Sebetulnya siapapun presidennya dari jaman dulu sampai sekarang saya paling sedih kalo ada kenaikan BBM :( karena imbasnya panjang dan yang pasti uang belanja yang tadinya cukup jadi kurang... apalagi merasakan dibesarkan dari "uang transportasi", kenaikan BBM selalu mencekik rakyat kecil seperti kami, BBM naik, setoran yang harusnya cukup untuk makan sehari dikurangi untuk beli BBM akhirnya cuma cukup untuk makan setengah hari... meski setelah dijalani kemudian yo akhirnya bisa dengan pengurangan disana-sini...
Tapi kalo kemudian saya nggak terima sama kenaikan harga BBM ini apa iya saya mesti ikut demo? Panas-panasan, hujan-hujanan? capek2 demo ternyata kalau sama saja nggak didengar? Sedang waktu yang dipake untuk demo, dipake kerja bisa menghasilkan lebih banyak pendapatan... yang artinya bisa digunakan lebih ke hal-hal yang bermanfaat..
Saya kok lebih milih semakin buka mata buka hati saja, kerja lebih keras kerja lebih giat, bukan cuma untuk kebutuhan diri sendiri, tapi juga biar bisa membantu yang membutuhkan... ketika pemerintah sudah nggak bisa lagi diharapkan setidaknya kita yang masih punya nalar dan sadar semoga bisa berbuat lebih untuk orang2 di sekeliling saja lah... daripada cuma bisa bilang tolak kenaikan ini tolak kenaikan itu, tapi ngga nglakuin apa2 :)
Begitu juga yang pro dengan kenaikan BBM pun semoga juga semakin peka, tidak semua lapisan masyarakat mampu menghadapi kenaikan ini... bukan masalah dua ribu rupiah atau berapapun, tapi ini masalah kebutuhan hidup yang semakin tinggi yang tidak semua orang bisa langsung menambah pendapatan dengan mudahnya.. bukan cuma soal ayo kerja lebih keras atau Tuhan sudah mengatur rezeki sebaik mungkin... bagaimana jika ternyata dari tangan-tangan kitalah rejeki mereka ditakdirkan bertambah?
Tiba-tiba ingat sesosok nenek yang renta yang selalu berkeliling kampung menjajakan donat dengan kakinya yang mulai tertatih.. setiap kali saya di rumah saya sempatkan membeli donatnya meski cuma dua atau lima biji, meski saat itu saya tidak ingin makan donat sekalipun.. Apa kabarnya ya beliau sekarang, sejak pindah ke Klipang 4 tahun yang lalu, otomatis saya tidak pernah menikmati suara tuanya menawarkan donat.. Kenaikan BBM ini pastinya membuat bahan baku donatnya semakin tinggi hingga kemudian harganya semakin naik, semoga nenek renta itu masih diberi kekuatan dan kecukupan rizki :)
Well, dampak kenaikan BBM memang tidak bisa terhenti pada soal kita pro atau kontra dengan keputusan pemerintah. Semoga saja benar pemerintah yang baru bisa membuktikan dengan kenaikan BBM mampu mendongkrak pembangunan di sektor2 lainnya, meski toh sebelum2nya kenaikan BBM tidak berdampak pada pembangunan apapun selain rakyat kecil yang semakin melilit lapar... ini bukan soal kita yang masih mampu beli BBM meski dibanderol berapapun, tapi ini tentang mereka yang hidup di bawah garis hidup nyaman kita.. saat kita bilang pro, saat kita bilang terima sajalah, kerja lebih keras lah, Allah nggak akan mengubah nasib suatu kaum jika tak ada usaha yang dilakukannya..... maka lakukan apa yang bisa kita lakukan untuk mereka yang membutuhkan, bukan cuma koar2 tentang data bahwa dengan BBM naik nantinya akan lebih baik untuk Indonesia ke depannya, mereka nggak butuh data-data itu, ya.. mereka yang nggak punya FB, twitter, IG nggak ngerti data2 yang kita share lewat medsos, yang mereka butuh cuma sedikit belas kasih kita untuk bisa bertahan hidup di jaman yang semakin kejam.. begitu juga saat kita teriakkan tolak keputusan pemerintah ini... apakah hanya suara cempreng yang bisa kita keluarkan, gerutuan dan dalil-dalil yang memenuhi timeline medsos kita, demo teriak2 yang ternyata sama sekali tak didengar... mereka butuh sekedar teriakan tolak ini itu, mereka butuh lebih... sedang saat kita teriak tolak ini tolak itu, perut mereka keburu lapar :)
Kenaikan BBM ini semoga semakin membuka nurani kita baik yang pro ataupun kontra pada keputusan ini terhadap mereka yang hidup di bawah garis kenyamanan kita :) Talk Less Do More..
#mampukan aku untuk bisa berbuat lebih untuk mereka, untuk orang-orang yang kukasihi di sekelilingku juga untuk mereka yang merana karena BBM :)
Post a Comment
Salam,
maritaningtyas.com