ada kalanya senja itu masih terlihat merona
indah di balik mata teduhmu.
namun sesaat kadang semu dan kabut
menenggelamkannya dalam amarah yang tak kan pudar dalam sesaat.
sejenak ingin berlari dari derita yang
habis kutuang di tengah suka yang harusnya tergenggam.
aku terantai oleh usang.
bodoh benar langkah kaki terseok dan
terajam pada lubang yang sama
harusnya mataku lebih awas melihatnya
namun tak jua kutemui ilmu yang membenarkan
atau memang otakku sudah sedemikian bebal
dan hatiku sudah kadung mati terpasung
aku....
kini toh sudah lewat masa itu...
namun aku masih mengais senyummu
di lapis hatimu yang ketujuh...
hmmm....
inilah hidup yang bukan tape recorder
yang bisa dengan sesukanya kau putar ulang,
kau percepat sesuka hati
setiap langkah adalah pilihan
dan penyesalan....hanyalah kebodohan yang
berkelanjutan...
Post a Comment
Salam,
maritaningtyas.com