Tema
One Day One Post Fun Blogging hari kedua ini lagi-lagi menantangku. Terkadang
aku juga heran dengan sisi keperempuananku yang entah melayang ke mana. Ketika
yang lain sibuk berbagi resep makanan, aku justru menghindari dapur. Ketika
yang lain asyik bercocok tanam, aku lebih memilih belanja sayur di tukang sayur
keliling, pasar ataupun kalau ingin sayur organik lari deh ke supermarket
terdekat.
Makanya
ketika menengok tema hari ini “manfaat tanaman obat, bumbu di rumah untuk diri
sendiri dan lingkungan”, langsung mengkeret. Berhubung lahan rumah yang begitu
minimalis dan aku memang belum tertarik dengan dunia tanam-menanam, meski ada keinginan
belajar hidroponik, jangankan tanaman obat, bunga-bungaan aja tidak akan
ditemui di rumahku. Satu-satunya tanaman yang bisa terlihat di depan rumah
adalah rumput yang bergoyang, hehe.
Walaupun
tidak memiliki apotek hidup di rumah, bukan berarti aku bergantung penuh pada
obat warung yang dijual bebas. Aku justru termasuk tipe yang tidak terlalu suka
ke dokter dan minum obat. Ketika badan mulai terasa butuh dimanjakan seperti
hari ini, sedikit pijatan di tengkuk dan kerokan menjadi relaksasi ampuh untuk
menyegarkan kembali badan yang mulai lungkrah.
Bagaimana
dengan kesehatan anak? Alhamdulillah, so far Ifa nggak pernah sakit yang
aneh-aneh sih. Paling banter panas dan batuk pilek. Untuk mengatasi dua
penyakit yang sering datang saat antibodi dalam tubuh Ifa melemah, biasanya
bawang merah merupakan senjata paling ampuh.
Bisa
dibilang bawang merah ini warisan turun temurun dari jaman nenek buyut. Meski
dapurku cenderung kosong, bawang merah kuusahakan selalu ada untuk berjaga-jaga
saat dibutuhkan. Caranya pun cukup mudah. Kupas kulit bawang merah, cuci
bersih. Lalu potong bawang merah tipis-tipis, campurkan dengan minyak kayu
putih atau minyak telon (kalau Ifa biasanya pakai minyak telon, karena ia
merasa kepanasan dengan kayu putih). Kemudian balurkan bawang merah tersebut di
atas punggung dan dada anak.
Selain
untuk membaluri tubuh, biasanya aku juga suka mengkonsumsi bawang merah untuk
mengatasi masuk angin. Kalau lagi makan sate kan biasanya ada irisan bawang
merah dan cabe hijau tuh, nah bawang merahnya pasti ludes kumakan. Meski
setelahnya bau mulut cukup mengganggu, namun bawang merah memang sangat
melegakan badan yang terpapar masuk angin.
Di samping bawang merah, warisan tradisional lainnya yang diturunkan oleh ibuku adalah kencur.
Setiap kali badanku kecapekan jatuhnya pasti suaraku menghilang entah kemana.
Untuk mengatasi hal itu, ibu biasanya memarut beberapa ruas kencur, lalu
diperas hingga menghasilkan air. Agar ada sedikit rasa manis, tambahkan madu
atau gula di air kencur tersebut. Minum hingga habis. Rasanya hangat dan
melegakan tenggorokan. Tanpa perlu menunggu lama, suara yang tadinya menghilang
perlahan-lahan kembali datang.
#OneDayOnePost
FunBlogging Day 2
Marita Surya Ningtyas
tips menarik tapi sering terlupakan. Makasih sharingnya mbak..sudah mengingatkan hal simpel dan selalu tersedia dirumah utk dimanfaatkan.
ReplyDeleteSama-sama mbak :)
DeleteBawang merah dan kencur memang senjata dapur yang mujarab. Mudah juga didapatkan, mulai dari tukang sayur sampai supermarket. Thanks infonya, mbak marita :)
ReplyDeleteIya mbak, betul betul betul
Deleteaku juga selalu memakai bawang merah + kayu putih klo anakku sakit memang warisan nenek moyang keren ya mbak
ReplyDeleteiya mbak.. keren bingiit :)
DeleteJika ditelusuri emang banyak ya hasil olahan nenek moyang kitA dalam menjaga kesehatan n ke cantik an
ReplyDeletebetul banget mbak :)
DeleteDi rumah Purworejo banyaak..Bapak sama Ibukku suka banget nanem-nanem empon-empon dan tanaman obat.
ReplyDeleteWah, asyik ya mbak.. adem pasti rumahnya :)
Deleteselain bawang merah, bawang putih juga bisa digunakan untuk menambah daya tahan tubuh agar tidak mudah terkena penyakit. caranya dengan mengkonsumsi 2 siung bawang putih setiap pagi. :)
ReplyDeleteTerima kasih infonya mas bro :)
DeleteKencur sangat bagus tuh mbak untuk meringankan masuk angin.
ReplyDeleteIya betul pak :)
Delete