Assalammualaikum
warohmatullahi wabarokatuh.
Selamat malam
teman-teman, selalu bisa setor menjelang deadline. Maklum nocturnal moms, kalau
siang jatahnya fokus sama urusan rumah dan anak-anak. Saatnya kencan sama
laptop ya pas malam hari.
Alhamdulillah
masuk ke tantangan ke tiga untuk game level 1 –nya Komunikasi Produktif Kelas
Bunda Sayang. Hari ini aku mau bercerita tentang petualanganku bersama Ifa dan
Affan. Sebagai ibu tanpa ART, tentu saja aku lebih sering membawa anak-anakku
ketika pergi ke suatu kegiatan, kecuali kalau di dalam sebuah event tidak
diperbolehkan membawa anak-anak. Kalau kondisinya seperti itu ya aku harus
kerja sama dengan si ayah. Seringnya sih kalau hari weekdays, si kakak akan
ikut kerja si ayah dan adik aku titipkan ke daycare langganan.
Hari Minggu,
5 November 2017, aku akan mengikuti full day seminar Program Disiplin Anak
(PDA) yang merupakan sebuah pelatihan kelanjutan dari PSPA (Program Sekolah
Pengasuhan Anak) diampu oleh Abah Ihsan. Dalam event tersebut tidak
diperkenankan membawa anak ke dalam ruangan, kecuali anak-anak di bawah satu
tahun. Itu pun kalau anak nangis atau membuat keramaian, harus dikondisikan
segera.
Sudah jadi
kebiasaan, aku tidak pernah pergi mumpet-mumpet dari anak, apalagi membohongi
anak dengan alasan nggak logis seperti “bunda ke kamar mandi sebentar ya” tapi
sebenarnya pergi ke suatu tempat. Bukan berarti karena anak kita masih kecil,
kebohongan kita tidak berdosa ya. Lagipula jika kita biasa berbohong dengan
anak, lambat laun mereka akan susah untuk percaya dengan kita.
Sejak Ifa
kecil pun, sudah kubiasakan aku selalu bilang terlebih dulu kalau ada kegiatan.
Bahkan untuk membuat dia siap, aku akan menyampaikan kepergianku jauh-jauh
hari. Apakah selalu mulus dan sesuai
rencana? Tidak juga. Seringnya pasti saat hari H, tetap saja nangis ditinggal
bundanya, apalagi kalau ayah dan bundanya sama-sama pergi, dijamin heboh. Tapi sejak
Ifa usia tiga tahun, dia sudah mulai terlatih sih ditinggal ayah bundanya.
Kalaupun nangis hanyalah kekekalan ikhtiar saja, setelah itu ya enjoy sampai
ayah bundanya pulang.
Sebagaimana
dengan rencanaku untuk ikut PDA, aku sudah sounding ke Ifa sejak jauh-jauh
hari.
Aku: “Kak, bunda mau belajar di hotel hari Minggu, tanggal 5. Kakak
di rumah ya sama ayah?”
Ifa: “Memangnya anak-anak nggak boleh ikut?”
Aku: “Iya, nggak boleh. Belajarnya untuk bapak dan ibu saja.”
Ifa: “Dik Affan di rumah juga?”
Aku: “Kalau dik Affan karena belum satu tahun boleh diajak, kak Ifa
kan sudah mau 6 tahun jadi nggak bisa ikut.”
Ifa: “Aah, nggak mau. Aku mau ikut bunda.” (mulai menangis).
Itu kali
pertama aku sounding, sekitar satu mingguan sebelum acara. Beberapa hari
kemudian aku sounding lagi, tanggapannya sudah berubah.
Aku: “Kak, ingat ya tanggal 5 hari Minggu bunda harus belajar.
Affan ikut bunda. Kakak di rumah sama ayah.”
Ifa:”Memangnya aku beneran nggak boleh ikut ya?”
Aku: “Boleh sih sebenarnya. Tapi kalau kakak ikut sama saja
nggak di ruang yang sama dengan bunda. Kakak di ruang lain, belajar sama
anak-anak lainnya.”
Ifa: “Kalau Affan?”
Aku: “Affan boleh ikut bunda, tapi kalau nangis ya nanti ditaruh
ruang adik bayi. Gimana, mau ikut bunda tapi kita beda ruangan, atau sama ayah
aja di rumah?”
Ifa: “Di rumah aja deh sama ayah. Hari Minggu aku boleh nonton
YouTube.”
Aku: “Karena jadwalnya kakak nonton ya boleh. Tapi cuma 30
menit, dan nontonnya harus sama ayah.”
Ifa:”Oke.”
Aku: “Sip. Nah, kan kakak nggak bisa ikut bunda belajar tanggal
5, tapi kak Ifa boleh ikut bunda belajar tanggal 4 nya. Mau?”
Ifa: “Memangnya aku libur?”
Aku: “Iya, kan hari Sabtu.”
Ifa: “Memang anak-anak boleh ikut?”
Aku: “Bolehlah, kalau nggak boleh masa bunda nawarin ke kak Ifa.
Kita nanti naik BRT ya?”
Ifa: “Oke, aku mau, aku mau.”
Akhirnya
tibalah hari ini, Ifa sudah menantinya penuh girang. Doi lagi suka banget naik
BRT, jadi super semangat. Sebelum pergi aku tegaskan kembali beberapa batasan
ke Ifa agar saat ikut ke kelas Public Speaking-nya para koordinator IIP
Semarang, Ifa harus bersikap baik dan tenang.
Aku: “Nanti yang baik ya, kak? Kalau ingin sesuatu bilang dengan
jelas biar bunda tahu.”
Ifa: “Oke.”
Aku: “Karena kemarin waktu muhadhoroh kak Ifa jajan terlalu
banyak, hari ini bunda nggak mau beliin jajan. Lagipula jadwal jajannya kak Ifa
hari apa hayo?”
Ifa: “Hari minggu. Aku nggak mau minta jajan kok, kan aku sudah
bawa minum dan biscuit dari rumah.”
Aku tersenyum
mendengar ucapan Ifa, meski aku yakin nanti tidak semua berjalan dengan mulus.
Maklumlah anak di bawah tujuh tahun kan masih otak konkret. Tadi bilang A,
sesaat kemudian bisa bilang B sesuai
dengan kondisi yang ada, hehe.
Alhamdulillah,
ternyata kak Ifa menepati janjinya. Meski sempat plintat-plintut ketika
ditawari Oreo sama tante Tika, so far dia cukup tenang dan mau ikut momong
Affan ketika bundanya harus menyimak pelajaran di kelas.
Selesai
pulang dari kelas public speaking, aku sudah memberitahu ayahnya kalau mau
memberi kejutan kak Ifa. Qodarullah tas sekolah kak Ifa rusak, dan sementara
pakai tas mukena. Aku sengaja nggak bilang ke Ifa sebelumnya kalau mau membelikan
dia tas hari itu.
Ayahnya
menjemput di halte BRT dekat tempat kerjanya, lalu kami cuzz ke sebuah swalayan
untuk beli tas kak Ifa. Doi excited banget, nggak nyangka kalau dapat tas.
Ifa: “Ini hadiah buat
aku ya bunda? Aku hari ini pinter ya ikut bunda?”
Aku: “Iya, hari ini
kak Ifa pinter. Tapi memang bunda mau beliin tas kok, kan tas lamanya rusak to?”
Ifa: “Kan masih ada
tas mukena bisa dipakai, kenapa dibeliin tas lagi?”
Aku: “Ya kan itu tas
untuk mukena, nggak muat banyak. Lagian
kan bunda sayang sama kak Ifa, masa nggak boleh kasih hadiah?”
Ifa: “Boleh kok. Bunda
baik deh beliin aku tas. Makasih bunda.”
Alhamdulillah
kegiatan hari ini berjalan lancar. Ditutup dengan beli bekal untuk Affan karena
besok mau ikut aku ke PDA, sebelumnya mereka berdua asyik mainan dulu.
Hmm,
ngurus anak memang capek sih, tapi bakal capek lagi ke depannya kalau mereka
nggak kita urus sekarang. Itu salah satu petuah Abah Ihsan J
Wassalammualaikum
warohmatullahi wabarokatuh
#hari3
#gamelevel1
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Post a Comment
Salam,
maritaningtyas.com