Assalammu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Setelah mandheg semingguan nggak posting, finally bisa nulis lagi. Rasanya melegakan... Di rumah lagi kena flu semua nih, dari aku, si ayah, sampai duo ifAffan nggak ada yang lolos dari serangan batuk pilek. Qodarullah minggu kemarin padat banget aktivitasnya, dari takbir keliling sampai rempong jadi seksi hore-hore di nikahan sepupu, badan rasanya butuh dimanjakan ala-ala spa gitu deh.
Niat hati sudah pengen nulis hutang #ArisanBlogGandjelRel periode sembilan ini sejak kemarin-kemarin, tapi saat tiba waktunya nulis selalu nggak pernah kebangun saking kecapekannya. Alhamdulillah, hari ini bisa kelar juga.
#ArisanBlogGandjelRel periode kesembilan ini mengangkat tema tentang bisnis rumahan impianku yang dipersembahkan oleh mbak Wahyu Widya dan Bunsal. Hmm, menarik nih temanya. Siapa sih yang nggak pengen punya bisnis di jaman seperti sekarang ini. Di saat dunia berada di genggaman, bisnis pun bisa dimulai di rumah dan hanya bermodalkan gadget semata. Masalah utamanya kalau buatku adalah keistiqomahan dalam menjalaninya.
Aku beberapa kali sudah berusaha memulai bisnis, dari yang jadi reseller hijab, buku sampai MLM, tapi selalu aja mandheg di tengah jalan gegara nggak istiqomah kalau kudu ngiklan setiap hari, posting produk setiap hari di medsos... ini antara nggak bakat jadi business woman atau memang males? Hehehe. Anyway, kalau disuruh milih apa saja bisnis rumahan impianku yang ingin aku bangun... inilah enam mimpiku;
Fashion Hijab Brand
Sudah sejak setahun atau dua tahun lalu ya... aku punya keinginan bisa menjahit. Setelah cari info tentang kursus menjahit ke sana kemari, akhirnya aku menemukan juga tempat kursus yang nyaman dan harganya ramah di kantong. Bu Gurunya pun sangat baik dan telaten. Memang sih lokasinya agak jauh dari rumah, tapi karena udah niat senang aja menjalaninya. Tapi ternyata usia nggak menipu, naik turun bukit lama-lama pegel juga di badan. Suami juga mulai kasihan lihat aku pulang menjelang magrib melewati jalan Sigar Bencah yang turunannya lumayan bikin deg-deg ser. Akhirnya aku diminta berhenti dulu sampai Ifa masuk TK. Kebetulan karena TK nya Ifa dekat sama Sigar Bencah, pengennya setelah nganterin Ifa sekolah bisa cuzz kursus jahit. Belum juga terlaksana, eh dikasih hamil Affan sama Allah, jadinya sampai sekarang belum mulai lagi deh kursus jahitnya, hehe.
Kenapa kok aku pengen kursus jahit? Awalnya sih pengen bisa bikin gamis dan kerudung sendiri, kan lumayan ngirit tuh tinggal beli kain terus dibikin sendiri. Apalagi ketika temanku yang bisa jahit cerita, bikin gamis sendiri harganya bisa separuh dari uang yang biasa kita keluarkan saat beli gamis di sebuah toko. Ngiler banget euy. Selain itu aku memang bercita-cita punya usaha fashion yang bisa membuka lapangan pekerjaan untuk mbak-mbak dan ibu-ibu di daerahku. Kan banyak tuh di sini yang pengen kerja di garment, tapi saat sudah berkeluarga rata-rata mereka keluar dan bingung mau ngapain, pengen aja memfasilitasi mereka. Sudah bayangin ntar rumahku bakal kudesain dua lantai, lantai bawah khusus buat aktivitas jahit-menjahit dan lantai dua buat tempat tinggal.
Tapi ya masih bayangan aja.. hehe. Sementara sih selama ini aku baru jadi reseller hijab dari brand tertentu yang akhirnya juga mandheg karena nggak istiqomah posting produk. Bismillah, semoga terealisasi… apalagi sekarang aku ada kenalan konveksi yang siap diajak kerjasama. Mereka yang jahit, aku tinggal siapin desain, tempelin nama brand and jualin. Cuma masih perlu dipikirkan ini itu. Dan aku rasa aku tetap butuh skill menjahit biar bisa jadi QC produk sendiri.
Daycare
Berawal dari kegelisahanku saat mau kerja lagi dahulu kala. Aku nggak nemu orang yang mau jadi pengasuh karena sekarang lebih banyak yang milih kerja di pabrik daripada harus ngasuh anak. Sempat ada ide menitipkan Ifa di daycare, tapi rumor mengenai daycare yang kurang baik saat itu membuatku mundur teratur. Yang katanya ntar anaknya nggak kopen, anaknya dikasih CTM biar tidur terus, dikasarin dan sebagainya.
Hingga suatu saat aku berkenalan dengan salah seorang pemilik PAUD dan Daycare yang sesuai dengan bayanganku. Daycare yang beliau punya ini nggak cuma sebagai tempat nitipin anak, anak tidur, dikasih makan dan dibiarin main gitu aja. Tapi kegiatannya jelas, semacam sekolah, ada stimulasi untuk anak-anak bahkan bayi sekalipun.
Berhubung aku lihat di sekelilingku belum ada daycare yang seperti ini, aku pengen sih buka bisnis daycare di rumah. Cuma masih mikir cari pengasuhnya yang harus sesuai dengan visi misiku. Plus tentunya menata rumah agar nyaman sebagai tempat istirahat dan bermain anak-anak. Ke depannya kalau bisnis impianku ini beneran berjalan, aku pengen kerjasama dengan instansi-instansi untuk membangun daycare di tempat kerja. Karena banyak dengar cerita teman-teman pekerja yang kesusahan cari daycare dan segala permasalahannya. Kalau di tiap instansi ada daycare-nya, si ibu pasti akan lebih nyaman dan tenang ninggalin anak, yang masih ngASI pun juga lebih tenang, saat istirahat bisa nengok baby-nya dulu.
Book Advisor
Sebenarnya sejak tahu banyak buku keren untuk anak-anak dari berbagai penerbit, aku sudah bergabung jadi book advisor. Awalnya karena beli buku Confidence in Science dari mbak Dewi Rieka, terus ditawari untuk sekalian jadi book advisor-nya Mizan, terus mulai kenal dengan penerbit lain dan mulai jualin produk-produk dari penerbit lainnya, seperti Tiga Raksa, Sygma, Rumah Pensil.
Tapi ya gitu, sama kaya jadi reseller hijab… aku nggak istiqomah ngiklan. Padahal saat semangat masih menggebu-gebu, pendapatanku dari jualan buku lebih dari cukup untuk beli buku paketan yang lain lagi. Jadi, dari jual buku buat beli buku lagi. Alhamdulillah, meski belum sekomplit teman-teman book advisor lainnya, tapi bisa menyiapkan mini home library buat Ifa.
Selain book advisor buku anak-anak, aku juga mulai kenal dengan distributor besar buku-buku macam novel, dan semacamnya yang biasa dijual di Gramedia. Lumayan harganya bisa terpaut sepuluh sampai dua puluh ribu. Akhirnya aku daftar jadi reseller tapi ya lagi-lagi, malas ngiklan bikin bisnis buku online-ku nggak berkembang. Padahal suami udah siap bikin web biar aku lebih semangat jualan. Doakan aku menemukan semangatku lagi untuk menebar manfaat membaca dengan menjadi book advisor ya, pals…
Salon and Spa
Aku tuh suka banget dipijat. Kalau badan udah nggak enak banget, daripada suruh ke dokter or minum obat, mending panggil tukang pijat langganan, dijamin langsung seger deh badannya. Gegara hobi ini pengen banget punya spa sendiri. Apalagi ketika tahu salah seorang teman di facebook memulai bisnis spa rumahan dengan modal yang cukup masuk akal, sempat sih kemarin ditawari, tapi apa daya duit tabungan kurang.. jadi ya dadah bye bye.
Berandai-andainya nih dari bisnis rumahan bisa jadi One Stop Beauty Centre gitu. Ada butik gamis, salon and spa serta café keluarga yang cozy. Meski rasanya nggak mungkin, tapi buat Allah semua yang nggak mungkin bisa jadi mungkin kan? Asal ada ikhtiarnya juga sih nggak cuma berandai-andai, hehe.
Content Writer Agency or YouTuber
Sejak 2012 berkecimpung di dunia jasa kepenulisan buat web orang, aku tertarik juga nih pengen mengelola agensi kepenulisan. Pengen gitu ternak blog dengan berbagai niche, tapi ngebayangin kudu nulis sendiri semua artikelnya kok ya kelimpungan. Ada rencana kalau udah bisa naklukin SEO, adsense, dan endebra endebre lainnya, buka lowongan buat penulis.
Kalau nggak ya, pengen belajar jadi YouTuber juga… Cuma bingung mau bikin konten video apaan. Mengkaryakan Ifa dan Affan kali ya kaya mas Eko Nurhuda gitu, hehe. Unboxing mainan, review jajanan… Kapan? Jangan ditanya lah.. kan impian to? Boleh lah ya, berandai-andai dulu, hehe.
Social Event Organizer
Sebenarnya untuk yang ini nggak murni bisnis yang buat cari duit gitu sih, lebih ke social entrepreneurship gitu. Jadi kan aku memang tertarik buat belajar parenting dan kawan-kawannya. Aku juga punya komunitas dengan beberapa teman yang punya ghirah dan visi sama. Kami sudah mulai sih beberapa tahun ini dengan nyelenggarain seminar parenting, tapi ya itu terkadang menggebu di awal jadi cepat mlempem.
Nah, pengen banget memulainya lagi. Nggak harus seminar besar di hotel yang berbayar sih, wong ngadain gratis aja kadang masih susah menjaring peserta, hehe. Pengennya malah hadir di arisan-arisan RT atau posyandu lalu berbagi tentang parenting, kesehatan, ngajak teman-teman yang punya kompetensi di bidang tersebut. Masih banyak di luar sana orang tua yang belum sadar tentang pentingnya belajar parenting, pasrah bongkokan sama sekolah dan nggak mau tahu sama pendidikan anak, dan aku terpanggil untuk merangkul mereka. Ya sadar diri sih, aku juga belum banyak pengalaman, anak masih kecil-kecil, belum banyak juga ilmu parentingnya, tapi mengingat ujaran salah seorang guruku, “berbagilah, meski baru tahu sedikit, Dengan berbagi, kamu akan lebih mudah mengamalkan ilmu yang kamu dapat.”
Pengen bikin kelas dongeng dan teater juga buat anak-anak di sekitar. Lihat anak-anak di sekeliling rumah yang punya bakat kesenian tapi nggak terasah karena belum terfasilitasi, kadang menggedor nurani untuk berbagi pengalaman saat masih aktif jadi artis kampus, wkwkwk. Jadinya anak-anak ini juga punya kegiatan positif, nggak melulu pegang gadget gitu.
Ya, social entrepreneurship macam begini memang bukan jalan untuk cari duit, tapi selalu ada kepuasan tersendiri setelah bisa menaklukannya. Membuat hidup lebih semangat dan berarti. Saat ini sih, yang baru jalan aku buka kelas Belajar Blogging Bersama untuk teman-teman yang berminat secara online dan offline. Pengennya sih lebih banyak menjaring yang offline, karena lebih gampang ngarahinnya. Tapi jangan bayangin yang susah-susah, ini mah buat pemula banget. Memfasilitasi mereka yang pengen punya blog, tapi nggak tahu harus mulai dari mana. And yes, I’m happy for sharing with them.
Nah, itulah enam bisnis rumahan impianku, entah mana yang akan terwujud… Tapi katanya kan “mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia, berlarilah tanpa lelah sampai engkau meraihnya.” Kalau kamu punya bisnis impian apa, pals?
Lucu. Banyak anak2. :D
ReplyDeleteIyaaa.. tapi kudu siap mental :)
DeletePengen juga punya usaha rumahan. :D
ReplyDeleteSiapa sih yang nggak kepengen hehe.
DeleteKalau usaha daycare kayaknya potensial ya, mbak.tapi kayaknya perlu modal besar
ReplyDeleteIyaa.. belum lagi Cari pengasuh yg telaten.. jaman sekarang susah je Cari yg baik dan telaten.
DeleteAku juga pengin punya usaha rumahan. Tapi masih belum dapat idenya. Thanks tuk share infonya, mbak. Bisa jadi bahan referensi :)
ReplyDeletelagi merintis usaha bimbel di rumah plus fotokopian dan kafe kecil2an buat anak2 itu menghabiskan uang, hehe
ReplyDeleteditambah butik hijab buat emak2nya juga boleh kayaknya
Wah, mantap jiwa! Semoga berkah dan lancar bisnisnya ya.
DeleteJarang-jarang lho mba ada yang pengen punya bisnis Social Event Organizer..semoga semua harapan bisnisnya terkabul ya mbak :)
ReplyDeleteAamiin.. hehe, nggak tahu nih kepuasan hatinya lebih dapat Dr yg sekedar Cari duit aja.
DeleteSemangat mbak. Saya juga pengen punya bisnis : bikin kafe, bikin butik, bikin bengkel cuci motor, dll. Tapi ya cuma sampe pengen aja belom mulai-mulai sampe sekarang hehehe.
ReplyDeleteTossss mbak
Deletesemoga terijabahi semua mimpi-mimpi indahmu yambak Marita. Amin YRA
ReplyDeleteAamiin. Makasih mbak.
DeleteSalon n spa, mau juga nih Mbak idenya. Semoga segera terlaksana. Sukses ya Mbak :)
ReplyDelete