Aku dipaksa untuk memasukinya...
Sudah bisa kueja kebenciannya. Ayahnya
seorang pemabuk berat, pun laki-laki yang kupanggil ayah pun sama sepertinya. Ibunya wanita yang terkungkung
ketradisionalan, pun ibuku tak jauh beda...meski ia berpendidikan dan menghabiskan
sebagian waktunya di rumah (dulu sebelum ia tak bisa apa-apa lagi). Dan semakin
bisa kueja kebenciannya...
Laki-laki, makhluk paling dungu!
Pada ibu Shakuntala laki-laki itu setiap
saat menumpahkan cairan nafsunya di liang vagina tanpa mau ada benih yang
tertanam di dalamnya...bahkan ia bisa memaksa wanita itu untuk menghilangkan
nafas-nafas kecil tanpa dosa itu...
Pada ibuku, laki-laki berkata ia tak mau
memiliki keturunan pria..mungkin ia takut keliarannya diwarisi anak
laki-lakinya kelak...tapi lihatlah sekarang ia mengiba agar dibiarkan menikahi
sundal itu, biar punya anak laki-laki ia bilang...dipeluk-peluknya kini
jagoannya satu-satunya itu...rasakan saja kelak ia akan menjadi laki-laki bejat
seperti ayahnya...haha atau harus kubunuh saja ia sebelum beranjak dewasa?
Sungguh aku dipaksa memasuki kehidupannya...
Kebencian itu sudah kueja...tapi setiap
kali kukobarkan lagi kebencian itu, aku berair mata...
Apakah Shakuntala pun demikian?
Tidak ia perempuan batu!
Lantas aku menggila, kuluruhkan topengku
ini dan kupasang topeng lainnya....Shakuntala ijinkan aku melebur dalam
kebencianmu...
Yah, laki-laki memang patut dimusnahkan
Tala..
Merekalah yang bermulut manis yang penuh
dusta..
yang kemudian membuat kita tak bisa lepas
dari nafasnya...
Maka Tala, menjauhlah darinya sebelum kau
tak bisa lepas sepertiku ini...
Yah, Tala...
Karena seorang lelaki aku mampu membenci
perempuan-perempuan itu, juga lelaki-lelaki lain, pun kehidupanku sendiri...
Aku juga membencinya yang membuatku telah
terdampar dalam ruang Zahiya ini, dan tak bisa lepas..bodohnya aku sendiri yang
mengambil jalan ini, Tala..
Baiklah Tala, kali ini aku ikut kau....
mari kita satukan benci ini...
dan nikmati kucur darah segar itu...
Shakuntala....aku adalah kau
maka datanglah padaku!
-pencarian-
Post a Comment
Salam,
maritaningtyas.com