Assalammualaikum
warohmatullahi wabarokatuh.
Piknik.
Piknik. Piknik. Entah kenapa akhir-akhir ini hanya satu kata itu yang terus
melintas di kepalaku. Mungkin benar aku memang sedang butuh asupan vitamin P
alias vitamin piknik, hehehe. Kuingat-ingat terakhir aku bepergian dengan
keluarga sudah beberapa bulan yang lalu. Kesibukan demi kesibukan serta dompet
yang menipis karena keperluan lain yang lebih urgent menyimpan hasrat piknik
semakin jauh ke dalam hati. Ah, namun sepertinya kebutuhan untuk melihat
pemandangan hijau nan menyegarkan harus segera dituntaskan nih, biar tetap
waras mengarungi kehidupan yang keras.
Kalau
menuruti hasrat diri sih pengennya jalan-jalan ke kota yang agak jauh sekalian,
entah itu ke Solo, Malang, Bali. Atau malah sekalian menclok ke negara
tetangga, Singapura, sekalian silaturahmi ke rumah omanya anak-anak. Tapiiiii,
urusan perdompetan juga harus dipertimbangkan. Apalagi sebentar lagi kak Ifa
mau masuk ke jenjang sekolah yang lebih tinggi. Alhamdulillah, nggak jauh dari
rumah sebenarnya banyak kok tempat wisata yang kece badai.
Piknik Murah Meriah ke Kabupaten Semarang
Satu hal yang
aku syukuri tinggal di wilayah Tembalang, Semarang adalah ketika aku pengen
jalan-jalan ke area Kabupaten Semarang tidaklah membutuhkan waktu yang lama.
Bahkan naik motor pun nggak jadi masalah, hitung-hitung touring sekeluarga.
Padahal emang baru punya motor, jadi ke mana-mana ya naik motor, wkwkkw. Bisa
sih naik bus, tapi menurutku malah susah kalau mau mampir ke sana-sini. Apalagi
di Kabupaten Semarang kan banyak lokasi untuk disinggahi yang jaraknya cukup
dekat satu sama lain, lebih gampang naik motor daripada harus naik bus berulang
kali. Ya, resikonya kalau hujan deras harus rela menepi sebentar, kasihan si
bayi euy.
Apa kerennya
Kabupaten Semarang? Meski jejeran sama ibu kota Jawa Tengah yang terkenal padat
dan panas, Kabupaten Semarang ini punya hawa yang 180 derajat berbeda. Ketika
gerbang Ungaran sudah terlihat lalu deretan gunung dan langit biru menyapa,
hawa panas yang tadinya menyengat kulit seketika berubah adem. Belum lagi pemandangannya yang masih asli, serta
pepohonan yang masih banyak selalu meninggalkan banyak rindu untuk selalu
datang lagi dan lagi.
Kabupaten
Semarang ini cukup luas lo, bahkan seingatku dulu sebelum jadi kota, Salatiga
pun pernah menjadi bagian dari Kabupaten Semarang. Ketika sekarang telah menjadi
Kota Salatiga, ada wilayah yang kelihatannya berada di Salatiga, namun
sebenarnya milik Kabupaten Semarang. Ada yang tahu wilayah apakah itu?
Yoyoi,
Getasan dan Tengaran itu bagian dari Kabupaten Semarang. Unik kan? Padahal
letaknya ada di dekat Salatiga. Coba deh lihat di peta, kabupaten ini luaaaaas
sekali. Maka nggak heran kalau kabupaten ini memiliki banyak tempat wisata yang
oke punya, baik itu wisata alam, wisata religi, wisata sejarah atau pun wisata
kuliner.
Kembali ke Watu Gunung
Di antara
banyaknya tempat wisata yang cantik dan menarik di Kabupaten Semarang, entah
kenapa aku jatuh hati pada Watu Gunung sejak pandangan pertama. Awalnya dulu
aku tahu tempat ini dari salah seorang tetangga masa kecilku. Aku melihat
fotonya bersama keluarga berenang di tempat yang sangat asri, lalu aku tanya
deh di mana lokasinya. Ternyata di Watu Gunung.
Berbekal
informasi seadanya, aku mengajak suami untuk refreshing ke Watu Gunung. Ternyata lokasinya tak jauh dari Kampung
Seni Lerep, namun masih naik cukup menanjak. Udah takut duluan motornya nggak
kuat tuh waktu itu. Alhamdulillah sampai juga ke lokasi. Ternyata rekomendasi si
mbak tetangga masa kecil bener banget. Tempatnya asri dan adem banget. Padahal
waktu itu kami ke sana kesiangan banget karna cukup dadakan perginya. Tapi
ketika nyemplung di kolamnya, brrrrr… dingiiiiin. Bahkan Ifa yang biasanya
betah berlama-lama di dalam air pun belum ada setengah jam sudah minta keluar
kolam, hihihi. Saat kami membilas badan, wow… airnya jauh lebih bening, jernih
dan duingiiiin. Tambah teriak-teriaklah si Ifa. Segeeeer.
Usut punya
usut kenapa kami kedinginan banget saat itu, kami lupa kalau belum makan siang,
wkwkwk. Jadilah tubuh nggak kuat sama hawa dinginnya. Setelah diisi beberapa
cemilan, tubuh udah siap untuk bertualang dan menikmati indahnya alam Watu
Gunung. Ada danau, joglo-joglo tua yang eksotis, sungai yang mengalir
menentramkan hati… aaah kangen banget deh berkunjung ke sana lagi.
Saking
kangennya aku buka lagi folder foto saat kami ke Watu Gunung, ealah ternyata kami
main ke sana tahun 2015. It means two
years ago, ya pantesan dong kalau kangen banget. Apalagi kemarin lihat foto
seorang teman yang habis jalan ke sana, sudah ada banyak perubahan di Watu
Gunung. Tentunya tambah bagus dan bikin semakin penasaran untuk kembali ke
sana.
Setidaknya
ada tujuh alasan kenapa aku ingin kembali piknik ke Watu Gunung sesegera
mungkin;
Lokasi Tak Terlalu Jauh
Bertempat di
Jalan Srikandi Raya No 1 Desa Lerep, Ungaran Barat, menurutku Watu Gunung nggak
jauh-jauh banget lah ditempuh naik motor sama ayah dan anak-anak. Nggak tahu ya
kalau kata si ayah yang mengemudikan motor, secara aku cuma mbonceng, terus
kalau kena semilir angin tiba-tiba ngantuk, dicubit deh sama si ayah, hihi.
Yang jelas untuk perjalanan tidak membutuhkan waktu yang lama, paling lama satu
jam kali ya. Itu juga karena kami bawa anak-anak, jadi naik motornya dengan
kecepatan standar.
Perjalanan Menuju Lokasi Yuhuuu
Aku selalu
menikmati perjalanan menuju Kabupaten Semarang, karena tempatnya yang masih
asri dan adem. Apalagi jalanan menuju ke Watu Gunung ini, bikin pegangan
kenceng ke ayah. Nanjak boooo. Tapi jadi seru, bisa ngajak anak-anak nyanyi “naik
naik ke puncak gunung, tinggi tinggi sekali… “.
Akomodasi Murah Meriah
Karena
lokasinya yang tidak terlampau jauh, tentu saja biaya untuk menuju ke sana pun
tidak menipiskan dompet yang nggak tebal-tebal banget, hihi. Tiket masuk ke
Watu Gunung pun sangat reasonable
kok, cucok lah buat eike yang merupakan fans garis kerasnya Mak Irit, hehe. Selain
itu kalau pun tidak cocok dengan harga makanan di Watu Gunung, ada banyak
tempat makan yang dituju di daerah Ungaran yang harganya cukup terjangkau.
Tentunya kami pun nggak perlu juga cari tempat inap. Setelah mata dan tubuh
dimanjakan, bisa langsung cuzz turun ke Semarang.
Tempatnya Sooo Kece
Seperti yang
aku bilang di atas, Watu Gunung sudah bikin aku jatuh cinta sejak pertama kali
melihatnya. Kolam renangnya yang adem dengan batu-batu alam nan indah,
pepohonan yang rapat, danau yang cukup luas, joglo-joglo tua yang eksotis serta
aliran sungai yang menenangkan telah mampu meninggalkan kenangan yang membawa rindu
untuk selalu datang kembali.
Ada Wahana Baru
Pic by Facebook Mbak Endah Tutik |
Nah, beberapa
hari yang lalu aku lihat postingan di Facebook mbak Endah Tutik, salah satu teman
kerenku. Di postingan tersebut, terlihat doi dan anaknya naik perahu kecil dan
mendayung di tengah danau. Entah aku dulu yang nggak ngeh atau memang dayung-mendayung
perahu itu merupakan salah satu fasilitas baru yang ada di Watu Gunung. Hmm,
sepertinya layak dicoba nih.
Kungkum Time
Sebagai
wanita berbintang Pisces yang simbolnya ikan, entah nyambung atau tidak, tapi aku
memang suka banget sama air. Daaan, karena waktu pertama kami main ke Watu
Gunung nggak well prepared hingga akhirnya nggak puas saat kungkum. Wajib
banget saat nanti piknik ke tempat tersebut, aku harus sudah super kenyang jadi
bisa nyemplung dan berlama-lama di kolamnya yang asri itu.
Now, with Affan!
Yang paling
penting, tentu saja karena sekarang sudah ada si Affan. Dua tahun yang lalu
kami jalan-jalan ke Watu Gunung, usia Ifa belum genap empat tahun. Masih yang
unyu gitu deh. Sekarang pastinya akan tambah seru dan bakalan banyak yang
ditanyakan karena Ifa sudah hampir enam tahun, ditambah ada Affan yang pasti
akan takjub lihat pemandangan kece. Secara sehari-hari yang doi lihat cuma
tembok lagi dan lagi, hehe.
Semoga tujuh
alasan ini bisa meluluhkan hati pak suami ya, pals, sehingga proposal untuk kembali ke Watu Gunung segera di – acc, hehe. Beneran nih otak udah kemepul
alias panas banget (baca: butuh piknik, wkwk). Kalau kamu sudah pernah ke Watu
Gunung belum, pals?
Wassalammualaikum
warohmatullahi wabarokatuh.
Emang asik banget di Watu Gunung. Bisa sering-sering kesana kalau pengen nyantai...
ReplyDeleteHooh mas.. adem bikin ide bertebaran hehe.
DeleteBelum perbah kesini, saya taunya gunung ungaran mbak, boleh dicoba nih. Refrensi kalo mau ke semarang :D
ReplyDeleteudara sejuk seperti itu bisa membuat fresh hati dan pikiran ya mba... :)
ReplyDeleteAsri banget ya mba suasanya :) rasanya damai bukan main.. kapan bisa ke semarang :(
ReplyDeletewww.sistersdyne.com
Hahaha... Aku langsung ngakak baca vitamin P
ReplyDeleteKayaknya Watu Gunung emang lagi hittzz ya di Semarang. Ternyata ada bangunan pendoponya juga ya. Keren
Btw, pernah gak merhatiin. Kalo Salatiga itu dikelilingi kabupaten Semarang ?
Iya mbak.. makanya tuh aku tulis juga di Bab pertama.. Ada wilayah yg kayanya ngikut Salatiga padahal justru wilayah Kab. Semarang, termasuk Kopeng juga. Hehe.
DeleteAku belum pernah kesana huhuu....anak-anak senenge ke Umbul Sidomukti,. Meski udah berkali-kali tapi nggak bosen
ReplyDeleteKl sepi airnya dingin tapi kl pas kaya aq kmrn dulu saking ramenya airnya mpe anget
ReplyDeletewah asri banget ya tempatnya
ReplyDeletewah makannya murah ya, jalan jalan ringan di kantong dong. emang asik ya membawa keluarga jalan jalan
ReplyDeleteTempatnya asyik dan nggak begitu jauh, tapi nanjak itu lhooo wkwkw aku pan penakut bingiit hahaha...
ReplyDeleteBanyak yang merekomendasikan Watu Gunung untuk tempat liburan yaa, aku belum pernah hahaha
ReplyDelete