Assalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Alhamdulillah hari ini telah memasuki ODOS kesembilan yang
mengangkat tema SABAR. Buat aku sabar itu ilmu tingkat tinggi; mudah diucapkan
namun berat dalam pelaksanaannya. Ketika ada teman yang sedang ditimpa musibah,
kita akan mudah berkata “sabar ya, Allah tidak akan menguji hambaNya lebih dari
kemampuannya kok.” Namun ketika cobaan itu sedang menimpa kita dan ada yang
mengatakan hal tersebut, biasanya kita hanya melengos. “Ngomong sabar sih
gampang, coba kamu di posisiku…,” biasanya itu yang kemudian terlintas di
pikiran.
Jujur, aku ini termasuk orang yang tingkat kesabarannya
rendah. Aku begitu mudah marah untuk hal-hal yang tidak penting. Rasanya setiap
hari ada saja yang bikin emosi bergolak. Namun dengan beranjaknya waktu, aku
mulai belajar untuk bersabar. Malu lah sama kucing kalau usia tambah tua, namun
sabarnya masih di situ-situ saja.
Ada banyak kisah dalam Al Quran mengenai sabar, namun aku
belajar langsung tentang sabar dari almarhumah ibuku. Beliau yang tetap teguh
menjaga pernikahannya dengan bapak meski badai datang bertubi-tubi, beliau yang
tetap semangat meski harus menjalani kehidupan hanya di atas dipan selama
kurang lebih lima belas tahun, beliau yang tetap tersenyum meski kehilangan
buah hatinya berkali-kali, beliau yang tak mengeluh meski di dompet tak ada
lagi lembaran uang tersisa. Semoga Allah menempatkan beliau di surgaNya, aamiin.
Jadikanlah shalat dan sabar sebagai penolongmu. Itu merupakan
salah satu kalimat yang bisa kita temui di Al Quran. Tidak hanya itu, ada
buanyaaaaak ayat dalam Al Quran yang terus mengingatkan kita akan keutamaan
sabar, antara lain;
“Dan, di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal (yang berlayar) di laut seperti gunung-gunung. Jikalau Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan) -Nya bagi setiap orang yang bersabar dan banyak bersyukur”. [Asy-Syura : 32-33]
“Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”. [Al-Baqarah : 177].
“Dan, Allah mencintai orang-orang yang sabar”. [Ali Imran : 146]
“Dan, sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan”. [An-Nahl : 96]
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”. [Az-Zumar : 10]
“Sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu, (sambil mengucapkan) :’Salamun ‘alaikum bima shabartum’. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu” [Ar-Ra’d : 23-24]
Sabar dalam 3 Hal
Dengan semua yang tercantum dalam Al Quran tersebut masihkah
kita mengelak bahwa sesungguhnya sabar itu tanpa batas?
Menurutku tanpa batas di sini selain usaha yang kita lakukan
harus semaksimal mungkin, tanpa batas juga berarti sabar harus dilakukan dalam
semua lini kehidupan kita. Secara garis besar, kita diminta untuk bersabar
dalam tiga hal pokok;
1.
Sabar
dalam Ketaatan pada Allah
Taat pada Allah itu tak mudah. Iman
yang naik turun dan setan yang terus mengusik membuat kita seringkali tidak
istiqomah dalam ketaatan. Hari ini sholat tepat waktu, besok bolong-bolong.
Hari ini memakai hijab syari, besok kembali ke model lilit-lilit.
Rasa malas, kikir, riya dan putus asa
seringkali mengganggu ketaatan kita terhadap Allah, itulah kenapa dibutuhkan kesabaran
dalam menjalaninya. Tanpa kesabaran, tidaklah mungkin bagi kita untuk selalu
taat padaNya.
2.
Sabar
dalam Meninggalkan Kemaksiatan
Jika beribadah dan taat kepada Allah
saja membutuhkan kesabaran, apalagi ketika kita hendak berhijrah meninggalkan
kemaksiatan menuju kebaikan. Pada dasarnya manusia senang sekali melakukan
hal-hal yang menyenangkan. Sedangkan hal-hal menyenangkan seringkali condong
pada perbuatan maksiat, misal berdusta, melihat sesuatu yang dilarang, merokok,
bergunjing dan masih banyak lagi. Diperlukan kekuatan hati untuk bersabar dan
meninggalkan hal-hal yang tak disukai Allah Subhanahu wata’ala.
3.
Sabar
dalam Menghadapi Ujian
Ujian Allah datang dalam berbagai
bentuk, tidak hanya berupa kesedihan, namun juga kesenangan. Setiap manusia
mendapatkan ujiannya masing-masing. Ada yang diuji dengan pasangannya, anaknya,
orang tuanya, hartanya, temannya, bisnisnya dan sebagainya. Untuk bisa lulus
dari ujian yang Allah berikan, maka kita harus bersabar.
7 Cara Latihan Sabar
Ada banyak manfaat dalam sabar, selain pahala dari Allah,
sesungguhnya sabar akan menjadikan hati lebih tenang dan positif dalam menjalani
hidup. Meski tidak mudah, namun tak ada salahnya kita terus berlatih agar
senantiasa menjadi orang yang sabar. Sebagai orang yang tak sabaran, aku tentu
saja ingin berhijrah menjadi sosok yang lebih sabar. Untuk meraih tujuanku
tersebut, aku melakukan cara-cara berikut ini;
1. Lillahi Ta’ala
Selalu
meluruskan niat dalam melakukan segala hal hanya untuk Allah semata. Jika memasak
diniatkan untuk menyenangkan suami, ketika suami tidak menyukainya, aku akan
merasa sedih. Namun ketika berniat memasak untuk mengharap ridho Allah, suami
suka ataupun tak suka, tidak akan ada rasa jengkel di hati. Jangan lupa untuk
mengucap taawuds dan basmallah setiap kali akan melakukan sesuatu.
2. Perbanyak Tazkiyatun Nafs
Selalu
mengingat dosa-dosa yang telah aku perbuat. Sering beristighfar untuk meminta
ampunan dari Allah atas segala dosa-dosa tersebut. Mengingatkan diri bahwa
tanpa kemurahan hati Allah, aku tiada berarti, hanya makhluk kecil dan dekil. Dengan
banyak mengingat kurangnya diri akan lebih mempermudah untuk senantiasa
memperbaiki diri.
Baca juga; What Should I Do with My Inner Child?
3. Mengingat Nikmat Allah
Daripada
mengeluh akan ujian hidup, lebih baik menghitung saja nikmat Allah yang telah diberikan
dalam kehidupan. Udara yang masih bisa dihirup, pemandangan indah yang masih
bisa dinikmati, suara anak-anak yang masih bisa didengar, perhatian suami yang
masih bisa dirasakan. Sungguh nikmat Allah tidak sebanding dengan cobaan yang
Allah berikan, nikmat Allah jauh lebih banyak dari yang kita kira. Tulis
minimal 10 nikmat Allah dalam hari itu. Selalu bersyukur atas segala takdir dan
ketetapanNya akan membuat hati lebih tenang.
4. Tingkatkan Ibadah
Hati
yang grusa-grusu berbanding lurus dengan ibadah yang dikerjakan. Jika kesabaran
mulai hilang, cek kembali bagaimana sholat kita, bagaimana puasa kita,
bagaimana sholat malam kita, dan sebagainya. Fokus pada ibadah; perbanyak
dzikir, sholat tepat waktu, melaksanakan puasa sunnah adalah beberapa hal yang
bisa kita lakukan. Kalau perlu buat checklist atas ibadah yang kita lakukan
untuk menjaga konsistensi dalam melaksanakannya.
5. Menghadiri Kajian Ilmu
Kurangnya
sabar bisa jadi karena kurangnya ilmu. Bagaimanapun sabar termasuk life skill.
Oleh karenanya hadirlah pada kajian-kajian ilmu agar bekal kita dalam
menghadapi hidup semakin lengkap dan terarah, tidak mudah terombang-ambing hawa
nafsu.
6. Perbanyak Teman-teman Sholih
Teman
sholih tidak hanya mengajak pada hal yang bersifat kesenangan dunia saja,
teman-teman sholih akan selalu mengingatkan kita dalam kebaikan dan kesabaran. Semakin
banyak teman sholih yang kita miliki, semakin banya yang akan mengingatkan kita
ketika kita sedang futur imannya. Perbanyak jaringan pertemanan kita,
bergabunglah dengan banyak komunitas yang membawa manfaat.
7. Selalu Husnuzon pada Allah
Yakinlah
bahwa Allah selalu memiliki rencana terbaik untuk hidup kita. Sesuatu yang nampak
baik untuk kita belum tentu baik untuk
Allah. Kita hanya perlu yakin bahwa akan ada hikmah di setiap peristiwa, dan
tugas kita lah menyingkap takbir hikmah tersebut.
Bagaimana menurutmu, pals tujuh cara di atas? Katakanlah “aku
bisa” dan segera berlatih setiap hari. Terus sounding diri kita; “aku sabar”
untuk memberikan afirmasi positif ke dalam diri. Sesungguhnya sabar itu
bukanlah sesuatu yang pasif dan nrima ing pandhum. Sabar itu bukan berarti kita
berdiam diri tanpa melakukan apa-apa. Sabar itu justru membutuhkan usaha dan
azzam yang kuat. Berhenti mengeluh dan fokus pada hal-hal baik. Sabar adalah
sebuah usaha untuk mengontrol tindakan dan kata-kata. Sabar memanglah tidak
mudah, bahkan melelahkan, namun akan indah pada akhirnya.
Jadi, mau kan bersabar
menunggu postinganku selanjutnya? Terima kasih sudah membaca dan sampai jumpa.
Wassalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
#OneDayOneStatus
#Day9
#BelajarMenulis
#IIPKaltimra
Dibanding cobaan, nikmat Allah lebih banyak dirasakan. Semoga kita digolongkan sebagai hamba yang senantiasa bersyukur. :)
ReplyDeleteBetul banget.. nikmat Allah Tak terhitung, Kita yang seringkali lupa bersyukur. Aamiin...
DeleteSabar itu sebenarnya indah. Dengan syukur, hati sebenarnya lebih plong. :)
ReplyDeleteBetul banget mbak, kudu sering latihan nih aku biar sabarnya beneran tanpa bats :)
DeleteAssalamualaikum wr. Wb..
ReplyDeleteCerita sedikit yah..
Aku ikhlas terus terusan dikatakan tolol bodoh... Agar aku tidak sakit.. Karna rasa sakit timbul karena kita belum adanya rasa ikhlas yg tulus dr dalam hati...
Aku ikhlas maka rasa sakit itupun perlahan pudar...
Aku ikhlas maka sesak di dadaku menjadi terasa lebih ringan..
Aku akan terus belajar ikhlas hingga akupun terbiasa ikhlas untuk semua hal yg baik dan buruk..
MasyaAllah 😊
Ikhlas itu perasaan kedua setelah rasa sabar yg sudah mulai meningkat dr dalam diri kita... Berarti sabar aja belum cukup kalau ikhlas didalam dada belum keluar...
MasyaAllah dada ku lebih ringan untuk bernafas, dadaku lebih sejuk, tidak terasa panas lagi...
Terkadang orang marah hanya melihat satu sisi...
Padahal ada sisi lain yg bisa buat marahnya itu reda...
Terimakasih atas motivasi sabarnya, hampir semua postingan diatas aku alami juga.. Tiap2 point dalam latihan sabar. Semoga Allah meninggkatkan kesabaran kita semua.. Amiinnnnnnnn...
Wassalamualaikum wr. wb...