Yang namanya rutinitas tidak bisa
dipungkiri pasti terkadang menemui kejenuhan, termasuk ngeblog. Jika kejenuhan
tersebut tidak diatasi dengan bijaksana, bisa sangat berbahaya bagi kesehatan
jiwa kita, hehe.
Setiap individu pasti punya caranya
masing-masing dalam mengatasi kejenuhan tersebut. Kalau aku biasanya melakukan
hal-hal di bawah ini nih.
Jujur saja sampai saat ini aku belum
pernah menemui kebosanan saat ngeblog. Ya iyalah, secara yang lain sudah
senior-senior, aku baru mulai mau fokus di dunia blogging. Yang lain sudah
merasakan jatuh bangunnya ngeblog, aku baru timik-timik melangkahkan kaki di
dunia ini, hehe. Jadi ya wajar saja jika jenuh ngeblog itu belum pernah
kualami, semoga tidak pernah ya, aamiin.
Justru sebenarnya ngeblog itu merupakan
salah satu terapi yang kulakukan saat pekerjaan utamaku sebagai seorang content
writer sedang mencapai titik burn out.
Beberapa bulan terakhir, kebosananku melingkupi dunia content writer sedang ada
di puncaknya. Sama-sama menulis, namun saat ngeblog aku bisa menjadi diri
sendiri, menulis tema-tema yang kuinginkan dari sudut pandangku sendiri.
Sedangkan saat menjadi content writer,
aku dituntut menulis tema yang terkadang aku tak menyukainya, tidak begitu ahli
di dalamnya, dituntut deadline ini itu dan penuh dengan skill SEO yang kadang
membuatku ‘grrrrr’. Tapi yang namanya pekerjaan kan harus dijalani sebaik
mungkin ya, kalau nggak dapur nggak ngebul, hehe. Kalau ingat uang yang
didapat, nggak ikhlas juga melepasnya, hehe. Bisa untuk tambahan tabungan
sekolah Ifa.
Nah, biar jiwa ini tetap balance. Nggak ngurusin SEO artikel
melulu, punya orang lain pula, maka untuk meluapkan ide-ide yang aku punya kutulislah
di blog ini. Alhamdulillah hingga hari ini aku hampir tidak pernah kehilangan
ide, terbukti ada beberapa draft di
blogku yang belum sempat ter-publish.
Bukan apa-apa, manajemen waktuku yang masih berantakan!
Kalau aku asyik ngeblog, waktuku untuk
pekerjaan utama mulai tersendat. Apalagi kalau sudah mulai asyik ngutak-atik template,
semalaman juga dijabanin. Belum lagi ketika ketemu tema yang menarik banget,
rasanya jari nggak mau berhenti ngetik, hehe. Mungkin inilah yang disebut passion, :D.
So,
saat ini aku akan jembrengkan beberapa cara yang aku lakukan saat aku mulai
jenuh menjalani pekerjaan utamaku sebagai content
writer. Secara kan sama-sama nulis nih, kemungkinan besarnya ketika one day aku mengalami kebuntuan saat
ngeblog, I will do the same things.
7 Caraku Mengatasi Kebosanan Menulis
- Berwudhu – Saat otak rasanya buntu, nggak tahu harus nulis apaan. Berwudhu bisa jadi terapi yang efektif. Saat air menyentuh muka, tangan, rambut dan bagian tubuh lainnya, rasanya… nyeeeesss. Ide-ide yang tadinya pergi entah kemana tiba-tiba hadir kembali. Kebetulan aku lebih sering bekerja saat malam hari, mendekati sepertiga malam. Kalau lagi insyaf, biasanya habis wudhu sekalian aja nggelar sajadah untuk sholat malam. Alhamdulillah, kerjaannya tambah cepat kelarnya. Sayang sekali namanya manusia, iman seringkali naik turun, istiqomah untuk melakukannya terkadang menjadi tantangan yang luar biasa.
- Membaca – Mencari ide lewat bahan bacaan juga menjadi hal terampuh untuk mengaliri diri dengan semangat kerja yang baru. Mau itu buku baru, buku lama, bukunya anak, buku selalu bisa menjadi teman terbaik untuk kejenuhan bekerja. BeWe alias blog walking ke tempat teman-teman buatku juga termasuk dalam cara ini, kan sama-sama membaca. Bedanya saat bewe yang dibaca ada di layar laptop atau handphone.
- Pergi ke Kajian Ilmu dan Bertemu Teman – Nggak ada mood booster paling oke selain berkumpul dengan teman-teman dan belajar sesuatu yang baru. Kajian ilmu bisa bermacam bentuknya, dari liqo mingguan, pengajian bulanan, seminar parenting dan tentunya blogger gathering. Dengan mendatangi kajian-kajian ilmu ini, baterai-ku biasanya akan recharging dan kembali semangat mengolah kata-kata. Bonusnya, aku jadi punya ide untuk bahan ngisi blog, hehe.
- Nonton YouTube – Kalau sudah akut banget, kularikan jenuhku ke YouTube. Biasanya sih aku cari-cari acara TV yang tak sempat kutonton, misalnya Hitam Putih, Basa-basi, The Voice Indonesia atau kalau pengen depet siraman rohani aku cari tausiyah-tausiyahnya ustaz Riza Basalamah. Maklum TV di rumah cuma jadi pajangan. Kalaupun ada yang nonton, bisa dipastikan hanya ibu, hehe. Yang lain tidak lebih dari setengah jam ada di depan TV, kecuali lagi nyuapin ibu, atau mandiin ibu, maka TV difungsikan sebagai rame-rame.
- Nonton Film – Aku suka nonton film, khususnya film Indonesia, wkwkw nasionalis sekali yaa. Aku suka kasihan kalau para sineas perfilman kita sudah susah-susah bikin film, tapi nggak ada yang nonton. Apalagi sekarang sudah banyak film-film Indonesia yang layak tonton, misal Alif Lam Mim, Bulan Terbelah di Langit Amerika, film-filmnya Dedi Mizwar, Surga Tak Dirindukan, Surat dari Praha, dan masih banyak lagi. Kalau film Indonesia kuusahakan aku nonton filmnya langsung di bioskop, tapi suka pilih-pilih yang bagus aja dan di kantong ada duit lebih atau nggak sih, hehe. Tapi kalau film dari luar negeri, aku suka cari-cari di web online, atau nungguin suami downloadin dari kantornya. Ups, jangan ditiru ya, termasuk piracy nih ya :D. Dulu saat almarhumah adik masih ada, kita rutin pinjem DVD untuk nonton bareng di akhir minggu, tapi sekarang sudah tak pernah kulakukan. Selain ke bioskop dan cari-cari di web online, biasanya nonton juga lewat YouTube, hehe.
- Kerja di Luar Rumah – Biasanya jenuh menulis juga mampir ke dalam jiwa karena bosan dengan tempat bekerja. Aku biasanya nulis di kamar tidurku yang mungil, tengok sana sini liatnya cuma tembok, bikin inspirasi nggak juga hadir. Untuk memancing inspirasi muncul, biasanya aku pindahin tempat kerjaku. Nggak harus juga kerja sambil ngafe atau ngopi sih, biasanya kujunjung aja laptop ke teras rumah. Ngliatin anak-anak bermain dan kena hembusan angin bisa jadi cara jitu mengatasi jenuh menulis. Tak jarang aku juga bawa laptop saat nemenin Ifa sekolah, saat ibu-ibu yang lain asyik ngerumpi, aku khusyuk ngerjain tulisanku. Memang kadang di luar rumah, ide jadi lebih mudah mengalir.
- Dengerin Musik Lewat Deezer – Aku tuh suka banget sama musik dari jaman piyik. Dulu pernah punya cita-cita jadi penyanyi, tapi nggak direstuin bokap, hehe. Jadilah kemudian penyanyi kamar mandi. Atau kalau kantong agak tebal, larilah ke tempat karaoke keluarga biar puas bisa nyanyi keras-keras tanpa nggangguin tetangga, hehe. Pernah iseng ikut audisi AFI jaman baheula, antrinya ya Allah, lebih panjang dari ular naga. Pas sampai jatahnya dites nyanyi, suara udah habis karena lapar, wkwkwk. Sejak rutin ikut liqo dan mantengin kajian-kajian sunnah di Rodja TV, pengennya sih aku nggak denger musik lagi, apalagi musik-musik yang banyak beredar di masyarakat. Sampai di laptopku lagu-lagu hits dan favorit yang jumlahnya sudah tak terhitung lagi itu, kuhapus total tak bersisa. Ceritanya waktu itu mau jadi muslimah yang kaffah, nggak lagi denger-denger musik, tapi hanya dengerin murottal. Tapi dalam perjalanannya, musik itu kembali menggodaku, apalagi sekarang untuk dengerin musik tidak perlu lagi download mp3 dan dengerin lewat winamp atau windows media player. Cukup klik Deezer, YouTube, atau SoundCloud aja, lagu-lagu yang kita sukai sudah bisa didengerin. Kalau aku sih suka pakai Deezer, meski agak berat loadingnya, tapi ngerasa udah cucok aja sama web dan aplikasinya. Namun, cara ini sengaja kutaruh di urutan paling akhir, biasanya kulakukan saat jenuhnya sudah super memuncak, hehe. Coz biasanya kalau sudah nikmat banget dengerin musik, beberapa hafalan ayat yang sedang kupelajari menghilang, hiks. Betapa demi kenikmatan duniawi, aku harus membayar mahal dengan kehilangan nikmat akhirat.
Nah, biasanya sih 7 cara itu yang aku
lakukan untuk mengatasi kebosananku dalam menggeluti dunia content writer yang
mungkin bisa jadi nantinya akan kupraktekkan juga saat aku jenuh ngeblog. Kalau
kamu, ada cara yang lain nggak, prens?
#OneDayOnePost FunBlogging Day 8
18 comments
Terima kasih sudah berkunjung, pals. Ditunggu komentarnya .... tapi jangan ninggalin link hidup ya.. :)
Salam,
maritaningtyas.com
Salam,
maritaningtyas.com
Kalo saya memilih berwudhu dan kerja di luar rumah, supaya dapat pencerahan dan juga insfirasi baru buat menulis di blog, nice artikelnya mbak :)
ReplyDeleteSiip mas. Berwudhu dan keluar rumah memang paling oke buat cari inspirasi :) Salam kenal yaa..
Deletetipsnya kece badai mbak, berwudhu, like it :)
ReplyDeleteMakasih mbak :)
DeleteKalau saya baca blog orang kyk skarang ini blog walking hhehe
ReplyDeleteYuph bewe juga masuk dalam salah satu caraku untuk ngilangin kebuntuan :)
Deletekalau aku jenuh tidur aja mak wkwkwk *EnggaPatutDitiru* biasanya aku sih lebih kaya yang merenungi gimana biar engga jenuh masalahnya aku blognya nice khusus gitu, all about beauty gitu :D
ReplyDeletewww.leeviahan.com
wah, itu juga kulakuin kok mbak.. daripada ngomel dan stres mending tidur hehe.. siapa tahu dapat wangsing... Mungkin kalau blognya tentang beauty harus sering2 kepo channel2 dan baca2 buku tentang beauty kali ya :) Semangat mbak :)
Deletetipsnya aku bgt juga, iya harus cari suasana baru supaya ngeblognya gak jenuh :)
ReplyDeleteBetul mbak.. biar fresh dan dapat ide baru
Deletelibur ..sementara ngeblog..cari bahan..he2, tapi tetap bw..
ReplyDeleteAseeek.. karena bw bisa melahirkan ide baru ya mbak :)
DeleteBW, sama aktivitas diluar ruangan bikin freshhhh, aku juga mengalami hal yg sama mbak..saat jenuh nulis SEO, pfuhhh, begitu nulis di blog sendiri, senyum2 sendiri, haha:) Mampir2 y ambak, BW :D
ReplyDeleteHehe.. iya mbak.. berasa bebas dan menyenangkan saat nulis di blog sendiri :) Siap bw balik mbak :)
DeleteKalau saya ngeblog nggak bosan sih, cuma sering mentok ide hehehe. Terus ujungnya sama deh, jadi hiatus beberapa lama :)
ReplyDeleteHehe iya mbak, ngeblog itu menyenangkan kok.. kalau aku kadang susah di manage waktunya :(
DeleteTips pertama berwudhu.........bikin saya terhenyak. Trims mba tipsnya
ReplyDeleteYang paling manjur mbak..kalau yang itu nggak manjur berarti lagi banyak 'setan'nya di dalam diri, hehehe :D
Delete