Wanita ketika marah susah untuk berterus terang.
Pria jika marah atau
kesal akan berterus terang.
Hmm, terus
terangnya pakai bahasa tubuh sih biasanya. Kalau lagi marah biasanya bakal diam
atau nggak asyik diajak ngobrol. Terus aku cuekin aja daripada ikutan bête,
wkwk.
Kalau aku
lagi jengkel, suka nggak jelas. Nggak ngomong terus jadi nyebelin deh pokoknya
tingkahku. Tapi kok ya suami nggak ngeh juga. Padahal udah berkali-kali begitu.
Baru setelah aku bilang “aku tuh jengkel
sama kamu.” Baru deh dia ngeh, “laaa
salah sendiri nggak ngomong.” Capek deeeeh.
5. Wanita jika tertekan butuh bicara, sedangkan pria akan diam untuk mencari solusi (Otak kanannya bekerja).
Pria berpikir wanita tidak mau ditanya pada saat tertekan seperti
dirinya padahal wanita butuh mengeluarkan keluh kesahnya. Hal ini yang kadang
menyebabkan pertengkaran. Wanita juga berpikir hal yang sama ketika pria sedang
ada masalah, wanita akan mengeluarkan banyak pertanyaan padahal pria hanya
ingin diam. Pria akan berbicara ketika telah menemukan solusi.
Iya banget
nih. Kalau lagi badmood dan manyun pengennya ditanyain lagi apa or kenapa,
disayang-sayang, tapi mah suami sering cuek, wkwkw. Baru kalau aku bilang “aku sebel bla bla bla.. “ baru deh ngeh.
Beda kalau
suami kelihatan ada masalah, aku yang malah lebih aktif sampai ndower tanya ini
itu. Tapi suami kadang malas respon, ternyata memang gitu ya cowok. Nggak mau
ngomong kalau belum dapat solusi. Noted!
6. Masalah Curhat
Wanita jika curhat hanya ingin disimak, sedangkan pria bila mendengar
curhat selalu menawarkan solusi sebagai bentuk tanggung jawabnya. Terkadang ini
bisa menjadi sumber pertengkaran.
Jadi ingat
drakor Temperature of Love waktu si pemeran utama cowok, chef ganteng lagi meminta
pacarnya untuk curhat. “Oke, aku tidak
akan menawarkan solusi, silakan ceritakan apa masalahmu.”
Makanya suami
mah kadang bikin bête kalau dicurhatin. Aku cuma pengen didenger, eh dia bilang “sabaaar.” Males banget hihi.
7. Kontak Mata
Wanita berbicara senang kontak mata karena otak tengah yang tebal
jadi kuat tatap mata dalam waktu lama, sedangkan pria kurang menyukai kontak
mata.Pria lebih menyukai melihat benda.
Terjawab
sudah kenapa suami nggak suka lama-lama kontak mata, terutama pas pacaran dulu.
Kirain grogi or nggak jujur, ternyata laki-laki memang begitu ya. Noted!
8. Sudut Pandang
Laki-laki sudut pandang matanya sempit. Kornea dan Retina
matanya memanjang lurus tidak bisa melebar. Hal ini menyebabkan terkadang susah
mencari barang. Wanita sudut pandangnya luas. Kornea dan Retinanya melebar.
Manggut-manggut
lagi soalnya sering banget nih suami, nyari kunci motor, nyari handuk, nyari
ini nyari itu. Ternyataaa begini to.
9. Membaca Peta
Wanita kesulitan dalam membaca peta atau petunjuk arah. Hanya
12% perempuan yang jago dalam membaca peta. Hal ini dikarenakan ketebalan otak
tengahnya. Sedangkan pria tahu arah dengan pasti.
Bener banget
nih, soalnya aku susah hafal arah. Harus ratusan kali dulu ke tempat itu baru
bisa kembali, hihi. Nah kalau urusan arah-mengarah, aku pasrah bongkokan deh
sama suami. Aku mah nggak ngeh urusan barat timur selatan tenggara. Parah
banget.
10. Shopping
Wanita jika berbelanja merupakan kegembiraan, sedangkan pria
berbelanja adalah teror bagi pria. Pria hanya punya waktu bersama hanya 20 menit,
setelah itu sebaiknya diadakan kesepakatan terlebih dahulu.
Hmmm, agak
nggak berlaku sama aku sih. I don’t really
like shopping kalau nggak perlu. Dan suami pun bukan tipe yang nggak mau
nemenin shopping, dia malah excited banget kalau pas belanja bulanan, hihi.
Dengan rela dan ikhlas mengantarkan, menemani dan belanja bareng.
11.
Nonton TV
Wanita melihat acara TV dengan tekun karena ingin menikmati emosi
pemain. Sedangkan pria gemar mengganti saluran TV, hal ini karena mencari
solusi.
Berhubung
udah lama nggak nonton TV bareng jadi udah agak lupa kebiasaan ini. Tapi kalau
diingat-ingat iya sih, doi memang suka mindah-mindah channel, terus kalau nggak
sreg semua dimatiin atau asal nonton satu tontonan yang paling mending, hehe.
12. Pancaran Emosi
Otak pria 99 pikiran dan 1 emosi, sedangkan Otak wanita 99 emosi
dan 1 pikiran. Jika pria mengalami emosi negatif (marah, sedih) berimbas pada
otak kanan, sedangkan perempuan jika mengalami emosi negatif yang terganggu
seluruh otaknya. Ketika wanita sedih seluruh otak kena semua, wanita tetap
masih bekerja tetapi kesedihannya tetap nampak. Wanita dapat mengendalikan 99
emosinya dengan 1 pikirannya.
Pria tidak nampak kesedihannya, karena otak kirinya tidak
terganggu maka masih bisa bekerja seperti biasanya, memimpin rapat dan
sebagainya. Karena pancaran emosi sangat besar jika sudah marah sampai
berteriak dan memukul berarti sudah marah besar. Ini makanya 1 emosinya tidak
dapat mengendalikan 99 pikirannya. Sedangkan Wanita jika marah sekali akan diam
dan badannya kaku.
Setuju lah
ini. Aku kalau lagi marah, sedih atau badmood. Semua kerjaan tetap bakal kelar,
tapi pasti kelihatan kalau lagi ada masalah. Dan pengennya cepetan pulang
beresin masalah, atau lebih tepatnya ngomel-ngomel ke suami, hihi. Beda sama
suami, misal kita habis ribut kecil nih, di kantor masih bisa tuh coding atau
rapat sama temennya. Tapi kalau udah marah besar, bisa nggak pulang-pulang,
wkwkkw.
Nah, setelah
tahu perbedaan-perbedaan tersebut, nggak perlu lagi ya gontok-gontokan, baperan
atau narik urat leher hanya gegara masalah odol di kamar mandi, wkwk. Sudahlah
ikhlaskan saja.. sambil sounding ke diri kita, “oke deh hubby, you’re really from Mars, and I’m exactly from Venus.” Wkkwkwk.
Anyway, ada
kata penutup keren dari materi bu Aisyah Dahlan; “Mitra
yang terbaik adalah mitra yang terbalik.”
Wassalammualaikum
warohmatullahi wabarokatuh.
Sumber Materi:
Cemilan tentang Perbedaan Otak Wanita dan Laki-laki di WAG Bunsay #3 Jateng.
#hari14
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Perbandingan pria dan wanitanya sangat mencolok. :'D
ReplyDeleteBener banget tuh, Mbak. :D Hehehehe aku bacanya sambil senyum2.
ReplyDelete