header marita’s palace

20 Jam Bersama Abah Ihsan: 9 PR Wajib Untuk Orang Tua

Sebelum masuk ke beberapa ilmu BESAR yang saya dapatkan dalam rangkaian acara PSPA yang berlangsung di Gedung Telkom Jalan Pahlawan Semarang, 28-29 Maret 2015... Saya mau share dulu aah 9 PR wajib untuk para orang tua agar bisa mengasuh dengan lebih baik; tegas  namun tidak keras, lemah lembut namun tidak lembek.


PR 1:
Insya Allah mulai hari ini saya bersungguh-sungguh jadi orang tua betulan bukan orang tua kebetulan. Saya bersungguh-sungguh memulainya dengan hal yang sederhana, yaitu setiap hari jika bertemu dengan anak menyediakan waktu BERSAMA anak setidaknya 30 menit sebelum anak-anak berusia 12 tahun dan setidaknya tiga jam setiap pekan sesudah anak berusia 12 tahun, dan tiga hari berturut-turut jika anak jauh dari orang tua setidaknya setiap enam bulan.

PR 2:
Insya Allah mulai hari ini saya bersungguh-sungguh membebaskan hidup anak saya demi kebahagiaan mereka sepanjang tidak berlebihan, yaitu: 
1. tidak membahayakan dirinya, 
2. tidak merugikan orang lain, 
3. tidak melanggar hukum agama dan negara.

PR 3:
Insya Allah mulai hari ini saya bersungguh-sungguh memperkuat pengaruh positif saya terhadap anak-anak dengan sedapat mungkin tidak meninggalkan anak pada 4 momen, yaitu: 
1. bangun tidur,
2. makan,
3. sholat, 
4. sebelum tidur.

PR 4:
Insya Allah mulai hari ini saya tidak akan pernah berbohong dan ingkar janji kepada anak sehebat apapun tujuannya. Saya tidak akan ridho anak saya tidak mempercayai saya, orang tuanya. Sekali saya bilang tidak, saya akan tegas melakukannya.


PR 5:
Insya Allah mulai hari ini saya bersungguh-sungguh melatih anak saya agar tidak melewati batas. Ketika anak saya berlebihan, saya akan sedikit bicara dan banyak bertindak yaitu dengan membuat batasan yang jelas dan konsekuensi yang jelas, setelah itu saya akan tegas melakukannya, tidak akan pernah mudah dikalahkan oleh perlawanan anak berupa tangisan, amukan atau perlawanan lainnya berupa serangan fisik atau kata-kata.

PR 6:
Insya Allah mulai hari ini saya tidak akan pernah mengatakan kalimat negatif tentang anak yang didengar anak. Saya tidak ridho anak-anak saya konsep dirinya menjadi negatif gara-gara ucapan saya yang tidak terjaga.

PR 7:
Insya Allah mulai hari ini saya harus melatih anak saya menyukai kebaikan. Salah satunya dengan meruntuhkan jaim saya dengan banyak mendekati anak pada saat berbuat baik, lalu setelah itu: 
1. mendoakan anak sesekali yang sengaja didengarnya, 
2. menceritakan kebaikan anak dalam batas wajar kepada orang-orang yang ada di sekitarnya, 
3. mengungkapkan perasaan positif yang kita rasakan.

PR 8:
Insya Allah mulai hari ini saya bersungguh-sunggu melatih anak saya latihan tanggung jawab dan kemandirian setidaknya dengan mempraktekkan 12 hal ini di rumah sejak usia 7 tahun, yaitu: 
1. mandi sendiri, 
2. sikat gigi sendiri, 
3. makan sendiri, 
4. membereskan kasur sendiri, 
5. bersuci sendiri, 
6. menyiapkan alat-alat sekolah dan merapikannya kembali, 
7. mencuci peralatan makan  yang dipakainya sendiri, 
8. menutup aurat sudah dimulai, 
9. tidur sudah wajib dipisah, 
10, sholat sudah harus dimulai sebagai kewajiban, 
11. diberikan setidaknya satu tugas rumah tangga, 
12. diberikan otonomi mengelola uang.

PR 9:
Insya Allah mulai hari ini saya bersungguh-sungguh melatih diri saya agar dapat menjadi tempat terbaik yang dipilih oleh anak untuk curhat. Setidaknya saya membiasakan diri dengan: 
1. lebih sering mengajak ngomong anak pada saat tidak bermasalah sebelum bermasalah, 
2. lebih sering ngajak ngomong anak pada soal-soal yang sepele sebelum yang serius, 
3. tidak pernah memberi nasehat sebelum mengeluarkan perasaan anak.




Sepertinya kalau membaca PR-PR ini kesannya teoritis sekali yaaa.... memang... itu kenapa WAJIB hukumnya DATANG SENDIRI ke PSPA bagi yang merasa "aaah, teori...", "nerapinnya itu looo, susaaah...", "coba apa iya bisa mraktekin..", "heleh, paling cuma bertahan seminggu doang...", dan berbagai jawaban nyinyir lainnya.... WAJIB pula hukumnya bagi yang merasa masih saja PUSING PALA BARBIE ngadepin anak-anak... Datang dan rasakanlaaaaah bedanya euy... Setelahnya baru kita bisa ngobrol panjang-panjang lagi :)

Hmmm, bismillah semoga kita bisa ya menjalankan PR-PR dari Abah Ihsan ini, semoga kita bisa mendidik anak-anak kita dengan baik tanpa meninggalkan nilai-nilai islami :) Terus kepoin reportase selanjutnya yaaa, tapi jangan lupa take your seat in next PSPA :)


4 comments

Terima kasih sudah berkunjung, pals. Ditunggu komentarnya .... tapi jangan ninggalin link hidup ya.. :)


Salam,


maritaningtyas.com
  1. Mba mau tny wkt dtng psps bareng suami kah?

    ReplyDelete
  2. Assalamualaikum mbak, izin bertanya, maksutnya tidak menasehati anak sebelum mengeluarkan perasaan anak itu bagaimana ya contohnya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Digali dulu mbak perasaan anak seperti apa, yang dia rasakan apa, diminta menceritakan alasan kenapa dia berbuat berlebihan. Setelah ia keluarkan uneg2nya, baru kita berikan respon dan pijakan yang konstruktif.

      Delete