Rasanya
pengen nangis ketika menyapu halaman rumah ini. Debu dan sarang laba-laba
memenuhi. Bahkan saat ingin memasuki ruangan demi ruangan di dalamnya, aku
terpaksa menutup hidungku agar tidak bersin berkali-kali. Di beberapa ujung
ruang, aku malah mulai menemui lumut hinggap di mana-mana. Huff, sungguh
keterlaluan, ke mana saja si empunya rumah ini… punya rumah kok ya nggak
dirawat.
Ya,
kalau mau dibahasakan secara lebay, begitulah kondisi blog ini dalam dua bulan
terakhir. Beberapa deadline lomba dan giveaway
tak terkejar, tulisan demi tulisan hanya nongkrong di draft, ide demi ide,
bahkan peluang kerja terbuang sia-sia hanya karena satu kata; M-A-L-A-S!
Well, aku nggak mau
mengkambinghitamkan my morning sickness,
karena nyatanya blogger lainnya yang juga lagi hamil masih tetap berkarya
dengan penuh semangat di sela-sela badannya yang loyo. Memang ini murni
kekhilafanku yang seringkali berulang. Meski berulang kali doa untuk istiqomah
ngeblog terpanjatkan, tapi doa tanpa ikhtiar apalah artinya.
Hal-hal yang Mendorongku Kembali Menulis
Dan
hari ini, dengan sekuat tenaga aku melawan segala bisikan di dalam diri. AKU HARUS MENULIS! Inilah beberapa hal
yang mendorong diriku untuk kembali menulis di rumahku sendiri.
Ganti Suasana
Nangis darah waktu ngecek Alexa yang tadinya sudah cukup ramping di bawah sejuta tiba-tiba langsung melonjak naik dengan tajam. Ya iyalah, dua bulan tanpa postingan baru itu sungguh terlalu kalau kata Bang Rhoma.
Sebenarnya
selama dua bulan ini bukannya aku nggak ada ide dan niat untuk menulis. Ide menghampiri
dengan sangat baik, namun hawa nafsu untuk leha-leha di atas kasur ternyata
lebih kuat daripada azzam untuk menyelesaikan tulisan.
Selain
rasa malas yang tak terhingga, aku merasa ada yang salah dengan ‘suasana rumah’
ini. Ada rasa enggan untuk masuk, juga ada rasa kurang sreg di hati. Hingga
kemudian aku sadar, I don’t really like
my header and the appearance. Padahal ya aku buat-buat sendiri. Namanya
juga manusia ya, selalu merasa tidak puas, hehe.
Aku
mencoba mengamati dan mencari letak dimana sih nggak sreg-nya. Akhirnya setelah
berhibernasi cukup lama, aku menemukan juga apa yang kurang kusukai dari
tampilan ‘istanaku’ ini. WARNA!
Previous header that doesn't represent me at all |
Aku
baru sadar kalau selama ini terlalu memaksakan diri menggunakan banyak warna
cokelat pada tampilan blog ini, hanya demi menyinkronkan antara warna header dan
keseluruhan tema. Padahal, brown totally doesn’t
represent me at all. Setelah melalui proses evaluasi yang cukup panjang, aku
putuskan untuk kembali ke warna kesukaanku, BIRU! So, here it is; WELCOME BACK, BLUE!
Tampilan blog lama yang sebenarnya sudah cukup aku banget, tapi too simple |
Sebelum
aku utak-atik blogku beberapa bulan lalu, aku sebenarnya sudah pakai kombinasi warna
biru dan putih. Namun saat itu aku merasa the
header was too simple, terus kuubah deh ke header yang sebelum ini.
Saat
mencari gambar untuk header, sebenarnya aku juga sudah menyimpan gambar yang
sekarang aku pakai. Tapi entah kenapa waktu itu aku selalu gagal memodifikasi
gambar tersebut sesuai yang aku inginkan.
Setelah percobaan berulang kali yang
berujung dengan kegagalan, lama-lama aku nyerah dan memilih opsi kedua. Sampai
kemudian hari ini nggak tahu gimana, ketika rasa enggan terhadap tampilan blog
sudah begitu memuncak, tiba-tiba gambar ini bisa dimodifikasi dengan lebih
mudah dan voila, kini terpasanglah dengan manis di atas sana.
I think the color and the picture now more
represent me.
Ada secangkir kopi dengan bentuk love, sebuah pena, secarik kertas, daun hijau
dengan background biru.
Dan seperti itulah kehidupan menulis yang kurasakan.
Ditemani secangkir kopi hangat (meski
sekarang lagi cuti minum kopi hingga beberapa bulan ke depan), sebuah
tulisan mengalir dengan manis dari sebuah pena ke atas secarik kertas (tapi bohong, wong nulisnya sekarang lebih
banyak diketik, hehe).
Dan sejatinya menulis adalah proses yang
mendamaikan. Ditulis dalam keadaan damai dan menghasilkan kedamaian sebagaimana
sejuknya ketika kita memandang tanaman hijau. Semoga ke depannya, begitulah
perjalanan menulisku akan terangkai.
Favicon dan Slogan Baru
Selain mengubah header dan warna tema rumah ini, aku juga mengganti favicon-ku. Selain kusesuaikan dengan tampilan blog yang sekarang, aku juga mengganti desainnya agar lebih sreg di hati. Meski kecil dan nggak begitu nampak jelas desainnya, tapi aku lebih suka favicon yang sekarang daripada yang sebelumnya.the old favicon |
the new favicon |
Kalau
untuk slogan, sebenarnya “Blog your life, live your blog”
sendiri sudah beberapa bulan lalu juga kudapatkan. Tapi karena waktu itu masih
belum kepikiran merubah header, slogan ini cuma kucantumkan di bagian “It’s Me” dan Fanpage-ku. Btw, ngomongin
soal fanpage, buat yang belum nge-like fanpage-ku, jangan lupa yuk setor
jempolnya, hehe.
Slogan
itu sendiri kumaknai sebagai sebuah doa dan pengharapan untukku agar terus
istiqomah menulis. Blog your life; bahwasanya
aku harus menyadari setiap jengkal kisah hidup yang kulalui bisa menjadi ide
menulis, jadi nggak boleh ada tuh yang namanya kehabisan ide dan inspirasi.
Sementara
live your blog adalah keinginanku
untuk terus menghidupkan blog ini dengan postingan-postingan yang bermanfaat.
Hmm, semoga slogan ini tidak sekedar menjadi angan-angan belaka ya ke depannya.
Dukungan Teman-teman
Walau followers blog ini masih berapa biji, membaca komen dari teman-teman di postingan-postinganku yang cukup positif dan beberapa malah mendoakan agar semakin banyak artikel yang aku tuliskan, membuat aku kembali menanyakan komitmen pada diri sendiri, kenapa buat blog kalau tidak mau mengisinya.
Di sisi
lain, beberapa minggu yang lalu seorang teman baik tiba-tiba dengan tulus
mendoakan agar aku mampu menjadi penulis yang bisa menghasilkan tulisan-tulisan
yang bermanfaat. Ada desiran halus di hatiku.
Aku jadi ingat salah satu
tujuanku menulis lewat blog ini adalah untuk menebarkan manfaat dan kebaikan.
Huhuhu, rasanya sedih ketika sebuah tujuan hidup kita tak tercapai hanya karena
rasa malas yang berlebihan.
Evaluasi
diri menjadi sebuah cambukan besar bagiku untuk memulai menulis lagi setelah
dua bulan satu pun postingan tak terpampang di blog ini. Minta doanya ya
teman-teman agar blogger cupu ini tetap dan kembali istiqomah berbagi kisah dan
cerita lewat rumah sederhana ini.
Maret
lalu ketika aku memutuskan membeli domain, semangat menulisku cukup menggebu.
Bahkan saat itu aku ber-azzam akan
bisa menjalani one day one post. Sayangnya
semangat yang terlalu menggebu itu justru lebih mudah padam.
Pelan-pelan tapi
pasti, sepertinya itu yang kini harus aku lakukan. Tidak perlu ngoyo one day one post, tapi semoga ke
depannya setiap minggu setidaknya ada satu kisah yang kubagikan di sini. Aamiin.
Anyway, berhenti menulis di
rumah sendiri seperti ini ternyata bikin aku jadi gampang baperan. Mood jadi nggak beraturan dan justru banyak to do list kerjaan yang terbengkalai.
Sepertinya aku lupa kalau
menulis di sini merupakan me time
yang cukup ampuh untuk meluruskan benang kusut di otak setelah seharian
berkutat dengan pekerjaan rumah dan setumpuk tugas yang menanti. So, tunggu cerita-ceritaku lagi ya,
temans! Terima kasih buat yang masih selalu setia menunggu postingan baru dari Marita’s
Palace, kalian luar biasaaaaa!
Weits, sempet malas to? Lha gawean njuk piye?
ReplyDeleteKalo nggak pernah lihat mbak Marita si, pikiranku cuma satu; lagi disuruh si Bos ngejar tulisan he he he
Gaweane yo keter mbak... kakean turu hihi... lagi asyik menikmati dunia nyata sih mbak, anter jemput anak dan kumpul menungsa hehehe :D
DeleteDitunggu terus postingan baru nya mbak, semoga semua yang ditulis bisa bermanfaat buat banyak orang ^-^
ReplyDeleteAamiin. Makasih ya mbak :)
DeleteWelcome back, say. kayaknya kalo seneng yang biru-biru gini, adiknya Ifa bakalan cowok nih *tetiba jadi peramal :p
ReplyDeleteHihi... aaamiiiiin... :) Biar komplit cewek-cowok... makasih ya mbak :)
Deletewelcome back, mbak. welcome, blue blog.
ReplyDeleteMakasih mbak :) jadi semangat di welcomin gini :D
Delete